BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3.6. Metode Skoring
Nilai skoring derajat kerusakan atau Indeks Histopatologi pada setiap sampel merupakan jumlah skor dari semua bentuk lesi yang terjadi. Teknik skoring yang dilakukan merupakan modifikasi dari metode Knodell (Virgiawati, 2013), dimana derajat kerusakan dari setiap sampel ditentukan dengan cara menjumlah seluruh skor lesi histopatologik yang telah ditentukan. Bentuk-bentuk lesi yang diamati dan skor masing-masing lesi dapat dilihat pada Tabel 3.6
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 28
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F
Tabel 3.6.Skoring Histopatologi Hepar
BENTUK LESI SKOR KETERANGAN
A. NEKROSIS
0 Tidak terjadi nekrosis
1 Nekrosis terjadi pada <25% seluruh Lapangan Pandang
3 Nekrosis terjadi antara 25-50% seluruh Lapangan Pandang
4 Nekrosis terjadi antara >50% seluruh Lapangan Pandang
5 Nekrosis terjadi pada 25-50% seluruh Lapangan Pandang disertai dengan bridging nekrosis
6 Nekrosis terjadi pada >50% seluruh Lapangan Pandang disertai dengan bridging nekrosis
10 Multilobular nekrosis
B. Degenerasi
0 Tidak terjadi degenerasi
1 Jika perubahan degenerative terjadi pada <1/3 dari seluruh Lapangan Pandang
3 Jika perubahan degeneratif terjadi pada 1/3-2/3 dari seluruh Lapangan Pandang
4 Jika perubahan degeneratif terjadi pada >2/3 dari seluruh Lapangan Pandang
C. Kongesti
0 Tidak terjadi kongesti
1 Kongesti ringan bila kongesti Nampak pada <25%
2 Kongesti sedang bila kongesti nampak pada antara 26-50%
3 Kongesti berat bila kongesti nampak pada >50%
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 3.7. Analisis Data
Data yang diperoleh dari skoring gambaran patologi hati dianalisis dengan uji
Kruskall-Wallis. Apabila hasil uji Kruskall-Wallis terdapat perbedaan yang nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05), maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Analisis statistika dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 18 (Yuworo, 2012).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR
31
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini, terdapat lima perlakuan yaitu: P0 (tanpa diberi perlakuan induksi obat anti tuberkulosis dan ekstrak meniran), P1 (obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb) dan P2 (obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 2 mg/kgbb), P3 (obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 2,7 mg/kgbb), P4 (obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) 50 mg/kgbb dan ekstrak meniran 3,4 mg/kgbb). Secara mikroskopis pengamatan degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena centralis dilakukan menggunakan preparat histopatologi dengan pewarnaan H.E dari hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Penilaian dilakukan pada lobulus hepar dan diamati pada lima lapang pandang yang berbeda dengan menggunakan mikroskop Olympus® CX-41 pembesaran 400 kali.
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 4.1 Pengamatan Terhadap Degenerasi
Pengamatan degenerasi pada hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang telah diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) lalu di beri ekstrak meniran dengan dosis yang berbeda.
Gambar 4.1 Gambaran histopatologi degenerasi sel hepatosit Tikus Putih (Rattus norvegicus). (a) hepatosit normal, (b) Hepatosit yang mengalami
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 33
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F degenerasi. (Pewarnaan HE; perbesaran 400x; Mikroskop Olympus®
CX-41).
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Krukall-Wallis, menunjukkan bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P2 dan P1 (p<0,05) tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4 (P>0,05). Hasil pengamatan dan penilaian degenerasi disajikan seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.Rata-rata skor degenerasi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.
Keterangan: superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).
Perlakuan Rata-rata Skor Degenerasi
(Mean±SD) P0 (kontrol -) 0,40a 0,55 P1 (kontrol +) 2,33b 1,03 P2 2,17b 0,99 P3 0,83a 0,40 P4 0,50a 1,22
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 4.2 Pengamatan Terhadap Nekrosis
Hasil gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid) dan di beri ekstrak meniran dengan dosis yang berbeda pada setiap perlakuan.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 35
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Gambar 4.2 Gambaran histopatologi sel hepatosit hepar tikus putih (Rattus
norvegicus). (a) Hepatosit Normal, (b) Hepatosit yang mengalami nekrosis. (Pewarnaan HE; perbesaran 400x; Mikroskop Olympus® CX-41).
