• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bagian yang masing-masing terdiri dari sub-bagian, yaitu sebagai berikut :

1) PENDAHULUAN

Pendahuluan ini berisi latar belakang yang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum ke masalah yang lebih khusus, yang relevan dengan judul skripsi.Selain latar belakang masalah, bab pendahuluan ini berisi identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian ini dibuat dan manfaat penelitian yang berisi uraian manfaat secara teoritis dan praktis.

2) DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

Menyajikan teori-teori yang mendasari penulisan sebagai landasan untuk menggambarkan, membandingkan, membahas masalah dan pengambilan kesimpulan dan pemberian saran, serta penggambaran kerangka berfikir dan asumsi dasar dalam penelitian ini.

3) METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, serta instrumen penelitian yang menjelaskan proses penyusunan dan jenis alat yang digunakan dalam pengumpulan data serta teknik penentuan teknik kualitas instrumen. Teknik pengolahan dan analisis data, tempat dan waktu dalam pelaksanaan penelitian.

4) HASIL PENELITIAN

Bab ini memaparkan deskripsi objek penelitian yang menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian, struktur organisasi dari situasi sosial serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian, Deskripsi data hasil penelitian yang menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisa data yang relevan.

5) PENUTUP

Menyajikan kesimpulan yang didasarkan pada analisis dan pembahasan yang dilakukan. Kesimpulan ini mengacu pada tujuan penulisan, yaitu mengetahui dan memberikan gambaran hasil akhir dari penelitian ini. 6) DAFTAR PUSTAKA

Berisi kumpulan referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian. 7) LAMPIRAN

17

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menjelaskan tentang teori-teori dan atau konsep yang dipergunakan dalam penelitian yang sifatnya utama dimana tidak tertutup kemungkinan untuk bertambah seiring dengan pengambilan data dilapangan. Menurut William Wiersman (1986) dalam Sugiyono (2012:41) menjelaskan bahwa :

“A theory is a generalization or series of generalization by which we attemp to explain some phenomena in a systematic manner.” Teori adalah generaralisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.

Dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa menurut William Wiersman, teori dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Juga berarti sebuah teori dapat dibuat sebagai landasan untuk mengungkap berbagai fenomena secara sistematik.

Landasan teori menjadi pedoman dalam penelitian ini dan untuk menterjemahkan fenomena-fenoma sosial yang terjadi dalam penelitian. Teori yang relevan peneliti kaji sesuai dengan masalah-masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada landasan teori berikut, peneliti akan menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai acuan dalam mengkaji penelitian. Dalam Bab II ini akan dijelaskan secara sistematik beberapa teori dan bahan pustaka

berdasarkan pengertian para ahli terkait dengan “Manajemen Strategi Dinas

Perhubungan dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang”.

Teori merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian karena sebagai landasan untuk mendapatkan data dalam penelitian, baik teori inti maupun teori pendukung lainnya.

2.2. Definisi Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, Stoner dalam Handoko (2003:2). Menurut Hasibuan dalam bukunya Manajemen (2006:9) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber dan manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun definisi manajemen lebih lengkap dijabarkan oleh beberapa ahli berikut ini seperti oleh John D. Millett (2011:1) yaitu :

John D. Millett membatasi manajemen is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Millett lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.

1. Proses pengarahan (process of directing), yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.

2. Proses pemberian fasilitas (process of facilitating the work), yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan.

Menurut John Millet bahwa manajemen saling berkaitan dan lebih menekankan pada pengarahan dan fasilitas dari usaha mewujudkan satu tujuan bersama, berbeda dengan James A.F. Stoner dan Charles Wankel yang

berpendapat bahwa manajemen adalah sebagai berikut :

James A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986:4) dalam Siswanto (2011:2) mendefinisikan bahwa Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals

(manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi). Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen tersebut prosesnya meliputi :

1. Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan;

2. Pengorganisasian, yaitu mengoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan;

3. Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin;

4. Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan.

Terdapat empat poin utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian dalam mewujudkan suatu manajemen yang baik menurut James A.F. Stoner. Lain halnya dengan Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard yang memiliki definisi manajemen sebagai berikut :

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980:3) dalam Siswanto (2011:2) memberikan penjelasan tentang manajemen yaitu management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi). Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama. Selanjutnya,terdapat definisi manajemen menurut Andrew F. Sikula :

Andrew F. Sikula dalam (P. Hasibuan, 2009:2) menjelaskan definisi manajemen, yaitu :

“Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.” Yang berarti bahwa Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Opini lain tentang manajemen yang di definisikan oleh Hasibuan adalah sebagai berikut :

Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan (2009 : 3) menjabarkan pengertian manajemen secara ringkas yaitu sebagai berikut :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang akan dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.

3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya.

4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.

5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.

6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.

Dapat peneliti simpulkan bahwa manajemen merupakan ilmu sekaligus alat untuk mempelajari proses, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan organisasi dalam menjalani fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan.

