• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slot Awal + Tubuh

Dalam dokumen WACANA HORTATORI DALAM BAHASA JAWA 2016 (Halaman 188-191)

BAB IV STRUKTUR WACANA HORTATOR

4.2 Struktur Slot Wacana Hortatori Berupa Khotbah

4.2.2 Slot Awal + Tubuh

Pada tipe awal-tubuh, struktur wacana hanya terdiri atas dua slot, yaitu slot awal dan slot tubuh wacana. Contoh tipe awal-tubuh dapat dilihat pada wacana khotbah berikut ini.

(19) MENUJU MASYARAKAT KANG UTAMA

DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Seiring kalian perjalanan waktu lan tambahipun usia, monggo kito tansah berusaha ningkataken rasa taqwa dateng ngersanipun Allah SWT kanti berusaha sekuat tenaga ngelampai sedoyo perintah- perintahipun Allah lan nebihi menopo mawon ingkang dipun larang deneng Allah, sebab namung kalian taqwa dateng Allah meniko kito sedoyo saget selamet, bahagia, sejahtera lahir batin wonten dunyo ngantos akhirat. (1)

Boten kesupen monggo kito tansah muji syukur dateng ngersani- pun Allah atas sedoyo rahmat, nikmat lan hidayahipun ingkang sampun diparengaken dateng kito sedoyo, terutami nikmat ingkang arupi kesehatan jasmani lan rohani langkung ageng maleh nikmat iman lan Islam sahinggo kito sedoyo ngantos dinten meniko taseh dalem keadaan muslim lan mugi-mugi ngantos akhir hayat kito mangke. Amin. (2)

Para Jamaah Jumat ingkang kulo muliaken,

Selaku hamba Allah ingkang kaparingan iman lan Islam, kito kedah nampaaken rasa syukur dateng Allah, khususe nikmat arupi gesang ingkang bahagia, aman, sejahtera, makmur, jaya sentosa wonten ing bumi nusantara Indonesia meniko. Kemakmuran ingkang kita raosaken saat-saat meniko boten sanes kejawi semata-mata rahmat lan fadlalipun Allah. Kita gesang wonten ing tengah-tengah masya- rakat dunia saking macem-macem suku bangsa lan bahasa dalem keadaan damai, saling bantu membantu, saling rukun dan bersatu.(3) Kenikmatan ingkang ageng lan boten saget dipon nilai reginipun meniko boten sedoyo tiyang pikantuk, boten sedoyo bongso diparingi

lan boten sedoyo menungso angsal. Namun tiyang-tiyang ingkang dipon rahmati deneng Allah kemawon ingkang bade nampi ke- nikmatan meniko. Kita saget mirsani piyambak dateng sedoyo bongso ingkang wonten teping siringi negari kito, kathah sanget pergolakan, peperangan, bentrokan antara warga negarinipun piyambak. Padahal menawi dipun tingali tingkat kemajuan ekonominipun, perlengkapan senjata lan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan lan teknologinipun langkung maju tinimbang negari kito Indonesia. (4)

Lajeng kito sakmeniko saget mikir lan ngeraba-ngeraba, kengeng menopo negari-negari kala wau saget ngalami nasib ingkang ngenes kados mekaten. Menawi dipun telusuri lewat jalur agami bade dipun panggihi setunggale sebab ingkang saget ngerusak negari kalawau, inggih meniko negari utawi masyarakat kalawau sampun kelangan doyo perekatipun, khususipun icale roso seduluran lan jiwo persatuan.(5)

Masyarakat ingkang sampun kelangan doyo perekatipun bade gampil ngalami perpecahan lan diambang kehancuran. Malahan saget ical musno kawontenanipun bongso lan negari meniko. Amargi doyo pertahanipun sampun lemah lan nenggo lampu kematian. (6)

Kangge nanggulangi kawontenan masyarakat ingkang sampun dipon diambang kehancuran mekaten meniko, ngangge coro nopo ingkang supados selamet lan bertahan langkung lami. Agama Islam maringi resep kangge doyo pertahanan lan doyo perekat, kados ingkang sampun dipun deneng Sayyidina Ali bin Thalib. (7)

