• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.9. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari munculnya masalah dalam penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hasil penelitian sebelumnya, definisi konsep, definisi

operasional, kerangka pemikiran serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini terdiri dari landasan teori, definisi konsep dan sistematika penulisan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat gambaran umum mengenai daerah penelitian serta berisikan data-data yang diperoleh selama penelitian di lapangan dan dokumen-dokumen yang di analisis kemudian memberikan interprestasi atas permasalahan yang diteliti.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh atas hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang akan diberikan untuk peneliti selanjutnya.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian menggunakan metode penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Danin (2002:41), penelitian deskriftif adalah penelitian yang memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menegah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berlokasi di Jl.

Jendral Sudirman No.6-7, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Informan adalah orang yang benar-benar mengetahui atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Informan ini harus banyak pengalaman tentang penelitian, serta dapat memberikan pandangan tentang nilai-nilai, sikap, proses dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat. Adapun informan yang dimaksud adalah :

1. Informan kunci (key informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian adalah Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

2. Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan utama adalah Kepala Bidang Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Kasi Pengelolaan Pasar, Kasi Permodalan dan Bina Usaha Pertanian dan Non Pertanian, Penagih Retribusi Pasar Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

(Suryanto, 2005:171) adalah :

a. Pedagang di pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara baik Pasar Kelas I, Pasar Kelas II, dan Pasar Kelas III.

3.4. Teknik pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan berupa informasi dan persepsi serta tanggapan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu dengan menggunakan cara :

a. Wawancara, dimana penggunaan metode ini ditujukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam terkait permasalahan penelitian. Terkait penelitian, peneliti menggunakan metode indepth interview, dimana peneliti dan informan/responden

berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan data yang dapat dijelaskan permasalahan penelitian. Untuk membuat wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan terkait permasalahan penelitian.

b. Observasi, dimana dilakukan dengan cara melihat secara langsung tentang permasalahan yang berhubungan dengan variabel penelitian dan melakukan pencatatan atau hasil observasi. Sesuai dengan jenisnya, peneliti observasi dengan peneliti terbatas, yakni peneliti terlibat hanya terbatas pada aktivitas, yakni peneliti terlibat hanya terbatas pada aktivitas objek yang mendukung data penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dari tangan ketua atau sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara :

a. Penelitian kepustakaan, merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dan mempelajari literature buku-buku

kepustakaan yang ada untuk mencari konsepsi-konsepsi dan teori-teori yang berhubungan erat dengan permasalahan. Studi kepustakaan bersumber pada laporan-laporan, skripsi, buku, surat kabar dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

b. Dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada dalam lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, dan menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan dan serta manafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Dengan menyajikan data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3.6. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif maupun teori.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Geografi Wilayah

4.1.1 Administrasi dan Georafi Wilayah

Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda datang ke sebuah kampung di Hulu Labuhanbilik tepatnya di Desa Sei Rakyat sekarang. Di kampung ini Belanda membangun tempat pendaratan kapal dari batu beton. Tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar dengan nama Pelabuhanbatu. Masyarakat mempersingkat sebutannya menjadi Labuhanbatu, nama ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.

Sebelum kemerdekaan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :

1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang 2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir 3. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama 4. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhanbilik

Setelah kemerdekaan keempat kesultanan ini menjadi wilayah Kabupaten Labuhanbatu sesuai ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatera

Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Labuhanbatu Utara.

V I S I

“TERWUJUDNYA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA SEJAHTERA”

M I S I

1. Meningkatkan Kualitas Keimanan dan Ketakwaan Masyarakat dan Aparatur Pemerintah Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan Pendapatan Perkapita Berbasis Ekonomi Kerakyatan.