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Kruskall-Wallis, menunjukkan bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P1 dan P2 (p<0,05) tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4 (p>0,05).
Tabel 4.2.Rata-rata skor nekrosis hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.
Keterangan: superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).
Perlakuan Rata-rata Skor Nekrosis
(Mean±SD) P0 (kontrol -) 1,00a 0,00 P1 (kontrol +) 3,67b 1,97 P2 3,17b 1,33 P3 1,00a 0,00 P4 1,17a 0,41
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 4.3 Pengamatan Kongesti Vena centralis
Gambaran hasil dari pengamatan kongesti pada vena centralis hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan pada setiap kelompok perlakuan yang telah diinduksi dengan obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid), lalu diberi ekstrak meniran dengan dosis yang berbeda pada setiap kelompok perlakuan.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 37
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Gambar 4.3 Gambaran histopatologi kongesti pada vena centralis Tikus Putih
(Rattus norvegicus). (a) Vena centralis normal, (b) Dilatasi vena centralis, (c) Kongesti vena centralis. (Pewarnaan HE; perbesaran 400x; Mikroskop Olympus® CX-41).
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Kruskall-Wallis, menunjukkan bahwa terdapat hasil yang berbeda nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Pada uji Mann-Whitney didapatkan bahwa P0 berbeda nyata dengan P1 (p<0,05) tetapi tidak berbeda nyata dengan P2, P3, dan P4 (p>0,05). Skor kongesti rata-rata pada kelompok P0 sampai dengan P4 masing-masing adalah : 1,20a 0,45, 2,16b 0,75, 1,83ab 0,75, 1,50ab 0,84, 1,33ab 0,52.
Tabel 4.3.Rata-rata skor kongesti hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diberi ekstrak meniran setelah diinduksi rifampisin dan isoniazid.
Perlakuan Rata-rata Skor Kongesti
(Mean±SD) P0 (kontrol -) 1,20a 0,45 P1 (kontrol +) 2,16b 0,75
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Keterangan: superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata (p<0,05).
P2 1,83ab 0,75
P3 1,50ab 0,84
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR
38
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil pengamatan dan penilaian pada kelompok P3 dan P4 sediaan preparat histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan menunjukkan adanya perbaikan sel hepatosit yang sudah mengalami kerusakan degenerasi, nekrosis, dan kongesti pada vena centralis yang disebabkan induksi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid).
5.1 Degenerasi
Hasil pengamatan dan penilaian pada keseluruhan sediaan preparat histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) jantan menunjukkan terjadi kerusakan berupa degenerasi dikarenakan induksi obat antituberkulosis (rifampisin dan isoniazid). Degenerasi merupakan perubahan morfologik sel yang bersifat reversible. Perubahan ini ditandai dengan adanya akumulasi beberapa produk dari hasil metabolisme sel seperti air, lemak, protein, glikogen dan sebagainya (Robbinset al.,2001).
Bentuk degenerasi pada penelitian ini adalah degenerasi hidropik. Terjadinya degenerasi hidropik dikarenakan sel harus menjaga kestabilan lingkungan interna, untuk itu sel harus mengeluarkan energi metabolik untuk memompa ion natrium keluar dari sel sehingga senyawa-senyawa toksik yang melukai membrane sel. Dampak yang terjadi adalah kenaikan konsentrasi ion natrium didalam sel yang
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F diikuti dengan masuknya air ke dalam sel sehingga sel membengkak dan sitoplasma
tampak jernih.
Degenerasi sel hepar pada penelitian ini akibat rifampisin dan isoniazid yang di metabolisme dihepar menyebabkan adanya pembentukan radikal bebas melalui meningkatnya reaksi peroksidasi lipid yang akan menghasilkan lipid peroksida. Radikal bebas didefinisikan sebagai molekul atau senyawa yang mempunyai satu atau lebih elektron bebas yang tidak berpasangan. Elektron dari radikal bebas yang tidak berpasangan ini sangat reaktif dan mudah menarik elektron dari molekul lainnya. Radikal bebas sangat mudah menyerang sel-sel sehat dalam tubuh karena radikal bebas tersebut sangat reaktif. Radikal bebas tidak hanya menyerang bakteri penyakit, tetapi juga tubuh sendiri bila radikal bebas dalam tubuh berlebihan. Radikal bebas dapat dinetralisir oleh antioksidan.
