• Tidak ada hasil yang ditemukan

1+218(0,05) 2 = 141,10 dibulatkan menjadi 141

SMA /SMK

D1 /2/3 S1 S2 102 39 0 11 13 29 57 31 0 0 6 102 0 33 0 Total Responden 141 Total Responden 141 Total Responden 141

Tabel 4 : Pengelola UKM No. Pengelola UKM Jumlah UKM Persentase Jumlah Karyawan1 Jumlah UKM Persentase 1. Manajer 133 94,33% 1-4 orang 43 30,50% 5-19 orang 68 48,23% 20-99 orang 22 15.60%

2. Pemilik 8 5,67% Tidak memilki

karyawan 8 5,67%

Total UKM 141 100% Total UKM 141 100%

1

26

Tabel 5 : Jumlah Sampel Berdasarkan Aset dan Omset

No. Kriteria2 Jumlah Persentase

1. 2. Aset : ≤Rp 50.000.000,- >Rp 50.000.000,- s/d Rp 500.000.000,- >Rp 500.000.000,- s/d Rp 10.000.000.000,- Omset: ≤Rp 300.000.000,- >Rp 300.000.000,- s/d Rp 2.500.000.000,- >Rp 2.500.000.000,- s/d Rp 50.000.000.000,- 41 86 14 141 28 81 32 141 29,08% 60,99% 9,93% 100% 19,86% 57,45% 22,69% 100% Statistik Deskriptif

Hasil statistika deskriptif sampel penelitian menunjukan jumlah sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian, nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean (rata-rata) dan nilai standar deviasi dari masing-masing variabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 6 : Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Penggunaan Informasi Akuntansi Kinerja Manajerial Kinerja Karyawan Kinerja UKM Valid N (listwise) 141 141 141 141 141 15,00 8,00 22,00 19,00 63,00 51,00 67,00 49,00 28,3262 29,4681 46,5887 37,1489 10,02746 10,26753 10,61204 6,36389

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata penggunaan informasi akuntansi adalah 28,3262 sedangkan nilai maksimal dalam kuesioner adalah 75, itu berarti tingkat penggunaan informasi akuntansi pada objek penelitian relatif rendah hanya 37,76%.

2

27

Untuk kinerja manajerial didapat rata-rata sebesar 29,4681 sedangkan nilai maksimal dalam kuesioner adalah 56, ini berarti kinerja manajerial objek penelitian bisa dikatakan sedang dengan persentase 52,62%. Kinerja karyawan memiliki rata-rata sebesar 46,5887 dari nilai maksimal kuesioner sebesar 77 maka dapat dikatakan kinerja karyawan objek penelitian diatas nilai kompetensi sedang dengan persentase 60,50%. Selanjutnya, kinerja UKM memiliki rata-rata sebesar 37,1489 dari nilai maksimal kuesioner sebesar 55, dapat dikatakan bahwa kinerja UKM objek penelitian diatas nilai kompetensi sedang dengan persentase 67,54%.

Uji Asumsi Klasik

Dari hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikasi KS 0,879 lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,01; 0,05 dan 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji dapat dilihat di lampiran 4.

Hasil uji autokorelasi didapat nilai DW = 1,762 sedangkan untuk N=141 dan variabel independen atau k= 3 maka didapat nilai dL= 1,681 dan dU= 1,761 sehingga 4-dL= 2,319 dan 4-dU= 2,239. Dari hasil tersebut DW berada antara dU dan 4-dU, maka tidak terdapat autokorelasi di dalam data atau dengan kata lain tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji dapat dilihat di lampiran 4.

Uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance seluruh variabel lebih dari 0,1 yaitu masing 0,871; 0,867; 0,949. Nilai VIF lebih kecil dari 10 yaitu masing-masing 1,148; 1,153; 1,054. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas di dalam data. Hasil uji dapat dilihat di lampiran 4.

Untuk uji heteroskedastisitas didapat hasil Sig. = 0,107; 0,889; 0,285. Semua t-hitung yaitu -1,624; -0,140; 1,074 lebih kecil dari t-tabel yaitu 1,97718 dan semua Sig. lebih besar dari α=0,01; 0,05 dan 0,1. Dari hasil yang didapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas. Hasil uji dapat dilihat di lampiran 4 lembar kedua.

Hasil Pengujian Hipotesis Menggunakan Regresi Berganda

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan regresi berganda termasuk uji F dan uji t dapat dilihat dalam tabel berikut:

28

Tabel 7 : Hasil Pengujian Model Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 21.274 2.449 8.686 .000 Penggunaan Informasi Akuntansi .116 .051 .183 2.290 .024 Kinerja Manajerial .085 .049 .137 1.710 .090 Kinerja Karyawan .217 .046 .362 4.734 .000

Dependent Variable: Kinerja UKM, Adj. R Square = 0,226, F-hitung = 14,591, Sig. = 0,000

Dalam uji koefisien determinasi (𝑅2) didapat hasil adjusted R square sebesar 0,226 yang berarti bahwa 22,60% kinerja UKM dipengaruhi oleh penggunaan informasi akuntansi, kinerja manajerial dan kinerja karyawan. Sedangkan sisanya yaitu 78,40% dipengaruhi oleh variabel lain.

a. Uji Simultan (Uji F)

Untuk uji F yaitu uji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan, diperoleh nilai Sig.= 0,000 (lihat tabel 7) lebih kecil dari α = 0,01; 0,05 dan 0,1. Dengan demikian maka 𝐻40 ditolak yang artinya ada pengaruh dari penggunaan informasi akuntansi, kinerja manajerial dan kinerja karyawan terhadap kinerja UKM secara signifikan.