3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Wajib Belajar 9 Tahun

4. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan KB (Keluarga Berencana)

5. Meningkatkan Pelayanan Administrasi Pemerintahan dan Administrasi Kependudukan.

6. Meningkatkan Infrastruktur dan Pemerataan Pembangunan.

7. Menciptakan Iklim Investasi Usaha yang Kondusif.

Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagai salah satu kabupaten yang berada

100.05.00o Bujur Timur dan 01o58’00’’ – 02o50’00’’ Lintang Utara dengan ketinggian 0 – 2.151 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 354.580 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka;

2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Padang Lawas Utara;

3. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tapanuli Utara; dan Kabupaten Toba Samosir;

4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Labuhanbatu.

Kabupaten Labuhanbatu Utara terbagi ke dalam 8 wilayah kecamatan dan 90 desa/kelurahan dengan luas masing-masing kecamatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1 : Luas wilayah Per Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase

1 Na. IX-X 55.400 15,62

2 Marbau 35.590 19,12

3 Aek Kuo 25.020 7,06

4 Aek Natas 67.800 10,04

5 Kualuh Selatan 34.451 10,84

6 Kualuh Hilir 38.548 9,72

7 Kualuh Hulu 63.739 17,98

8 Kualuh Leidong 34.032 9,60

Total 354.580 100,00

Sumber: BPS/Kabupaten Labuhanbatu Utara Dalam Angka, 2010

Gambaran Umum Wilayah menjelaskan kondisi umum Kabupaten Labuhanbatu Utara yang mencakup : kondisi fisik, kependudukan, administratif, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan penataan ruang, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab perangkat daerah.

4.1.2 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik.

4.1.2.1 Geografis

Kabupaten Labuhanbatu Utara terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara pada 1O 58’ - 2 O 50’ Lintang Utara dan 99O 25’ - 100O 05’ Bujur Timur dengan ketinggian 2.151 meter di atas permukaan laut. Berikut adalah nama sungai/daerah aliran sungai yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara :

4.1.2.2 Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Labuhanbatu Utara

Tabel 4.2 : Nama dan Luas sungai yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara

NO Nama DAS Panjang Sungai (Km)

1 Sungai Kualuh 136,421

2 Sungai Bilah 80

Sumber : Labuhanbatu Utara Dalam AngkaTahun 2011

4.1.2.3 Administratif

Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah 3.545,80 km2, terdiri dari 8 (delapan) kecamatan, 82 (delapan puluh dua) desa dan 8 (delapan) kelurahan sebagaimana tersebut pada berikut ini :

Tabel 4.3 : Tingkat pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Utara

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

Tahun Tahun Tahun Tahun

1 5 9 4 1 4 2 8

Berdasarkan data Labuhanbatu Utara dalam angka Tahun 2013, dapat kita lihat bahwa Kecamatan Kualuh Hulu merupakan kecamatan yang paling besar jumlah penduduknya yaitu 66.005 jiwa yang terdiri dari dua kelurahan dan sebelas desa. Dan Kualuh Leidong merupakan kecamatan yang paling kecil jumlah penduduknya sebesar 28.875 jiwa yang terdiri satu kelurahan dan enam desa, hal ini disebabkan akses jalan/transportasi atau infrastruktur yang kurang memadai.

Penggunanan lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagian besar untuk lahan perkebunan, yaitu seluas 153.553 Ha (43,20%) yang terdiri dari perkebunan kelapa sawit seluas 120.326 Ha (33,93%) dan perkebunan karet seluas 33.227 Ha (9,37%). Penggunaan lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Bangunan, Perkantoran, Industri, Pendidikan, Jalan : 9,872 Ha (2.78%) 2. Persawahan : 33,249 Ha (9.38%)

3. Perkebunan :

- Kelapa sawit : 122,406 Ha (34.52%) - Karet : 22,141 Ha (6.24%)

4. Hutan : 159,624 Ha (45.01%) 5. Campuran : 6,677 Ha (1.88%) 6. Sungai : 8,716 Ha (2.46%) 7. Lainnya : 14,036 Ha (3.95%)

Dan jumlah luas penggunaan lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebsesar 354,580 Ha (100.00%).