2.3. Manajemen Strategi

Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno

ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Lain halnya

dengan kata Strategis yang merupakan turunan dari kata dalam bahasa Yunani stratēgos yang diterjemahkan sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena. Maka manajemen strategi memiliki berbagai pandangan dan definisi dari berbagai macam ahli, antara lain yaitu:

Manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut, menurut Sondang P. Siagian (2008:15).

Pengertian Manajemen Strategi menurut J. David Hunger dan Thomas L.

Wheelen adalah “Strategic management is that a set of managerial decisions and actions that determines the long run performance of a corporation”. Jika

diterjemahkan maka Manajemen Strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. (2003:3)

Pengertian Manajemen Strategi menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998:5) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk mencapai sasaran perusahaan. Manajemen Strategi pada dasarnya merupakan upaya organisasi untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. Ini dapat dilihat dari definisi yang dibuat oleh Rowe, et.al. (1997:6) dalam Yosal Iriantara (2004:12), yang menyatakan bahwa manajemen strategis adalah proses untuk menyelaraskan kemampuan

internal organisasi dengan peluang dan ancaman yang dihadapinya dalam lingkungannya.

Tidak jauh berbeda dengan pernyataan diatas, Fred R. David (2004:5) mendefinisikan manajemen strategi sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.

Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr (2011;5), Manajemen strategi (strategic management) di definisikan sebagai satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi terdiri atas sembilan tugas penting, yaitu :

1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud, filosofi, dan sasaran perusahaan.

2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan.

3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan faktor kontekstual umum lainnya.

4. Menganalisis pilihan-pilihan paling menguntungkan dengan cara menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan eksternal.

5. Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.

7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.

8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya yang dianggarkan di mana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, teknologi, dan penghargaan ditekankan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan keputusan di masa mendatang.

Menurut Djoko Mulyono (2012:17), Manajemen strategi merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi) dan ditetapkan sebagai keputusam tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil). Tujuannya adalah untuk memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi) dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.

Manajemen strategi adalah formulasi dan implementasi rencana dankegiatan yang berhubungan dengan hal-hal yang vital, dapat menembus (pervasit) dan berkesinambungan bagi suatu organisasi secara keseluruhan (Sagala, 2000:130 dalam Nana Herdiana 2015:199)

Menurut Ansoff (1990:15) dalam (Nana Herdiana 2015:199), menyatakan bahwa manajemen strategi adalah :

“A systematic approach to a major and increasingly important responsibility of general management to position and relate the firm to its environment in away which will assure its continued success and make if

secure form suprises.”

Ansoff berpendapat bahwa manajemen strategi adalah pendekatan yang sistemastis bagi tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi pada posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan yang membuat perusahaan menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.

Dari uraian diatas diperoleh suatu gambaran bahwa Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajemen yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman

lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi perencanaan dan strategi jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih memfokuskan pada pemanfaatan aset perusahaan secara efisien. Dengan demikian, kebijakan bisnis lebih menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan untuk pencapaian misi dan tujuan perusahaan dengan lebih baik. Manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis.

2.3.1. Proses Manajemen Strategi

Pada pengertiannya manajemen strategis merupakan suatu proses dalam mencapai suatu tujuan, dengan demikian manajemen strategi memiliki beberapa proses, seperti merencanakan strategi yang akan digunakan, dengan terlebih dahulu menganalisis lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap perusahaan atau organisasi itu sendiri, proses selanjutnya adalah implementasi strategis, sebuah strategi yang telah direncanakan harus di implementasikan, dalam implementasi strategis diperlukan kemampuan antar pribadi agar implementasi dapat menghasilkan hasil akhir yang sesuai dengan harapan, proses yang terakhir adalah evaluasi strategis, dalam hal ini strategi yang telah direncanakan di ukur tingkat keberhasilan sehingga bila terjadi masalah dapat ditentukan kembali penyelesaiannya dan adapun lebih jauh proses-proses tersebut dipaparkan

berbeda-beda menurut pandangan para pakar. Seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

Proses Manajemen Strategi terdiri dari berbagai tahap menurut Siagian (2008:30), tahapan-tahapan itu yaitu:

1. Perumusan Misi Organisasi (Perusahaan)

Dalam perumusan misi organisasi, harus terlihat jelas produk andalan apa yang akan dihasilkan, pasaran konsumen yang bagaimana yang akan direbut, cara pemanfaatan teknologi yang akan digunakan yang kesemuanya menggambarkan sistem nilai dan skala prioritas yang dianut oleh para pengambil keputusan strategik dalam organisasi.

2. Peran Profil Organisasi (Perusahaan)

Profil organisasi memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi. 3. Lingkungan Eksternal

Organisasi harus beriteraksi dengan lingkungannya, perjalanan organisasi dipengaruhi dengan tingkat tertentu oleh dampak peristiwa, perkembangan dan sifat perubahan yang terjadi di lingkungannya.

