• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari penelitian ini, maka penulisan dilakukan secara terperinci dan sistematis sebagai salah satu syarat penulisan ilmiah. Penelitian ini terdiri atas 4 bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan di uraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan mamfaat peneliti, teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : SEJARAH DAN PROFIL KELURAHAN NEGERI LAMA

Dalam bab ini akan di bahas sekilas mengenai sejarah Kelurahan Negeri Lama dan profil Desa Negeri Lama.

Dan perogram-program kerja/kebijakan pemerintah Labuhanbatu dalam pemnerdayaan masyarakat nelayan.

BAB III : POLITIK PEMBAN GUNAN PEMERINTAH LABUHANBATU DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN BILAH HILIR KELURAHAN NEGERI LAMA

Dalam bab ini menjelaskan apa strategi pemerintah labuhanbatu untuk mengatasi kemiskinan

masyarakat nelayan di Kelurahan Negeri Lama.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis dan mencantumkan saran atas penelitian yang telah dilakukan.

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Demografi Labuhanbatu

Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat.

Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.

Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Provinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km² atau setara dengan 12,87% dari luas Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli Selatan , sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Kabupaten Labuhanbatu terletak pada koordinat 10 260 – 20 110 Lintang Utara dan 910 010 – 950 530 Bujur timur.

Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi 2.562,01 km² dan penduduknya sebanyak 857.692 jiwa pada tahun 2008. Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik se-Indonesia.

B. Demografi Kelurahan Negeri Lama

Kelurahan Negeri lama dimana penelitian ini dilaksanakan suatu wilayah pemerintahan pemerintahan yang termasuk kedalam Kabupaten Labuhanbatu, dengan luas wilayah 3.165 ha, kelurahan ini berbatasan dengan:

- Sebelah Utara berbatasan dengan N.2 Seberang/Kelurahan Negeri Baru.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Negeri Baru.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kp. Bilah - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Prak Sennah

Kelurahan Negeri Lama terletak di dataran rendah dengan ketinggian tanah 30 meter dari permukaan laut, memiliki curah hujan 200 mm/tahun, kelurahan Negri Lama jarak dari Ibu Kota ke Kabupaten 57 km dan jarak Dari Ibu Kota provinsi 344 km. Secara administrasi Kelurahan Negeri Lama pemerintahannya dibagi dalam wilayah yang lebih kecil yang disebut dengan Lingkungan. Kelurahan Negeri Lama terdiri dari Lingkungan 1 (satu) sampai Lingkungan 9 (sembilan), setiap Lingkungan dikepalai oleh seorang kepala lingkungan yang bertugas untuk menjalankan dan membantu kebijaksanaan yang diterima oleh kepala kelurahan.

C. Sejarah Kelurahan Negeri Lama

Menurut informasi yang penulis temui yaitu bapak Muhammad Syahbana Hasibuan SE yang juga menjabat sebagai kasi pemerintahan di Kelurahan Negeri Lama merupakan daerah kerajaan, yang mana dikenal dengan Raja Billah. Raja Ongah Syarif merupakan keturunan Kerajaan Bilah ke 10 menurut Tambo Kerajaan Bilah Asli. Boleh dikatakan bahwa beliau (Raja Ongah Syarif-pen) merupakan orang yang banyak tahu, apalagi pada masa dahulu dia adalah seorang Pokrol atau Pengacara dan mempunyai daya ingat yang cukup kuat. Lahir pada tahun 1897 di Labuhanbilik, dan wafat pada tanggal 25 Oktober 1988 (91 tahun) di Negerilama.

Setelah peristiwa terbunuhnya Sutan Musa disekitar tahun 1617, atau dikatakan Marhum Mangkat di Jambu (Kota Pinang), semua anak-anaknya terpaksa melarikan diri, Salah seorang anaknya yang bernama Raja Tahir, jatuh kedaerah Bandar Kumbol, dearah hulu sungai Bilah. Hal-hal yang terjadi pada masa kedatangannya ke daerah itu, sulit untuk ditelusuri dengan jelas. Namun,

sesuai dengan perjalanan catatan sejarah, Raja Tahir gelar Indar Alam, menjadi Raja Kerajaan Bilah yang Pertama, berkedudukan di Bandar Kumbol, daerah hulu sungai Bilah, anak cabang sungai Barumun (Panai), sekarang dalam daerah Kecamatan Bilah Hulu, Kab. Labuhanbatu.

