BAB VI PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil pada penelitian skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memberikan saran kepada pihak-pihak terkait, diantaranya:
139 1. Lembaga
Sebagai unit pelaksana yang ada di tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat, Suku Dinas Sosial Jakarta Barat diharapkan memberikan contoh yaitu garda terdepan dalam melakukan suatu pemberdayaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sehingga dapat memaksimalkan program UEP sebagai produk sosial untuk bisa dikembangkan lagi dengan menyiapkan inovasi baru, proses tindakan yang lebih matang, berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait untuk sama-sama menghasilkan program-program pemberdayaan yang baru.
2. Penerima Manfaat
Tetap semangat dengan jalan yang dipilih untuk kehidupan yang lebih baik, terus haus akan ilmu dan informasi-informasi yang baru didapat dari program pelatihan UEP dan jangan menutup diri dengan pihak lain.
Karena kerjasama atau kolaborasi sangat dibutuhkan untuk mencapai sebuah kesuksesan.
3. Penelitian Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengetahui, memahami serta menggali lebih dalam tentang program UEP dengan metode yang berbeda agar supaya menambahkan masalah yang diangkat untuk dibahas dan dianalisis.
140
DAFTAR PUSTAKA Buku
Adi, I. R. (2001). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi. Jakarta: fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bariadi, L. (2005). Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CV Pustaka Amri.
Fahrudin, A. (2003). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Fahrudin, A. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Refika Aditama.
Fuaida, S. N. (2011). Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Jakarta:
Lembaga Peneitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Habibullah. (2017). Perlindungan Sosial Komprehensif di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementrian Sosial RI . Hurairah, A. (2008). Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat . Bandung: Humaniora.
Irwan. (2015). Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Kartasasmita, G. (1996). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan. Jakarta: Bappenas.
Kusbiantoro, S. d. (1997). Bunga Rampai Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Kwartono, A. (2007). Analisis Usaha Kecil dan Menengah.
Yogyakarta:: CV Andi Offset.
Lili Bariadi, d. (2005). Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CV Pustaka Amri.
Mardikanto, T. (2014). CSR (Corporate Social
Responsibility)(Tanggungjawab Sosial Korporasi). . Bandung: Alfabeta.
Martono. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.
Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.
Meleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung:
Remaja Rosda Karya.
141
Midgley, J. (2000). Social Development: the Developmental Perspective in Social Welfare. London: Sage Publication Ltd.
Mulyana, D. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nainggolan, D. M. (2019). Pemberdayaan Massyarakat. Sleman:
Deepublish.
Rukminto, I. (2002). Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Rustanto, B. (2015). Menangani Kemiskinan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
RI, K. S. (2013). Petunjuk Pelaksanaan Bantuan UEP.
Safei, N. M. (2001). Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, sampai Tradisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Salim, E. (1984). Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Jakarta: Inti Idayu Press.
Satra, E. (2017). Kesenjangan Ekonomi "Mewujudkan Keadilan Sosial Di Indonesia". Jakarta: PT Mizan Publika.
Siregar, A. (2013). Model dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Implementasi Kebijakan. Sosial Politik . Soetama. (2011). Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Pusataka Pelajar.
Sosial, B. P. (2002). Penduduk Fakir Miskin Indonesia. Jakarta:
BPS.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. (2004). Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial:
Konsepsi dan Strategi. Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI.
Suharto, E. (2007). Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik.
Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. (2009). Kemiskinan dan Perlindungan Sosila di Indonesia. Bandung : Alfabeta.
Suharto, E. (2007). Membangun Masyarakat Memerdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.
Sulistiyani, A. T. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media.
Sumodiningrat, G. (1999). Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta: Gramedia.
142
Suud, M. (2006). 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta::
Prestasi Pustaka.
Syafe’i, N. M. (2001). Pengembangan Masyarakat Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Usman, A. &. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Wrihatnolo, d. (2007). Manajemen pemberdayaan, Sebuah Pangantar dan Panduan Untuk Pembardayaan Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Yuriani. (2014). Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat.
zaky, I. f. (2008). Pengembangan Ekonomi Mayarakat: Upaya Meningkatkan Equity Perempuan Dhu’afa Desa Bojong Indah Parung dalam Asep Usman Ismail (ed),
Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan
Dhua’fa. Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah , 225-226.
