commit to user
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
PAJAK PENGHASILAN MELALUI
DROP BOX
di KPP
PRATAMA KARANGANYAR
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
DEVI RAHMAWATI NIM : F3409022
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX DI KPP PRATAMA
KARANGANYAR
DEVI RAHMAWATI F3409022
Tujuan dari penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sudah efektif, selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk meningkatkan efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak KPP Pratama Karanganyar, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan bahwa tingkat efektivitas sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan setiap tahun sudah melebihi dari target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun dalam hal kontribusi penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box mengalami penurunan sebesar 12,75%.
Penulis memberikan rekomendasi kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk masa depan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk sosialisasi tentang drop box agar wajib pajak paham tentang kegunaan dan lokasi mana saja yang digunakan untuk drop box, kemudian petugas memeriksa dan mengawasi pada saat wajib pajak melaporkan SPT Tahunan dapat mengurangi tejadi kesalahan.
commit to user
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF INCOME TAX ANNUAL NOTIFICATION (SPT) THROUGH DROP BOX IN KARANGANYAR PRATAMA
TAX SERVICE OFFICE effectiveness of income tax annual notification (SPT).
The research method used by the writer was the case study, namely to take a certain object to be analyzed by focusing on one problem. The data used consisted of primary and secondary data. The primary data was collected using direct interview with the management of KPP Pratama Karanganyar, while the secondary data was obtained from books or other reading sources relevant to the subject matter in writing the final project.
From the result of research conducted, the writer could be concluded that the effectiveness level of income tax annual notification (SPT) had exceeded the target defined by the Tax Directorate General every year. However, in the term of contribution of income tax annual notification (SPT) through drop box decreased of 12.75%.
The writer recommended the KPP Pratama Karanganyar to improve the socialization about drop box in the future to make the taxpayers understand better the utility of and the location of drop box used, and recommended the officers to examine and to oversee the taxpayers’ annual SPT report to mitigate error.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS: Al- Insyiroh: 5)
“Keinginan adalah kunci motivasi, tapi tekad dan komitmen itu pengejaran tanpa
henti untuk sebuah tujuan yaitu komitmen menuju keunggulan yang akan
memungkinkan anda untuk mencapai keberhasilan yang anda cari”
(Mario Andretti)
“A little knowledge that acts is worth infinitely more than much
knowledge that is idle”
(Kahlil Gibran)
“Hiduplah seperti pohon yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dilempari orang
dengan batu, tetapi dibalas dengan buah”
(Abu Bakar as-Sibli)
Penulis persembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibuku tercinta
2. Kakek dan Nenekku tersayang
3. Saudara dan sahabat-sahabatku
4. Almamaterku.
5. Untuk kekasihku tersayang
commit to user
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya. Akhirnya dengan kemampuan dan waktu
terbatas penulis mampu menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul
”Efektivitas Sistem Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui
Drop Box di KPP Pratama Karanganyar”.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar
Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret. Kesuksesan dan keberhasilan bukan hanya berasal dari
kerja keras semata, melainkan kekuatan dan dukungan dari berbagai pihak.
Selanjutnya dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Arif Lukman Santoso, SE, MM, Ak selaku dosen
pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan
selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak selaku dosen
Pembimbing Akademik dan selaku Ketua Program Diploma III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga
penulis dapat mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
6. Bapak Haryoto selaku kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar beserta staff yang telah menerima penulis untuk
melaksanakan kegiatan magang kerja.
7. Bapak Ibu yang ada di bagian pelayanan yang telah memberikan
bimbingan dan membantu penulis dalam memperoleh data.
8. Orang tuaku Bapak Dalyono dan Ibu Hariastuti yang telah
memberikan doa, dukungan dan kasih sayang.
9. Kakaku mbak Kiky dan mas Andre yang telah membantu, dan
menyemangatiku dalam mengerjakan Tugas Akhir.
10. Teman-teman pajak angkatan 2009 atas kebersamaan dalam susah
maupun senang.
11. Teman-teman seperjuangan magang di KPP Pratama
Karanganyar.
12. Sahabat-sahabatku Dessy, Bunda, Elysa, Ery, Fitri, Yunda yang
sudah membantuku, memberiku semangat, kritik dan saran serta
menghiburku, selalu ada untukku baik dalam suka maupun duka.
13. My inspiration yang selalu memberi semangat dan dukungan.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
commit to user
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini belum
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun atas penulisan
laporan ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar penulisan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membacanya.
Surakarta, Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I.PENDAHULUAN A.Gambaran Umum KPP Pratama Karanganyar ... 1
B.Latar Belakang Masalah ... 19
C.Rumusan Masalah ... 22
D.Tujuan Penelitian ... 22
E.Manfaat Penelitian ... 23
F.Metode Penelitian ... 23
commit to user
II.ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Tinjauan Pustaka ... 28
B.Analisis Data dan Pembahasan ... 42
III.TEMUAN
A.Kelebihan ... 53
B.Kelemahan ... 53
IV.PENUTUP
A.Simpulan ... 55
B.Saran dan Rekomendasi ... 56
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui
TPT, pos, drop box, dan online di KPP Pratama Karanganyar
per 31 April 2011 ... 42
II.2 Jumlah penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui
drop box di KPP Pratama Karanganyar ... 42
II.3 Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP
Pratama Karanganyar ... 43
II.4 Tingkat efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan
di KPP Pratama Karanganyar ... 44
II.5 Kontribusi drop box dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Permohonan Izin Magang
3. Surat Jawaban dari Instansi Magang
4. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
5. Lembar Penilaian
6. Memo Tanda Terima Laporan Magang
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-11/PJ/2009 Tentang Tempat
Lain Yang Dapat Digunakan Untuk Menerima SPT.
8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-19/PJ/2009 Tentang Tata Cara
Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-1/PJ/2010 Tentang perubahan
atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-19/PJ/2009 Tentang Tata
Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.