4.1.3 Kondisi Fisik 4.1.3.1 Topografi

Menurut ketinggian tanahnya, Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari daerah dataran rendah dan perbukitan. Wilayah yang terletak pada ketinggian 0-10 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 54.844 Ha (15,47%), 11-25 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 124.212 Ha (35,03%), 26-100 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 61,949 Ha (17,47%) dan lebih dari 100 m di atas permukaan laut (dpl) seluas 104.859 Ha (29,57%) dan 8.716 Ha (2,46%) merupakan sungai.

Menurut kemiringan tanahnya, wilayah yang berada pada kemiringan antara 0-2%

seluas 218.382 Ha (61,59%), kemiringan antara 2-15% seluas 14.004 Ha (3,95%), kemiringan antara 15-40% seluas 52.011 Ha (14,67%) dan lebih dari 40% seluas 61,467 Ha (17,34%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai. Sedangkan kondisi geologi Kabupaten Labuhanbatu Utara secara umum didominasi oleh tekstur tanah halus seluas 233.719 Ha (65,91%), tekstur tanah sedang seluas 112.145 Ha (31,63%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai. Wilayah dengan kedalaman efektif antara 30-60 cm mencapai 117.965 Ha (33,27%), kedalaman 60-90 cm mencapai 27.529 Ha (7,76%), lebih dari 90 cm seluas 102.686 Ha (28,96%), lahan gambut seluas 70.926 Ha (20%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai. Untuk kondisi geologi berdasarkan jenisnya wilayah Labuhanbatu Utara terdiri dari Alluvial seluas 84.782 Ha (23,91%), Pasir Kerakal seluas 53.909 Ha (15,20%), Batu Pasir, Batu Lanau dan Batu Lampung seluas

(7,82), Formasi Kuala seluas 33.386 Ha (9,42%), Formasi Bahorok seluas seluas 30.150 Ha (8,50%), Tuta Toba Riodasit seluas 100.117 Ha (28,24%), Kegiatan Miosen seluas 4.398 Ha (1,24%), Batuan Intrusip Pratersier seluas 4.635 Ha (1,31%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai. Sedangkan menurut jenis tanah wilayah Labuhanbatu Utara terdiri atas podsolik kuning seluas 29.620 Ha (8,35%), organosol seluas 75.002 Ha (21,15%), Podsolik Merah/Kekuningan seluas 83,740 Ha (23,62%), Litosol/Podsolik/Regosol seluas 82.174 Ha (23,18%), Aluvial/Regosol Organol seluas 17.998 Ha (5,08%), Hidromorphik Kelabu Gleihumus.

Regosol seluas 46.822 Ha (13,20%), Podsolik Coklat Kekuningan seluas 10.508 Ha (2,96%) dan seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.

4.1.3.2 Demografi

Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan. Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun adalah : Pt = Po (1 + r ) t Keterangan : Pt = Jumlah penduduk pada tahun t (2018) Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (2013) r = Angka pertumbuhan penduduk t = Waktu (5) Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut : r = (Pt/Po)1/t – 1 *100 Keterangan : Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar t = jangka waktu r = laju/angka pertumbuhan penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Tahun 2010 sebanyak 330.701 jiwa, Tahun 2011 sebanyak 333.795, Tahun 2012 sebanyak 335.459, dan Tahun 2013 sebanyak 337.404 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Kualuh Hulu sebesar 66.005 jiwa sedangkan penduduk

terkecil berada di Kecamatan Kualuh Leidong sebesar 28.875 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk masih tergolong rendah dan tidak merata yaitu 95 jiwa per kilometer persegi. Memang diakui, bahwa luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara relatif luas yakni sebesar 3.545,80 km2 akan tetapi penyebaran penduduk Labuhanbatu Utara masih bertumpu di Ibukota, Kelurahan Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu sebesar 5.748 kepadatan penduduk per km2.