Dimasa Sutan Tahir Indera Alam menjadi Raja Kerajaan Bilah yang pertama (sekitar tahun 1623), wilayah kekuasaannya meliputi daerah Raja-raja kecil, yaitu: Kerajaan Rantau Prapat, Siringo-ringo, Sihare-hare (Sigambal), Gunung Maria, Bandar Kumbol, Sibargot, Tanjung Medan (hulu sungai Bilah),Kuala Pinarik, Merbau, dan lain-lain.Walaupun menjadi raja, tetapi Sutan Tahir Indera Alam tidak mempunyai wilayah kekuasaan yang luas, sebagaimana seharusnya seorang raja yang berkuasa. Wilayahnya hanya terbatas di daerah Kumbol yang juga sebagian dikuasai oleh Raja kecil Bandar Kumbol.

Kelihatannya, Sutan Tahir Indera Alam adalah Raja yang dirajakan oleh para raja-raja kecil di daerah itu dan kemungkinan setiap tahunnya membayar upeti, seperti Sultan Siak menerima upeti tiap tahunnya dari raja-raja di Sumatera Timur.

Walaupun Sutan Tahir mempunyai wilayah kekuasaan, tetapi hak tanah diusahai oleh masing-masing raja-raja kecil daerah itu, sementara dia hanya merupakan Raja Yang Dipertuan. Sebagai bukti daerah ini dibawah naungannya, ketika Belanda memasuki daerah ini pada tahun 1865, maupun kedatangan Maskapai Asing untuk mengambil tanah Consesi dari pihak kerajaan, terjadilah tuntutan dari raja-raja kecil tersebut untuk meminta bagian dari hasil tanah.

Dimasa pemerintahan Sutan Tahir Indera Alam terdapat sebuah wilayah yang tidak ingin tunduk padanya, yaitu Kerajaan Gunung Maria. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Malem Kuning Panjang Janggut atau juga dikenal dengan nama Raja Belimbing. Apa yang menyebabkan raja Belimbimbing tidak mau tunduk kepada Raja Tahir Indera Alam, kurang jelas diketahui.

Namun, dari hasil penelusuran penulis (Raja Azman Syarif) yang mana pernah menemui salah satu keturunan Kerajaan Gunung Maria yaitu Raja Juhar (telah berumur 92 tahun pada saat ditemui), wafat pada tanggal 17 Mei 1983 di Kampung Janji, Rantau Prapat, Raja Juhar (alm) mengatakan bahwa perselisihan kedua kerajaan ini tidak melibatkan orang lain (rakyat) melainkan hanya mereka berdua saja. Raja Belimbing tidak ingin diperintah di wilayahnya sendiri. Jika saja perselisihan ini melibatkan rakyat, sudah tentu akan terjadi pertumpahan darah, namun hal ini tidak pernah terjadi.

Oleh pihak Kerajaan Gunung Maria, Sutan Tahir Indera Alam diakui memiliki kesaktian yang sulit dimiliki oleh orang lain pada masa itu. (ketika saya mempostingkan pada bagian ini, merinding bulu kuduk saya…). Apabila Sutan Tahir terbunuh hari ini, maka esok hari dia akan hidup lagi. Jika tubuhnya bercerai berai, dia akan hidup dan utuh kembali. Raja Belimbing juga memiliki kesaktian yang tak kalah hebatnya. Akhirnya persoalan diantara mereka berdua semakin berlarut-larut. Mereka akhirnya selalu adu kekuatan, namun tak seorangpun yang kalah. Cerita adu kekuatan ini sudah menjadi legenda di daerah hulu sungai bilah, walaupun mungkin pada masa sekarang sudah tidak banyak yang mengetahui.

Sutan Tahir mempunyai beberapa orang istri. Dari istri yang pertama, terdapat beberapa orang anaknya, yang lelaki hanya satu orang. Mungkin karena telah mendapat firasat, maka sejak meningkat dewasa, anaknya yang lelaki tersebut yang bernama Maharaja Nulong, dikirim kepada Sutan Yunus untuk dididik. Sutan Yunus adalah raja Kerajaan Gunung Suasa, yang juga bertempat di daerah hulu sungai Bilah, dan dia juga adalah sepupu Sutan Tahir

Kepada Sutan Yunus, Sutan Tahir juga meninggalkan amanat yaitu apabila dia telah tiada maka anaknya yang bernama Maharaja Nulong tersebut harus diangkat menjadi penerus Kerajaan Bilah, yaitu menjadi raja Bilah. Adanya

amanat ini pun juga diakui oleh pihak Kerajaan Gunung Maria. Menurut mereka, hal ini dilakukan Sutan Tahir karena dia merasa takut anaknya akan dibunuh juga.