10. Surat Edaran No. SE-15/PJ/2009 Tentang Penggunaan Drop Box Sebagai
Media Penyampaian SPT Tahunan.
11. Surat Edaran No. SE-68/PJ/2009 Tentang Target Rasio Penyampaian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Pada Tahun 2009
12. Surat Edaran No. SE-96/PJ/2010 Tentang Perubahan Target Rasio
Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan pada Tahun
commit to user
13. Surat Edaran No. SE-18/PJ/2011 Tentang Target Rasio Kepatuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX DI KPP PRATAMA
KARANGANYAR
DEVI RAHMAWATI F3409022
Tujuan dari penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sudah efektif, selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk meningkatkan efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak KPP Pratama Karanganyar, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan bahwa tingkat efektivitas sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan setiap tahun sudah melebihi dari target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun dalam hal kontribusi penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box mengalami penurunan sebesar 12,75%.
Penulis memberikan rekomendasi kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk masa depan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk sosialisasi tentang drop box agar wajib pajak paham tentang kegunaan dan lokasi mana saja yang digunakan untuk drop box, kemudian petugas memeriksa dan mengawasi pada saat wajib pajak melaporkan SPT Tahunan dapat mengurangi tejadi kesalahan.
commit to user
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF INCOME TAX ANNUAL NOTIFICATION (SPT) THROUGH DROP BOX IN KARANGANYAR PRATAMA
TAX SERVICE OFFICE effectiveness of income tax annual notification (SPT).
The research method used by the writer was the case study, namely to take a certain object to be analyzed by focusing on one problem. The data used consisted of primary and secondary data. The primary data was collected using direct interview with the management of KPP Pratama Karanganyar, while the secondary data was obtained from books or other reading sources relevant to the subject matter in writing the final project.
From the result of research conducted, the writer could be concluded that the effectiveness level of income tax annual notification (SPT) had exceeded the target defined by the Tax Directorate General every year. However, in the term of contribution of income tax annual notification (SPT) through drop box decreased of 12.75%.
The writer recommended the KPP Pratama Karanganyar to improve the socialization about drop box in the future to make the taxpayers understand better the utility of and the location of drop box used, and recommended the officers to examine and to oversee the taxpayers’ annual SPT report to mitigate error.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum KPP Pratama Karanganyar
Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak yang mulai diterapkan tahun
2007, salah satunya dengan modernisasi KPP yang hingga saat ini telah
mencapai kemajuan yang signifikan. Sekarang ini hampir semua KPP di Jawa
telah menjadi KPP modern. Hampir semua kabupatan telah memiliki Kantor
Pelayanan Pajak Pratama.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) adalah Instansi Vertikal Dirjen Pajak yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah, dan selanjutnya
untuk KPP Pratama Karanganyar bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Kantor Wilayah Jawa Tengah II.
KPP pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan,
pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),
Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) dalam
commit to user
berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya KPP Pratama menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan subjek dan objek
pajak, serta penilaiaan objek PBB.
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan.
e. Pelaksanaan registrasi wajib pajak.
f. Pelaksanaan ekstensifikasi.
g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.
h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.
j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan.
k. Pelaksanaan intensifikasi.
l. Pembetulan ketetapan pajak.
m. Pengurangan PBB serta BPHTB.
n. Pelaksanaan administrasi kantor.
Gambaran umum tentang KPP Pratama Karanganyar diuraikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Karanganyar
KPP Pratama Karanganyar merupakan pecahan dari KPP Surakarta
yang dulunya meliputi kabupaten Karanganyar, kabupaten Sragen,
kotamadya Surakarta, dan kabupaten Boyolali. KPP Pratama Karanganyar
berdiri sendiri seiring dengan adanya reorganisasi Direktorat Jenderal
Pajak. Pada awal berdirinya, KPP Pratama Karanganyar menggunakan ex
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta. Sehubungan
digunakannya tersebut sebagai kantor wilayah DJP Jawa Tengah II sekitar
bulan Januari 2007 maka untuk sementara waktu kegiatan operasional
KPP Pratama Karanganyar dipindahkan ke ex Kantor Pemeriksaan dan
Penyidikan Pajak (Karikpa) Surakarta. Pada akhir bulan Desember 2007
tanpa perencanaan yang matang KPP Pratama pindah dari ex Karikpa
Surakarta ke gedung megaria jalan raya Palur, karena banjir bandang
sungai Bengawan Solo yang mengakibatkan sebagian besar dokumen
hanyut terbawa banjir. Kemudian KPP Pratama Karanganyar pindah di
jalan KH. Samanhudi No. 7 kompleks perkantoran cangakan,
Karanganyar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka kode wilayah KPP
Pratama Karanganyar di NPWP yang sebelumnya 526 (KPP Pratama
commit to user
kerja KPP Pratama Karanganyar meliputi wilayah Karanganyar yang
terdiri dari 17 kecamatan dan wilayah sragen yang terdiri dari 20
kecamatan.
Total jumlah pegawai per 15 Maret 2011 adalah 83 orang, dengan
rincian 1 orang kepala kantor, 8 orang kepala seksi, 1 orang kepala KP2KP
Sragen, 1 orang kepala subag umum, 21 account representative, 12 orang
fungsional pemeriksa, 1 orang supervisor, 3 orang jurusita pajak, 38 orang
pelaksana, dari 38 orang tersebut 7 orang di subbag umum, 11 orang di
seksi pelayanan, 8 orang di seksi PDI, 5 orang di seksi penagihan, 5 orang
di seksi ekstensifikasi dan 2 orang di seksi pemeriksaan.
2. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak
a. Visi Dirjen Pajak
Visi Dirjen pajak adalah menjadi model pelayanan masyarakat
yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas
dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang bercirikan
sebagai berikut:
1) Aparat berintegrasi tinggi dan profesional.
2) Memiliki kinerja tinggi dan setara dengan kinerja instansi
perpajakan negara maju.
3) Kepuasan masyarakat atas kinerja pelayanan secara menyeluruh.