4.1.4 Tata Ruang Wilayah

Pada bagian ini menjelaskan tentang tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara hingga tahun 2031 serta kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara dilakukan secara konsisten dengan mempertimbangkan kebijakan pembangunan dan penataan ruang di tingkat nasional dan provinsi.

4.1.4.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah

Sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007, dinyatakan bahwa tujuan penataan ruang adalah :

• Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman

• Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai.

• Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.

• Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generas yang akan datang.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Labuhanbatu Utara dirumuskan berdasarkan pertimbangan berikut :

 Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara 2025, yaitu “LABUHANBATU UTARA MAJU DAN SEJAHTERA”;

• Karakteristik wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara;

• Isu dan strategis kabupaten Labuhanbatu Utara;

• Kondisi objektif yang diinginkan.

Karakteristik Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :

1. Pola ruang eksisiting wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi 4 karakteristik spesifik, yaitu :

a. Kawasan pesisir dengan potensi sumber daya laut, pertanian pangan, dan hutan produksi.

b. Kawasan lahan perkebunan dengan dominasi pemanfaatan ruang untuk perkebunan, pertanian holtikultura dan sebagaian kecil tanaman pangan.

c. Kawasan pegunungan yang sebagian mempunyai fungsi lindung yang terdapat di bagian barat pada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

2. Struktur ruang Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari ;

a. Pusat Kegiatan Lokal terdiri dari 1 PKL yaitu Aek Kanopan yang berfungsi sebagai pusat pengembangan Kabupaten, perikanan dan pertanian pangan. Ada dua PKLp yaitu “Tanjung Leidong” dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan laut, dan “Aek Korsik” diarahkan untuk pusat pengembangan agro industry untuk komoditas unggulan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

b. Sistem jaringan transportasi utama terdiri dari jalan nasional (Jalan Lintas Sumatera) yang membujur dari selatan (Kecamatan Marbau dan Na IX-X) ke arah Utara (Kecamatan Kualuh Hulu),

Berdasarkan data dan hasil analisa, maka untuk merumuskan tujuan penataan ruang Kabupaten Labuhanbatu Utara, hal penting yang dijadikan masukan utama dan pertimbangan dasar adalah :

• Adanya kesadaran kolektif dan kemauan politik yang kuat untuk membangun Labuhanbatu Utara dengan potensi daerah yang dimiliki;

• Terbatasnya luas lahan budidaya, terjadinya kecenderungan penurunan luas pertanian serta penurunan rasio ketersediaan lahan, maka perlu didorong perubahan struktur ekonomi dari kegiatan yang berbasis lahan ke arah yang tidak berbasis lahan dengan tetap meningkatkan produktivitas lahan. Pemikiran ini bersesuaian dengan data yang menginformasikan bahwa sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap PDRB adalah kegiatan primer (sektor pertanian/perkebunan) yang diikuti kegiatan tersier yaitu sektor usaha perdagangan, hotel, restoran dan jasa;

• Tersedianya modal dasar yang sangat potensial untuk dijadikan basis ekonomi wilayah (masyarakat) yaitu (intensifikasi) lahan pertanian, perkebunan dan kehutanan yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, sumber daya kelautan dan perikanan serta pengembangan kegiatan industri, jasa dan perdagangan berbasis agro (agribisnis, agroindustri, dan agrowisata).

4.1.5. DINAS PERDAGANGAN DAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dibentuk pada Desember tahun 2016. Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tipe C, menyelenggarakan urusan Pemerintahan bidang perdagangan dan koperasi usaha kecil menengah.

Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Kependudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

4.1.5.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PERDAGANGAN DAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

DINAS TUGAS POKOK

Membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan bidang perdagangan dan koperasi usaha kecil dan menengah.

FUNGSI

1. Perumusan kebijakan bidang perdagangan dan koperasi usaha kecil menengah.

2. Pelaksanaan kebijakan bidang perdagangan dan koperasi usaha kecil menengah.

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perdagangan dan koperasi usaha kecil menengah.

