• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. SOSIAL EKONOMI

III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

3

Bab III. Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini menguraikan situasi derajat kesehatan antara lain: umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi.

Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini berisi uraian situasi upaya kesehatan yang berupa pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat dan keadaan lingkungan.

Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan.

Bab ini menyajikan situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten

Malang berupa sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan manajemen kesehatan.

Bab VI. Kesimpulan

Bab ini menguraikan proses pengumpulan data dan hambatan yang dijumpai selama penyusunan Profil Kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFIS

Luas Kabupaten Malang adalah 3.238,27 km2 yang terletak antara 112° 17’ 10.90” sampai dengan 122° 57’ 00” Bujur Timur dan 7° 44’ 55.11” sampai 8° 26’ 35.45” Lintang Selatan. Posisi Kabupaten Malang terletak pada ketinggian 250-500 meter diatas permukaan laut, dengan kondisi daerah perlembahan atadataran rendah, sedangkan daerah dataran tinggi pada ketinggian antara 500-3.600 meter diatas permukaan laut yang terdapat di daerah Malang Selatan, Lereng Pegunungan Tengger, Gunung Semeru dan sekitar Lereng Gunung Kawi dan Gunung Arjuno.

Adapun batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri

 Sebelah Utara : Kabupaten Jombang, Kabupaten

Mojokerto, dan Kabupaten Pasuruan

 Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo dan

Kabupaten Lumajang

 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sedangkan di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang dibatasi oleh Kota Malang dan Kota Batu.

Wilayah Administrasi Kabupaten Malang terdiri dari:

 Jumlah kecamatan : 33 kecamatan

 Jumlah desa/kelurahan : 378 desa/ 12 kelurahan

 Rukun Warga : 3.125 RW

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

5

B. KEPENDUDUKAN

Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu wilayah. Karena itu perhatian terhadap penduduk tidak hanya dari sisi jumlah tetapi juga dari sisi kualitas. Penduduk yang berkualitas merupakan modal bagi pembangunan dan diharapkan dapat mengatasi berbagai akibat dari dinamika penduduk.

Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dan mempunyai arti strategis dalam pembangunan khususnya di bidang kesehatan, karena hampir semua sasaran program kesehatan adalah masyarakat atau penduduk, baik sejak dari kandungan sampai dengan usia lanjut. Selanjutnya data kependudukan diperlukan dalam proses perencanaan sampai dengan tahap evaluasi hasil pembangunan.

Beberapa masalah kependudukan dalam bidang kesehatan yang perlu diperhatikan meliputi jumlah penduduk, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas, kepadatan, distribusi menurut umur dan lain-lain.

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan Proyeksi Penduduk oleh Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kabupaten Malang tahun 2014 sebanyak 2.524.863 jiwa, yang terdiri dari :

 Laki-laki : 1.266.915 jiwa

 Perempuan : 1.257.948 jiwa

2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

6 Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Malang tahun 2014 menurut BPS Kabupaten Malang (Proyeksi Penduduk Kabupaten Malang tahun 2011 – 2020 berdasarkan Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 di Kabupaten Malang), adalah 50,18 persen laki-laki dan 49,82 persen perempuan, ini menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Komposisi ini hampir sama dengan hasil SUSENAS Tahun 2007 yang diterbitkan pada akhir tahun 2008 oleh BPS Propinsi Jawa Timur, bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan (Laki-laki-laki 50,07% dan Perempuan 49,93%).

GAMBAR 2.1

PIRAMIDA PENDUDUK MENURUT UMUR DI KABUPATEN MALANG

TAHUN 2014

Sumber : BPS Kab. Malang (Proyeksi Penduduk Kab. M alang tahun 2011-2020)

Apabila diperhatikan komposisi penduduk

berdasarkan kelompok umur, sekitar 68,64 persen

150000 100000 50000 0 50000 100000 150000 0 - 1 5 - 9 15 - 19 25 - 29 35 - 39 45 - 49 55 - 59 65 - 69

K

el

ompok

U

mur

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

7 penduduk Kabupaten Malang termasuk usia produktif (kelompok umur 15-64 tahun), dan sekitar 31,36 persen termasuk dalam kelompok usia non produktif (kelompok umur 0-14 tahun dan 65 tahun keatas). Data terinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2.

3. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Sex ratio untuk keseluruhan Kabupaten Malang adalah 100,71 yang berarti terdapat 101 laki-laki di antara 100 perempuan.