4) Kewibawaan yang tinggi di mata masyarakat domestik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5) Memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi pemungutan pajak
yang tinggi.
b. Misi Dirjen Pajak
Misi Dirjen Pajak adalah menghimpun penerimaan dalam
negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian
pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan
dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi dengan
batasan-batasan sebagai berikut:
1) Tingkat tax ratio, coverage ratio, dan complience ratio yang
tinggi.
2) Pajak mampu berperan utama dalam membiayai defisit APBN
3) Kebijaksanaan perpajakan netral dan non disortion.
4) Mampu mendukung kebijaksanaan pemerintah dibidang
ekonomi, sosial, dan politik.
5) Cost of Collection rendah.
3. Wewenang Direktorat Jenderal Pajak
a. Memberikan bukti penerimaan pendaftaran Wajib Pajak dan bukti
penerimaan laporan usaha untuk di kukuhkan menjadi Pengusaha
Kena pajak.
b. Memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan menerbitkan secara
jabatan.
c. Menerbitkan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak dan menerbitkan
commit to user
d. Menerbitkan keputusan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan
Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak.
e. Menerbitkan ijin perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
f. Mengeluarkan surat permintaan kelengkapan Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan.
g. Mengeluarkan Surat Pemberitahuan hasil penelitian atau pemeriksaan
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan dan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.
4. Lokasi KPP Pratama Karanganyar
Berkaitan dengan perannya untuk selalu memberikan pelayanan
dibidang perpajakan kepada masyarakat, khususnya wajib pajak, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar berada di lokasi yang sangat
strategis sehingga mudah ditemukan. Saat ini Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar berada di Jalan KH. Samanhudi No.7 Komplek
Perkantoran Cangakan, Karanganyar.
5. Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Dirjen Pajak yang tercantum pasal 60, struktur organisasi KPP Pratama
7
Gambar I.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar
Kepala Kantor
Kepala KP2KP Sragen Subbag Umum
Seksi Pelayanan Seksi PDI Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan
commit to user
6. Deskripsi Masing-Masing Jabatan
a. Kepala Kantor
Kepala kantor bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan
kegiatan operasional pelayanan perpajakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan, untuk meningkatkan kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan.
b. Sub Bagian Umum
Sub bagian Umum memiliki tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga. Uraian tugas Sub
bagian umum yaitu:
1) Mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat keluar.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha perpajakan.
3) Mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P,
KGB, dan Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4) Mengkoordinasikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK) Pejabat Fungsional.
5) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara/ Lembaga (RKA-KL).
6) Mengkoordinasikan penerimaan Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) dari Kantor Wilayah/ Kantor Pusat.
7) Mengkoordinasikan inventarisasi alat perlengkapan kantor/alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
8) Mengkoordinasikan rencana penghapusan inventaris kantor.
9) Mengkoordinasikan penyusunan laporan mutasi barang milik
Negara/ kekayaan Negara triwulanan dan laporan inventaris
tahunan.
10) Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan barang
berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).
11) Mengkoordinasikan bahan masukan peyusunan konsep Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor
Wilayah.
12) Mengkoordinasikan penyusunan tanggapan terhadap Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Aparatur Pengawasan Fungsional.
c. Seksi Pelayanan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi pelayanan antara lain,
sebagai berikut :
1) Mengadministrasikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak
dan surat-surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu(TPT).
2) Menyelesaikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak yang
masuk ke Seksi Pelayanan.
3) Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi dari
KPP lain.
4) Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan
commit to user
5) Menatausahakan Surat Pemberitahuan baik SPT masa / SPT
Tahunan maupun SPOP PBB.
6) Menerbitkan Surat Teguran sehubungan dengan SPT masa atau
SPT Tahunan atau SPOP yang tidak disampaikan atau
disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
7) Menatausahakan berkas yang telah dilaporkan oleh Wajib Pajak
meliputi; pengarsipan, pemenuhan peminjaman berkas, sampai
dengan pemisahan terhadap berkas Wajib Pajak yang masa pajak
telah melampaui 10 tahun (daluwarsa).
8) Menerima keputusan keberatan dan banding.
9) Melakukan penyuluhan perpajakan.
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Pengolahan Data dan
Informasi antara lain, sebagai berikut:
1) Melakuan perekaman surat pemberitahuan objek pajak(SPOP).
2) Membantu instalasi aplikasi e-NPWP di seksi Ekstensifikasi.
3) Melakukan pendaftaran wajib pajak secara massal dan pencetakan
kartu NPWP.
4) Mensosialisasi aplikasi SIDJP.
5) Memperbaharui data user untuk aplikasi SIDJP sesuai dengan
kewenangan dan kebutuhan masing-masing pegawai, serta
melakukan up date kepada masing-masing SIDJP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
7) Menyiapkan data-data informasi perpajakan untuk keperluan
penyajian data.
8) Membantu seksi lain jika mengalami kesulitan atau kerusakan
pada komputer.
9) Memberikan aplikasi e-SPT PPN versi terbaru kepada wajib pajak
dan membantu proses pelaporan jika mengalami kesulitan.
10) Membuat laporan penerimaan PBB dan BPHTP baik mingguan,
bulanan, maupun triwulan.
11) Melakukan persiapan hardware dan software sehubungan dengan
kegiatan cetak.
12) Membantu seksi pelayanan dalam mencetak lebel SPT Tahunan.
13) Melakukan perekaman data objek PBB berdasarkan permohonan
wajib pajak meliputi pembetulan, pembatalan, keberatan, dan
perubahan data objek PBB berdasarkan laporan pihak ketiga yang
sudah dilakukan pemeriksaan oleh Ekstensifikasi.
e. Seksi Penagihan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Penagihan antara lain,
sebagai berikut:
1) Melakukan konfirmasi surat tanda terima setoran (STTS) PBB.