Kembali ke kisah pertarungan Sutan Tahir dan Raja Belimbing yang tak kunjung selesai, akhirnya Raja Belimbing mendapatkan sebuah ide yaitu dengan cara mendekati salah satu istri Sutan Tahir untuk mencari informasi tentang kelemahan Sutan Tahir. Raja Belimbing akhirnya mengetahui titik kelemahan kekuatan Sutan Tahir. Pada esok harinya kembali terjadi pertarungan, Sutan Tahir akhirnya bisa dikalahkan dan ditangkap. Sesuai petunjuk yang diperoleh, tubuh Sutan Tahir dipotong menjadua bagian. Kemudian Raja Belimbing memotong akar kayu yang tumbuh di tepi sungai, yang ujungnya sampai keseberang.

Demikianlah kisah wafatnya Sutan Tahir Indera Alam yang terjadi sekitar tahun 1650 akibat penghianatan salah seorang istrinya.

Setelah Sutan Tahir meninggal dunia, maka kekuasaan sementara dipegang oleh Sutan Yunus dari Kerajaan Gunung Suasa, untuk menunggu Maharaja Nulong menjadi dewasa. Sementara itu, Raja Belimbing tidak ingin merebut kekuasaan yang ditinggalkan oleh Sutan Tahir, dia sudah merasa cukup puas dengan tewasnya Sutan Tahir di tangannya. Demikianlah riwayat Sutan Tahir, raja Kerajaan bilah yang pertama, yang berhasil dikumpulkan. Wafatnya Sutan Tahir tidak mempengaruhi hubungan baik antara Kerajaan Bilah dan Gunung Maria. Tiga tahun kemudian, setelah kepergian Sutan Tahir, wafat pulalah Sutan Yunus, raja Gunung Suasa. Maharaja Nulong, walaupun masih dalam keadaan remaja, terpaksa naik menjadi raja Kerajaan Bilah yang kedua, dan karena tidak memiliki keturunan kedua kerajaan di pegang oleh raja nulong. Dan hingga ahirnya terbentuklah pemerintahan dan daerah Negeri Lama dan yang laiannya.

Sistem pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu sebelum penjajahan belanda adalah bersifat monarkhi. Kepala pemerintahan disebut sultan atau raja yang dibantu oleh seorang yang bergelar bendahara paduka seri maharaja yang bertugas

sebagai kepala pemerintahan sehari-hari (semacam perdana menteri). Selanjutnya di bawah bendahara paduka seri maharaja ada tumenggung yang menjadi jaksa merangkap kepala polisi, kemudian ada laksamana yaitu panglima angkatan laut/panglima perang. Dibawah laksamana ada hulu balang yaitu panglima angkatan darat, kemudian ada pula bentara kanan yang bertugas sebagai ajudan sultan dan bentara kiri yang menjadi penghulu istana dan penghulu bangsawan.

Kesultanan atau kerajaan yang terdapat diwilayah pemerintahan kabupaten labuhanbatu pada waktu itu terdiri dari 4 (empat) kesultanan yaitu :

A. Kesultanan kota pinang berkedudukan di kota pinang.

B. Kesultanan kualuh berkedudukan di tanjung pasir.

C. Kesultanan bilah berkedudukan di negeri lama.

D. Kesultanan panai berkedudukan di labuhanbilik.

D. Data Monografi Kelurahan Negeri Lama

A. Penggunaan Tanah

Luas keseluruhan tanah di kelurahan Negeri Lama adalah 3.165 hektar, tanah ini kemudian dugunakan untuk berbagai pembangunan baik itu jalan, perumahan dan lain sebagainya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3 Penggunaan Tanah

No Penggunaan Tanah Jumlah

1 Jalan 2 km

2 Pemukiman perumahan 1 Ha

3 Pertokoan/perdagangan 10 Ha

4 Perkotaan 6.2 Ha

5 Tanah wakaf 1.7 Ha

6 Tanah yang bersertifikat 4 Ha

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari tabel diatas terlihat bahwa mayoritas tanah di Kelurahan Negeri Lama dipergunakan untuk perumahan, perkotaan dan pertokohan atau perdagangan yaitu pemukiman 1 hektar, perkotaan 6,2 hektar dan pertokohan 10 hektar, pembangunan jalan 2 kilometer, tanah wakaf 1,7 hektar dan tanah yang belum bersertifikat 4 hektar.

