• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema Pendistribusian AC Central

Dalam dokumen PUSAT PAGELARAN SENI TEATER DI SURABAYA. (Halaman 94-103)

Bab VI Aplikasi Rancangan

Diagram 5.1. Skema Pendistribusian AC Central

Ruang Mesin AC terletak di

Ground Floor. Ruang AHU lt.1 Ruang AHU lt.2 Cooling Tower Lubang Distribusi Lubang Distribusi

BAB VI

APLIKASI RANCANGAN

Pada perancangan Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya pada khususnya dan luar Surabaya pada umumnya. Perancangan dibuat sesuai dengan tema ”Geliat Suro dan Boyo”.

Aplikasi rancangan ini menggunakan persyaratan – persyaratan yang ada

pada bab sebelumnya untuk kemudian diterapkan pada penyelesaian gambar rancangan tugas akhir yang akan diuji dengan kaidah – kaidah dan azas – azas perancangan sehingga dapat diperoleh hasil desain rancangan yang paling optimal.

6.1 APLIKASI RUANG LUAR

6.1.1 Aplikasi Pencapaian Kedalam Site

Memisahkan dalam penentuan entrance antara kendaraan pengunjung dan pegawai dapat memudahkan dalam hubungan sirkulasi kendaraaan di dalam site dan tidak menggaggu dengan aktifitas kendaraan di luar area pencapaian site tersebut. Sehingga Main Entrance yang terletak di Jalan Basuki rahmat hanya digunakan untuk pengunjung sedangkan Jalan Joko Dolog yang berada dibelakang site dikhususkan untuk kendaraan pegawai, barang dan artis.

Gambar 6.1. Sketsa pencapaian dalam site. Sumber : Gambar pribadi, 2011

Main  Entrance  pengunjung  IN dan Out pengelola, artis, dan barang

6.1.2. Aplikasi Pembentuk Ruang Luar

Penyelesaian ruang luar Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya ini antara lain:

- Memberikan pola vegetasi di sekeliling bangunan dan jalan seperti pepohonan, tanaman hias, rumput dan sebagainya. Itu semua untuk memperkuat kesan sirkulasi dan penanda arah dan selain itu juga mampu menunjang keberadaan sikuen - sikuen lansekap.

- Penggunaan unsur air yaitu ditempatkan di bagian belakang. Fungsi kolam ini selain sebagai penyeimbang juga digunakan sebagai reflection pool.

- Penggunaan perkerasan yang berbeda, dengan material batu alam pada area pejalan kaki di depan bangunan, dan bahan keramik pada area teras bangunan.

Gambar 6.2 Sketsa pembentukan ruang luar. Sumber : Gambar pribadi, 2011

6.2. Aplikasi Bentuk dan Tampilan Bangunan

Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan sesuai dengan tema yang digunakan yaitu “Geliat Suro dan Boyo”, maka bentuk dan tampilan yang digunakan mengambil metafora dari pergerakan, sifat kekhasan suro dan boyo. Untuk bentuk massa, dan tampilan bangunan menggambarkan pergerakan. Bentuk massa menggambarkan pergerakan dari perputaran bentukan persegi sebagai

Vegetasi di sekeliling site, ditata secara berjajar berfungsi

sebagai tanaman pengarah

Kolam (unsur air) dalam site

bentukan dasar bangunan, sedangkan tampilan bangunan menggambarkan pergerakan dari pengulangan ornamen. Sedangkan kekhasan suro dan boyo digambarkan melalui bentukan ornament yang kasar, dan terkesan tegas.

Gambar 6.3 Sketsa bentuk massa bangunan Sumber : Gambar pribadi, 2011

Gambar 6.4 Sketsa tampilan bangunan. Sumber : Gambar pribadi, 2011

Mengalami penambahan volume dan berputar Pengulangan ornamen lengkung sebagai refleksi pergerakan Ornamen lengkung, menggambarkan geliat Mengalami penambahan volume

Gambar 6.5 Aplikasi tampilan Sumber : Gambar pribadi, 2011

6.3. APLIKASI RUANG DALAM 6.3.1 Aplikasi Zonning

Zonning pada perencanaan Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya di bagi menjadi 2 yaitu: Vertikal dan Horisontal.