2) Melakukan penagihan dan himbauan pembayaran tunggakan
pajak atas wajib pajak penunggak pajak dalam wilayah kantor
wilayah.
commit to user
4) Melakukan penagihan aktif terhadap tunggakan yang telah jatuh
tempo.
5) Menyusun data tunggakan.
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Ekstensifikasi antara
lain, sebagai berikut:
1) Menyampaikan usulan surat keputusan klasifikasi dan besarnya
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar penetapan PBB ke
Kantor Wilayah DJP Jateng II.
2) Membuat laporan data potensi wilayah KPP Pratama
Karanganyar.
3) Menyelesaikan laporan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
4) Membuat laporan pembentukan basis data.
5) Menyelesaiakan pemberian NPWP Objek Pajak melalui pemberi
kerja atau bendaharawan pemerintah.
g. Seksi Pemeriksaan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Pemeriksaan antara lain,
sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kerja.
2) Menyusun dan mengkoordinasi daftar nominatif wajib pajak yang
akan diperiksa.
3) Menerbitkan surat perintah pemeriksaan pajak (SPPP) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan jadwal pemeriksaan
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
5) Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.
6) Memproses permohonan SPT LB wajib pajak patuh.
7) Melakukan administrasi pemeriksaan pajak lainnya seperti
menatausahakan surat masuk dan surat keluar dan memberi
tanggapan atas surat masuk.
8) Menyusun laporan atau surat tanggapan atas permasalahan yang
berkaitan dengan seksi pemeriksaan.
h. Seksi Pengawas dan Konsultasi (Waskon)
Seksi pengawas dan konsultasi terdiri dari 3 waskon, yaitu
Waskon I, Waskon II, Waskon III. Seksi waskon masing-masing
mempunyai tugas yang sama yaitu melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan kepada
Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, pengawasan profil Wajib
Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib
Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan
ketetapan wajib Pajak. Usulan PBB serta BPHTB dalam melakukan
evaluasi hasil banding. Setiap masing-masing waskon membawahi
beberapa daerah atau kecamatan, antara lain:
1) Waskon I membawahi 13 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Karanganyar
commit to user
c. Kecamatan Tangen
d. Kecamatan Mondokan
e. Kecamatan Gemolong
f. Kecamatan Mojogedang
g. Kecamatan Jenawi
h. Kecamatan Kalijambe
i. Kecamatan Sumberlawang
j. Kecamatan Tasikmadu
k. Kecamatan Tanon
l. Kecamatan Sidoharjo
m. Kecamatan Masaran
n. Kecamatan Kebak Kramat
2) Waskon II membawahi 9 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Jaten
b. Kecamatan Sragen
c. Kecamatan Gondang
d. Kecamatan Jatipuro
e. Kecamatan Jenar
f. Kecamatan Tawangmangu
g. Kecamatan Sukodono
h. Kecamatan Kedawung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Waskon III membawahi 13 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan colomadu
i. Kecamatan Karang Malang
j. Kecamatan Jumapolo
k. Kecamatan Miri
l. Kecamatan Gesi
m. Kecamatan Sambirejo
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Waskon antara lain,
sebagai berikut:
1) Pemrosesan dan penatausahaan dokumen yang masuk di seksi
pengawas dan konsultasi.
2) Penerbitan SPMKP, SPMIB, SKBKBN/ SKBKBT/ STB, SKP,
PBB, teguran pengembalian SPOP, surat himbauan SPT.
3) Penerbitan SPMKP/ SPMIB pengganti karena kadaluarsa.
4) Penerbitan SPMKP/ SPMIB yang salah/ rusak.
commit to user
6) Pembuatan SPMKP/ SPMIB yang hilang.
7) Penyelesaian pemindahbukuan dan pemindahbukuan ke KPP lain.
8) Penyelesaian pembetulan STB/ SKBKB/ SKBKBT secara
jabatan.
9) Pelaksanaan putusan gugatan/ banding.
10) Penyelesaian penghitungan lebih bayar.
11) Penentuan kembali tanggal jatuh tempo pembayaran PBB.
12) Pemberi bimbingan kepada WP.
13) Menjawab surat yang berkaitan dengan konsultasi teknis
perpajakan bagi WP.
14) Layanan permintaan perubahan metode penilaian persediaan.
15) Penetapan WP patuh.
16) Pemutakhiran profil WP.
17) Pelaksanaan ekulisasi.
18) Pengusulan PKP fiktif.
19) Penatausahaan SK pembetulan dari seksi pengawas dan
konsultasi.
20) Penatausahaan SKK/ PB/ pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak dan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi di
seksi pengawas dan konsultasi.
21) Penyusunan estimasi penerimaan pajak ber-NPWP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
i. Seksi Fungsional
Seksi Fungsional mempunyai tugas untuk menyampaikan Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP), melakukan pemeriksaan, dan
melakukan penilaian terhadap objek pajak di lapangan.
j. KP2KP Sragen
Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan
Sragen mempunyai peran melakukan urusan penyuluhan dan konsultasi
di bidang perpajakan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan peran
tersebut, KP2KP mempunyai tugas sebagai beikut:
1) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan pelaksanaan
tugas dapat berjalan dengan lancar dan terpadu.
2) Mengawasi dan mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan
surat keluar serta mengarahkan sesuai dengan unit organisasi
pengolah atau alamat yang dituju agar surat tersebut dapat
dikendalikan dengan lancar, menindak lanjuti/merespon dengan
cepat dan tepat.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian
agar pegawai menerima hak dan kewajibannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4) Mengawasi dan mengkoordinasikan penataan berkas arsip umum
(non Wajib Pajak) serta penyusutan arsip yang tidak mempunyai
commit to user
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan agar
tidak terjadi penumpukan atau akumulasi arsip.
5) Mengawasi dan mengkoordinasikan pengetikan dan reproduksi
surat-surat dinas yang berhubungan dengan kesekretariatan dan
dokumen lainnya guna menunjang kelancaran tugas.
