• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLB-B Negeri Pembina Palembang.

Dalam dokumen Dinas Pendidikan | Warta Pendidikan (Halaman 32-34)

Ustadzah Hj. Umi Kalsum ketika memberikan tausiyah di SLB Negeri Pembina Palembang

D

alam kegiatan ini SLB

Negeri Pembina Palem bang, mengundang  Us tadzah Hj. Umi Kalsum, M.Pdi untuk memberikan siraman rohani kepada seluruh warga SLB Negeri Pembina Palembnag.

Dalam tausiahnya,  ustadzah Umi Kalsum  menyampaikan bah- wa Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda, yaitu Isra dan Mi'raj.

Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga

Masjidil Aqsa. Lalu da- lam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Namun sebelum peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW mendapat ujian yang sangat besar yaitu meninggalnya istri tercintan- ya ummil muminin Siti khodijah.

Beliau yang mendampingi Rasu- lullah SAW berjuang menghadapi

kaum qurais mulai dari Nabi Mu- hammad SAW menerima wahyu pertama, berdakwah sembunyi-sem- bunyi sampai terang-terangan.

Siti Khodijah perempuan yang termasuk konglomerat itu meng- gunakan seluruh hartanya untuk menyokong perjuangan nabi Mu- hammad SAW menyebarkan Islam. Sebulan kemudian wafatnya pa- man Rasulullah SAW Abu Thalib walaupun beliau tidak mau mengu- capkan syahadat dengan  kata lain belum memeluk islam, beliau Abu Thalib sebagai benteng dari perbua-

Islami

Tarmili

tan intimidasi dan kekejaman fisik terhadap Rasulullah sebagai ke- ponakannya.

Bahkan Abu thalib memberikan peringatan kepada kaum qurais sia- pa yang mencederai, melukai, me- musuhi Nabi Muhammad SAW ke- ponakanku maka akan berhadapan denganku (Abu Thalib).

Dua tokoh ini sangat berarti bagi Rosulullah dalam perkembangan Islam. Sungguh merupakan kesedi- han yang dirasakan oleh baginda Rosulullah. Maka pada tahun itu diberi nama tahun kesedihan (Amul Huzni). Selang beberapa lama dari peristiwa itu Rosulullah mendapat panggilan dari Allah SWT untuk Isra Mi’raj.

Ujian selalu Allah  SWT berikan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Bapak dan ibu yang dititipi anak

b e r k e b u t u h a n khusus bukan kare- na Allah SWT benci atau karena orang tua berdosa atau lain- lain tetapi Allah san- gat tahu siapa yang mampu dititipi mah- kluk ciptaanNya. Tentu didalamnya penuh tantangan baik dalam diri kita sendiri maupun lingkungan ma- syarakat yang sering mencacai atau mer- endahkan. Tetapi se- mua itu mereka be-

lum tahu siapa anak berkebutuhan khusus itu dan bagaimana orang tua berjuang untuk anaknya agar dapat eksis di masyarakat.

Peristiwa Isra Mi’raj mengingat-

kan kita kembali akan pentingnya mesjid (rumah Allah) yang harus di- makmurkan. Shalat lima waktu sebagai kewajiban bagi umat Islam sehari semalam yang tidak boleh dit- inggalkan kecuali bagi mereka yang akalnya tidak berfungsi lagi.

Dengan isra Mi’raj kita tahu bah- wa cara yang paling mujarab un- tuk mengatasi permasalahan hidup yaitu dengan sabar dan shalat.

Dengan Isra Mi’raj kita ditantang Allah SWT untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. “Wahai bangsa jin dan manusia apabila kamu mam- pu, jelajahilah ruang angkasa teta- pi pasti kamu tidak akan bisa kec- uali dengan sultan(ilmu penge- tahuan dan teknologi).

Peristiwa Isra Mi’raj menghasil- kan orang-orang yang militan dalam islam yaitu diwakili oleh Abu Bakar.

Ketika beliau ditanya tentang peris- tiwa Isra Mi’raj beliau mengatakan apapun yang diucapkan Nabi Mu- hammad SAW pasti benar. Dengan pernyataan tersebut Abu Bakar

diberikan gelar Ashidiq artinya or- ang yang jujur dan membenarkan adanya peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Kelompok lain yang bertentan- gan dengan Islam yang diwakili oleh Abu Jahal dan Abu Lahab mereka tidak meyakini tentang terjadinya Isra mi’raj dimana rasul berjalan di waktu malam sampai subuh dari masjidil Haram (Mekah) ke masji- dil Aqsa (Palestina) kemudian naik ke Sidratul Muntaha menembus langit ke tujuh bertemu dengan Al- lah SWT.

Mereka mengukur peristiwa Isra mi’raj dengan logika yang jelas mereka sudah apriori terhadap Is- lam terutama kepada Nabi Muham- mad SAW. Ada juga kelompok lain- nya yang mengatakan bahwa Isra Mi’raj dilakukan oleh Rosulullah SAW dengan mimpi yak- ni Isra mi’raj hanya den- gan ruhnya saja tidak den- gan fisiknya(jasadnya).

Menyimak perbedaan peristiwa Isra Mi’raj maka kita harus mendahulukan iman kemudian diikuti dengan pengembangan logika. Allah SWT Maha Segalanya apapun yang dikehendaki hanya menyebutkan (jadilah) maka jadilah ia .

Alquran diturunkan Allah SWT sebagai kitab terakhir sebagai pedoman hidup manusia. Mudah- mudahan dengan mem- peringati Isra Mi’raj kita akan diberikan kekuatan iman dan islam, ditunjukan mana yang baik dan mana yang buruk dalam kehidupan kita. (*)

Prestasi

Κ  & ψήέσ ιυσφσ χήνφ

μσ Κτιψο ΜΚ σψουιί ιήσωψιφ

S

edangkan pemenang berikut nya (Kedua) adalah SMA Negeri 6 Palembang dan SMA Negeri 3 Unggul OKI di urutan ke- tiga. Sedangkan SMA Negeri 3 Prabumulih diurutan keempat.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Handayani Dinas Pendidikan Prov. Sumsel pada hari Selasa 2 Agustus 2016, dan diikuti oleh 17 SMA utusan dari 17 kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

Pada tahun ini tema lomba yang diambila adalah “ Dengan Cinta Tanah Air akan Tercipta Generasi Muda yang Mampu Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”.

Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd dalam sambutannya, menyampaikan bah- wa kegiatan ini pada dasarnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu lomba diskusi/uji argumen Cinta Tanah Air untuk mempertah- ankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Lomba ini dilaksanakan dalam upaya memberi wawasan kebang- saan kepada generasi muda agar memahami arti penting kehidupan berbangsa dan bernegara berdasar- kan Pancasila serta pentingnya ke- sadaran bela negara dalam rangka membangun insan—insan Indone- sia yang berkarakter kebangsaan.

Setelah melalui persaingan yang ketat, SMA Negeri 17 Palembang

Dalam dokumen Dinas Pendidikan | Warta Pendidikan (Halaman 32-34)

Dokumen terkait