5.2 Nekrosis
Gangguan degenerasi sel yang berlangsung cukup lama dan apabila pengaruh zat toksik cukup hebat maka sel akan melampaui nilai ambang batas dalam mengkompensasi gangguan tersebut, sehingga menyebabkan nekrosis. Nekrosis ditandai dengan adanya perubahan morfologi pada inti sel yaitu piknotis, karioreksis, dan kariolisis. Piknotis yaitu proses terjadinya penyusutan dan pemadatan inti sel sehingga menjadi lebih basofilik dimana warna sel terlihat lebih biru dengan pewarnaan H.E dan secara secara mikroskopis ditandai dengan inti sel tampak lebih
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 40
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F padat dan berwarna gelap. Karioreksis ditandai dengan inti hancur dan membentuk
fragmen kromatin yang menyebar. Sedangkan kariolisis ditandai dengan inti sel yang mulai menghilang (Robbinset al.,2001).
Nekrosis adalah hasil akhir perubahan-perubahan morfologis akibat kerja degradatif progresif enzim yang mengindikasikan kematian sel. Hal ini dapat mengenai kelompok sel atau bagian suatu struktur atau suatu organ (Dorland, 2005). Konsep hepatotoksisitas yang dikemukakan dalam Russmann et al. (2009) menunjukkan bahwa suatu metabolit reaktif obat dapat menyebabkan peninggian dari stres sel, penghambatan dari kerja mitokondria sel ataupun memicu suatu reaksi imunologi spesifik yang nanti melalui berbagai mekanismenya menyebabkan suatu kematian sel.
Kerusakan sel hati akibat rifampisin dan isoniazid ini karena adanya pembentukan radikal bebas melalui reaksi peroksidasi lipid yang akan menghasilkan lipid peroksida. Reactive Oxygen Species (ROS) akan meningkat melalui dua mekanisme, yaitu deplesi GSH melalui promoting eksportasinya dan menghambat aktivitas enzim Gluthatione Peroxidase (GPx), yang bersamaan secara efektif menghentikan sistem antioksidan GSH. Stres oksidatif dapat dipandang sebagai gangguan keseimbangan antara produksi oksidan dan antioxidan defence atau destruksi ROS menyebabkan terjadinya inflamasi, stress oksidatif, dan kerusakan sel yang ditandai dengan nekrosis dan apoptosis.
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 5.3 Kongesti
Kongesti merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan terjadinya peningkatan volume darah setempat pada jaringan tertentu. Terjadinya kongesti disebabkan oleh bendung darah yang berada pada sinusoid, berasal dari percampuran darah yang dibawa oleh arteri hepatika dan vena porta. Darah yang dibawa oleh arteri hepatika berisi darah kotor. Gangguan pada kutub trikuspidalis akan menyebabkan hambatan aliran darah dari vena cranial atau vena caudal menuju atrium kanan selanjutnya menuju ventrikel kanan. Akibatnya terjadi bendung darah pada vena cava superior atau vena cava inferior (Arimbi, 2010).
Secara visual maka daerah jaringan atau organ yang mengalami kongesti akan berwarna lebih merah (ungu) dan secara mikroskopis kaliper-kapiler dalam jaringan melebar penuh berisi darah. Hal ini terjadi akibat peningkatan cairan pada suatu tempat yang terjadi karena proses pasif yang disebabkan kegagalan aliran cairan keluar dari jaringan (Greaves, 2000).
Kongesti pada penelitian ini terjadi akibat adanya inflamasi yang disebabkan adanya stres oksidatif karena tidak adanya keseimbangan antara produksi oksidan dan antioxidan defence atau destruksi ROS.
Pemberian ekstrak meniran dapat mengurangi frekuensi hepar yang mengalami kerusakan baik degenerasi, nekrosis maupun kongesti vena centralis.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 42
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Hal ini menunjukkan bahwa meniran memiliki efek melindungi hati terhadap
kerusakan akibat Isoniazid dan Rifampisin. Kandungan Phyllanthus yang bersifat anti-hepatotoksik adalah hypophyllanthin dan phyllanthin. Phyllanthin dan
hypophyllanthin dapat memberikan efek hepatoprotektor pada hepar karena memiliki aktivitas antioksidan dan kandungan antioksidan yang dimiliki meniran ini juga mampu menyeimbangkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal bebas yang dihasilkan dari metabolisme rifampisin dan isoniazid sehingga menurunkan reaksi oksidasi lipid, menurunkan stress sel, dan membantu mekanisme regenerasi sel hepar.