Artikel dan Jurnal Aditya, D. (2019). Retrieved from
45http://dkpp.jabarprov.go.id/usaha-ekonomi-produktif-uep.
Akbar, J. (2020). Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 5,32 Persen, Apa Dampaknya? Jakarta: Kompas.Com.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/05/1519483 65/pertumbuhan-ekonomi-ri-minus-532-persen-apa-dampaknya?page=all
Badan Pusat Statistik. (2020, 03 15). Retrieved from www.bps.go.id:
Bank Indonesia. (2008). Retrieved from www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/UU20Tahun2008UMKM.com.
Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2005). Retrieved from
https://kppntanjungbalai.files.wordpress.com/2013/11/pe r-019-pb-2005.pdf.
143
Jogloabang. (2019, Juli 11). Retrieved from
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-13-2011-penanganan-fakir-miskin.
Karti, S. (2009, Agustus). Retrieved from
http://petanidakwahmenulis.blogspot.com/2009/08/beda-fakir-dengan-miskin-penerimazakat.
Kementerian Sosial. (2013). Retrieved from https://format- administrasi-desa.blogspot.com/2020/07/kategori-dan-kriteria-fakir-miskin.html.
Kiha, B. G. (2009). Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Bagi Masyarakat Miskin Di Kecamatan Miomaffo Timor Kabupaten Timor Tengah Utara. Aksara Public.
http://www.aksarapublic.com/index.php/home/article/vie w/149/146
Lubis, F. A. (2018). Miskin Menurut Pandangan Al-Qur'an.
jurnal.uinsu.ac.id .
Linda. Roza. (2016). Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Melalui Daur Ulang Sampah Plastik (Studi Kasus Bank Sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai). Jurnal Al-Iqtishad. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-iqtishad/article/view/4442
Nursyamsi, F. (2011, Maret 20). Retrieved from
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4d861f78340 8d/ruu-penanganan-fakirmiskin-bukan-solusi-tunggal).
Rumayah. (2015). Pelaksanaan Program Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Malinau Kota Kecamatan Malinau.
eJournal Pemerintahan Integratif.
http://ejournal.pin.or.id/site/wp- content/uploads/2015/04/EJOURNAL%20(04-30-15-11-12-15).pdf
Sari, D. P. (2019, November 13). Sosial Budaya. Retrieved from Jakarta.go.id: http://statistik.jakarta.go.id/program-bantuan-usaha-bagi-fakir-miskin-di-dki-jakarta/
Sarno. (2019). Pemberdayaan Karang Taruna Kecamatan Rakit Melalui Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Berbasis Masyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS.
https://www.researchgate.net/publication/338085162_PE MBERDAYAAN_KARANG_TARUNA_KECAMATA
144
N_RAKIT_MELALUI_KEGIATAN_PENGEMBANG AN_USAHA_EKONOMI_PRODUKTIF_BERBASIS_
MASYARAKAT
Suharto, E. (2004, April 12). Pendekatan Pekerjaan Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Retrieved from
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_30.htm Sulaeman. (2012). Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan
Pesantren Assuhur Yatim Piatu dan Dhuafa Kebon Jeruk Jakarta Barat. Skripsi.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12345678 9/21581/1/SULAEMAN-FDK.pdf
Yosada, R. K. (2019).Dampak Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Plimping Baru Kecamatan Kelam Permai.
Jurnal Pendidikan Ekonomi.
http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JPE/artic le/view/596
145 LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
146 Lampiran 2
Surat Izin Penelitian
147 Lampiran 3
Surat Pemberian Izin Penelitian
148 Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
Informan: Kepala Seksi Perlindungan dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Nama Informan :
Topik Wawancara : Tempat Wawancara : Hari/Tanggal Wawancara :
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang melatarbelakangi kebijakan program Dinas Sosial Jakarta Barat?
