• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

D. Evaluasi dan Pengendalian

4.3 Temuan Lapangan

4.3.1.5 Smart Living

Pada Smart Living terdapat syarat, kriteria dan tujuan untuk proses pengelolaan kualitas hidup (quality of life) dan budaya (culture) yang lebih baik dan pintar (smart). Keseimbangan kualitas hidup dengan lingkungan harus

disetarakan. Sebab, jika lingkungan kita berkualitas dan memberikan kenyamanan makan secara otomatis hidup pun akan berkualitas.

Sehubungan dengan RPJMD Kota Cilegon yang sudah disusun dan dikaji ulang oleh pemerintah daerah, dimana letak perusahaan dan industri harus bisa di imbangi dengan ketersediaan ruang terbuka hijau. Mengingat akan kepentingan untuk masyarakat berupa rasa aman dan nyaman, maka pemerintah sendiri harus menyediakan fasilitas berupa ruang terbuka dengan didominasi oleh tanaman hijau, seperti yang disampaikan oleh I2-4 yaiu:

“Kita punya SOTK dan OPD baru yang mengurusi mengenai penataan arsitektur kota. Untuk membangun kota kita yang hijau, maka mau tidak mau kita harus tunduk pada aturan, seperti perda mengenai komposisi lahan terbangun, misalnya dalam kondisi wilayah industri itu harus 60%, sedangkan sisanya adalah untuk ruang terbuka hijau. Biasanya dilaksanakan dalam bentuk program, sudah diselenggarakan ada yang khusus untuk di lelangkan dan sebagainya.” (wawancara dengan kabid, perumahan dan permukiman dinas perkim Kota Cilegon, 22 februari 2017 pukul 10.14 WIB)

Berdasarkan dengan wawancara I2-4 bahwa Kota Cilegon merupakan kota padat industri, sehingga secara otomatis organisasi terkait sebagai utusan dari pemerintah Kota Cilegon wajib menyediakan sarana dan prasarana guna membuat masyarakat lebih aman dan nyaman.

Selain untuk sarana dan prasarana fisik, pemerintah Kota Cilegon juga menyediakan fasilitas non-fisik berupa wi-fi publik. Dimana sarana ini bisa memfasilitasi masyarakat untuk mengakses internet gratis. Fasilitas ini disediakan oleh pemerintah guna meningkatkan kreatifitas dan inovasi masyarakat guna

mendukung peningkatan smart living diKota Cilegon. Berikut penjelasan dari narasumber I1-1 yaitu:

“secara eksisting dari RPJMD itu nanti kita memberikan fasilitas wifi publik, pemerintah Kota Cilegon juga sedang gencar untuk membangun ruang terbuka hijau, kita dari diskominfo juga memberikan fasilitas internet gratis untuk masyarakat, tapi dalam kenyataannya dari semacam tantangan juga untuk kita karena masyarakat kini sudah semakin pintar dan cerdas, kita sudah mencoba memblock semua aplikasi yang berbau konten negatif, ternyata masih bisa di di bridge, dilewati semua jaringan yang sudah kami rancang. Kita harus fieldtrip konten bermuatan negati agar sarana dan prasarana ini bisa digunakan dengan bijakf.” (Wawancara dengan kasie. E-government diskominfo, sandi dan statistik Kota Cilegon, Senin, 20 maret 2017 pukul 10.00 WIB).

Berdasarkan wawancara dengan narasumber I1-1 diatas, bahwasanya pemerintah Kota Cilegon sudah menyediakan srana dan prasrana guna menunjang kenyamanan masyarakat, serta menumbuhkan inovasi dan kreativitas masyarakat guna mencapai smart living yang diharapkan. Karena notabene penduduk di Kota Cilegon adalah masyarakat industri, maka pemerintah Kota Cilegon juga ingin melakukan adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat untuk sama-sama mewujudkan smart living diKota Cilegon guna mencapai smart city yang diharapkan. narasumber I1-1 menyatakan bahwa:

“kita menyediakan fasilitas itu untuk mendukung program prioritas yang diharapkan oleh pemerintah kita, jadi pada dasarnya semua sudah dikaji oleh kita, jadi kekuatan kita adalah semua sudah kita rencanakan didalam RPJMD ini, tinggal kedepan kita integrasikan dengan kebutuhan masyarakat.” (Wawancara dengan kasie. E-government diskominfo, sandi dan statistik Kota Cilegon, Senin, 20 maret 2017 pukul 10.00 WIB).