’MENUJU MASYARAKAT YANG UTAMA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Seiring dengan perjalanan waktu dan bertambahnya usia, marilah kita selalu berusaha meningkatkan rasa takwa di hadapan Allah Swt. dengan berusaha sekuat tenaga melaku- kan semua perintah-perintah Allah dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah, sebab hanya dengan takwa ke hadapan Allah kita semua bisa selamat, bahagia, sejahtera lahir batin di dunia sampai akhirat. (1)

Tidak lupa marilah kita selalu bersyukur dihadapan Allah atas semua rahmat, nikmat, dan hidayah yang sudah diberikan kepada kita, terutama nikmat yang berupa kesehatan jasmani

dan rohani lebih besar lagi nikmat iman dan Islam sehingga kita semua sampai hari ini senantiasa dalam keadaan muslim dan mudah-mudahan sampai akhir akhir hayat nanti. Semoga Allah mengabulkan. (2)

Jamaah Jumat yang saya muliakan,

Sebagai hamba Allah yang diberikan iman dan Islam, kita harus mengucapkan syukur di hadapan Allah, khususnya nikmat berupa hidup yang bahagia, aman, sejahtera, makmur, jaya sentosa di bumi Nusantara Indonesia ini. Kemakmuran yang kita rasakan saat ini tidak lain karena semata-mata rahmat dan hidayah Allah. Kita hidup di tengah-tengah masyarakat dunia dari bermacam-macam suku bangsa dan bahasa dalam keadaan damai, tolong-menolong, rukun, dan bersatu. (3)

Tidak semua orang bisa mendapatkan kenikmatan yang besar dan tidak bisa dinilai harganya ini; tidak semua bangsa dikaruniai dan tidak semua manusia mendapatkannya. Hanya orang-orang yang dirahmati oleh Allah yang akan mendapat- kan kenikmatan ini. Kita bisa melihat sendiri bagaimana ke- adaan bangsa di sekitar negara kita. Banyak sekali pergolak- an, peperangan, pemberontakan antarwarga negaranya sen- diri. Padahal kalau kita lihat tingkat kemajuan ekonominya, perlengkapan senjata dan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya lebih maju daripada negara kita Indo- nesia.(4)

Selanjutnya. Kita sekarang bisa berpikir dan meraba-raba, kenapa negara-negara tadi bisa mengalami nasib yang seng- sara seperti itu. Kalau kita telusuri lewat jalur agama, dapat kita temukan hal-hal yang bisa merusak negara tersebut. Masya- rakat di negara tersebut sudah kehilangan kekuatannya, khusus- nya hilangnya rasa persaudaraan dan jiwa persatuan.(5)

Masyarakat yang sudah kehilangan kekuatan akan mudah mengalami perpecahan sehingga berada di ambang kehancur- an. Keberadaan bangsa dan negara tadi terancam punah. Daya pertahanannya sudah lemah dan tinggal menunggu ke- matiannya. (6)

Untuk menanggulangi keadaan masyarakat yang sudah di ambang kehancuran ini, cara apa yang dapat digunakan?

Agama Islam memberikan cara untuk mempertahankan kekuatan, seperti yang sudah disampaikan oleh Sayyidina Ali bin Thalib. (7)

Contoh di atas terdiri atas atas 7 paragraf. Slot awal wacana terdiri atas dua paragraf (paragraf 1 dan 2). Slot awal wacana ber- isi pengantar mengajak umat Islam untuk senantiasa meningkatkan rasa takwa kepada Allah dan mengajak untuk senantiasa bersyukur karena telah diberi kenikmatan hidup. Slot tubuh terdiri atas 5 paragraf (paragraf 3—7). Slot tubuh menjelaskan bahwa semua kenikmatan hidup yang diberikan oleh Allah wajib disyukuri. Rasa persaudaraan dan jiwa persatuan sebagai kekuatan satu bangsa harus dipertahankan sehingga kita tidak akan kehilangan kekuatan dan mengalami perpecahan atau kehancuran.

Apabila kita cermati, hubungan slot awal dan slot tubuh pada wacana “Menuju Masyarakat kang Utama dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia” berisi hubungan fungsi konatif, yaitu fungsi ajakan, fungsi pengingatan, dan fungsi per- suasif.

Dalam dokumen WACANA HORTATORI DALAM BAHASA JAWA 2016 (Halaman 188-191)