• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABV PENUTUP

2.1 Masyarakat Mandailing

2.1.2 SistemReligidan Agama

Pada masa sekarang ini Masyarakat Mandailing umumnya masih

menganut AgamaIslamdanhanyasedikitAgamaKristen,tetapiNenek Moyang

mereka sebelum masuknyaAgamaIslammaupun Kristenmasih mempercayai dengan Animismeatau dikenaldengan pelebegu (suatupemujian terhadap RohNenek Moyang).Ajaranrelegitersebutmengakuiadanyabermacammakhlus

halusdankekuatan-kekuatangahibyang dapatmenimbulkanpengaruhburuk, misalnyapenyakitdan malapetakaatasdiri manusia(Parlaungan Ritonga

1997:10) Didalampelaksanaan UpacaraRitual(animisme), dipimpin oleh seorang

yang sudahahlidanbukanorang sembarangan.Danorang ituadalahorangyang

mengetahui tentang doa-doayang harusdisampaikankepadaleluhurnyaatau

disebutdengan Si Baso. Nenek Moyang mempercayaipeantaraan sibaso dengan

RohNenekMoyang dapatturunkebumidenganmenurunkanpemberianberkah atau sebaliknya.

Sistem animisme ini mulai terhapussekitartahun1820 sejakAgama Islam masuk ke Mandailing yang dibawa oleh Kaum Padri dari Mandailing.Ajaranyang dibawalangsung olehKaumPadriiniadalahajaran Agama Islam yang keras. Mereka

tidakkompromi dengan masyarakat dan pemukaAdat

Mandailing.SiapasajayangtidakmaumasukkeAgamaIslam akandibunuh atau akan menjadibudak kepadaKaumPadri.LamakelamaanMasyarakatMandailing menerima agamaIslam,danakhirnyaagamaIslam menjadiberkembang diseluruhdaerahMandailing.Setalah Masyarakat Mandailing memelukAgama

Islam, membawa pengaruh terhadap upacara-

upacaraanimisme.KarenaAgamaIslammelarangsetiapkaumnyaberhubungan dengan roh-rohyang dipujapadaupacararitualtersebut, karenadianggap bertentangandenganajaranAgamaIslam.Sekitartahun1839AgamaKristen mulai masukkedaerahMandailingyang

dibawaolehparaPendeta-Pendeta.MasyarakatMandailing tidakbanyakyang

menganutAgamaKristendikarenakan

Kristensangatsedikit,dankebanyakanyang menganutAgamaKristenadalah orang– orangpendatangdari luar daerahMandailing yangmenetap diMandailing.

2.1.3 Bahasa

BahasaMandailing merupakansalahsatubahasadaerahdiIndonesiayang

dipergunakan olehsuku Batak Mandailing yang sebagaimana bahasa tersebut

dapatdipakaididaerahMandailing maupundaerahperantauanyang digunakan

sebagaimediakomunikasidiantarasesamaEtnis Mandailing.MenurutH.

PandapotanNasution,SH (2005:14-15).Dalambukunyamengungkapkandengan sesuaipemakainyaBahasa mandailingterdiridari5tingkatan, yaitu:

-Bahasa adat(bahasapadawaktu upacaraadat) -Bahasa andung (bahasawaktu bersedih) -Bahasa parkapur(bahasaketikadihutan) -Bahasa na biaso (bahasasehari-hari)

-Bahasa bura (bahasawaktu marah atau kasar)

PertuturanBahasaMandailing masihdipergunakanpadasaattertentu,misalnya

dalamUpacaraPeradatan, Arisan,PerkumpulanKeluarga,atauPerkumpulan Keluarga lainnya.

2.1.4 SistemKekerabatanMasyarakatMandailing

SistemkekerabatanadatistiadatMandailing masihmemegang padaadatistiadat yang

disebutdengan“MarkoumMarsisolkot”,adatistiadat inisudah disempurnakan

ataspihak–pihakyanguntukdapatdisatukanmenjadihidup

berkaumataufamilidekat,meskipuniadariorangyangjuahatauorangyang

tidakpernadikenal.Sedangkan“marsisolkot” artinyamendekatkanyang sudah dekat, artinyamasihsatumargaatausuku darisatuNenekMoyang.AdatIstiadat

MarkoumMasrsisolkotdiMandailing sudahdisepakatiuntukdipakaikepada

masyarkatnyabaikdalamUpacaraSiriaon(upacarasukacita) ataupunUpacara

Siluluton(upacaradukacita).Dimana dikatakanbahwaadat istiadatyang

berdasarkanmarkoummarsisolkotyangtertuang dalambeberapa lembagaAdat yaitu (1) patik, (2) ugari,(3) uhum, dan hapantunon.