Jadi dalam susunannya pemerintah Kota Cilegon sudah merencakan hal-hal yang diprioritaskan untuk membangun kota yang nyaman bagi masyarakat.

Khususnya bagi usia-usia produktif untuk mendorong inovasi dan kreatifitas. Selain itu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah juga menyebutkan bahwa Perwujudan Smart City merupakan program prioritas yang merupakan komitmen pemerintah sekaligus menjawab tantangan globalisasi dimana faktor kemudahan, kenyamanan, efektifitas dan efisiensi menjadi faktor utama dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan.

Dari data lapangan yang telah dijelaskan di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa yang menjadi faktor kekuatan (strengths) Dinas Komunikasi Informatika, Sandi dan Statistik dalam menuju smart city diantaranya adalah adanya Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 68 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dinas Komunikasi, Informatik, Sandi dan Statistik. Peraturan Walikota Nomor 106 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik yang mendorong pemerintah Kota Cilegon untuk mewujudkan smart city yang dalam konsepnya merupakan kompleksitas dari segala unsur kehidupan yang ada dalam masyarakat dan digabungkan dengan teknologi informasi yang mumpuni. Kebijakan Pemerintah Kota Cilegon saat ini sudah berorientasi dan mendukung program Smart City yaitu bisa dilihat dalam Visi, Misi RPJMD Kota Cilegon Tahun 2016-2021 yang dituangkan dalam Agenda Pembangunan ke-5 (lima) yaitu Membangun INTEGRATED CITY CONTROL, dimana dalam hal ini masuk dalam kategori indikasi Rencana Program Prioritas Pemerintah Kota Cilegon pada poin ke-15 (lima belas) yaitu Perwujudan Smart City. Hal ini diimplementasikan untuk mengoptimalisasi layanan pemerintah berbasis elektronik baik yang berua layanan pemerintah kepada masyarakat (G to C), Layanan Pemerintah Kepada Swasta (G to

B), Layanan internal pemerintah (G to G), serta layanan Pemerintah kepada tiap-tiap individu (pegawai) Organisasi (G to E).

Sesuai dengan konsep yang terdapat pada Developing Smart Cities: An Integrated Framework (Joshi Sujata, et al (2016) bahwa “Governance is a major execution challenge for smart cites.” Dalam sebuah perwujudan smart city, itu digerakkan oleh sebuah tata kelola pemerintahan yang baik, Karena pengimplementasian e-government yang baik pula maka cita-cita untuk smart city pun semakin terbuka sesuai dengan rencana organisasi.

4.3.2 Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang dimasa yang akan datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Opportunities juga merupakan analisis guna mengidentifikasi peluang terbaik yang dimiliki serta dapat dimanfaatkan oleh organisasi. keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuannya memaksimalkan peluang yang dimiliki. Hal ini mensyaratkan adanya cara pandang yang positif dalam memandang lingkungan yang berubah dengan sangat cepat. Peluang atau potensi yang bisa dimanfaatkan tentu saja untuk meningkatkan strategi pemerintah Kota Cilegon menuju smart city, potensi pengembangan wilayah yang tertuang pada Rencana Pengembangan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tehun 2016-2021 dan secara umum pengembangan potensi wilayah di Kota Cilegon terdapat pula sejumlah kawasan yang memiliki nilai strategis, sesuai dengan rencana tata ruang, yaitu:

a) Potensi Pengembangan Industri baik skala nasional maupun berbasis masyarakat;

b) Potensi Pengembangan Perumahan; Potensi kawasan perkotaan (permukiman, industri dan kawasan fungsional lainnya);

c) Potensi Pengembangan Wisata; Potensi keindahan panorama (pemandangan) dari ketinggian Gunung Gede;

d) Potensi Pengembangan Perdagangan dan Jasa; Potensi inlet-outlet terhadap lokasi pasar dunia;

e) Potensi Kawasan Peruntukan Lainnya; mengembangkan kawasan pertanian lahan basah yang dapat ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Purwakarta;

f) Potensi Kawasan Terminal Terpadu;

g) Potensi Pengembangan Pelabuhan dan Pergudangan;

h) Potensi Pengembangan Pemerintahan dan Bangunan Umum;

i) Potensi Bahan Pertambangan Batuan Kota Cilegon; Pertambangan Non Mineral;

j) Potensi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Non Hijau;

k) Potensi Pengembangan Agrikultur;

Pengembangan potensi wilayah memiliki kaitan erat dengan pengembangan konsep Smart City. Karena pada hakikatnya strategi menuju Smart City akan berdampak pada perencanaan pembangunan yang mungkin akan

dilakukan untuk menjadikan sebuah kota menjadi smart. Dimana diperlukan adanya perencanaan yang matang untuk menjadikan sebuah kota menjadi nyaman untuk ditinggali baik masyarakat setempat maupun pendatang.

