BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Landasan Teori
2. SMCP (Standard Marine Communication Phrases)
Berdasarkan IMO SUB-COMMITTEE ON SAFETY OF NAVIGATION 46th session Agenda item 9 about IMO SMCP. Kata SMCP adalah
singkatan dari Standard Marine Communication Phrases. SMCP adalah standart frasa komunikasi laut yang merupakan bahasa laut yang diakui secara internasional. SMCP bertujuan untuk menjelaskan frasa komunikasi eksternal antara kapal dengan kapal lain, maupun kapal dengan pihak darat. SMCP juga digunakan untuk komunikasi selama berada di atas ataupun di dalam kapal. Standard Marine Communication Phrases (SMCP) ditetapkan oleh IMO ke-22 pada bulan November 2001 sebagai resolusi A.918 (22) Frase Komunikasi Laut Standar IMO.
Resolusi ini mengacu kepada semua pelaut dan semua otoritas pendidikan kelautan. Kemampuan untuk menguasai dan memahami IMO-SMCP disyaratkan bagi sertifikasi untuk perwira-perwira deck yang terlibat pada dinas jaga untuk kapal dengan GT 500 atau lebih dengan criteria-kriteria yang diinginkan seperti yang dijelaskan dalam tabel 1 dibawah ini :
Tabel 2.1Kriteria Kompetensi Perwira Deck
Kolom 1 Kompetensi
Penggunaan IMO-SMCP dan menggunakan bahasa Inggris secara tulisan dan lisan.
Kolom 2 Pengetahuan, Pemahaman dan Kecakapan
Bahasa Inggris
Pengetahuan bahasa Inggris yang cukup yang memungkinkan perwira deck menggunakan peta, dan publikasi-publikasi tentang navigasi lain-lain, mengerti informasi mengenai meteorology dan pesan-pesan yang berkaitan dengan keselamatan dan pengoperasian kapal, berkomunikasi dengan kapal-kapal lain, stasiun pantai, dan pusat pengendali lalu lintas kapal atau Vessel Traffic Control (VTS) , dan melakukan pekerjaannya sebagai perwira dek dalam kemampuan untuk menggunakan dan mengerti IMO-SMCP.
Kolom 3 Metode dalam mendemonstrasikan Kompetensi
Pengujian dan penilaian dari bukti-bukti yang diperoleh dari instruksi-instruksi praktis.
Kolom 4 Kriteria untuk mengevaluasi kompetensi Kriteria untuk mengevaluasi kompetensi
Sumber: IMO (2011) STCW 2010: Part A Tabel A-ll/1 hal 105
SMCP menggantikan Standard Marine Navigational Vocabulary (SMNV) yang ditetapkan oleh IMO pada tahun 1977 dan diubah pada tahun 1985. SMNV dikembangkan untuk digunakan oleh seluruh pelaut, mengikuti kesepakatan bahwa bahasa umum di dalam dunia pelayaran yaitu bahasa Inggris Maritim. SMCP dibuat untuk tujuan navigasi di atas kapal, kesulitan bahasa muncul akibat belum adanya suatu kaidah dalam menentukan komunikasi di atas kapal sehingga dikembangkan SMCP sebagai bahasa keselamatan standar yang lebih komprehensif, dengan mempertimbangkan
perubahan kondisi di pelayaran modern dan mencakup semua komunikasi verbal terkait keselamatan.
SMCP mencakup frasa yang telah dikembangkan untuk dapat mencakup semua bidang yang terkait dengan keselamatan dari darat ke kapal maupun komunikasi yang dilakukan di atas kapal. Tujuan dari SMCP adalah untuk mengatasi masalah hambatan bahasa di laut dan menghindari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan kecelakaan. SMCP digunakan sebagai pengetahuan dasar bahasa Inggris dan telah disusun dalam versi bahasa Inggris maritim yang disederhanakan. Hal ini termasuk frasa yang digunakan dalam apapun seperti berlabuh dan respon yang digunakan dalam situasi darurat.
IMO membagi SMCP menjadi 2:
a. External Communication yaitu percakapan menggunakan VHF antara kapal satu dengan kapal lainnya dan juga bisa berkomunikasi ke pelabuhan atau VTS (Vessel Traffic Sevices).
b. Internal Communication yaitu percakapan secara langsung yang terjadi di atas kapal.