- Horisontal

- Area penunjang (parkir kendaraan roda empat dan roda dua) - Area public (galeri, gift shop, cafe, auditorium)

- Area servis (gudang, toilet) - Area privat (area artis)

- Vertikal

- Area publik (galeri,auditorium) - Area privat (kantor pengelola)

Gambar 6.6 Sketsa Zoning Horisontal. Sumber : Gambar pribadi, 2011

Ornamen yang dapat bergerak, mengesankan pergerakan dari bangunan. Penggunaan

warna merah yang memiliki kesan berani

melambangkan suro dan boyo.

Zona Publik

Sirkulasi pengunjung : Main entrance - galeri

Sirkulasi pengunjung : Main entrance - auditorium

Gambar 6.7. Sketsa Zoning Vertikal. Sumber : Gambar pribadi, 2011

6.3.2 Aplikasi Sirkulasi Dalam Bangunan

Konsep dalam ruangan menggunakan konsep sirkulasi linnier yaitu pengunjung setelah melewat main entrance diarahakan secara langsung ke gedung utama . Dari lobby yang ada digedung utama, pengunjung diarahkan menuju : - Sirkulasi pengunjung 1.

Gambar 6.8. Sirkulasi pengunjung Sumber : Gambar pribadi, 2011

Zona Publik Zona Privat

Lantai 2

Sirkulasi artis : main entrance – r. locker – r. ganti & rias – r.tunggu - panggung

Sirkulasi artis : main entrance – tangga – lt.2 – r. pengelola

- Sirkulasi pengelola

Gambar 6.9. Sirkulasi Pengelola Sumber : Gambar pribadi, 2011

- Sirkulasi Artis

Gambar 6.10. Sirkulasi Artis Sumber : Gambar pribadi, 2011

Aplikasi modul struktur 6 x 6 m

Aplikasi struktur atap rangka batang

6.3.3 Aplikasi Struktur Bangunan

Struktur:

- Struktur bangunan menggunakan beton bertulang.

- Struktur atap bangunan menggunakan rangka baja dan deck

Gambar 6.11. Aplikasi struktur Sumber : Gambar pribadi, 2011

Aplikasi akustik ruang pada plafon, agar suara yang datang memantul dengan jelas kepada penonton

secara keseluruhan

6.3.4 Aplikasi Utilitas

Dalam sebuah auditorium, yang harus diperhatikan adalah akustik ruangnya. Oleh karena itu dalam perancangan Pusat Pagelaran Seni Teater ini akustik ruang menjadi pertimbangan utama, terutama pada pengolahan dinding dan plafonnya.

Gambar 6.12. Aplikasi dinding akustik Sumber : Gambar pribadi, 2011

Gambar 6.13. Aplikasi Plafon akustik Sumber : Gambar pribadi, 2011

Aplikasi pengolahan dinding sesuai dengan standar, agar penonton dapat mendengar suara dengan jelas, dan nyaman

DAFTAR PUSTAKA

A, Idrus H . 1996. Kamus Umum Baku Bahasa Indonesia. Bintang Usaha Jaya. Surabaya.

Building and Planning Design Data Standart (BPDS).

Building for Administration Entertainment, and Recreation Facility (BAER).

Chiara, Joseph De and Jhon C. Time Sarver Standart for Building Type.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta.

Doelle, Lestie L. 1990. Akustik Lingkungan. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hotel, Motel, and Condominium (HMC).

Kompas. 2001, Febuari 3. Cak Kadar : Surabaya Tak Kondusif Bagi Seniman. Kompas. 2001, Febuari 3. Surabaya Minim Fasilitas Seni.

Kompas. 2001, Nopember 5. Surabaya Miskin Fasilitas Apresiasi Seni Dan Humaniora.

Mediastika, Cristina E.,Ph. D. 2005. Akustika Bangunan.Penerbit Erlangga. Jakarta.

Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Poewardaminta, WJS. Kamus Umum Baku Bahasa Indonesia.

Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kota. UD. Genteng.

Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya. UP. Tunjungan. Bapekko Surabaya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya. Bapekko Surabaya.

Sasmito, Tri Yudha. 2000. Pusat Pagelaran Seni Tradisional Di Surabaya.

Supandar, J Pamuji. 2004. Faktor Akustik Dalam Perancangan Desain Interior. Djambatan. Jakarta.

Tutt, Paricia and David Adler. New Matric Hand Book. London. www.google.com

Dalam dokumen PUSAT PAGELARAN SENI TEATER DI SURABAYA. (Halaman 94-103)

Dokumen terkait