6) Mengawasi dan mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan,
pelaksanaan penyalurannya, serta penginventarisan alat
perlengkapan kantor/alat tulis kantor/ formulir untuk mengetahui
keadaan dan kebutuhannya guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.
7) Mengawasi dan mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan alat perlengkapan kantor/gedung
kantor/rumah dinas serta pemeliharaan kebersihan seluruh
ruangan dan halaman kantor.
8) Mengkoordinasikan penyuluhan di bidang PPh, PPN, PPnBM,
Bea Meterai, PBB melalui tatap muka.
9) Mengkoordinasikan pembuatan buletin perpajakan.
10) Mengkoordinasikan pelayanan konsultasi secara tertulis / tatap
muka / telepon di bidang PPh, PPN, PPnBM, Bea Meterai dan
PBB.
11) Mengkoordinasikan pelayanan formulir-formulir perpajakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
12) Mengkoordinasikan pembuatan laporan rencana analisis
penyuluhan semesteran.
13) Mengkoordinasikan Penyuluhan Pajak dengan pemberian
penataran melalui diklat.
14) Mengkoordinasikan Penyuluhan pajak dalam rangka pemberian
informasi kepada pelajar/mahasiswa.
15) Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui media masa
elektronik, media cetak, konperensi pers, information desk,
sarasehan/simulasi.
16) Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui penerbitan
brosur/leaflet.
17) Melakukan pengamatan potensi pajak dan pencarian informasi
secara langsung maupun tidak langsung.
18) Mengkoordinasikan dengan seksi Ektensifikasi KPP Pratama
Karanganyar dalam menyelenggarakan ekstensifikasi Wajib Pajak
berdasarkan data Wajib Pajak yang tidak dikenal.
19) Meningkatkan pengetahuan perpajakan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
commit to user
B. Latar Belakang Masalah
Tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam paragraf 4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan semua itu maka
pembangunan di negara Indonesia harus selalu dilakukan. Dalam
melaksanakan pembangunan tersebut tentunya pemerintah memerlukan
dana yang tidak sedikit. Berbagai potensi yang ada harus diberdayakan
secara maksimal, baik potensi dari dalam maupun dari luar negeri.
Penerimaan dari dalam negeri dapat berasal dari migas dan nonmigas,
sedangkan penerimaan dari luar negeri berupa pinjaman. Namun
penerimaan nonmigas yang menjadi andalan pemerintah saat ini adalah
pajak. Subsidi dari pinjaman luar negeri mulai dikurangi, karena
ketergantungan terhadap subsidi dan pinjaman dari luar negeri yang
berlebihan akan membawa efek yang buruk bagi kondisi keuangan di masa
yang akan datang.
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
meningkatkan penerimaan pajak, antara lain dengan melakukan reformasi
sistem perpajakan pada tahun 1983. Sejak reformasi, sistem pemungutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
semula menggunakan official assessment menjadi self assessment system.
Dalam self assessment system, Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk
menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya.
menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2007 disebutkan bahwa
pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk kepentingan negara bagi kemakmuran rakyat.
Namun demikian penerimaan pajak belum optimal karena dari
sekian banyak penduduk Indonesia belum sadar untuk menjadi wajib pajak.
Hal ini dikarenakan masyarakat masih menganggap pajak sebagai beban.
Untuk mengoptimalkan jumlah wajib pajak, pemerintah terus berusaha
menggali potensi pajak yang dapat dikembangkan.
Potensi ini telah menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak untuk
mengajak wajib pajak baru untuk meningkatkan penerimaan di bidang
pajak. Salah satu program yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak adalah
mengeluarkan peraturan dan kebijakan di bidang perpajakan sesuai dengan
pasal 37 A Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan
ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan. Dengan Peraturan ini Direktorat Jenderal Pajak
mengharapkan jumlah penerimaan pajak meningkat.
Salah satu program yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak
commit to user
dengan memberikan bentuk pelayanan keliling yang menggunakan sistem
drop box agar bisa dijangkau oleh wajib pajak yang jauh dari Kantor Pajak.
Drop box merupakan kotak yang digunakan untuk menyampaikan dan
menempatkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan oleh wajib pajak. Kotak
tersebut diletakkan tempat-tempat tertentu dan didampingi oleh petugas
KPP, yang selajutnya petugas memberikan tanda terima sebagai bukti
bahwa wajib pajak telah melaporkan SPT Tahunan.
Berkenaan dengan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT
TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX di KPP
PRATAMA KARANGANYAR” dalam laporan ini.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tata cara penyampaian dan pengolahan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar?
2. Apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui
drop box di KPP Pratama Karanganyar sudah efektif?
3. Apa kendala yang dihadapi dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak
Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar dan apa
upaya yang dilakukan untuk mengatasinya?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara penyampaian dan pengolahan
SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan sistem penyampaian SPT
Tahunan Pajak penghasilan melalui drop box di KPP Pratama
Karanganyar sudah efektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi dalam penyampaian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama
Karanganyar dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang perpajakan
serta untuk menerapkan ilmu dan teori yang telah didapat pada bangku
perkuliahan.
2. Bagi KPP Pratama Karanganyar
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas hasil kinerja sehingga dapat
menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam memperbaiki
kinerja agar dapat menjadi lebih baik.
3. Bagi pihak lain
Dapat digunakan sebagai informasi untuk pihak luar serta dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
F. Metode Penelitian
Pada dasarnya suatu penelitian adalah suatu bagian mencari data,
mendapatkan data yang selanjutnya untuk dilakukan penelitian terhadap
commit to user
dari penelitian yang telah dilakukan. Supaya semua proses tersebut bisa
berjalan dengan baik, serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, maka diperlukan metode penelitian. Metode ini terdiri dari:
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang beralamat di Jalan KH.