43
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak meniran (Phyllantus niruri Linn.) dapat mengurangi kerusakan sel hepar yang mengalamai degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena centralis akibat diinduksi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid)
6.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Dapat dilakukan penelitian pengaruh meniran untuk organ yang lainnya.
2. Penggunaan meniran sebagai pencegahan dan pengobatan untuk kerusakan hepar.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR
44
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F RINGKASAN
MARTA VALEN FEBRIANA. Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Yang Diinduksi Obat Anti Tuberkulosis (Rifampisin dan Isoniazid). Penelitian ini dilaksanakan dibawah bimbingan Ibu DR. Nenny Harijani, M. Si, drh , selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, M. Kes., Drh. , selaku dosen pembimbing serta. Pemanfaatan tanaman (herbal) sebagai pengobatan saat ini sudah semakin banyak dilakukan oleh masyrakat diseluruh dunia. Hal ini dikarenakan efek samping dari pemakaian obat herbal yang lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian obat sintetik, selain itu harga obat asal tanaman juga lebih murah jika dibandingkan dengan obat sintetik, dan juga obat asal tanaman bisa mudah didapatkan. Salah satu jenis obat asal tanaman yang banyak dimanfaatkan dan diteliti karena khasiat biologisnya adalah meniran (Phyllanthus niruri linn). KandunganPhyllanthin danHypophyllanthin pada meniran sangat efektif melawan radikal bebas.
Kerusakan hepar saat ini bisa disebabkan banyak faktor, selain karena dari virus dan bakteri penyebab lainnya bisa dari efek samping pemakaian obat-obat terapi untuk penyakit lain, contohnya kerussakan hepar yang diakibatkan oleh konsumsi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid). Metabolisme utama rifampisin adalah asetilasi oleh enzim sitokrom P-450 dan CYP 2E1 (cytochrome P-450 2E1)
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F dengan menghasilkan hepatotoksik.Rifampisin dapat menginduksi mediator inflamasi
dan meningkatkan produksi sitokin yang diinduksi nitric oxide (NO) dan interleukin8 (IL-8) dalam epitel sel hati.Berbagai bentuk sitokrom, seperti CYP1A1, CYP1A2 dan CYP2E1(cytochrome P-450 2E1), terlibat dalam generasi radikal bebas dan rifampisin sebagai mediator generasi radikal bebas dapat berhubungan dengan perubahan dalam ekspresi CYPs. Radikal bebas yang terbentuk ini akan berikatan dengan makromolekul hepar yang akan menyebabkan kerusakan hepatosit yang nantinya bisa menyebabkan sampel jaringan hati mengalami kerusakan yang dinilai melalui peningkatan aktivitas enzim ALT.
Tanaman obat (herbal) yang sekarang ini sering digunakan adalah tanaman obat meniran (Phyllanthus niruri linn). Flavonoid yang terdapat dalam meniran dapat menghambat terbentuknya radikal bebas karena sifat antioksidannya, menghambat peroksidasi lemak, dan mengubah struktur membran sel. Phyllanthus terbukti dapat meningkatkan aktifitas berbagai enzim antioksidan, seperti superoxide dismutase
(SOD), catalase (CAT), glutathione-S-transferase (GST), glutathione peroxidase
(GPX), dan glutathione reductase (GR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ektrak meniran (Phyllanthus niruri linn) sebagai hepatoprotektor pada tikus putih yang diinduksi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid).