4.3.2.1 Smart Economy

Smart Economy adalah gabungan dari ekonomi dan kota pintar (smart economy). Hal tersebut merupakan penjelasan dari bagaimana teknologi dari kota yang pintar (smart city) merubah hal tersebut menjadi perdagangan perkotaan, sebagai driver ekonomi dan bagaimana dibalik sebuah kota cerdas memiliki ekonomi yang baik. Smart economy dalam kehidupan kota mengacu pada industri yang smart yaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Berikut adalah pernyataan narasumber I2-10 yaitu:

“Untuk kedepannya kita membuat sentra-sentra dengan 3 komoditi yaitu yang pertama majun, sarung tangan dan pavling block ditahun 2017. Basic nya ya kita untuk menjalin kemitraan oleh industri kecil menengah dengan perusahaan. Apa yang bisa disupply bisa kita kembangkan, jadi mereka bisa memanfaatkan dari wilayah Kota Cilegon sendiri, tidak mengambil dari luar daerah, multiflyer effect, supply dan demand dari masyarakat cilegon sendiri sehingga ekonomi berkembang, seperti itu. Pendapatan juga naik secara luas, menjadikan PDRB juga naik”. (Wawancara dengan kasie. Perindustrian di kantor disperin Kota Cilegon, Kamis,23 Feb 2017 pukul 09.10 WIB) .

Sesuai hasil wawancara dengan I2-10 yaitu bahwa kedepan organisasi terkait akan menciptakan ukm-ukm baru berdasarkan pada kemitraan yang menghasilkan sentra dengan 3 komoditi, yakni majun, sarung tangan dan pavling

block. Untuk sentra majun dan sarung tangan ini pemerintah Kota Cilegon bermitra dengan perusahaan-perusahaan industri di Kota Cilegon.

Setelah itu, tidak hanya bergelut kepada industri-industri besar, tetapi Kota Cilegon juga berfokus kepada produk-produk lokal hasil dari inovasi dan kreasi masyarakat setempat dengan menghadirkan produk-produk unggulan. Berikut hasil wawancara dengan I3-1 yaitu:

“Peluang ke depan kita masih seputar memperkenalkan produk ke beberapa daerah ya, mungkin suatu saat kita akan memperkenalkan beberapa produk unggulan kita ke “luar”, Karena memang dari sekarang juga sudah banyak yang meng-order dari website kami www.kenekecilegon.com dan www.piwku.cilegon mulai dari daerah-daerah lain, seperti malang dan sebagainya. Kita ke depan masih memperkuat sistem jaringan dan bekerja sama dengan telkomsel untuk jaringan internet kita. Dan kita juga memperluas tema produk kita agar lebih berkembang.” (Wawancara dengan Manager Klinik UKM PIWKU Cilegon Hari jumat 17 Maret 2017 Pukul 08.30 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber I3-1 bahwa mengenai peluang kedepan dari UKM Kota Cilegon mengatakan bahwa akan mengenalkan produk unggulan ke berbagai daerah bahkan keluar daerah, oleh sebab itu disini UKM Kota Cilegon bekerjasama dengan salah satu pemilik jaringan swasta bahwasanya untuk memperluas pengenalan produk dibutuhkan konektifitas untuk media social agar masyarakat dari luar daerah bisa mengenal produk kami.