Samanhudi No.7 Komplek Perkantoran Cangakan Karanganyar, Jawa
Tengah. Waktu penelitian selama 2 (dua) bulan, mulai 1 Februari – 31
Maret 2012.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian atau
obyek dilakukan. Data ini meliputi gambaran umum dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang berisi lokasi, sejarah,
struktur organisasi, dan deskripsi tugas masing-masing jabatan atau
bagian.
b. Data Sekunder
Adalah data pendukung yang diperoleh penulis dari sumber lain
yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Penelitian Kepustakaan
Metode kepustakaan yang penulis lakukan adalah melakukan
pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan
menganalisis berbagai informasi dan teori dengan materi yang
dianalisis dalam Tugas Akhir ini. Informasi dan teori tersebut
bersumber dari literatur, artikel, diktat, Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan beserta peraturan pelaksanaannya,
catatan-catatan selama kuliah, majalah, surat kabar, internet, dan sumber
tertulis lainnya.
b. Metode Penelitian Lapangan
1. Metode Observasi
Metode observasi yang penulis lakukan adalah melakukan
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung objek penelitian ini di KPP Pratama Karanganyar.
2. Metode Wawancara
Metode Wawancara yang penulis lakukan adalah melakukan
wawancara secara langsung dengan petugas pajak di KPP
Pratama Karanganyar.
3. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi yang penulis lakukan adalah dengan cara
mengumpulkan data, laporan, dan tulisan dari KPP Pratama
commit to user 4. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Jenis data ini adalah data sekunder yaitu data yang telah mengalami
proses pengolahan oleh sumbernya.
b. Data Kuantitatif
Data yang dinyatakan atau disajikan dengan angka. Data ini
menunjukkna nilai atau besaran variabel yang diwakilinya. Sifat
data ini adalah rentet waktu yaitu data merupakan hasil pengamatan
dalam periode tertentu.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi gambaran umum perusahaan, latar belakang masalah,
tujuan Tugas Akhir, manfaat Tugas Akhir, dan metodeologi
pengumpulan data.
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang landasan teori yang relevan dengan topik
yang akan dibahas, menganalisis data dan fakta hasil
penelitian serta mengidentifikasi masalah yang ada di KPP
Pratama Karanganyar.
BAB III TEMUAN
Berisi tentang kelebihan dan keterbatasan yang relevan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dari
bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pajak
a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro S.H
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal
(kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum, dengan penjelasan
sebagai berikut: dapat dipaksakan artinya bila utang pajak dibayar,
utang itu dapat ditagih dengan menggunakan kekerasan, seperti
surat paksa dan sita, dan juga penyanderaan terhadap pembayaran
pajak tidak dapat ditunjukkan jasa-timbal balik tertentu, seperti
halnya dengan retribusi.
b. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c. Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Fungsi Pajak
1. Fungsi penerimaan (budgetair)
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi
pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh
yaitu dimasukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam
negeri.
2. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh yaitu
dikenakanya pajak lebih tinggi terhadap minuman keras dapat
commit to user
a. Pengelompokan Pajak
Berdasarkan golongannya:
1. Pajak Langsung
Adalah pajak yang bebanya harus ditanggung sendiri oleh wajib
pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain. Misalnya: pajak penghasilan.
2. Pajak Tidak Langsung
Adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan atau digeser kepada
pihak lain sehingga sering disebut juga pajak tidak langsung.
Misalnya: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
Berdasarkan sifatnya:
1. Pajak subjektif
Adalah pajak yang memperhatikan keadaan diri wajib pajak
untuk penetapan besarnya pajak.
2. Pajak objektif
Adalah pajak yang memperhatikan pada objeknya tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Berdasarkan Lembaga Pemungutnya:
1. Pajak pusat
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Pajak daerah
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
b. Sistem Pemungutan Pajak
1. Official assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.
Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada fiskus.
b) Wajib pajak bersifat pasif
c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan
Pajak oleh fiskus.
2. Self assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang.
Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan sendiri pajak yang terutang
ada pada wajib pajak sendiri.
b) Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan
commit to user
c) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
3. With hollding system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh wajib pajak.
Ciri-cirinya: wewenang mencantumkan besarnya pajak yang
terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib
pajak.
2. Wajib Pajak
a. Pengertian Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Hak-hak yang dimiliki wajib pajak:
1) Memperoleh NPWP
2) Mengajukan penundaan pembayaran atau mengangsur utang
pajak yang telah jatuh tempo.
3) Meminta perpanjangan batas waktu penyampaian SPT.
4) Melakukan pembetulan SPT dalam jangka waktu 2 tahun
sepanjang Dirjen pajak belum melakukan pemeriksaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Kewajiban yang harus dipenuhi setiap wajib pajak:
1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, terutama yang
berpenghasilan melebihi PTKP dan dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak (PKP) bagi pengusaha.
2) Melunasi semua utang pajaknya.
3) Melaporkan SPT ke KPP setempat atau ke KPP tempat wajib
pajak terdaftar.
4) Untuk wajib pajak badan diwajibkan melakukan pembukuan dan
melakukan pencatatan bagi wajib pajak orang pribadi yang tidak
melakukan pekerjaan bebas maupun wajib pajak orang pribadi
yang melakukan pekerjaan bebas yang diijinkan melakukan
pencatatan.
5) Memberikan bukti-bukti yang diminta petugas pajak ketika
dilakukan pemeriksaan.
b. Jenis-jenis wajib pajak
1) Wajib Pajak Orang Pribadi
Adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di
Indonesia ataupun di luar Indonesia, dan tidak melihat batasan
umur dan juga jenjang sosial ekonomi, dengan kata lain berlaku
untuk semua.
2) Wajib Pajak Badan
Adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan
commit to user
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komaditer,
perseroan lainnya.
3) Wajib Pajak Bendaharawan
Adalah bendaharawan pemerintah pusat, pemerintah daerah,
instansi atau lembaga pemerintah, lembaga negara lainnya dan
kedutaan besar republik Indonesia di luar negeri, yang
membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium dan pembayaran
lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa
atau kegiatan.