Hewan coba penelitian ini adalah tikus putih galur wistar umur 3 bulan yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu P0 (tanpa induksi obat anti tuberculosis dan ekstrak meniran), P1 (diberi rifampisin dan isoniazid
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR 46
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F 50mg/kgbb/ekor/hari), P2 (diberi obat anti tuberkulosis (rifampisin dan isoniazid)
50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 2mg/ekor/hari), P3 (diberi rifampisin dan isoniazid 50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 2,7 mg/ekor/hari), P4 (diberi rifampisin dan isoniazid 50mg/kgbb/ekor/hari dan ekstrak meniran 3,4mg/ekor/hari) dengan masa perlakuan selama 28 hari. Pengamatan nekrosis, degenerasi, dan kongesti dilakukan secara mikroskopis dengan menggunakan mikroskop Olympus® CX-41. Hasil dari pengamatan dan skoring seluruh preparat histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) dianalisis statistic dengan menggunakan uji Kruskall-Wallis, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan ujiMann-Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P3 dan P4 merupakan dosis optimal yang dapat memberikan efek sebagai hepatoprotektor sedangkan P2 merupakan dosis rendah sehingga belum optimal jika digunakan sebagai hepatoprotektor. Kejadian degenerasi, nekrosis, dan kongesti vena centralis yang paling parah terdapat pada P1. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemberian ekstrak meniran dengan dosis 3 mg/ekor/hari dan 3,4 mg/ekor/hari merupakan dosis optimal yang dapat melindungi sel-sel hepar pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi rifampisin dan isoniazid.
Saran yang dapat dianjurkan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi ekstrak meniran pada organ lainnya dan penggunaan meniran sebagai pencegahan dan pengobatan alternativ untuk penyembuhan penyakit hepar.
47
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F DAFTAR PUSTAKA
Amalina, Nurika. 2009. Uji toksisitas akut ekstrak valerian (valeriana officinalis) terhadap hepar mencit BALB/C.
Arbiyanti, Dina. 2013. Potensi Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap kadar serum Bilirubin Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Paracetamol [Skripsi]. Fakultas kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. Arianti, Rini. 2012. Aktivitas Hepatoprotektor dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar
Alang-Alang (Imperata clyndrica). Fakultas Matematika dn Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Arimbi. 2010. Respon Sel dan Jaringan Terhadap Injury. Departemen Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya. 17-40.
Arimbi. 2010. Gangguan Hemodinamik. Departemen Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabya. Surabaya. 7-8.
As’ari, Hasan. 2009. Efek Pemberian Madu Terhadap Kerusakan Sel Hepar Mencit
(Mus musculus) Akibat Paparan Parasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebeles Maret.
Astuti, Chory Puji. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Delima (Punica granatum Linn) Terhadap Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Dalam Proses Gagal Ginjal Akut [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. Astuti, S.D. 2009. Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya, Linn.)
Terhadap Aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat Tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin. Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi. Surakarta.
Clive, R.T. 2005. Patologi Anatomi. Jakarta.
ADLN–PERPUSTAKAAN UNAIR 48
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Greaves, P., 2000. Histopathology of Preclinical Toxicity Studies Interpretation and
Relevance in Drug Safety Evaluation, Second Edition. 372-380. Elsevier, Amsterdam.
Hastuti, T. 2008. Aktivitas Enzim Transminase Dan Gambaran Histopatologi Hati Tikus Yang Diberi Kelapa Kopyor Pascainduksi Parasetamol [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Heirmayani. 2007. Toksikopatologi Hati Mencit (Mus musculus) Pada Pemberian
Parasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Yayasan Sauna Wana Jaya.
Jakarta.
Jubb, Kennedy, and Palmer’s. 2007. Pathology of Domestic Animals. Saunders. New York.
Junieva, P.N. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran ( Phyllanthus sp. ) Terhadap Gambaran Mikroskopik Paru Tikus Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang.
Koeman, J.H. 1998. Pengantar Ilmu Toksikologi. 3rd ed. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Kusmiati. 2010. Potensi Senyawa Lotein Bunga Kenikir (Tagetas erectaL.) Sebagai Anti Oksidan. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kusriningrum.R. 2006. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Kusumawati, D. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Murda, B.K.K. 2009. Efek Cendawan Ulat Cina (Cordyceps sinensis [Berk.] Sacc.) Terhadap kadar Interleukin 1 Pada mencit (Mus musculus L.) yang Diinduksi Parasetamol [Skripsi]. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Nor, H.M.R. Othman, A.S. Abubakar, S. Qamar, U.A. 2010. Antrimicrobial Studies Of Cosmos caudatus Kunth. Journal Of Medical Plants Research. Vol 4(8). 669-673.
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Lumongga, F. 2008. Struktur Liver. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Pangestu, K.A. 2013. Pengaruh Meniran (Phyllanthus niruri linn) Terhadap Kadar Total Protein Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Dengan Parasetamol [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Pradipta, L.D. 2010. Pengaruh Pemberian Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Mencit BALB/C Yang Diinduksi Asetaminofen [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.