Selain dari sisi UKM pemerintah juga memikirkan bagaimana cara mendapatkan nilai ekonomis dari kehidupan sehari-hari. Sebagaimana wawancara dengan Pemerintah sendiri menggali sebuah potensi berdasarkan keadaan dilapangan seperti apa yang masyarakat dan industri butuhkan. Seperti yang di- sampaikan oleh I2-9 yaitu:

”Ke depan Penumbuhan sentra yang berbasis kemitraan, dilihat dari sisi pemasaran, dari sisi bahan baku. Karena banyak perusahaan industri, kita survey apa yang mereka butuhkan . potensi ikm yang disana belum tumbuh sehingga kita mencoba menumbuhkan ke arah sana dengan memanfaatkan limbah B3 untuk memproduksi pavling block. Kalau itu, kita berkembang (Wawancara dengan kabid. Perindustrian di kantor disperin Kota Cilegon, Kamis,23 Feb 2017 pukul 09.40 WIB) .

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber I2-9 bahwa mengenai peluang dari pemerintah Kota Cilegon mengatakan bahwa kedepan peluang Kota Cilegon dalam mewujudkan smart economy yaitu mendirikan sebuah inovasi dari berbagai wawasan masyarakat yang membangun, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dengan masyarakat agar ekonomi di Kota Cilegon bisa maju dan berkembang.

4.3.2.2Smart People

Smart People merupakan salah satu point yang penting dalam menuju kepada Smart City. Dalam hal ini smart people dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan smart city, smart city akan berhasil jika masyarakat dalam suatu kota memiliki wawasan dan pengetahuan yang terbuka (open-minded). Smart people berarti penduduk kota yang dapat dikatakan smart, tidak hanya mengacu pada kualifikasi edukasi seseorang tapi juga kualitas interaksi sosial yang terbentuk. Berikut pernyataan dari narasumber I2-5 yaitu:

“Kalau untuk peluang ke depan, kita kan rencana memang sudah ada katalog buku online didalam digital library kami, tetapi untuk saat ini masih belum bisa diakses untuk kita Karena masih dalam tahap persiapan, nah tapi jangan khawatir Karena disamping itu juga kita bisa mengakses langsung dari perpusnas (perpustakaan nasional), untuk mencari buku sudah ada computer khusus untuk mencari buku di perpus ini. Peluang ke depan kita masih mengajak masyarakat

untuk gemar membaca, Karena dari gemar membaca, jendela dunia akan terbuka, masyarakat jadi memiliki wawasan yang luas, seperti itu, kita saat ini masih mengandalkan mobil perpustakaan keliling jadi bisa ke (Taman Bacaan Masyarakat) kita bisa membantu masyarakat untuk gemar membaca dan kita bekerjasama dengan media juga untuk memberitahu sejauh mana Kota Cilegon mereapkan smart people atau smart city” (wawancara dengan sekretaris dinas perpustakaan dan arsip daerah Kota Cilegon Senin, 20 Feb 2017, pukul 08.30 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-5 yaitu ke depan pemerintah Kota Cilegon akan menyediakan fasilitas seperti katalog buku online sebagai penunjang mendapatkan informasi yang bisa diakses secara langsung oleh khalayak yang membutuhkan agar secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk gemar membaca agar memiliki wawasan yang terbuka dan luas. Karena dari gemar membaca, jendela dunia akan terbuka. Tentu saja Karena smart people merupakan faktor terpenting didalam mewujudkan smart city, Karena kota yang smart harus didukung dengan masyarakat yang smart dan tak lupa pula bekerja sama dengan media agar kegiatan yang mengacu kepada smart people diketahui oleh masyarakat luas.

Selain dari hal manusianya yang harus smart, maka teknologinya juga harus smart, Karena begitu masyarakat yang pintar tapi tidak dibarengi dengan teknologi, maka hal itu harus dipertimbangkan, sebagaimana yang dikatakan oleh I4-1 yaitu:

“Peluangnya kita baru membangun infrastruktur, tetapi kita harus optimis. Smart city yang ideal itu seperti apa, di manage sedemikian rupa dari mulai Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Itu semua tergantung dari perencanaan sekarang, ada anggaran juga semua tergantung kepada anggaran itu ”

Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh I4-1 yaitu bahwa sementara ini pemerintah Kota Cilegon sedang membangun infrastruktur terdahulu, Sebagaimana yang disampaikan oleh narasumber I4-2 yaitu:

“yang dibutuhkan oleh pemerintah Kota Cilegon adalah jaringan yang terkoneksi , lalu data dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat juga bisa disediakan dengan baik, Karena di level pemerintahan seperti kelurahan dan kecamatan itu sangat dekat sekali dengan masyarakat sehingga kita bisa mulai pelayanan yang baik dari tingkat yang paling terdekat dulu yaitu kelurahan dan kecamatan.” wawancara dengan Ketua DPRD Kota Cilegon, Hari Senin 12 Juni 2017 di ruang kantor DPRD Kota Cilegon)

