• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Sistem Proteksi Kebakaran

2.4.3. Sarana Penyelamatan Jiwa

2.4.3.6. Site (Jalan Lingkungan)

Pada area sekitar lingkungan bangunan gedung, harus tersedia jalan lingkungan dengan perkerasan untuk melakukan proteksi bila kebakaran meluas dan agar akses menuju gedung mudah dilalui oleh pemadam kebakaran (Kepmen. PU No.

26/PRT/M/2008). Jalan lingkungan harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Akses jalan lingkungan menggunakan perkerasan.

2. Lebar lapisan perkerasan mobil kebakaran min. 6m dan min 4m untuk mobil.

3. Radius terluar dari belokan jalur masuk tidak boleh lebih dari 10.5m.

4. Lapisan perkerasan harus selalu dalam keadaan bebas rintangan dari bagian lain bangunan, pepohonan, tanaman atau lain-lain dan tidak boleh menghambat jalur antara perkerasan dan bukaan akses.

2.5. Metode AHP

Analytical Hierarchy Process ( AHP ) adalah suatu metode unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan kriteria tertentu atau khusus.

Kriteria dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, dan bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pengambil keputusan daripada berdasarkan angka. Metode ini dikembangkan awal tahun 1970-an oleh Thomas L. Saaty, dari Universitas Pittsburg.

23 Kriteria ekspert disini bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang dilakukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut. Pengukuran hal-hal kualitatif merupakan hal yang sangat penting mengingat makin kompleksnya permasalahan di sekitar kita dengan tingkat ketidakpastian yang makin tinggi. Selain itu, AHP juga menguji konsistensi penilaian.

Struktur sebuah model AHP adalah model dari sebuah pohon terbaik. Ada suatu tujuan tunggal di puncak pohon yang mewakili tujuan dari masalah pengambilan keputusan.

Seratus persen bobot keputusan adan di titik ini. Tepat dibawah tujuan adalah titik daun yang menunjukkkan kriteria, baik kualitatif maupun kuantitatif. Bobot tujuan harus dibagi diantara titik-titik kriteria berdasarkan rating.

Bobot 100%

.

Setelah menentukan tujuan, variabel serta kriteria berdasarkan pentingnya, hasil tersebut kemudian diimplementasikan pada software Expert Choice. Pada software tersebut, pengguna hanya perlu memberikan urutan pentingnya tiap variabel dan kemudian software tersebut yang akan membagi bobot tiap variabel secara otomatis dengan cara membandingkan 1 variabel dengan variabel lainnya

.

Tujuan

Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3

Alternatif 1 Alternaitif 2 Alternatif 3

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang mendeskripsikan fakta-fakta tentang suatu objek, dalam hal ini Millennium ICT Center. Hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan standar teori yang telah dikaji. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian dan wawancara dengan pihak terkait.

3.2. Variabel Penelitian

Sugiyono (2009) mendefinisikan variabel penelitian sebagai segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi untuk ditarik kesimpulannya. (Sumber: Hasil olah data, 2017) 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah batasan dari objek yang akan diteliti, mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti (Sinulingga, 2012). Populasi penelitian ini adalah staff Millennium ICT Center. Sampel adalah bagian dari populasi yang tidak menggunakan semua data untuk diambil, melainkan hanya perwakilan dari populasi. Alasan penggunaan sampel adalah untuk mengefisiensi waktu, biaya, dan tekniks. Sampel penelitian ini adalah Pihak Management Millennium ICT Center.

25 3.4. Kawasan Penelitian

Penelitian dilakukan di Millennium ICT Center yang terletak di Jalan Kapten Muslim No. 111, Dwi Kora, Medan Helvetia.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Gambar 3.1. Peta Lokasi Millennium ICT Center (Sumber: Google Earth & http://www.millennium-ict.com)

Gambar 3.2. Millennium ICT Center (Sumber: http://www.medanwisata.com) 3.5 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan pada penelitian berupa:

1. Data Primer

Berupa data yang diperoleh secara langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini Millennium ICT Center. Pengumpulan data primer dilakukan dengan acuan instrumen sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dengan mengisi lembar evaluasi keandalan sistem proteksi pasif kebakaran bangunan.

b. Wawancara akan dilakukan dengan pihak terkait (key informan) agar data wawancara yang didapat lebih akurat dan terperaya.