Patikadalahperaturanadatyangtidakbolehdilanggar,jikadilanggar

akandihukum,sebagaimanpatik sebagaiperaturanyangdipakaiuntuk pedoman agar semuakegiatan dalamkehidupan dapatmenciptakan kasih sayang ,atautidakmenimbulkanpertentanganataupergesekankepada masyarakat.

Ugariadalahkebiasaanyangdiangkatsepertiperaturan. Jadiadatkebiasaan

yangdiadatkan darisuatu daerahtidakmerusak adat.

• Uhumadalahsanksihokumterhadapperlanggaranatasperaturanseperti patik,

ugari, dan hapantunon. Uhum atau sanksi pelanggaran itu bertingkat-tingkatmulaidari teguran,denda,pasung,diusirdarikampong, dan kepadahukumanmati.

Hapantunonadalahsalahsatuadatistiadatyangbertujuanmemperhalus

hubunganmanusia atau denganmanusiayang lain.Hapantunon

pergaulan ataupun etika dalam bergaul sehari-hari atau dalam ikatan keluargadidalampertuturon.

AdatistiadatMarkaoumMarsisolkotinibelakangharidikatakanorang

jugasebagaiDalihan Na Tolu.Dalihanartinyabatu tungku, dan natolu artinya

yangtiga,maksudnyaketigabatuinimenjujung satuwadahatausatuadat.Yakni

tigaunsurkelompokyang berbedamenjujung satuwadahAdatMandailing,yang

terdiridariKahanggi,AnakBoru, dan Mora.

- Kahanggi adalahkelompokyangterdiridaripihakkitasendiriyang bersaudara

kandung danditambahdengankelompokyang sesame

satumarga.Unsurkahanggijugatermasuksaama–saibu(seayah- seibu),

saompu(satunenek), saparaman(satubapak), sabana(seketurunan),

sapangupaan(kakekbersaudarakandung),dansakahanggi(orang–rang satu

margadalamsatu kampung).

- AnakBoruadalahtempatpemberiananak–anakgadisdarikelompokkita

tadi.Ataukelompokkerabatyang menerimaanakgadisdaripihakMora.Dan

biasanyapihak keluarga anak boru hormatkepadapihak moranya.

- Moraadalahkelompoksaudara–saudaradariistri–istridaripihakkita atau

tempatpengambilan anak –anak gadisdalamperkawinan.

Darihasilkeputusan musyawarah dariketigakelompok inilah atau dari pihak

kahanggi, Anak Boru, dan Mora terciptanya adat Mandailing yang

dikatakanadatMarkoumMarsisolkot.Apabilasalahsatu kelompokdiantaranya tidak diikutsertakan, maka upacara Adat Mandailing yang berdasarkan adat

istiadatMarkoum Marsisolkot tidak tercipta, atau denganperkataan lain

dibatalkansamasekali.DiMandailing menganutMargayang diturunkanmelalui

dariMargaAyahataudisebutdenganpatrilineal.Orang–orangyangataugaris

keturunanPatrilinealinididaerahMandailing dikelompokanmenjadimargayang

dimaksudsamadenganclan.Adapunmargayang terdapatdiMandailingyaitu(a)

Nasution,(b)Lubis,(c)Pulungan,(d) Rangkuti,(e)BatuBara,(f)Dulae,(g)

Matondang,(h)Parinduri,(i)Hasibuan.MargaLubis danNasution merupakan

margayangpalingbanyak jumlah warganyadiDaerah Mandailing.

Setiap anggota Masyarakat yang mempunyai marga, akan meletakkan namamarganyadibelakang margasendiri.Karenahalinimerupakansuatutradisi yang telahmenyatudengankehidupanMasyarakatMandailing sejakdahulu.Marga adalah

suatuyang memilikinilai-nilaisolidaritasdidalamkeluarga maupun

dimasyarakat.Orang-orang yang semarga dianggap bersaudara atau satu keturunan yangdisebutMarkahanggi.