4. Sejak kapan dan berapa lama program ini dilaksanakan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
5. Bagaimana proses mencari kelompok sasaran dari program, berikut mencari lokasinya?
6. Biasanya butuh waktu berapa lama dalam
7. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap persiapan ini?
8. Siapa saja pelaksana
149 yang terlibat dalam kegiatan persiapan ini, dan juga pelaksana kegiatan
pemberdayaan?
9. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat dalam melakukan persiapan lapangan?
(persiapan lokasi, alat pendukung, dll.) 10. Metode seperti apa
yang digunakan untuk dengan mitra kerja dan masyarakat?
12. Bagaimana hasil akhir dari tahap perencanaan ini?
B Tahap Pengkajian (Assessment) 13. Metode apa yang
digunakan untuk
tahapan pengkajian ini?
14. Siapa saja yang terlibat dalam proses
16. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya
150 kegiatan?
17. Apa hasil yang didapat dari tahapan pengkajian ini?
C Tahap Perencanaan
18. Kegiatan apa saja yang akan dilakukan?
19. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
perencanaan?
20. Metode seperti apa yang digunakan dalam
22. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
23. Apa hasil yang didapat dari tahap perencanaan ini?
D Tahap Performulasian Aksi 24. Metode apa yang
digunakan untuk tahapan performulasian aksi ini?
25. Siapa saja yang terlibat dalam proses
performulasian aksi ini?
26. Apakah ada pihak yang membantu masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis?
27. Apa saja faktor
151 pendukung serta
penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
28. Apa hasil yang didapat dari tahapan
performulasian aksi ini?
E Tahap Pelaksanaan Program 29. Berapa jumlah peserta
dan siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan pemberdayaan?
30. Metode apa yang digunakan saat kegiatan
32. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
33. Bagaimana hasil yang didapat dari tahap pelaksanaan program ini?
F Tahap Monitoring dan Evaluasi 34. Berapa kali Sudin
Sosial Jakarta Barat mengadakan monev terkait kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan?
35. Metode apa yang digunakan dalam proses monev?
152 36. Siapa saja yang terlibat
dalam proses monev?
37. Apa saja faktor pendukung serta
G Tahap Terminasi 39. Metode apa yang
digunakan dalam melaksanakan tahapan terminasi?
40. Setelah diberikan pelatihan keterampilan, proses atau tahap apa yang dilakukan untuk masyarakat penerima manfaat?
41. Menurut anda, sejauh mana keberhasilan kegiatan pemberdayaan ini dalam membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri?
42. Apa saja faktor pendukung serta
153 dengan adanya program UEP?
45. Apakah dampak secara administrasi yang dirasakan oleh penerima manfaat dengan adanya program UEP?
154 Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
Informan: Staff Perlindungan dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Barat
Nama Informan : Topik Wawancara : Tempat Wawancara : Hari/Tanggal Wawancara :
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang melatarbelakangi kebijakan program Dinas Sosial Jakarta Barat?
4. Sejak kapan dan berapa lama program ini dilaksanakan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
5. Bagaimana proses mencari kelompok sasaran dari program, berikut mencari lokasinya?
6. Biasanya butuh waktu berapa lama dalam
7. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap persiapan ini?
8. Siapa saja pelaksana
155 yang terlibat dalam kegiatan persiapan ini, dan juga pelaksana kegiatan
pemberdayaan?
9. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat dalam melakukan persiapan lapangan?
(persiapan lokasi, alat pendukung, dll.) 10. Metode seperti apa
yang digunakan untuk dengan mitra kerja dan masyarakat?
12. Bagaimana hasil akhir dari tahap perencanaan ini?
B Tahap Pengkajian (Assessment) 13. Metode apa yang
digunakan untuk
tahapan pengkajian ini?
14. Siapa saja yang terlibat dalam proses
16. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya
156 kegiatan?
17. Apa hasil yang didapat dari tahapan pengkajian ini?
C Tahap Perencanaan
18. Kegiatan apa saja yang akan dilakukan?
19. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
perencanaan?