Informan yang akan diwawancarai yaitu:

i. Pihak management Millennium ICT Center

2. Data Sekunder

Berupa data yang diperoleh dari data literatur terkait topik penelitian, data fisik dan profil bangunan. Data akan dikumpulkan dari beberapa literatur, seperti jurnal penelitian yang sudah dilaksanakan terlebih dahulu oleh peneliti lain.

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data secara sistematis agar data dapat menjadi informasi yang mudah dipahami (Sugiyono, 2012). Proses analisis data dimulai dari telaah data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang telah terkumpul kemudian dinilai dan disesuaikan dengan standar teori yang ada.

Perhitungan bobot komponen setiap elemen dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Metode AHP merupakan suatu metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks dan tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan cara memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif dan menetapkan cariabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Setiap komponen dari elemen harus dinilai keandalannya. Bobot setiap elemen diklasifikasikan sesuai dengan pentingnya setiap komponen secara relatif yaitu sebagai berikut.

No. Komponen Bobot Total

1. Konstruksi Tahan Api 0.436

2. Tangga Darurat 0.228

3. Sarana Jalan Keluar (Koridor) 0.128

4. Site (Jalan Lingkungan) 0.078

5. Signboard 0.052

6. Pintu Darurat 0.040

7. Penerangan Darurat 0.038

Total 1

Tabel 3.2. Tabel bobot elemen sistem proteksi pasif kebakaran (Sumber: Hasil olah data, 2017)

27 Gambar 3.3. Bobot Tiap Elemen yang dicari dengan menggunakan software Expert

Choice

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

Setelah mencari bobot tiap elemen, dicari juga bobot tiap kriteria elemen tersebut. Cara untuk mencari bobot kriteria juga menggunakan metode AHP dengan bantuan software Expert Choice.

Gambar 3.4. Bobot Tiap Kriteria yang dicari dengan menggunakan software Expert Choice

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

Kemudian setelah mendapatkan bobot tiap kriteria, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:

Nilai x Bobot = Jumlah

Dimana nilai didapat dari parameter sebagai berikut.

- 1 = Jika tidak terdapat satupun komponen sistem proteksi pasif kebakaran bangunan

- 2 = Jika terdapat komponen sistem proteksi pasif kebakaran bangunan namun semuanya belum memenuhi syarat

- 3 = Jika terdapat komponen sistem proteksi pasif kebakaran dan ada beberapa komponen yang memenuhi syarat

- 4 = Jika terdapat komponen sistem proteksi pasif kebakaran dan semua komponen memenuhi syarat

Jumlah dari keseluruhan nilai kemudian dikategorikan menjadi 5 tingkat, yaitu:

Nilai = 1 ≤ x ≤ 1.5 Sangat Kurang Nilai = 1.6 ≤ x ≤ 2 Kurang Nilai = 2.1 ≤ x ≤ 2.5 Cukup

Nilai = 2.6 ≤ x ≤ 3 Cukup Baik Nilai = 3.1 ≤ x ≤ 3.5 Baik

Nilai = 3.6 ≤ x ≤ 4 Sangat Baik

Tabel 3.3. Nilai Keandalan Sistem Proteksi Pasif Kebakaran (Sumber: Hasil Olah Data, 2017)

29 Gambar 3.5. Kerangka Kerja Metode AHP

(Sumber: Hasil Olah Data, 2017) Evaluasi Sistem Proteksi Pasif Kebakaran

Menentukan Variabel dan bobot tiap variabel

Menentukan kriteria setiap variabel Konstruksi

Tahan Api

Pintu Darurat

Koridor Signboard Pintu

Darurar

Penerangan Darurat

Mencari bobot tiap kriteria

Kalkulasi nilai dikali dengan bobot

Menjumlahkan total nilai perkalian

Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi

Site

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Lokasi Penelitian

Bangunan Millennium ICT Centre mulai dibangun pada tahun 1992 dan selesai dibangun pada tahun 1995. Bangunan ini mulai beroperasional pada tahun 1995 dengan nama Tata Plaza. Bangunan ini kemudian berpindah kepemilikan serta direnovasi secara keseluruhan yang kemudian diresmikan pada tahun 2000 sebagai Plaza Millennium, pusat penjualan elektronik terbesar di kota Medan.

Luas bangunan utama Millennium ICT Centre adalah 28,212 m2. Millennium ICT Centre terdiri atas 6 lantai. Lantai dasar bangunan berfungsi sebagai retail handphone, retail elektronik, area pameran, atm center serta restoran. Lantai 1-3 berfungsi sebagai retail handphone dan elektronik. Lantai 5 berfungsi sebagai food court, tempat bermain anak-anak serta fasilitas karaoke. Lantai 6 berfungsi sebagai ruang serba guna dan kantor pengelola Millennium ICT Centre.