B. Jumlah Penduduk

Penduduk yang besar tidaklah merupakan jaminan untuk berhasilnya suatu pembangunan. Meningkatnya jumlah penduduk tanpa dibarengi kesejahteraan, dapat melahirkan berbagai permasalahan. Didalam pelaksanaan program pembangunan yang sedang dilaksanakan bukan tidak mungkin mendatangkan kesulitan-kesulitan bagi penduduk serta generasi yang akan datang.

Perkembangan penduduk tanpa ada kontrol yang baik didalam pengaturan jumlah penduduk hanya akan menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang semangkin rumit, pertambahan penduduk yang semangkin meningkat dari tahun ketahun membutuhkan semangkin banyak investasi baik itu berupa sarana dibidang pendidikan, perumahan, kesehatan, ekonomi dan sarana perhubungan dalam rangka meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat. Berikut ini akan digambarkan komposisi penduduk kelurahan Negeri Lama dan berdasarkan bagian/kampung:

a) Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari data yang penulis peroleh dikantor kelurahan Negeri Lama jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 6.566 jiwa. yang terdiri dari 3.340 jiwa laki-laki dan 3.226 jiwa perempuan.untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamis Jumlah

1 Laki-laki 3.340 jiwa

2 Perempuan 3.226 jiwa

Jumlah 6.566 jiwa

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama.

Tabel di atas adalah jumlah keselurahan penduduk di Kelurahan Negeri Lama, yang laki-laki berjumlah 3.340 jiwa dan wanita 3.226 jiwa. Jumlah yang cukup banyak untuk 9 kampung/bagian, yang mana jumlah ini adalah jumlah keseluruhan penduduk Negeri Lama. Berikut adalah tabel jumlah penduduk dibagi kedalam lingkungan/kampung:

No Nama Lingkungan/kampung Laki-Laki Perempuan

1 Sei Bomban 387 jiwa 378 jiwa

2 Kampung Jati 298 jiwa 397 jiwa

3 Titi Panjang Hulu 376 jiwa 381 jiwa

4 Titi Panjang Hilir 394 jiwa 284 jiwa

5 Negeri Lama 411 jiwa 412 jiwa

6 Negeri Lama Sepakat 329 jiwa 401 jiwa

7 Pirbun 402 jiwa 273 jiwa

8 Kampung Tengah 328 jiwa 398 jiwa

9 Kampung Nelayan 415 jiwa 302 jiwa

Jumlah 3.340 jiwa 3.226 jiwa

Sumber: Kantor Kelurahan Negeri Lama.

Dari beberapa lingkungan/kampung di atas, Lingkungan Kampung Nelayan adalah lingkungan yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak yang mana jumlah laki-laki pada lingkunan ini adalah 415 jiwa dan perempuan berjumlah 302 jiwa. Dan dalam julah laki2 terdapat 225 yang bekerja sebagai nelayan, baik itu yang sudah menikah maupun belum menikah.

b) Penduduk Berdasarkan Agama

Berdasarkan bunyi pasal 29 Undang-undang dasar 1945 ayat 2 berbunyi

“negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agamanya masing-masing dan beribada menurut kepercayaannya masing-masing” adapun agama yang mendapatkan label di Indonesia adalah Islam, Keristen, Protestan, Keristen Katolik, Budha, dan Hundu. Untuk melihat agama yang dianut oleh penduduk kelurahan Negeri Lama dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tebel 5

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama.

Dari tabel diatas dapat dilihat agama mayoritas penduduk Kelurahan Negeri Lama adalah agama Islam 5.431 jiwa, kemudian agama Kristen sebanyak 820 orang, lalu agama Budha 20 orang dan katolik 15 orang. Berikut ini tabel kelompok agama berdasarkan bagian/kampung:

No Bagian/kampung Islam Kristen Katolik Hindu Budha

1 Sei Bomban 580 182 - - -

c) Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharia

Guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus berkerja, jenis atau bentuk pekerjaan itu bermacam-macam tergantung kehlian dan tingkat pendidikan seseorang, untuk melihat mata pencaharian penduduk kelurahan Negeri Lama dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 6

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharia

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 600 orang

2 ABRI/ TNI/Polisi 64 orang

3 Kariawan Swasta 256 orang

4 Pedangan/wiraswasta 620 orang

5 Petani/ buruh tani 315 orang

6 Pertukangan 36 orang

7 Pensiunan 50 orang

8 Nelayan 225 orang

9 Pemulung 5 orang

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Tabel di atas adalah tabel keseluruhan yang mana seluruh kelurahan Negeri lama memiliki bermacam-macam pekerjaan, berikut ini adalah pembagian pekerjaan berdasarjan bagian/kampung masing-masing.