Price, S.A And Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (Phatophysiologi: Clinical Concepts of Disease Processes). Edisi 6, volume 1. Alih Bahasa Hartanto H, Wulansari P., Maharani D.A. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta. 182-219
Prihatni, D. Parwati, I. Sjahid, I. Rita, C. 2005. Efek Hepatotoksik Anti Tuberkulosis Terhadap Kadar Aspartate Aminotransferase dan Alanine Aminotransferase Serum Penderita Tuberkulosis Paru. Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory. Vol 12. No. 1. 1-5.
Russmann S, Kullak-Ublick GA, dan Grattagliano I. 2009. Current concepts of mechanisms in drug-induced hepatotoxicity. Current Medicinal Chemistry. 16:3041–53.
Robbins, S.L and Kumar, V. 2001. Buku Ajar Patologi I (Basic Pathology Part II). Edisi 4. Editor : Dr. Jonatan Oswari. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta. Saraswati, I. Basuki, W. Soleha, T.U. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Terhadap Aktivitas Enzim ALT Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) GalurSprague dawleyyang di Induksi Rifampisin. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung. Lampung.
Sari DSP, Laksmi DA, Nurina N, Kubro Z. 2012. Uji peningkatan level Reactive Oxygen Species (ROS) intraseluler dengan Monosodium Glutamat (MSG) terhadap regresi pertumbuhan sel hela in vitro. BIMFI. 1(1):10–20
Stringer, Janet L. 2009. Konsep dasar famakologi : panduan untuk mahasiswa. EGC. Jakarta.
ADLN–PERPUSTAKAAN UNAIR 50
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Sheng-Teng Huang, MD, PhD; Jong-Hwei S. Pang, PhD; Rong-Chi Yang,
PhD. 2009. Department of Chinese Medicine, Chang Gung Memorial Hospital-Kaohsiung Medical Center. Anti-cancer Effects of Phyllanthus urinariaand Relevant Mechanisms. [31 Maret 2010]
Suharmi S dan Ustariana W. Pengaruh senyawa antihepatotoksik dalam infusa herba (Phyllantus niruri L.) terhadap efek toksik aflatoksin B1 (20 μ g/ml) pada
hepatosit tikus (Rattus norvegicus) terisolasi. Berkala Ilmu Kedokteran. 2000, 32:91-95
Sulistyoningrum, E. Pribadi, F.W. 2010. Pengaruh Pemberian Suspensi Meniran (Phyllanthus niruri L.)Terhadap Kerusakan Hepar Tikus Putih yang Dinduksi Antituberkolosis Rifamisin dan Isoniazid. Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1.
Sumardi, M. 2010. Efek Meniran (Phyllanthus niruri Linn)terhadap Kadar AST dan ALT Mencit Balb/C yang Diinduksi Asetaminofen [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sunarno dan Fitriana. 2012. Peran meniran (Phyllanthus niruri Linn) Dalam mereduksi Kerusakan Hepar Akibat Salmonela.
Thomson, A,D., Cotton, R.E. 2001. Catatan Kuliah Patologi 3rded. Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
Virgiawati, F.2013. Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat pemaparan Bakteriosin dan Boraks [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Wahyuni, Sri. 2005. Pengaruh Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata) Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Yuworo, N.S. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Penderita Diabetes Mellitus Type 1 [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Zhao J. 2013. Protective Effects of Metallothionein on Isoniazid
ADLN – PERPUSTAKAAN UNAIR
51
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F Lampiran 1. Analisis Statistik Degenerasi, Nekrosis, dan Kongesti Vena
Centralis DenganKruskal-WallisTest
Kruskal-Wallis Test Ranks
Perlakuan N Mean Rank
Skor_nekrosis kontrol - 5 9.50 kontrol + 6 22.33 P1 6 21.67 P2 6 9.50 P3 6 11.08 Total 29 Skor_degenerasi kontrol - 5 9.00 kontrol + 6 22.00 P1 6 21.25 P2 6 13.33 P3 6 8.42 Total 29 Skor_kongesti kontrol - 5 10.50 kontrol + 6 20.75 P1 6 17.50 P2 6 13.33 P3 6 12.17 Total 29
SKRIPSI PENGARUH MENIRAN TERHADAP MARTA VALEN F
Test Statisticsa,b
Skor_nekrosis Skor_degeneras i Skor_kongesti