4. Analisis dan Pilihan Strategik

Penilaian terhadap lingkungan eksternal dan profil organisasi memungkinkan manajemen mengidentifikasi berbagai jenis peluang yang timbul dan dapat dimanfaatkan. Suatu pilihan strategik harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangkan panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya menempatkan pada posisi yang optimal. 5. Penetapan Sasaran Jangka Panjang

Berbagai sasaran jangka panjang yang akan ditetapkan, dinyatakan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai dan konsisten dengan berbagai sasaran lain yang ingin dicapai.

6. Penentuan Strategi Induk

Strategi induk adalah suatu rencana umum yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengandung arahan tentang tindakan-tindakan utama yang apabila terlaksana dengan baik akan berakibat pada tercapainya berbagai sasaran jangka panjang dalam lingkungan eksternal yang bergerak dinamis.

7. Penentuan Sasaran Jangka Pendek

Sasaran jangka [anjang dalam organisasi memerlukan konkretisasi. Salah satu cara melakukan konkretisasi ialah dengan melakukan periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan. Sasaran tahunan ini memiliki jangkauan waktu yang lebih dekat maka dapat disebut dengan sasaran jangka pendek yang menunjang sasaran jangka panjang yang telah dibuat.

8. Penentuan Strategi Operasional

Berbagai satuan kerja yang mengoperasionalkan rencana maupun strategi perusahaan yang bertanggung jawab sebagai penyelenggara berbagai kegiatan fungsional seperti produksi, pemasaran, keuangan, akunting, sumber daya manusia dan berbagai fungsi organisasional lainnya.

9. Perumusan Kebijaksanaan

Perumusan kebijakan dalam arti penentuan berbagai petunjuk untuk memandu cara berpikir, cara pengambilan keputusan dan cara bertindak bagi para manajer dan bawahannya yang kesemuanya diarahkan pada implementasi dan operasionalisasi strategi organisasi.

10. Pelembagaan Strategi

Agar dalam suatu organisasi tercipta satu persepsi tentang gerak langkah dari semua komponen organisasi dalam rangka implementasi strategi induk dan strategi operasional, tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai, misi yang harus diemban, bidang kegiatan fungsional yang telah dibuat, strategi dasar yang telah ditetapkan, bidang kegiatan fungsional yang telah dirumuskan kesemuanya harus menjadi

“milik” setiap orang dalam organisasi.

11. Penciptaan Sistem Pengawasan

Untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan program yang telah ditentukan sebelumnya.

12. Penciptaan Sistem Penilaian

Penilaian menjadi sangat penting mendapat perhatian karena dari penilaian itu tiga hal dapat terlihat, yaitu sasaran terlampaui, hasil yang diperoleh sama dengan sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai. Masing-masing situasi sangat penting sebagai dasar mengambil keputusan dalam proses manajemen strategi berikutnya.

13. Penciptaan Sistem Umpan Balik

Dengan umpan balik yang faktual, tepat waktu dan objektif, manajemen puncak dapat mengetahui segi keberhasilan organisasi maupun kekurang berhasilannya, atau bahkan kegagalannya.

Proses Manajemen Strategis menurut Siagian diatas begitu banyak dan terinci. Proses ini begitu memperhatikan tiap langkah perjalanan strategi ini dapat dilihat dengan adanya penentuan jangka pendek hingga jangka panjang, selain itu Siagian begitu memperhatikan strategi ditingkat strategi induk maupun strategi operasional sehingga ini menjadi paket lengkap dalam manajemen strategis.

Sedangkan Proses Manajemen Strategis menurut Wheelen dan Hunger (2003:9) meliputi empat elemen dasar di bawah ini:

1. Pengamatan Lingkungan

Pengamatan lingkungan dilakukan dengan tindakan: a. Analisis Eksternal

Lingkungan ekstrenal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian: lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.

b. Analisis Internal

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi. Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Struktur sering disebut rantai pemerintah dan digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.

Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif.

Sumber dayaadalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian orang, kemampuan, dan bakat manajerial, seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional. Tujuan utama dalam manajemen strategi adalah memadukan variabel-variabel internal perusahaan untuk memberikan kompetensi unik, yang memapukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif secara terus menerus, sehingga menghasilkan laba.

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menetukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan. Dalam perumusan strategi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Misi

Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.

b. Tujuan

Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan metumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi.

c. Strategi

Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.

d. Kebijakan

Kebijakan perusahaan merupakan pedoman luas untuk divisi guna mengikuti strategi perusahaan. Kebijakan-kebijakan tersebut menginterpretasi dan diimplementasi melalui strategi dan tujuan divisi masing-masing. Divisi-divisi kemudian akan mengembangkan kebijakannya sendiri, yang akan menjadi pedoman bagi wilayah fungsionalnya untuk diikuti.

3. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Rposes tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan. Dalam implementasi strategi terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Program

Program merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan.

b. Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat

Dokumen terkait