20. Metode seperti apa yang digunakan dalam
22. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
23. Apa hasil yang didapat dari tahap perencanaan ini?
D Tahap Performulasian Aksi 24. Metode apa yang
digunakan untuk tahapan performulasian aksi ini?
25. Siapa saja yang terlibat dalam proses
performulasian aksi ini?
26. Apakah ada pihak yang membantu masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis?
27. Apa saja faktor
157 pendukung serta
penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
28. Apa hasil yang didapat dari tahapan
performulasian aksi ini?
E Tahap Pelaksanaan Program 29. Berapa jumlah peserta
dan siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan pemberdayaan?
30. Metode apa yang digunakan saat kegiatan
32. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
33. Bagaimana hasil yang didapat dari tahap pelaksanaan program ini?
F Tahap Monitoring dan Evaluasi 34. Berapa kali Sudin
Sosial Jakarta Barat mengadakan monev terkait kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan?
35. Metode apa yang digunakan dalam proses monev?
158 36. Siapa saja yang terlibat
dalam proses monev?
37. Apa saja faktor pendukung serta
G Tahap Terminasi 39. Metode apa yang
digunakan dalam melaksanakan tahapan terminasi?
40. Setelah diberikan pelatihan keterampilan, proses atau tahap apa yang dilakukan untuk masyarakat penerima manfaat?
41. Menurut anda, sejauh mana keberhasilan kegiatan pemberdayaan ini dalam membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri?
42. Apa saja faktor pendukung serta
159 dengan adanya program UEP?
45. Apakah dampak secara administrasi yang dirasakan oleh penerima manfaat dengan adanya program UEP?
160 Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA
Informan: Koordinator Pendamping UEP Jakarta Barat Nama Informan :
Topik Wawancara : Tempat Wawancara : Hari/Tanggal Wawancara :
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang melatarbelakangi kebijakan program Dinas Sosial Jakarta Barat?
4. Sejak kapan dan berapa lama program ini dilaksanakan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
5. Bagaimana proses mencari kelompok sasaran dari program, berikut mencari lokasinya?
6. Biasanya butuh waktu berapa lama dalam
7. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap persiapan ini?
8. Siapa saja pelaksana yang terlibat dalam
161 kegiatan persiapan ini, dan juga pelaksana kegiatan
pemberdayaan?
9. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat dalam melakukan persiapan lapangan?
(persiapan lokasi, alat pendukung, dll.) 10. Metode seperti apa
yang digunakan untuk dengan mitra kerja dan masyarakat?
12. Bagaimana hasil akhir dari tahap perencanaan ini?
B Tahap Pengkajian (Assessment) 13. Metode apa yang
digunakan untuk
tahapan pengkajian ini?
14. Siapa saja yang terlibat dalam proses
16. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
162 17. Apa hasil yang didapat
dari tahapan pengkajian ini?
C Tahap Perencanaan
18. Kegiatan apa saja yang akan dilakukan?
19. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
perencanaan?
20. Metode seperti apa yang digunakan dalam
22. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
23. Apa hasil yang didapat dari tahap perencanaan ini?
D Tahap Performulasian Aksi 24. Metode apa yang
digunakan untuk tahapan performulasian aksi ini?
25. Siapa saja yang terlibat dalam proses
performulasian aksi ini?
26. Apakah ada pihak yang membantu masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis?
27. Apa saja faktor pendukung serta
163 penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
28. Apa hasil yang didapat dari tahapan
performulasian aksi ini?
E Tahap Pelaksanaan Program 29. Berapa jumlah peserta
dan siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan pemberdayaan?
30. Metode apa yang digunakan saat kegiatan
32. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
33. Bagaimana hasil yang didapat dari tahap pelaksanaan program ini?
F Tahap Monitoring dan Evaluasi 34. Berapa kali Sudin
Sosial Jakarta Barat mengadakan monev terkait kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan?
35. Metode apa yang digunakan dalam proses monev?
164 36. Siapa saja yang terlibat
dalam proses monev?
37. Apa saja faktor pendukung serta
G Tahap Terminasi 39. Metode apa yang
digunakan dalam melaksanakan tahapan terminasi?