Karena untuk menciptakan smart people harus disertai dengan teknologi yang mumpuni beserta dengan anggaran yang sudah disediakan. Apabila kondisi masyarakat telah menjadi smart, maka pondasi untuk mewujudkan smart city akan tercapai. Bentuk terapan smart city pada suatu atau beberapa buah bidang kehidupan pada kota/ daerah bersangkutan akan berhasil dengan adanya partisipasi masyarakat setempat yang smart, sehingga mampu mengetahui manfaat yang akan diperoleh dan bagaimana mengelola serta mengembangkan smart city tersebut untuk menciptakan tatanan kehidupan dan kualitas layanan publik yang lebih baik.

Sesuai dengan Pilar-pilar Smart City yang dikemukakan oleh Joshi Sujata

et al (2016), bahwa salah satu pilar dari smart city yaitu management, yaitu

smart cities initiatives allow the citizens to participate in the governance and management of the city and become active users” ( inisiatif kota cerdas memungkinkan warga untuk berpartisipasi dalam tata kelola dan manajemen kota.).

Dalam hal ini manajemen dibutuhkan untuk mengelola suatu kota untuk menjadi smart city, untuk mengimplementasikan hal tersebut dibutuhkan manajemen yang baik. Baik dari masyarakat maupun dari pihak pemerintah.

4.3.2.3Smart Governance

Smart Governance merupakan salah satu tugas pokok pemerintahan dalam rangka menuju smart city. Saat ini hal tersebut sangat lumrah diterapkan pemerintah wajib menggunakan teknologi baik system maupun aplikasi agar memiliki pelayanan yang digital. Smart governance berkaitan dengan politik dan partisipasi dari masyarakat, layanan penduduk dan penggunaan jaringan komunikasi baru seperti e-government. Berikut ini penjelasan dari I2-6 yaitu:

“SIMPLE (SIsteM Perizinan on-LinE) sedang dibahas, agar mudah diingat perpaduan antara SIMPADu dengan SI CANTIK, jadi untuk informasi perizinan, pengaduan oleh masyarakat tidak perlu datang ke kantor, langsung buka web kita disitu ada informasi, blanko-blanko perizinan, dasar-dasar hokum maupun untuk melakukan permohonan perizinan, disitu ada fasilitas untuk tracking perizinan, nanti masyarakat sudah tau sejauh mana perizinan sudah di terapkan.”. (Wawancara dengan kasie. Promosi Dinas Penanaman Modal PT SP Kota Cilegon Jum’at,24 Feb 2017, pukul 10 WIB)

Sebagaimana hasil wawancara dengan I2-6 yaitu bahwa ke depan organisasi terkait akan menyediakan fasilitas untuk melakukan perizinan secara on-line, sehingga masyarakat tidak diharuskan untuk datang. Permasalahan perizinan menjadi topik yang hangat karena hal tersebut sangat penting bagi kelompok atau perseorangan yang akan memulai suatu usaha.

Selain dari segi perizinan, untuk pembuatan proses administrasi kependudukan pun ke depan berpeluang kearah yang positif, dimana dalam hal ini

mewajibkan masyarakatnya untuk lebih menerima informasi. Berikut adalah pernyataan dari narasumber dari I2-1 yaitu:

“Peluangnya dengan penataan pembuatan dokumen kependudukan, dengan meningkatkan kapasitas dan wawasan SDM untuk meningkatkan inovasi, jadi peluang pengembangan yaitu atas dasar peningkatan wawasan masyarakat agar mudah menerima inovasi yang diinginkan, agar sebuah kota bisa berkembang menjadi kota cerdas. Kedepannya kita meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kecerdasan melalui pendidikan juga yang berbasis IT. Penataan ruang-ruang yang memungkinkan di manfaatkan oleh masyarakat. Dan juga (wawancara dengan kepala bidang PIAK diruang Kabid DKCS Kota Cilegon hari Jumat, 17 Feb 2017 pukul 10.35 WIB).