Gambar 4.1. Millennium ICT Centre (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2017) Berikut terlampir denah bangunan Millennium ICT Centre.

Gambar 4.2. – Gambar 4.7. Denah Millennium ICT Centre Lantai 1-6 (Sumber: Pihak management Millennium ICT Centre)

31

33

35

37 4.2. Analisa Sistem Proteksi Pasif Kebakaran Millennium ICT Centre

4.2.1. Tangga Darurat

Tangga darurat adalah tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi kebakaran (Kepmen PU RI No. 10/KPTS/2000). Tangga darurat merupakan tempat paling aman untuk mengevakuasi penghuni gedung karena dilindungi oleh saf tahan api serta bebas dari gas panas dan gas beracun.

Gambar 4.8. Exit lantai dasar bangunan Millennium ICT Centre dan perletakkan tangga darurat.

(Sumber: Pihak management Millennium ICT Centre & olah data, 2017)

Gambar 4.9. Tangga darurat eksisting bangunan Millennium ICT Centre (Sumber: Pihak management Millennium ICT Centre & olah data, 2017) Berikut hasil penelitian tangga darurat bangunan Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian 1. Setiap banunan gedung negara

yang bertingkat lebih dari 3 lantai harus mempunyai tangga darurat/penyelamatan min. 2 buah dengan jarak maks. 30m (bila menggunakan sprinkler jarak maks. 45m).

Tidak tahan asap Tidak tahan asap 3. Lebar tangga darurat min. 1,2m. 1,50 m 1,00 m 3. Tangga darurat/penyelamatan tidak

boleh berbentuk tangga melingkar vertikal, exit pada lantai dasar langsung ke arah luar.

Sesuai Sesuai

5. Tangga darurat/penyelamatan harus tahan api min. 2 jam.

Tidak tahan api - Tabel 4.1. Analisa Tangga Darurat Millennium ICT Centre

(Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang tangga darurat Millennium ICT Centre ada sebagai berikut:

1. Jumlah tangga darurat yang ada pada bangunan Millennium ICT Centre 2 buah, yaitu pada sisi utara dan timur laut bangunan.

2. Bangunan menggunakan sistem sprinkler sehingga jarak maksimum pencapaian tangga darurat ada 45m, namun pencapaian tangga darurat pada bangunan melebihi standar dan tidak memenuhi syarat.

3. Tangga bagian utara bangunan tidak difungsikan sebagai tangga darurat meskipun diberi tanda tangga darurat. Tangga tersebut lebih difungsikan sebagai tangga biasa yang bisa diakses seluruh pengguna bangunan dan berada ditempat terbuka tanpa pintu darurat. Selain itu tangga juga tidak langsung menuju jalan keluar, sehingga fungsi tangga tidak efektif.

4. Ukuran tangga darurat minimum 1,2m, namun tangga darurat pada sisi timur laut bangunan hanya mempunyai lebar 1m sehingga tidak memenuhi persyaratan yang ada.

5. Tangga darurat tidak dilengkapi dengan dinding pelindung sehingga tangga darurat tidak terlindung dan tidak tahan terhadap api.

39 4.2.2. Pintu Darurat

Pintu darurat adalah pintu yang dipergunakan sebagai jalan keluar usaha penyelamatan jiwa pada saat terjadi kebakaran (NFPA 101). Pintu darurat merupakan pintu menuju tangga darurat yang tidak boleh terhalang dan terkunci serta harus terhubung langsung ke arah luar.

Gambar 4.10. Pintu Darurat eksisting Millennium ICT Centre (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2017)

Berikut hasil penelitian pintu darurat Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Setiap bangunan gedung negara yang bertingkat lebih dari 3 lantai harus dilengkapi dengan pintu darurat min. 2 buah.

Sisi utara

3. Membuka ke arah ruang tangga kecuali pada lantai dasar bagian atas dari daun pintu.

Luas = 0,03m2 Tidak ada

5. Pintu darurat harus tahan api min. 2 jam.

Tahan api Tidak tahan api 6. Pintu darurat harus dilengkapi

8. Pintu darurat harus dicat dengan warna merah

Sesuai Sesuai

Tabel 4.2. Analisa Pintu Darurat Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang pintu darurat Millennium ICT Centre adalah sebagai berikut:

1. Jumlah pintu darurat yang ada pada bangunan Millennium ICT Centre adalah 2 buah.

2. Pintu darurat yang pertama sudah dilengkapi dengan kaca tahan api berukuran 20cm x 15cm. Namun lebar pintu darurat ini belum memenuhi standar karena hanya berukuran lebar 90cm, dimana bila sesuai dengan persyaratan yang ada harus berukuran lebar minimal 100cm.