7 Pirbun 44 71 126 108 - 2

Dari data di atas dapat dilihat bahwasannya penduduk kelurahan Negeri Lama bermata pencaharian yang bermacam-macam, dapat dilihat dibagian Kampung nelayan hanya bekerja sebagai nelayan tidak ada yang bermatapencaharian yang lainnya mungkin dikarenakan letak mereka yang di pinggiran sungai bilah, dengan jumlah yang cukup besar yaitu 225 orang yang bekerja sebagai nelayan bagaimana kampung ini hendak maji jika hanyak berkelompok dengan sesama nelayan saja, apalagi dengan pendidikan yang rendah pemikiran yang terbelakang akan membuat mereka semangkin tertinggal.

d) Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal yang paling penting penting dalah kehidupan dan dalam pencaharian pekerjaan, untuk mengetahui berapa banyak penduduk kelurahan Negeri Lama dalam tingkat pendidikan dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 7

Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak Sekolah 452 orang

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari taber diatas dapat dilihat bahwasannya tingkat pendidikan dikelurahan negeri lama bermacam-macam dari mulai SD sampai S3, dan ada

juga yang tidak sekolah. Berikut ini adalah tabel pembagian tingkat pendidikan kelurahan negeri lama berdasarkan bagian/kampung masing-masing sebagai berikut :

No Nama

Bagian/Kampung SD SMP SMA D1/D3 S1/S2 Tidak Sekolah

1 Sei Bomban 52 31 25 163 462 35

2 Kamp. Jati 34 12 37 192 384 28

3 Titi Pjg. Hulu 51 24 28 97 392 15

4 Titi Pjg. Hilir 47 35 31 82 345 41

5 Negeri Lama 58 139 113 370 823 39

6 Neg. Sepakat 42 18 29 125 413 37

7 Pirbun 53 27 34 90 402 48

8 Kamp. Tengah 48 30 19 81 371 58

9 Kamp. Nelayan 117 39 13 - - 151

Sumber: Kelurahan Negeri Lama.

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat pendidikan yang paling rendah adalah bagian kampung nelayan, yang mana memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah 151 dan tamatan SD 117, dari jumlah diatas bisa disimpulkan dengan pendidikan yang rendah mereka kesulitan untuk mencarai pekerjaan apalagi dengan keterampilan yang kurang, dan dengan bekerja sebagai nelayan yang tidak mementingkan pendidikan pekerjaan inilah yang mereka ambil untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Kondisi Rumah Penduduk

Rumah selain tempat berlindung juga merupakan tempat keluarga membesarkan anak-anaknta, rumah yang baik adalah rumah yang dapat memberikan keamanan sekaligus ketenang bagi para penghuninya, pertambahan jumlah penduduk menyebabkan keadaan rumah penduduk menjadi bermacam-macam bentuknya. Seperti halnya yang ada di kelurahan Negeri Lama, untuk jelasnya bisa lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari tabel diatas dapat dilihat di kelurahan Negeri Lama terdapat Rumah Permanen yang berjumlah 650 unit, Rumah Semi Permanen 430 unit, Rumah Non Permanen 292 unit. Pada tabel di atas kondisi rumah nelayan mayoritas terdapat pada semi permanen dan non permanen bahkan dikatakan tidak layak huni.

No Bagian/Kampung Rumah nyaman, akan tetapi dibagian kampung nelayan terdapat 114 non permanen yang berdindingkan gedek dan berlantaikan papan/tanah. Cukup prihatin melihat kondisi rumah para nelayan yang bisa dikatakan tidak layak huni, bahkan ada rumah yang akan rubuh akan tetapi diganjal menggunakan kayu agar tidak rubuh.