4. Pelaksanaan administrasi Dinas.

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

SEKRETARIAT TUGAS POKOK

Melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pelayanan teknis dan administratif serta koordinasi pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas.

FUNGSI

1. Menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja kesekretariatan.

2. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran Dinas.

3. Pengelolaan data dan informasi dalam lingkup kewenangan Dinas.

4. Koordinasi dan pelaksanaan kerjasama dalam lingkup kewenangan Dinas

5. Koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan Dinas.

6. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas.

7. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan Dinas.

8. Penyusunan bahan pelaksanaan urusan Tugas Pembantuan.

9. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat.

10. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Dinas.

11. Pengelolaan barang milik daerah lingkungan Dinas.

12. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan lingkungan

13. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

14. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan Program dan Kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

15. Melaksanakan fungsi lain yang diperintahkan Pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

SUBBAGIAN

SUBBAGIAN UMUM TUGAS POKOK

Melaksanakan sebagian tugas Sekretariatan dalam urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi, ketatalaksanaan, kepegawaian, penyusunan bahan kerjasama, publikasi dan hubungan masyarakat.

RINCIAN TUGAS

1. Menyusun rencana dan program kegiatan Subbagian Umum.

2. Pengelolaan urusan tata usaha, surat menyurat dan kearsipan.

3. Pengelolaan urusan kelengkapan dan rumah tangga.

4. Pengelolaan urusan administrasikepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan.

5. Penyelengaraan pembuatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

6. Penyiapan dan penyusunan bahan kerjasama dalam lingkup kewenangan Dinas.

8. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan Program dan Kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

SUBBAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN TUGAS POKOK

Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang penyusunan rencana kerja dan rencana kerja anggaran dan pengelolaan keuangan meliputi pembukuan, perhitungan anggaran dan dan verifikasi serta perbendaharaan di lingkungan Dinas.

RINCIAN TUGAS

1. Menyusun rencana dan program kegiatan Subbagian Program dan Keuangan.

2. Merumuskan penyusunan kebijakan Standart Pelayanan Minimal (SPM).

3. Mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, rencana kerja tahunan dan rencana kerja anggaran.

4. Mengkoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan serta menyusun laporan di lingkungan Dinas.

6. Meneliti dan menelaah Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) dan anggaran kas dalam rangka penatausahaan keuangan.

7. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan.

8. Melakukan koordinasi dan menyusun kebijakan laporan keuangan meliputi laporan realisasi anggran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.

9. Melaksanakan akutansi pengelolaan keuangan anggran Dinas.

10. Meneliti dan menguji kelengkapan surat permintaan pembayaran dan surat pertanggungjawaban.

11. Menyiapkan dan mengadministrasikan Surat Perintah Membayar (SPM)

12. Melakukan verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen/bukti serta Surat Pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dan bendahara penerimaan.

13. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil.

14. Menghimpun dan mengola data serta informasi dalam rangka penatausahaan keuangan.

15. Melaksanakan koordinasi dengan setiap bidang untuk persiapan pelaksanaan jadwal kegiatan.

16. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun Laporan Program dan Kegiatan yang menjadi lingkup tugasnya.

17. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

BIDANG PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR TUGAS POKOK

Melaksanakan sebagian Tugas Dinas dalam penyusunan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional serta evaluasi dan pelaporan di bidang perdagangan dalam negeri dan luar negeri, metrologi dan pengelolaan pasar.

FUNGSI

1. Penyusunan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional serta evaluasi dan pelaporan di bidang perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

2. Penyusunan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional serta evaluasi dan pelaporan di bidang metrologi.

3. Penyusunan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional serta evaluasi di bidang pengelolaan pasar.

3. Penyusunan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional serta evaluasi di bidang pengelolaan pasar.

Dokumen terkait