3. Pintu darurat yang kedua tidak dilengkapi dengan kaca tahan api serta memiliki tinggi dibawah tinggi rata-rata manusia. pintu juga tidak bisa dibuka dan berada pada pojokkan jalan sehingga tidak diketahui pasti apa sebenarnya fungsi pintu tersebut.

4. Warna pintu darurat berwarna merah, sesuai dengan standar yang diminta.

5. Pintu darurat yang pertama dapat membuka ke arah luar dan dapat menutup otomatis sehingga telah memenuhi standar yang ada.

6. Pintu darurat sudah ditandai oleh tanda peringatan.

4.2.3. Signboard

Selain pintu keluar utama dibagian luar bangunan gedung yang harus diberi tanda, setiap akses jalan keluar juga harus diberi tanda yang jelas (Kepmen PU RI No.

26/PRT/M/2008). Menurut NFPA 101, tanda jalan keluar yang jelas dapat memudahkan dan mempercepat proses evakuasi karena menghilangkan kebingungan penghuni gedung pada saat mencari jalan keluar.

41 Gambar 4.11. Pintu Darurat eksisting Millennium ICT Centre

(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2017) Berikut hasil penelitian Signboard bangunan Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Tulisan harus bertuliskan kata „exit‟ atau kata lain yang berarti sama.

Sesuai 2. Diletakkan pada lokasi yang mudah dibaca

dari segala arah.

Sesuai 3. Harus dilengkapi dengan pencahayaan

buatan dengan jarak baca 30m.

Tidak sesuai Tabel 4.3. Analisa Signboard Millennium ICT Centre

(Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang Signboard bangunan Millennium ICT Centre adalah sebagai berikut:

1. Bangunan telah dilengkapi dengan Signboard di persimpangan koridor. Signboard sudah berada di posisi yang mudah dibaca namun ada beberapa yang terhalang oleh pamflet retail elektronik sehingga sulit dibaca.

2. Signboard pada bangunan ini juga belum dilengkapi dengan pencahayaan darurat, sehingga pada saat lampu padam, tanda ini sulit terlihat karena hanya mengandalkan cahaya disekelilingnya.

4.2.4. Sarana Jalan Keluar (Koridor)

Sarana jalan keluar merupakan jalan yang tidak terputus ataupun terhalang menuju jalan umum. Sarana jalan keluar berfungsi untuk memudahkan proses evakuasi sehingga penghuni bangunan dapat dengan cepat mengakses jalan keluar bangunan.

Gambar 4.12. Koridor pada bangunan Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berikut hasil penelitian sarana jalan keluar (koridor) Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Lebar koridor bersih minimum 1,8m dan tinggi min. 2,3m

> 1,8m, 3m

2. Koridor harus dilengkapi dengan tanda-tanda penunjuk yang menunjukkan arah kepintu darurat atau arah keluar.

Dilengkapi dengan tanda penunjuk pada beberapa

titik 3. Koridor harus bebas dari barang-barang yang

dapat menggangu kelancaran evakuasi.

Bebas halangan

4. Jarak setiap titik dalam koridor ke pintu darurat atau arah keluaryang terdekat tidak boleh lebih dari 25m.

Sesuai

Tabel 4.4. Analisa Koridor Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang koridor bangunan Millennium ICT Centre adalah sebagai berikut:

1. Lebar dan tinggi minimum koridor jalan keluar bangunan Millennium ICT Centre memenuhi standar persyaratan.

43 2. Disepanjang koridor jalan keluar telah dilengkapi dengan Signboard namun hanya pada beberapa titik saja. Beberapa Signboard juga terhalangi oleh pamflet-pamflet retail toko sehingga sulit untuk terlihat dan dapat memperlambat proses evakuasi.

4.2.5. Site (Jalan Lingkungan)

Pada area sekitar lingkungan bangunan gedung, harus tersedia jalan lingkungan dengan perkerasan untuk melakukan proteksi bila kebakaran meluas dan agar akses menuju gedung mudah dilalui oleh pemadam kebakaran.