C. Prasarana Perhubungan

Prasarana perhubungan merupakan sarana yang amat menentukan dalam hal kelancaran suatu pembangunan, aktivitas ekonomi, sosial dan yang lainnya akan menjadi lambat, tentunya hal ini merugikan dari segi dana, waktu dan

tenaga. Kelurahan Negeri Lama dalam hal sarana perhubungan ini juga tidak ketinggalan. Hal ini dapat kita lihat paa tabel dibawah ini:

Tabel 9

Prasarana Perhubungan

No Sarana Perhubungan Jumlah

1 Lingkungan 9 buah

2 Protokol 1 buah

3 Provinsi 1 buah

4 Jembatan 1 buah

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari tabel diatas dapat terlihat pada kelurahan Negeri Lama terdapat 9 lingkungan yaitu lingkungan Sei Bomban, Kamp. Jati, Titi Pjg. Hulu, Titi Pjg.

Hilir, Negeri Lama, Neg. Sepakat, Pirbun, Kamp. Tengah, Kamp. Nelayan, setiap lingkungan dipimpin 9 kepala lingkungan. 1 jalan protokol, 1 jalan lintas provinsi dan 1 buah jembatan.

D. Sarana angkutan/trasportasi

Guna melancarkan mobilitas pendiuduk dari tempat satu ketempat yang lain sangatlah dibutuhkan sarana pengangkutan ataupun alat trasportasi untuk mempercepat jalannya proses pembangunan suatu daerah, untuk mengetahui ini penduduk kelurahan Negeri Lama memiliki sarana pengangkutan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 10

Sarana Angkutan/Trasportasi

No Jenis Pengangkutan Jumlah

1 Sepeda 1.500 unit

2 Sepeda motor 400 unit

3 Oplet/Mikrolet 1.337 unit

4 Mobil Pribadi 25 unit

5 Truk 20 unit

6 Perahu Dayung 52 unit

7 Perahu motor 39 unit

8 Mobil Dinas 1 unit

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah sepeda adalah 1.500 unit, sepeda motor 400 unit, Oplet/Mikrolet 1.337 unit, Mobil Pribadi 25 unit, Truk 20 unit, Perahu Dayung 52 unit, Perahu motor 39 unit, Mobil Dinas 1 unit.

E. Sarana Bangunan Fisik

Untuk menunjng aktifitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti peribadahan, kesehatan, olah raga, pendidikan, dan perekonomian bekerja sama dengan masyarakat berusaha bahu-membahu mengatasi hal tersebut karena tanpa adanya kerja sama antara pemerintah dan rakyat maka mustahil pembangunan itu akan dapat berjalan dengan lancar.

a) Sarana Peribadahan

Guna melancarkan aktifitas ibadah umat beragama yang ada di kelurahan Negeri Lama juga didirikan beberapa tempat beribadah yang antara lain dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 11 Sarana Peribadahan

No Sarana Peribadahan Jumlah

1 Masjid 4 buah

2 Musholla 9 buah

3 Gereja 4 buah

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa di kelurahan Negeri Lama terdapat 4 buah masjid, 9 buah musholla dan 4 buah gereja, dari 9 musholla salah satunya terdapat di bagian Kampung Nelayan, musholla ini sering mereka gunakan sebagi tempat berkumpul dan juga sebagai rapat/bermusyawarah.

b) Sarana Kesehatan

Kesehatan adalah hal yang paling di utamakan dalam suatau susunan masyarakat, karna kesehatan adalah hal utama untuk menjalakan kegiatan sehari-hari, dan di kelurahan Negeri Lama terdapat beberapa sarana kesehatan, untuk lebih jelas dapat kita liat pada tabel dibawah ini:

Tabel 12 Sarana Kesehatan

no Sarana kesehatan Jumlah

1 Poli klinik/balay pelayanan 5 buah

2 Apotik/toko obat 5 buah

Sumber : Kantor Kelurahan Negeri Lama

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di kelurahan Negeri Lama terdapat saranan kesehatan yaitu Poli klinik/balay pelayanan 5 buah dan Apotik/toko obat 5 buah. Sarana kesehatan ini tidak ada satupun di wilayah bagian Kampung Nelayan, jarak yang lumayan jauh dari kampung nelayan ke sarana kesehatan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di kelurahan Negeri Lama terdapat saranan kesehatan yaitu Poli klinik/balay pelayanan 5 buah dan Apotik/toko obat 5 buah. Sarana kesehatan ini tidak ada satupun di wilayah bagian Kampung Nelayan, jarak yang lumayan jauh dari kampung nelayan ke sarana kesehatan

Dokumen terkait