40. Setelah diberikan pelatihan keterampilan, proses atau tahap apa yang dilakukan untuk masyarakat penerima manfaat?
41. Menurut anda, sejauh mana keberhasilan kegiatan pemberdayaan ini dalam membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri?
42. Apa saja faktor pendukung serta
165 dengan adanya program UEP?
45. Apakah dampak secara administrasi yang dirasakan oleh penerima manfaat dengan adanya program UEP?
166 Lampiran 7
PEDOMAN WAWANCARA Informan: Penerima Manfaat Program UEP Nama Informan :
Topik Wawancara : Tempat Wawancara : Hari/Tanggal Wawancara :
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana awal mula ibu/bapak mengetahui program ini?
2. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti program UEP yang dilaksanakan oleh Sudin Sosial Jakarta Barat?
3. Dalam pelaksanaan program ini, fasilitas dan bantuan apa yang diberikan Sudin Sosial Jakarta Barat?
4. Bagaimana tindakan sosialisasi yang dilakukan oleh Sudin Sosial Jakarta Barat?
5. Apakah ada syarat dan ketentuan untuk mengikuti program ini?
6. Bagaimana tanggapan anda terkait program UEP yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
7. Sebelum mengikuti UEP, apakah anda sudah mempunyai usaha?
8. Apa jenis usaha yang anda kelola?
A Tahap Perencanaan 9. Perencanaan apa saja
yang dilakukan oleh Sudin Sosial sebelum
167 melaksanakan program UEP?
10. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan kegiatan UEP dan pemberdayaan?
11. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat dalam melakukan persiapan lapangan?
(persiapan lokasi, alat pendukung, dll.) 12. Bagaimana cara Sudin
Sosial dalam
merencanakan kegiatan UEP ini?
13. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat dalam membangun kerja sama dengan mitra kerja dan masyarakat?
14. Bagaimana hasil dari perencanaan yang dilakukan oleh sudin?
B Tahap Performulasian Aksi 15. Apakah ada pihak yang membantu peserta dalam menyampaikan masukan terkait program dalam bentuk tertulis?
16. Siapa saja yang terlibat dalam proses
performulasian aksi ini?
17. Apa saja yang menjadi faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi masyarakat dalam
menyampaikan gagasan?
18. Apa hasil yang didapat
168 dari proses penyampaian gagasan tersebut?
C Tahap Pelaksanaan Program 19. Berapa jumlah peserta
dan siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan
22. Apa saja faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
23. Bagaimana hasil yang didapat dari tahap
pelaksanaan program ini?
D Tahap Monitoring dan Evaluasi 24. Berapa kali Sudin Sosial
Jakarta Barat
26. Siapa saja yang terlibat dalam proses ini?
27. Apa saja faktor
169 pendukung serta
penghambat yang mempengaruhi jalannya kegiatan?
28. Bagaimanakah hasil dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan?
F Dampak Ekonomi 33. Setelah mengikuti program UEP, apakah terjadi peningkatan
pendapatan/penghasilan dalam berjualan?
34. Apakah program UEP sangat membantu untuk meningkatkan usaha anda?
35. Apakah kebutuhan pokok sehari-hari terpenuhi dari hasil berjualan?
36. Setelah mengikuti program ini, selama anda berjualan apakah sudah mempunyai tabungan di bank?
G Dampak Sosial
37. Dalam mengelola usaha ini apakah bapak/ibu
39. Apakah anda pernah menjadi pemimpin atau ketua dalam suatu
organisasi atau kelompok?
40. Bagaimana cara/sikap
170 ibu/bapak dalam interaksi dengan
masyarakat/pelanggan?
41. Apakah ibu/bapak pernah mengambil suatu
keputusan terkait usaha?
H Dampak Administrasi 42. Apakah anda memiliki
proposal usaha yang anda kelola?
43. Setelah mengikuti pelatihan yang diberikan UEP, apakah anda melakukan pembukuan keuangan?
44. Ketika selesai belanja dan selesai dagang/usaha.
Bagaimana cara anda menyimpan bukti-bukti dan pemasukan dana?