Gambar 4.13. Akses jalan pada site (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berikut hasil penelitian site (jalan lingkungan) Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Akses jalan lingkungan menggunakan perkerasan.

Sesuai

2. Lebar lapisan perkerasan mobil kebakaran min. 6m dan min. 4m untuk mobil.

Lebar 4m

3. Radius terluar dari belokan jalur masuk tidak boleh lebih dari 10.5m.

<10.5m

4. Lapisan perkerasan harus selalu dalam keadaan bebas rintangan dari bagian lain bangunan, pepohonan, tanaman atay lain-lain dan tidak boleh menghambat jalur antara

Sesuai

perkerasan dan bukaan akses.

Tabel 4.5. Analisa Site Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang jalan lingungan bangunan Millennium ICT Centre adalah sebagai berikut:

1. Jalan lingkungan pada site sudah menggunakan perkerasan.

2. Lebar jalan pada site ±4m, cukup untuk dilalui kendaraan pribadi namun terlalu sempit untuk dilalui oleh mobil pemadam kebakaran bila terjadi kebakaran.

4.2.6. Penerangan Darurat

Menurut Perda DKI 1992, penerangan darurat adalah penerangan untuk menerangi jalur evakuasi jika penerangan utama tidak berfungsi pada waktu terjadi kebakaran.

Penerangan darurat berfungsi untuk memudahkan proses evakuasi dan harus bersumber dari aliran listrik yang dapat diandalkan dan dipertanggung-jawabkan.

Berikut hasil penelitian penerangan darurat Millennium ICT Centre

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Sinar lampu berwarna kuning dan tidak menyilaukan

Tidak ada

2. Bersumber dari aliran listrik darurat Tidak ada 3. Dipasang pada tangga darurat, koridor,

jalan lorong menuju tempat aman dan jalur umum.

Tidak ada

Tabel 4.6. Analisa Penerangan Darurat Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Berdasar pada acuan standar tabel diatas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan tentang pencahayaan darurat Millennium ICT Centre adalah sebagai berikut:

1. Tidak terdapat aliran listrik darurat pada bangunan Millennium ICT Centre.

2. Tidak terdapat penerangan darurat dalam bentuk apapun pada bangunan, sehingga dapat mempersulit proses pengevakuasi karena penghuni bangunan akan kesulitan mencari tangga darurat tanpa penerangan yang cukup.

45 4.2.7. Konstruksi Tahan Api

Menurut SNI 03-1736-2000, ketahanan konstruksi dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:

4. Tipe A

Merupakan tipe konstruksi dengan unsur struktur pembentuk yang tahan api dan mampu menahan beban bangunan secara struktural. Pada tipe konstruksi ini terdapat kompartemenisasi (pemisah) untuk mencegah penjalaran api ke dan dari ruangan disekitarnya.

5. Tipe B

Konstruksi tipe ini mempunyai elemen struktur pembentuk kompartemenisasi penahan api yang mampu untuk mencegah penjalaran kebakaran ke ruangan disebelahnya dan pada dinding luarnya mampu mkencegah penjaloaran kebakaran dari luar bangunan.

6. Tipe C

Merupakan konstruksi yang komponen struktur bangunannya terdiri dari bahan yang dapat terbakar serta tidak dimaksudkan untuk mampu menahan bangunan secara struktural saat terjadi kebakaran.

Berikut hasil penelitian struktur dan material bangunan Millennium ICT Centre.

Struktur Bahan Bangunan

Pondasi Beton bertulang

Struktur Bangunan Beton bertulang

Lantai Keramik

Dinding Batu bata plester

Jendela Rangka aluminium, kaca

Pintu Rangka aluminium, kaca

Plafond Gypsum

Atap Baja ringan

Tabel 4.7. Analisa struktur dan material bangunan Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

Struktur bangunan ini termasuk struktur yang tahan api karena terbuat dari material yang tidah mudah terbakar. Hal ini dinilai berdasarkan SNI 03-1736-2000 tentang ketahanan material terhadap api.

Bahan Sifat Ketahanan terhadap api

Beton Bahan bangunan yang tahan api.

Ketahanan api tergantung pada bahan tambahan yang digunakan dan apakah ada tulangan baja atau tidak.

Kaca Bahan bangunan. yang tidak menyala.

Bukan merupakan bahan yang tahan api karena kaca memungkinkan radiasi kalor

Bahan yang tahan api, bila tidak terkena api secara langsung.

Bahan Sintetis Merupakan bahan yang mudah terbakar dan menyala.