b. Uji Parsial (Uji t)

Dalam uji t dapat dilihat bahwa untuk variabel penggunaan informasi akuntansi memiliki nilai Sig.= 0,024 (lihat tabel 7) < α = 0,05 dan 0,1 yang berarti 𝐻10 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja UKM secara signifikan. Tetapi pada tingkat α = 0,01; penggunaan informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja UKM. Pada variabel kinerja manajerial memiliki nilai Sig.= 0,090 (lihat tabel 7) > α = 0,1 dan 0,05 maka 𝐻20 diterima yang berarti kinerja manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

29

UKM. Sedangkan untuk nilai α = 0,1 kinerja manajerial berpengaruh terhadap kinerja UKM. Untuk variabel kinerja karyawan, diperoleh Sig.= 0,000 (lihat tabel 7) < α = 0,01; 0,05 dan 0,1 maka 𝐻30 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja UKM secara signifikan. Hasil uji berdasarkan nilai α dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8 : Hasil Uji Berdasarkan α

Nilai α Variabel Independen Penggunaan Informasi Akuntansi (0,024) Kinerja Manajerial (0,090) Kinerja Karyawan (0,000) 1 % Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh Berpengaruh (+)

5 % Berpengaruh (+) Tidak Berpengaruh Berpengaruh (+)

10% Berpengaruh (+) Berpengaruh (+) Berpengaruh (+)

Penggunaan Informasi Akuntansi dan Kinerja UKM

Variabel penggunaan informasi akuntansi diukur dengan tingkat penggunaan informasi akuntansi oleh UKM yang meliputi informasi statutori, informasi anggaran dan informasi tambahan yang digunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil uji t yang menyatakan bahwa penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja UKM dengan Sig.= 0,024 ; α = 0,05 dan 0,1 maka hasil ini sesuai dengan penelitian Ediraras (2010) yang menyatakan bahwa informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Sedangkan untuk α = 0,01 penggunaan informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja UKM.

Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa apabila UKM menggunakan informasi akuntansi dalam perencanaan atau pengambilan keputusan, maka keputusan yang diambil akan lebih tepat dibanding dengan yang tidak menggunakan informasi akuntansi. Apabila keputusan yang diambil tepat tentunya hal tersebut dapat meningkatkan kinerja UKM tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa informasi akuntansi berdampak positif bagi kinerja UKM.

30

Kinerja Manajerial dan Kinerja UKM

Variabel kinerja manajerial diukur dari 8 (delapan) pertanyaan mengenai kemampuan atau kinerja manajer dalam mengelola usahanya. Manajer atau pengelola UKM yang memiliki peran penting bagi pengambilan keputusan diminta untuk menilai kinerjanya sendiri. Dari hasil uji t didapatkan bahwa Sig.= 0,090 > α = 0,05 dan 0,01 yang berarti kinerja manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. Ini dapat disebabkan karena manajer tidak dapat menilai kinerjanya sendiri. Hasil penelitian Hartini (2012) mengemukakan bahwa inovasi berpengaruh pada kualitas produk, di mana kualitas produk mempengaruhi kinerja perusahaan. Inovasi dalam perusahaan ditentukan oleh kinerja manajer dalam pengambilan keputusannya. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa apabila kinerja manajer baik, inovasi yang dilakukan baik, maka kualitas produk akan baik pula. Karena kualitas produk berpengaruh pada kinerja perusahaan maka apabila kualitas produk baik maka kinerja perusahaan akan baik pula. Dari penjelasan penelitian tersebut terdapat dugaan bahwa kinerja manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dugaan tersebut tidak sejalan dengan penelitian ini yang menyatakan bahwa kinerja manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. Namun pada tingkat α = 0,1 kinerja manajerial berpengaruh terhadap kinerja UKM. Ini membuktikan bahwa kinerja manajer juga memiliki pengaruh terhadap kinerja UKM walaupun sedikit.

Kinerja Karyawan dan Kinerja UKM

Kinerja karyawan diukur dengan sebelas pertanyaan mengenai kemampuan

karyawan dalam pekerjaannya dan melaksanakan tugas yang diberikan manajer. Manajer diminta untuk menilai kinerja karyawan yang ada di perusahaannya yang dalam penelitian ini adalah UKM. Dari hasil uji t diperoleh Sig.= 0,000 < α = 0,01; 0,05 dan 0,1 yang berarti kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. Hasil penelitian Yusriati, Arfan dan Yahya (2012) mengatakan bahwa profesionalisme karyawan berpengaruh signifikan terhadap laba. Karyawan dengan pengalaman kerja yang lama mampu menunjukkan kinerja yang tinggi sehingga operasional usaha dapat lebih baik. Operasi produksi yang lancar dan dapat selesai dengan waktu yang singkat mampu meningkatkan penjualan. Peningkatan penjualan ini mampu memberikan laba yang lebih besar. Laba adalah salah satu indikator pengukuran kinerja perusahaan

31

menurut Prijambodo (2011). Dari penjelasan tersebut muncul dugaan bahwa kinerja karyawan mempengaruhi kinerja UKM. Dugaan tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang menyatakan kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. Penelitian ini membuktikan bahwa kinerja karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja UKM, artinya apabila kinerja karyawan baik maka kinerja UKM juga akan baik sebaliknya apabila kinerja karyawan buruk maka kinerja UKM juga akan buruk. Dalam UKM karyawan memang memiliki peran yang cukup besar karena langsung berhadapan dengan aktivitas inti dari usaha tersebut.

PENUTUP

Dalam dokumen Oleh: AKHSA MEILIANA INTANI NIM: SKRIPSI (Halaman 36-42)

Dokumen terkait