3. Surat Pemberitahuan (SPT)
a. Definisi Surat Pemberitahuan
Menurut UU No.28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas
Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum
perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib
pajak dilakukan untuk melaporkan penghitungan dan atau
pembayaran pajak, obyek pajak dan atau harta dan kewajiban
menurut ketentuan peraturan perudang-undangan perpajakan.
b. Fungsi Surat Pemberitahuan
1. Bagi Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan adalah sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak
lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak.
b) Penghasilan merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek
pajak.
c) Harta dan kewajiban.
d) Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang
pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan
lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2. Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah
sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung
jawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a) Pengkreditan Pajak masukan terhadap pajak keluaran.
b) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan atau melalui pihak
lain dalam satu Masa Pajak, yang ditentukan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
3. Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat
commit to user
mempertanggung jawabkan pajak yang dipotong atau dipungut
dan disetorkan.
c. Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa
Adalah surat pemberitahuan (SPT) yang digunakan oleh wajib
pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak
terutang pada suatu masa pajak tertentu. Seperti:
a) SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat 2
b) SPT Masa PPh Pasal 15
c) SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pasal 23
d) SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
e) SPT Masa PPh Pasal 25
f) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
g) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah bagi pemungut
2. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau
bagian Tahun Pajak, seperti:
a. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan
bebas atau kegiatan usaha (formulir 1770 dan lampirannya),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
1) Penghitungan penghasilan neto dalam negeri dari usaha
dan/atau pekerjaan bebas bagi wajib pajak yang
menggunakan pembukuan.
2) Penghitungan penghasilan neto dalam negeri yang
mengunakan norma penghitungan penghasilan neto.
3) Penghasilan neto dalam negeri sehubung dengan
pekerjaan.
4) Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan
penghasilan dalam negeri lainnya.
5) Daftar pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain, PPh
yang dibayarkan/dipotong dari luar negeri dan PPh
dianggung pemerintah.
6) Penghasilan yang dikenakan pajak final dan/atau bersifat
final.
7) Penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah.
8) Harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun.
9) Daftar susunan anggota keluarga.
b. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang tidak melakukan
pekerjaan bebas atau kegiatan usaha tetapi menerima
penghasilan dari suatu pemberi kerja, menerima pengasilan
dalam negeri lainnya dan menerima penghasilan yang
dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final (formulir
commit to user
1) Penghasilan neto dalam negeri lainnya.
2) Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.
3) Daftar pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain dan
PPh ditanggung pemerintah.
4) Penghasilan yang dikenakan pajak final dan/atau bersifat
final.
5) Harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun.
6) Daftar susunan anggota keluarga.
c. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang tidak melakukan
pekerjaan bebas atau kegiatan usaha yang pengasilan
brutonya tidak melebihi Rp 60 juta per tahun (formulir
1770SS dan lampirannya) sesuai SE-21/PJ./2009 dan PP
07/PJ/2009. Formulir 1721-A1 dan/atau formulir 1721-A2
merupakan bagian yang tidak terpisahkan sesuai dengan
PER-34/PJ/2009.
d. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan (formulir 1771 dan
lampirannya), meliputi:
1) Penghitungan penghasilan neto fiskal.
2) Perincian harga pokok penjualan, biaya usaha lainnya dan
biaya dari luar usaha secara komersial.
3) Kredit pajak dalam negeri.
4) PPh final dan penghasilan yang tidak termasuk obyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5) Daftar pemegang saham/pemilik modal dan jumlah
deviden yang dibagikan.
6) Daftar susunan pengurus dan komisaris.
7) Daftar utang dan piutang dari pemegang saham dan/atau
perusahaan afiliasi.
8) Lampiran khusus daftar penyusutan dan amortisasi fiskal.
9) Penghitungan kompensasi kerugian dalam hal terdapat sisa
kerugian tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat
dikompensasikan.
d. Batas Penyampaian SPT
Batas waktu penyampaian SPT untuk SPT Tahunan adalah:
1. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib
pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun
pajak.
2. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib
pajak badan paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir tahun
pajak.
4. Pengertian Efektivitas
a. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang cepat untuk tujuan yang telah ditetapkan (Handoko)
b. Efektivitas adalah tingkat dimana kinerja sesungguhnya sebanding
commit to user
c. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
yang telah dicapai. Dimana makin besar persentase target yang
dicapai, makin tinggi efektivitasnya (Hidayat)
5. Drop Box
a. Pengertian drop box
Drop box merupakan kotak khusus yang dapat dipergunakan
untuk menerima Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang
ditempatkan di kantor Pelayanan Pajak, pusat perbelanjaan dan
tempat-tempat strategis lainnya.
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan disampaikan lewat drop
box adalah SPT Tahunan Orang Pribadi (1770 SS, 1770 S, dan 1770)
serta SPT Tahunan Badan (1771). Untuk SPT Tahunan Pasal 21
(1721) sendiri untuk tahun pelaporan 2009 sudah dihapuskan karena
sudah tercakup dalam SPT Masa Pasal 21/26 bulan Desember. Jika
wajib pajak hendak melaporkan SPT Tahunan pembetulan untuk
SPT Tahunan tahun-tahun yang lalu dapat disampaikan melalui drop
box.
b. Fungsi drop box
Drop box mempunyai fungsi sebagai tempat untuk
memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan Surat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
c. Ukuran drop box
Dalam Surat Edaran No.SE-15/PJ/2009 tentang penggunaan
drop box sebagai media penyampaian SPT Tahunan dan spanduk
sosialisasinya adalah panjang 50cm, lebar 37cm, dan tinggi 80cm
dengan pembatas ditengahnya. Bahan dapat dibuat dengan kardus,
triplek maupun bahan lainnya yang dapat membentuk kotak.