Sistim kekerabatan lain yang luasdari marga juga terdapat pada

MasyarakatMandailing.Sistimkekerabataninididasarioleh adanyasuatuikatan

darahdan ikatanperkawinan antaraanggotakelompokmargayang adapada

masyarakat.Ikatan darah dan perkawinan inilah yangmelahirkan sistim sosial yangdilandasidengan hubungan kekerabatan yangdinamakan dalihan na tolu.

2.1.5 Kesenian

Keseniansudahdikenaloleh masyarakatMandailing Sejak zamandahulu, seni musik yang hidup pada saat itu sangat berkaitannya dengan sistim kepercayaanlamaataudenganpelebegu (menyembahrohnenekmoyang).Setiap

melakukanupacararitualataukeagamaanpadamasaitumusikdigunakansebagai perantaraan dalamupacara.

Didalamkehidupanmasyarakat MandailingpadamasapraIslam,musik

merupakan sebahagianyang tidakdapatdipisahkandarikegiatankeagamaan

(religi)danupacara–upacara adat, baik ituupacarayang bersifatsukacitayang dinamakansiriaon,ataupunupacaraadatsiluluton,yaituupacaraadatdukacita.

Sistimkepercayaananimismeyang dikenaldengansipelebegu tersebut menempatkan

musik(yang dipergunakanuntukupacarareligi)padakedudukan yangtinggi.Sepertipenjelasanyangdibuatolehkoentjaraningratbahwa: hal itudisebabkan karenasuara, nyanyian dan musik, merupakan suatu unsuryang sangatpenting dalamupacarakeagamaansebagaihalyang biasamenambah suasanakeramatatau sakral(Koentjaraningrat1980:245).

DalamtradisidiMandailing padamasaPraIslampemujaanituselalu menggunakanseorang perantarayang dinamakansibaso.Sedangkanbunyi– bunyian

sucidiperkirakan adalah ensambel gondang maupun gordang. Dan

pemainmusikyangahlipadamasaitudinamakandatuperuning-uninganatau datu

pargondang. Dikarenakan merekabelajar bermain musik bukan dari manusia, melainkandaribegu.Yang secara khususpulabegumemberikan irama- iramagondang

kepadadatuparuning –uningan.Dansetelahmasukdan

berkembangnyaAgamaIslamdidaerah Mandailing,penggunaanmusikyang ditujukan

kepadarohnenekmoyang tidakdibenarkanuntuk ditampilkan,karena halitu

sangatbertentangan dengan ajaran AgamaIslam.misalnya tradisi mengandung (meratapdihadapanjenazah)yang dilakukanpadaupacaraadat siluluton (dukacita).

Mengandung padaadatsiluluton adalahsuatuperbuatanyang tidak

diperkenankanyang tidaksesauidengankaidah ajaranIslam.Dalambentuk

nyanyianbiasanyamasyarakatdibawakansecarasolo.Misalnyajenis nyanyian

ungut-ungut. Nyanyian inisering dibawakan oleh anak muda(meskipun siapasaja bolehmembawakannya)sebagainyanyianpelipurlarayangmelukiskantentang

rasadukadalamhalpercintaan, dan dinyanyikan tidak didepan umum atau secara tertutup hanyasecarapribadi. MasyarakatMandailing, terutama ibu-ibu rumah tanggaataupunanak-anakgadis

bilahendakmenidurkananakbayibiasanyaakandibawakannyanyiankhususyangdinam

akanbue-bue.Sambilmembueisibayi, ibunyaataupunanak-anakgadis

akanmendendangkannyanyiannyanyianagar

buahhatinyatertidur.Tradisibernyanyisepertiinijarang hampertidak dipergunakan oleh masyarakat terutama ibu rumah tangga.Hal inidisebabkan perkembangan zaman yangberubah ubah.

SecarakhususmasyarakatMandailing menggunakanistilah endeuntuk

menyebutkansegalajenisnyanyianatausenivocalyang terdapatpadamasyarakat

tersebut.Walaupunpada tiap nyanyianyang dibawakanoleh masyarakatyang mempunyaifungsiberbeda-bedaseperticontoh diatas.

Adapunjenis alatmusikdimasyarakatMandailingyangsumberbunyinya

dariudarayangdisebutdengan aerofonyaitu, sebagaiberikut:

(a)tulila,merupakan alatmusik tiupyang digunakanolehparaanak-anakmuda

untukmemikatanak gadisyang dilakukanpadamalamhari.Sang pemuda

mendatangirumahsigadis untukberdialogsecaraberbisikdaridibalidinding tentangrasacintaantarakeduanya.