4. Kepadatan Penduduk

Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 3.238,27 Km2, seiring dengan perkembangan dan mobilitas penduduk yang tinggi dan diikuti pula dengan pertambahan jumlah penduduk yaitu sebanyak 2.487.120 jiwa pada tahun 2012, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,08%, tahun 2013 meningkat sebanyak 2.506.102 dan tahun 2014 meningkat sebanyak 2.524.863 (Hasil proyeksi Penduduk oleh BPS). Rata-rata kepadatan penduduk tahun 2013 sebesar 773,90 jiwa/Km2, meningkat sebesar 779,69 tahun 2014 dengan rentang kepadatan terendah di Kecamatan Ampelgading sebesar 227,38 jiwa/Km2 dan kepadatan tertinggi di Kecamatan Pakis sebesar 2.607,06 jiwa/Km2.

Kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan sebagian besar di bawah 1.000 jiwa/Km2, kecuali Kecamatan

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

8 Tumpang, Pakis, Lawang, Singosari, Karangploso, Dau, Kepanjen, Sumberpucung, Pakisaji, Wagir, Kromengan, Gondanglegi, Bululawang, Tajinan, Turen dan Kecamatan Pagelaran dengan kepadatan penduduk antara 1.005,67 - 2.607,06 jiwa/Km2. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) seluruhnya tercatat 741.201 KK dengan rata-rata jiwa per KK adalah 3,41 jiwa/KK. Sedangkan jumlah rumah sebesar 702.677 rumah, sehingga tingkat kepadatan penghunian rumah adalah sebesar 3,59 jiwa/ rumah. Data terinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1.

5. Tingkat Fertilitas a. Ratio Ibu Anak

Menurut Hasil Proyeksi Penduduk oleh BPS Kabupaten Malang tahun 2014, jumlah anak berusia 0-4 tahun sebanyak 202.067 anak dan jumlah wanita usia reproduksi (usia 15–44 tahun) sebanyak 570.472 orang, sehingga rasio perbandingan ibu dan anak adalah sebesar 2.823 perseribu. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan rasio tahun 2013 yaitu sebesar 2.781 perseribu dan lebih tinggi dari rasio dari perkiraan BPS sebesar 449 perseribu.

b. Angka Kelahiran Total (TFR)

Angka Kelahiran Total (TFR) di Jawa Timur menurut BPS diperkirakan sebesar 2,1 per 1000 wanita usia subur pada tahun 2010, sedangkan TFR di

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

9 Indonesia turun dari 2,34 pada periode 1996-1999 menjadi 2,07 pada periode 2020-2025.

Jumlah kelahiran total sesuai dengan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang (Bidang Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat) pada tahun 2010 sebesar 39.453 jiwa, tahun 2011 meningkat sebesar 41.205 jiwa, tahun 2012 turun sebesar 40.855 jiwa, dan tahun 2013 naik sebesar 43.746 jiwa. Sedangkan tahun 2014 turun sebesar 43.507 jiwa, yang terdiri dari lahir hidup sebesar 43.353 jiwa dan lahir mati sebesar 154 jiwa.

C. SOSIAL EKONOMI 1. Tingkat Pendapatan

a. PDRB ADHK 2000

Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 (Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten Malang pada 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp. 13.718.799,10, tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 14.578.967,81, tahun 2011 meningkat sebesar Rp. 15.624.096,52, tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 16.786.415,78 dan tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 17.901.923,01.

b. Pendapatan Per Kapita ADHK 2000

Pendapatan per kapita Kabupaten Malang Atas Dasar Harga Konstan 2000 (ADHK 2000) pada 5 (lima) tahun terakhir juga mengalami peningkatan, yaitu pada

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

10 tahun 2009 sebesar Rp. 12.478.310,99, tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 13.260.701,09, tahun 2011 meningkat sebesar Rp. 14.211.326,65, tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 15.268.546,10 dan tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 16.283.186,37.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 5,25 persen, tahun 2010 meningkat menjadi 6,27 persen, tahun 2011 meningkat kembali menjadi 7,17 persen , tahun 2012 meningkat kembali menjadi 7,44 persen dan 2013 turun menjadi 6,55 persen. Sedangkan indeks daya beli masyarakat masih harus diperhitungkan terhadap laju inflasi. Perkembangan inflasi di Kabupaten Malang tahun 2009 sebesar 5,37, tahun 2010 sebesar 6,43, tahun 2012 sebesar 6,05 persen dan tahun 2013 meningkat sebesar 7,73 persen.

2. Beban Tanggungan

Untuk mengetahui beban tanggungan usia produktif (15–64 tahun) digunakan indikasi Dependency Ratio. Dependency Ratio Kabupaten Malang menurut proyeksi tahun 2009 sebesar 50,57%, tahun 2010 sebesar 50,57% (hasil SP tahun 2010 oleh BPS). Tahun 2012 turun sebesar 45,72%, tahun 2013 naik sebesar 46,72%. Sedangkan tahun 2014 turun sebesar 45,69%, ini berarti bahwa secara hipotesis setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 46 orang penduduk usia tidak produktif dan angka ini lebih rendah dibanding angka Jawa Timur sebesar 50,26 %. Data terinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2.