45. Menurut anda pentingkah membuat laporan
perkembangan usaha?
171 Lampiran 8
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan: Kepala Seksi Perlindungan dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Nama Informan : Ibu Fatmawati
Topik Wawancara : Latar kebijakan program serta proses pelaksanaan dan tahapan pemberdayaan di SUDINSOS Jakarta Barat dan dampak dari UEP Tempat Wawancara : Kantor SUDINSOS Jakarta Barat Hari/Tanggal Wawancara : Kamis,27 Mei 2021
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang melatarbelakangi kebijakan program
pemberdayaan UEP yang dilaksanakan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
Adanya permensos No. 2 tahun 2019 lalu SK Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta No. 74 Tahun, yang pertama terkait dengan percepatan penanganan kemiskinan untuk provinsi DKI Jakarta, lalu yang kedua, sebagai bentuk untuk binaan dari sudin sosial jakbar kita punya program yang namanya UEP, kalo UEP ini bentuknya lebih individu perorangan. Tetap yang dilihat adalah mereka yang memiliki latar belakang faktor ekonomi di garis yang tidak mampu. Yang sudah terdaftar di dalam DTKS
172 sudah tidak boleh lagi anggaran tunai sejak tahun 2014 tetapi berbentuknya adalah peralatan. Tujuannya adalah untuk modal usaha.
2. Siapa saja yang
bertanggungjawab atas program ini?
Kepala suku dinas sosial Jakarta barat, seksi sia-sia bantuan yang diberikan.
3. Apa tujuan program UEP yang dilaksanakan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat?
Tujuannya tertuang dalam pergub no. 11 tahun 2019 tentang kemiskinan, SOTKnya sudin sosial Jakarta barat tentang perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin dan tujuan akhirnya tentunya Dinas Sosial Jakarta Barat?
Sudah lama dan berkembang awal-awal dari kementerian sosial. Jadi kira-kira dari tahun 1993 tapi bentuknya pengemasannya yang berbeda. Zaman dulu bentuknya bisa tunai, tapi saat ini sudah lagi tidak
173
tunai dan sudah
dikembangkan dari UEP sejak tahun 2018 dan terus berlanjut agar bisa
berkembang menjadi kelompok usaha dan tidak boleh berhenti.
5. Bagaimana proses mencari kelompok sasaran dari program, berikut mencari lokasinya?
Harus tau dulu kuota untuk jakbar terlebih dahulu, melakukan mapping sosial dilakukan oleh sudin sosial jakbar bersama dengan para pendamping sosial di kecamatan. Dan harus punya persyaratannya satu harus punya embrio usaha artinya mereka punya usaha kecil dulu dan sudah ada di dalam dtks. Menggunakan pendekatan mapping, observasi dan ada proses kesepakatan. Lalu mereka ditunjuk menjadi peserta pelatihan UEP.
6. Biasanya butuh waktu berapa lama dalam menjalankan suatu program, dari tahap perencanaan hingga evaluasi?
1 tahun kita merencanakan untuk program ini
A Tahap Persiapan
7. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap persiapan ini?
Melakukan mapping, rapat koordinasi, kita buat
undangan, menginventarisin data, menyebar luaskan data dan kumpulkan data serta mencocokkan data sampai valid.
8. Siapa saja pelaksana yang terlibat dalam
Kepala sudin sosial jakbar selaku pengarah pelaksana,
174 dan penanganan fakir miskin dibantu oleh staff termasuk petugas pendamping UEP.
9. Bagaimana upaya Sudin Sosial Jakarta Barat lunaknya (soft coppy dan hard coppy) artinya kita buat dengan kebijakan, aturan, dan kita buat ada SK
penunjukan, panitia, ada SK pemenuhan kebutuhan barang habis. Memesan barang ke supplier dengan e-budgenting apa kira-kira barang yang kita butuhkan sesuai dengan harga pasar yang sudah diresmikan oleh pemerintah pemprov dki Jakarta. Kita terus melakukan koordinasi ke semua pihak dan
mengevaluasi apa saja yang
mengevaluasi apa saja yang