Dari hal tersebut yang disampaikan oleh narasumber I2-1 yaitu bahwasanya peluang untuk kedepan dalam hal penataan pembuatan dokumen kependudukan dengan meningkatkan kapasitas dan wawasan SDM untuk meningkatkan inovasi agar masyarakat lebih mudah menerima inovasi. Administrasi kependudukan merupakan hal yang paling pokok dimasyarakat. Sebagaimana yang disampaikan oleh narasumber I2-11 yaitu

“peluang kita ke depan diupayakan bisa menambahkan kualitas SDM dimana SDM sendiri itu merupakan unsur utama yang harus dimiliki organisasi Karena untuk menunjang pelayanan juga. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yaitu dengan cara Bimbingan Teknologi yang dilakukan oleh internal organisasi kita.” (wawancara dengan operator PATEN kecamatan citangkil Kota Cilegon Selasa, 13 Juni 2017, pukul 10.15 WIB)

Sesuai dengan RPJMD Tahun 2016-2021 bahwa organisasi terkait harus meningkatkan pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelayanan pendaftaran penduduk dan meningkatkan pengelolaan Informasi administrasi kependudukan.

Smart mobility yang dimaksud yaitu kemampuan kota dalam memberikan kesempatan akses yang seluas-luasnya pada lokal maupun internasional. Dalam RPJMD Kota Cilegon tahun 2016-2021 juga menyebutkan bahwa untuk peluang kedepan, pemerintah Kota Cilegon juga akan meningkatkan tata kelola angkutan orang, barang dan khusus melalui manajemen rekayasa lalu lintas, pengembangan siste angkutan umum masal, serta pengembangan prasarana lalu lintas jalan, sebagaimana yang disebutkan oleh I2-8 yaitu:

“Kita kedepan ada transmart, Sistem Angkutan Umum Masal yang tidak bersinggungan dengan exsisting, angkot-angkot, liat kondisi social-ekonomi, nanti kita jalurnya lewat JLS (Jalan Lingkar Selatan) menuju ke Alun-alun Cilegon. Nanti kita sediakan Shultter Bus, nanti kita membagi kedalam 6 jurusan. Kita nanti membuat aplikasi yang bisa memesan Shullter Bus by mobile. Kita berorientasi kepada pelayanan kepada masyarakat, bukan profit oriented. Politik ekonomi harus di tunjang dengan adanya subsidi. Dulu kita mengenai Sistem Angkutan Umum Massal dengan sebutan WAP ( Wajib Angkut Penumpang) menggunakan pola-pola bus besar, sama konsepnya mengenai angkutan massal. Harus dilihat dari land news, tata guna lahan nya, sebab jaringan jalannya, sebaran pusat kegiatannya. Kalau mau menciptakan SAUM harus dilakukan peran pemerintah dengan cara subsidi. Seperti bogor, Surabaya, bandung).

Hal serupa juga disampaikan oleh I4-1 yaitu:

“untuk Sistem Angkutan Umum Massal masih proses, semua kita proses dulu harus bisa bersabar, kita lihat dahulu peluang kedepan bagaimana, efektif atau tidak Karena memikirkan angkutan lain yang terlebih dahulu sudah beroperasi, jadi kita harus merencanakan hal ini matang-matang, Karena menyangkut pola hidup masyarakat.” (wawancara dengan wakil waliKota Cilegon, hari selasa 14 maret 2017 pukul 13.10 WIB)

Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh narasumber I4-1 bahwasanya untuk program Sarana Angkutan Umum Massal harus dikaji terlebih dahulu, Karena memang dalam segi perencanaannya masih dalam tahap pembentukan

halte dan jurusan yang akan dilalui oleh shuttle yang akan dioperasikan. Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk sama-sama bekerjasama dalam hal ini, menyengkut pelayanan transportasi agar masyarakat terbiasa dengan inovasi baru yang diberikan oleh pemerintah atas dasar pelayanan publik supaya kegiatan transportasi masyarakat lebih teratur.

4.3.2.5Smart Environment

Smart environment merupakan salah satu aspek smart city yang membahas kemajuan teknologi serta penggunaannya untuk melindungi dan memelihara lingkungan kota baik keamanan maupun alam. Dalam kenyataannya smart environment menuju kepada seberapa baik masyarakat mengelola lingkungan yang ada disekitar mereka dengan cara yang lebih bijak. Sehingga dalam kurun waktu yang relative lama tidak akan merubah proporsi sebuah alam kearah yang negative. Agar generasi masyarakat berikutnya bisa menikmati keindahan kota

Dokumen terkait