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

11

3. Tingkat Pendidikan

Kemampuan membaca dan menulis (tulis baca) merupakan ketrampilan minimum yang diperlukan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk untuk dapat menyerap informasi.

Angka melek huruf dapat digunakan untuk mengukur kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media dan kemampuan penduduk untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis

Menurut data BPS Kabupaten Malang, Angka melek huruf menunjukkan peningkatan dari 67,84% tahun 2011 menjadi 69,33% tahun 2014 yang terdiri dari angka melek huruf laki-laki 73,56% dan perempuan 65,09%. Sehingga dengan meningkatnya angka melek huruf diharapkan kemampuan penduduk untuk dapat menyerap informasi terkait kesehatan akan menjadi lebih baik.

GAMBAR 2.2

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PENDUDUK KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

12 Sumber : BPS Kab. Malang

Dari gambar dapat diketahui persentase pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah sebagai berikut (1) Tidak memiliki ijazah SD sebanyak 651.272 jiwa (30,67%) untuk laki-laki dan yang perempuan sebanyak 370.451 jiwa (34,91%), (2) SD/MI sebanyak 727.138 jiwa (34,25%), (3) SMP/MTs sebanyak 381.981 jiwa (17,99%), (4) SMA/MA/MA sebanyak 278.057 jiwa (13,10%), (5) DI/DII/DIII sebanyak 44.369 jiwa (2,09%), (6) D4/S1/S2 sebanyak 40.349 jiwa (1,90%).

4. Kondisi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi ekonomi dan cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Menurut Susenas, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan Non Makanan.

-50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

LAKI-LAKI PEREMPUAN

28 0.822 37 0.451 37 7.284 34 9.854 20 2.225 17 9.755 16 0.273 11 7.784 12 .42 1 38 .56 5 35 .53 9 11 ,06 8 Tdk Ada Ijazah SD SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK DI/DII/DIII

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

13 Menurut Badan Perencanaan Kabupaten Malang jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 574.479 jiwa, tahun 2010 meningkat sebanyak 707.863, tahun 2011 meningkat sebanyak 618.035 jiwa, tahun 2012 meningkat sebanyak 689.574 jiwa dan tahun 2014 meningkat sebanyak 719.340 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pertambahan penduduk miskin setiap tahunnya di Kabupaten Malang.

Profil Kesehatan Kabupaten Malang

2015

Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2015 13

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)

Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan di Jawa Timur antara lain ditandai oleh semakin menurunnya angka kematian bayi (AKB) dan semakin meningkatnya angka harapan hidup (AHH) penduduk. Penurunan Angka Kematian Bayi secara tidak langsung akan berpengaruh pada kenaikan umur harapan hidup waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap perubahan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan Kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu lahir (Eo), meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.

Menurut BPS rata-rata Angka Harapan Hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) naik dari 67,8 tahun pada periode 2000-2005 menjadi 73,6 tahun pada periode 2020-2025, sedangkan di Jawa Timur AHH periode 2005 – 2010 sebesar 70,0 tahun dan naik menjadi 71,9 tahun untuk peride 2010-2015.

Estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) di Jawa Timur sebesar 63,39 tahun 1993, tahun 1997 meningkat menjadi 65,21 tahun (Bagian Statistik 1990– 2000) dan diperkirakan menjadi 66,20 pada tahun 2002 (SDKI 2003). Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Propinsi Jawa Timur tahun 2004 sebesar 67,20 tahun.

Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2015 14

Dari Hasil Susenas Jawa Timur 2011-2013 Angka Harapan Hidup (AHH) dari tahun 2011 sampai dengan 2013 di Jawa Timur berkisar antara 69,81 sampai 70,19, dan di Kabupaten Malang berkisar antara 69,10 sampai 69,69.

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Angka Harapan Hidup di Kabupaten Malang tahun 2009 sebesar 68,70 tahun, tahun 2011 meningkat sebesar 68,94 tahun, tahun 2012 sebesar 69,75, tahun 2013 sebesar 69,75, dan tahun 2014 sebesar 69,75*). Angka ini sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan angka Umur Harapan Hidup di Jawa Timur sebesar 71,90 tahun. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar berikut.

GAMBAR 3.1

UMUR HARAPAN HIDUP MENURUT BPS DI JAWA TIMUR DAN KAB. MALANG TAHUN 2008 –2014

Sumber : BPS Prov Jatim Tahun 2014 *) angka sementara 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jawa Timur 69,10 69,35 69,58 69,58 71,9 71,90 0,00 Kab. Malang 68,40 68,70 68,94 68,94 69,75 69,75 69,75

Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2015 15

Dokumen terkait