Digunakanolehparapemudasebagaihiburandisawah-sawah,dantidakjarang pula untukmenarik perhatian oleh paragadis-gadis.

(c)ole-oleatauolang-olangyangmerupakanalatmusiktiupiniterdapatlilitan daun kelapayangberbentuk corongdan berfungsiuntuk memperbesar suara.

(d) suling,yangterbuatdaribambu dan digunakan untuk hiburan

(e)sordam.Merupakan alatmusik bambu.Alatmusik inikegunaannyasama

dengansulingyang dilakukanditempatbernaungansepertidibawah–bawah pohon.

(f)Sarune,merupakan alatmusikyangterbuatdaribambu. Jenisalatmusik

membranofon yangsumber bunyi berasal dari kulit atau membran yaitu sebagaiberikut:

(a)Gondangdua.Ensambelinijugadinamakangondang boru.Alatmusikini terdiridariduabuahgondang.Keduanyamemlikiukurandanbentukyang sama dan kegunaan gondang dua atau gondang boru ini digunakan pada upacara

adatsiriaon(sukacita) misalnyaperkawinanyang berfungsiuntuk

mejemputpengantin perempuan, dan upacarasilluluton (dukacita) misalnya upacarakematian.

(b)gordangtano,gordang tanoh ini terbuatdari tanah yang dikorekkemudian ditutupdenganpapandandibuattiang penyanggayang fungsinyauntuk

mengikatrotan.Rotan inilahyang dipukuluntukmenghasilkanbunyi.Gordang

tanodigunakanuntuk menurunkanhujan, tetapipadasaatsekarang sudahsulit untuk ditemui.

(c) gordangsambilan, ensambel ini terdiridarisembilan buah gordang yang

namagordang initidak samadiwilayahmadailing sepertididaerah pakantan, huta pungkut, dan tamiang. untuksepasang gordang yang paling besar di

daerahPakantandisebut: jangat(1,2),hudong-kudong(3,4), panduai(5,6),

patolu(7,8)danenek-enek(9),sedangkan didaerahHutapungkutdanTamiang disebutjangatyang dibagidalamtigabagianyaitu(1)jangatsiangkaan,(2)

jangatsilitonga , dan (3) jangatsianggian, (4,5) pangaloi, (6,7) paniga,

(8)hudong-kudong, (9) teke-teke(Hutapungkut), eneng-eneng (Tamiang).

Gordang sambilanterbuatdaripohon ingultetapipadasaatsekarang tidak jarang memakaibatang pohon kelapa di karenakan pohon ingul sulit

ditemukan.Untukmembrannyayaitukulitlembuyangdiikatdenganrotan yang

besarnyajarikelingking orangdewasadan caramemainkannyadipukul

dengansepasangbatangkayu.Gordangsambilandigunakandidalamupacara siriaon

(suka cita) misalnyaupacarapernikahan, menyambut tamu, memasuki

rumahbaru,dan peresmian–peresmian.(d)gordanglima,dipergunakanlima

buahgordangyangmemilikiukurandannamayangberbeda–beda.Ukuran yang

terbesarbernamajangat.Kemudian ukuranselanjutnyahudong-kudong, ukuranyang ketigadinamakanpadua,yang keempat adalahpatolu,dan yang

terkecil adalahenek-enek.Gordanglimadigunakanpadazaman dahuluuntuk

memohonkepadarohnenekmoyangmereka.Alatmusikmandailinglainnya yang

bersifatkordofonyaitugondangbulu,dalamsubklasifikasiziter tabung dan

mempunyaidawai yang bersifat Idiokordik. Gondang Buludigunakan untuk menghibur dan mengiringi anak–anak gadisberlatihtarian tortor.

JeniskesenianalatmusikMandailingyangsumberbunyinyaberasal dari dirinyasendiri(idiofhon) terdiridariyaitu (a) talisasayak, (b) ogung jantan (lebih

kecil dari ogung boru ), (c) ogung betina atau ogung boru, (d) doal, (e)

momonganyang terdiridari(1) pamulusi,(2)panduai,dan(3)panolongi.Yang

sebenanyator–tormenurut aslinyabukanlah tarian tetapisebagaipelengkap gondang berdasarkankepadafalsafahadat.Tor –toryang dilakukandengan gerakan tertentu mempunyai cirikhas, makna, dan tujuan tertentu.

Dokumen terkait