• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skematik Pengkondisian Udara

BAB I Pendahuluan

Diagram 4.16 Skematik Pengkondisian Udara

Untuk kenyamanan thermal bangunan, pada pasar sistem penghawaan adalah secara alami, sedangkan pada bangunan pusat perbelanjaan akan digunakan sistem

penghawaan buatan.

4. Pencahayaan

• Pencahayaan alami

Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela.

• Pencahayaan buatan

Untuk ruang-ruang yang tertutup, dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot (spot light). Tabel.4.11 Pencahayaan

Pencahayaan alami Pencahayaan buatan

- Biaya murah

- Pengaturan intensitas cahaya sulit - Bergantung terhadap iklim dan cuaca - Baik digunakan untuk ruangan dengan

dimensi yang besar (hall atau area publik)

- Biaya lebih mahal

- Intensitas cahaya dapat diatur - Sudut pencahayaan dapat dikontrol - Baik digunakan untuk ruang-ruang

khusus dan ruang dengan dimensi kecil

Sumber :

Untuk sistem pencahayaan, maka akan digunakan sistem pencahayaan gabungan antara pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

5. Sistem Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran terbagi atas tiga yaitu: 1. Pencegahan

a. Deteksi asap b. Deteksi panas

2. Penanggulangan

a. Fire hydrant : Melayani area seluas 500-800 m2

b. Fire extinguser : Melayani area seluas 200-250 m2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel.

d. Sprinkler : Melayani area seluas 10-25 m2/spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin.

3. Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah:

- Terbuat dari bahan tahan api - Terdapat penekanan asap

- Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas - Radius penempatan kira-kira 40 m

6. Sistem Keamanan

Sistem keamanan dibagi dua yaitu : sistem keamanan bangunan dan system keamanan manusia dan barang.

a. Sistem keamanan bangunan :

- Kebakaran : penggunaan Hydrant, fire detector, sprinkler.

- Petir : pengamanan terhadap petir dilakukan dengan menggunakan penangkal system faraday.

b. Sistem pengamanan manusia dan barang

Menggunakan sistem CCTV (Closed Circuit television) yang dihubungkan dengan alarm.

7. Sistem Telekomunikasi

Berdasarkan pemakai bangunan, jenis kegiatan ruang, system komunikasi yang digunakan adalah :

- Intercommunication system terdiri dari : intercom (antar ruang dalam), Fax, Telex,

PABX (keluar bangunan)

- Public Addess System menggunakan loudspeaker digunakan untuk

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

V.1 Konsep Perancangan Tapak V.1.1 Konsep Sirkulasi Ruang Luar

− Main entrance diletakkan pada jalan di sisi timur untuk menghindari kemacetan pada sisi jalan sebelah selatan.

− Sisi site yang berbatasan dengan jalan sebelah utara, diletakkan side entrance, yang dapat digunakan oleh pengelola.

− Area parker dibagi menjadi 2 sisi bagian, pada sayap kiri dan sayap kanan diman untuk menyediakan parker roda 2 dan roda 4.

− Kendaraan hanya dapat lewat melalui sisi bagian depan bangunan sehingga landsekap dapat dimanfaatkan sebagai area hijau.

KETERANGAN: : Bangunan : area parkir : masuk

V.2 Konsep Bentukan Massa

Konsep perancangan bangunan adalah konsep perancangan yang berhubungan dengan desain bangunan itu sendiri. konsep ini akan meliputi bentuk massa bangunan, tata ruang dalam, sirkulasi ruang dalam dan tata ruang bangunannya.

a. Gubahan Massa

Gubahan massa adalah konsep yang berisi tentang gambaran awal desain bentuk dari bangunan tersebut. Massa bangunan yang dipilih adalah berdasarkan tema dan kriteria-kriteria yang mendukung seperti lokasi dan fungsi bangunan.

Bangunan ini akan berfungsi sebagai sebagai tempat wisata bahari yang berlokasi di Pantai Cermin. Untuk menampilkan fungsi bangunannya maka dipilihlah tema metafora sebagai dasar tema pembentukan gubahan massa yang nantinya. Dalam hal ini bentuk yang diambil menyimbolkan bentuk Ikan Paus. Bentuk ini diambil karena Ikan Paus memiliki morfologi tubuh yang dinamis sesuai dengan habitatnya di laut

Pengambilan bentuk sirip ikan sebagai sayap pada bagian depan pada sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan bangunan.

Sir dit sebagai elemen pelengkung yang menyerupai sirip ikan.

V.3 Konsep Material TITANIUM

Titanium mempunyai kesamaan dengan bahan metal lain dalam hal spesifikasi

arsitektural lainnya. Cara pemasangan dan prosedur fabnkasi sama dengan bahan metal lain. Cara pengerjaannya hampir sama stainlesssteel. Tebal titanium lembaran 4mm-lmm sampai dengan 48 mci. Standar pembentukan peralatan, pemrosesan dan teknik untuk memotong, membentuk, pembuatan dengan mesin dan menyambung titanium sama dengan stainless steel. Tambahan lainnya permukaan titanium dapat dibuat biasa sperti yang lain melalui teknik proses kedua dan sebuah metal, termasuk memben hiasan timbul, penggoresan, pemintalan, pelapisan dan pembungkusan. Prosedur pengelasan TIG yang biasa dapat dilakukan dan titanium sendiri dapat memperbaiki din sendin dengan mencegah pengelasan oxida lapisan dan buruknya kondisi.

• Keuntungan

- Harga material dengan biaya perawatan yang murah - Ketahanan pada korosi dan polutan

- Perbandingan bahan dengan bahan lain - Tahan hingga 100 tahun

Peristiwa oksidasi dan titanium dengan lingkungan

- Tidak Menghantarkan Panas - Ringan

- Mudah dalam pemasangan - Dapat didaur ulang

- Memiliki efisiensi energi yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Serdang Bedagai (2007) Dalam Angka

De Chiara.Joseph,and John Calender.1981.Time Saver Standart for Building

Types.Mcgraw Hill Book Company.New York.

• Gerry Allen 1997, Marine Fishes of South East Asia, Periplus Edition Western Australian Museum 6000

• Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988. Balai Pustaka, Jakarta • Kuncoro, Eko Budi. 2004. Aquarium Laut, Kanisius. Yogyakarta

Kuiter, R. H. 1992 . Tropical reef-fishes of the Western Pasicific-Indonesia and adjacent Water. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Lieske E. R. Myers 1997 Reef Fishes of the World, C.V Java book Jakarta 14240 • Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

• Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Randall , J.E.,Steene R. J and R. Allen 1997 The complete divers and fishermens guide to Fishes of the Great Barrier Reef and Coral Sea, A CHP Production, Bathurst NSW 2795

www.google.com • www.wikipedia.com

LAMPIRAN

A. Gambar Kerja Ground Plan

Denah lantai 2 dan 3

Dokumen terkait