Dalam keadaan menyala, bahan sintetis mengakibatkan tetes cairan yang sulit untuk dipadamkan. Yang kemudian menghasilkan asap tebal dan melepaskan gas beracun.

Tabel 4.8. Ketahanan material bangunan terhadap api (Sumber: Koesmartadi, 2008)

Pondasi dan struktur utama bangunan terbuat dari beton bertulang yang termasuk material tahan api. Lantai struktur bangunan menggunakan lantai beton yang dilapisi oleh keramik sebagai penutup. Lantai beton dengan penutup keramik merupakan jenis material yang tidak mudah terbakar. Dinding bangunan terbuat dari bata yang diplester dengan cat tembok yang memiliki tingkat ketahanan api selama 2 jam dan bersifat tidak mudah terbakar. Jendela dan pintu pada bangunan terbuat dari rangka aluminium dan kaca yang merupakan material yang tahan api. Plafond pada bangunan ini menggunakan bahan gypsum yang termasuk material dengan ketahanan terhadap api yang baik. Dan atap bangunan menggunakan baja ringan yang merupakan material yang paling tahan api.

Dari elemen struktur yang digunakan oleh bangunan Millennium ICT Centre, bangunan ini termasuk konstruksi yang tahan api dan mampu menahan beban bangunan

47 konstruksi tahan api tipe A, yaitu tipe konstruksi yang tahan api dan dapat menahan beban secara struktural.

Berikut tabel penilaian konstruksi tahan api bangunan Millennium ICT Centre.

No. Persyaratan Hasil Penelitian

1. Terbuat dari material yang tahan terhadap api. Sesuai 2. Memiliki unsur struktur pembentuk yang

mampu menahan beban bangunan secara struktural

Sesuai

3. Terdapat kompartemenisasi untuk mencegah penjalaran api ke dan dari ruangan disekitarnya.

Tidak Sesuai

Tabel 4.9. Analisa Konstruksi Bangunan Millennium ICT Centre (Sumber: Hasil olah data, 2017)

4.3. Perhitungan Keandalan Sistem Proteksi Pasif Kebakaran Bangunan Millennium ICT Centre

Berikut hasil perhitungan tingkat keandalan sistem proteksi pasif kebakaran bangunan Millennium ICT Centre.

No. Kriteria Nilai Bobot Jumlah

I Konstruksi Tahan Api

Terbuat dari material yang tahan terhadap api.

4 0.210 0.840

Memiliki unsur struktur pembentuk yang mampu menahan beban bangunan secara struktural.

4 0.116 0.464

Terdapat kompartemenisasi untuk mencegah penjalaran api ke dan dari ruangan disekitarnya.

1 0.064 0.064

II Tangga Darurat

Setiap bangunan gedung negara yang bertingkat lebih dari 3 lantai harus

mempunyai tangga

darurat/penyelamatan min. 2 buah dengan jarak maks. 30m (bila menggunakan sprinkler jarak maks.

45m). Tangga darurat tidak boleh berbentuk

tangga melingkar vertikal, exit pada

3 0.026 0.078

lantai dasar langsung ke arah luar.

Tangga darurat harus tahan api min. 2 jam.

1 0.016 0.016

III Sarana Jalan Keluar (Koridor) Lebar koridor bersih min. 1,8m dan tinggi min. 2,3m.

4 0.062 0.248

Koridor harus bebas dari barang-barang yang dapat mengganggu kelancaran evakuasi.

3 0.037 0.111

Jarak setiap titik dalam koridor ke pintu darurat atau arah keluar yang terdekat tidak boleh lebih dari 25m.

4 0.021 0.084

Koridor harus dilengkapi dengan tanda-tanda penunjuk yang menunjukkan arah ke pintu darurat/arah keluar.

3 0.013 0.039

IV Site

Akses jalan lingkungan menggunakan perkerasan.

4 0.038 0.152

Lebar lapisan perkerasan mobil kebakaran min. 6m dan min. 4m untuk mobil.

2 0.019 0.038

Radius terluar dari belokan jalur masuk tidak boleh lebih dari 10.5m.

3 0.011 0.033

Lapisan perkerasan harus selalu dalam keadaan bebas rintangan dari bagian lain bangunan, pepohonan, tanaman atay lain-lain dan tidak boleh

Lapisan perkerasan harus selalu dalam keadaan bebas rintangan dari bagian lain bangunan, pepohonan, tanaman atay lain-lain dan tidak boleh

Dokumen terkait