d. Lokasi drop box
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dulunya hanya
ditempatkan di beberapa lokasi yaitu di Kantor kecamatan
Colomadu, Kantor Kecamatan Gemolong, Kantor Kecamatan
Karanganyar, Kantor Kecamatan Jumapolo, Mall Palur Plasa,
sekarang diperluas menjadi lebih banyak lokasi yaitu:
1) KP2KP Sragen
2) Kecamatan Gondangrejo
3) RSU Karanganyar
4) Pos Ekspedisi
5) Kecamatan Tawangmangu
commit to user
B. Analisis data dan Pembahasan
1. Tata cara penyampaian dan pengolahan SPT Tahunan pajak
penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar:
a. Wajib pajak menyerahkan SPT Tahunan dalam amplop tertutup yang
di atasnya diberi tulisan nama, NPWP, tahun pajak, status SPT
(nihil/kurang bayar/lebih bayar) dan nomor telepon kepada petugas
drop box di lokasi dimana drop box ditempatkan.
b. Petugas drop box menerima amplop tertutup yang berisi SPT Tahunan
dari wajib pajak, termasuk dari wajib pajak yang tidak terdaftar di
wilayah kerja Kantor Pelayanan dimana drop box tersebut berada
tanpa diteliti terlebih dahulu oleh petugas.
c. Petugas drop box mengisi 2 (dua) tanda terima untuk ditempelkan
pada amplop SPT Tahunan dan satunya lagi untuk diberikan kepada
wajib pajak dan membubuhkan stempel Kantor Pelayanan Pajak,
tanggal penerima, nama terang petugas, NIP petugas dan tanda tangan
pada tanda terima kepada wajib pajak.
d. Petugas drop box memisahkan antara SPT Tahunan wajib pajak yang
terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak sendiri dengan wajib pajak
yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak lain, serta per status SPT
(nihil/ kurang bayar/lebih bayar) dan per jenis wajib pajak (orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terima berkas penerimaan SPT Tahunan kepada petugas seksi
Pelayanan.
g. Petugas Pelayanan menerima dan meneliti SPT Tahunan dan berita
acara serah terima SPT Tahunan dari petugas penerima SPT Tahunan,
selanjutnya meneruskan ke Kepala seksi Pelayanan untuk
ditandatangani.
h. Petugas Pelayanan kemudian merekam tanda terima dan informasi
wajib pajak pada amplop ke dalam aplikasi pengawasan drop box dan
mengelompokkan SPT Tahunan berdasarkan tempat wajib pajak
terdaftar.
i. Petugas pelayanan melakukan penelitian terhadap SPT Tahunan wajib
pajak yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.
j. Dari hasil penelitian tersebut untuk SPT Tahunan yang dinyatakan
lengkap dicetak daftar nominatif SPT lengkap dan diteruskan ke
petugas TPT.
k. Untuk SPT yang dinyatakan tidak lengkap akan diteruskan ke Account
Representative (AR) untuk dimintakan kelengkapan SPT nya,
terhadap wajib pajak dikirimkan surat permintaan kelengkapan SPT.
Bila sampai batas waktu 30 hari sejak tanggal surat permintaan
commit to user
menyampaikan kelengkapan SPT Tahunan, maka AR akan membuat
dan mengirimkan surat pemberitahuan SPT dianggap tidak
disampaikan.
l. Account Representative membuat konsep surat permintaan
kelengkapan SPT Tahunan untuk selanjutnya diteruskan ke Kepala
Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf kemudian
diteruskan ke Kepala kantor untuk disetujui dan ditandatangani.
m. Untuk Account Representative surat kelengkapan SPT Tahunan yang
sudah ditandatangani diberikan kepada seksi Pelayanan untuk
dikirimkan kepada wajib pajak yang bersangkutan.
n. Untuk SPT Tahunan yang tidak terdaftar di KPP Pratama karanganyar
dibuatkan daftar nominatif pengiriman SPT Tahunan.
o. Petugas seksi Pelayanan meneruskan daftar nominatif pengiriman SPT
Tahunan ke Kepala seksi Pelayanan untuk disetujui dan
ditandatangani.
p. Petugas bagian Umum mengirimkan SPT Tahunan, surat pengiriman
dan daftar nominatif ke KPP dimana wajib pajak terdaftar.
q. Untuk SPT yang dinyatakan lengkap dari petugas seksi Pelayanan
maka dilakukan perekaman penerimaan SPT.
r. Setelah itu, petugas mencetak Lembar Pengawas arus Dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
s. SPT Tahunan yang telah dicetak LPAD dan BPS diteruskan ke seksi
Pengolahan Data dan Informasi (PDI) untuk dilakukan perekeman
detail isi SPT.
t. SPT Tahunan yang sudah direkam oleh petugas seksi PDI, akan
diteruskan ke seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai tata
cara penatausahaan dokumen wajib pajak.
2. Efektivitas penggunaan sarana drop box di KPP Pratama
Karanganyar.
Wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar dibagi
menjadi dua jenis wajib pajak, yaitu:
a. Wajib pajak efektif
Wajib pajak efektif adalah wajib pajak terdaftar dikurangi dengan
wajib pajak non efektif.
b. Wajib pajak non efektif
Wajib pajak non efektif adalah wajib pajak yang selama 2 (dua) tahun
berturut-turut tidak menyampaikan SPT Tahunan, wajib pajak orang
pribadi telah meninggal dunia dan ahli warisnya belum
memberitahukan secara resmi sehingga masih terdaftar di dalam
administrasi Direktorat Jenderal Pajak dan wajib pajak orang pribadi
yang telah pindah alamat tanpa memberitahukan terlebih dahulu
kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di mana wajib pajak tersebut
commit to user
wajib pajak badan, wajib pajak non efektif terjadi karena badan usaha
tersebut sudah tidak menjalankan usaha lagi tetapi belum dibubarkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berikut ini tabel jumlah wajib pajak yang menyampaikan SPT
Tahunan Pajak Penghasilan melalui Tempat Pelayanan Terpadu
(TPT), pos, drop box dan online di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar.
Tabel II.1
Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui TPT, Pos, drop box, online
di KPP Pratama Karanganyar Per 31 April 2011
No SPT Tahunan PPh diterima melalui Jumlah
1. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)