Cara berkomunikasi yang lebih baik dirangkum sebagai berikut:
a. Avoiding synonyms (hindari penggunaan sinonim) b. Avoiding Contracted form (hindari formulir kontrak) c. Gunakan yes/ no question
d. Gunakan one phrases for one event (satu frasa untuk satu kejadian) e. Susunan Phrases corresponding menurut principal (dasar)
Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi di atas kapal khususnya pada saat kapal akan memasuki maupun keluar di area alur pelayaran, maka di dalam peraturan SMCP diatur tentang beberapa hal yaitu :
a. Prosedur
Ada sebuah prosedur yang diperlukan pada saat akan menggunakan SMCP adalah sebagai berikut:
"Please use Standard Marine Communication Phrases."
"I will use Standard Marine Communication Phrases."
Kata-kata ini harus dinyatakan terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam pemahaman pada saat melakukan komunikasi menggunakan bahasa Inggris maritim saat bekerja di atas kapal.
b. Message Markers
Dalam komunikasi antara darat-ke-kapal dan kapal-ke-darat atau komunikasi radio pada umumnya, Message Markers berikut yang dapat digunakan:
1) Instruction (instruksi)
Menunjukkan bahwa pesan berikut menyiratkan niat pengirim untuk mempengaruhi orang lain dengan suatu peraturan.
Contoh : Intruction. Do not cross the fairway.
2) Advice (saran) :
Menunjukkan bahwa berita berikut menyatakan niat si pengirim mempengaruhi yang lain dengan rekomendasi. Saran tidak harus di ikuti tetapi seharusnya dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.
Contoh : Advice (advice you) stand by on VHF (Very High Frequencies) channel six nine
3) Warning (peringatan) :
Ini menunjukkan bahwa berita berikut menyatakan niat si pengirim untuk menginfokan yang lain tentang bahaya.
Contoh : Warning rock in the fair way 4) Information (Informasi) :
Ini menunjukkan bahwa berita berikut dilarang terhadap situasi atau fakta yang diamati. Tanda ini lebih digunakan pada informasi lalu lintas dan navigasi konsekuensinya tergantung pada si penerima berita.
Contoh : Information. Mv.gunung anyar will over take on the west of you 5) Question (Pertanyaan) :
Penggunaan marker ini menghilangkan keraguan terutama ketika introgative seperti what, where, why, who, when dan how digunakan di awal pertanyaan si penerima diharapkan membalas dengan jawaban.
Contoh : Question. (what it) your present maximum draft?
6) Answer (jawaban)
Menunjukkan bahwa berita berikut adalah balasan ke pertanyaan sebelumnya.
Contoh : Answer, yes i read you load and clear 7) Request (permintaan)
Penggunaan marker ini adalah memberi signal saya ingin sesuatu untuk disiapkan
Contoh : Request, I require two tugs 8) Intention (maksud/niat)
Ini menunjukkan bahwa berita berikut adalah memberitahukan yang lain tentang aksi navigasi langsung di niatkan. Penggunaan tanda ini adalah secara logika dilarang untuk berita aksi navigasi yang sedang di umumkan oleh kapal pengirim berita ini.
Contoh : Intention, I will reduce my speed 9) Ambigious Words (kata kata yang ambigu)
Beberapa kata di dalam bahasa Inggris mempunyai arti bergantung pada konteksnya, kesalahan pahaman sering terjadi terutama pada VTS, komunikasi dan hal ini bisa membuat kecelakaan seperti penggunaan
“May, Might, Should dan Could”
May
- Do not say : May i enter the fair way ?
- Say : “Question” Do i have permission to enter the fair way
?
- Do not say : you may enter the fair way
- Say : “Answer” you have permission to enter the fair way
Might
- Do not say : I might enter the fair way
- Say : “Intention” I will enter the fair way Should
- Do not say : you should anchor in anchorage B3 - Say : “Advice. Anchor in anchorage B3.”
Could
- Do not say : You could be running into danger - Say : “Warning” you are running into danger c. Tanggapan
Berikut adalah bentuk tanggapan yang sebaiknya digunakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di dalam Standard Marine Communication Phrases:
1) Apabila menjawab untuk sebuah pertanyaan yang disetujui, katakan:
“Yes, …. “ – diikuti dengan ungkapan yang sesuai secara lengkap.
2) Apabila menjawab untuk sebuah pertanyaan yang ditolak, katakan: “No,
…. “ – diikuti dengan ungkapan yang sesuai secara lengkap.
3) Apabila informasi yang diminta tidak tersedia pada saat itu juga, katakan:
“Stand by” – diikuti dengan interval waktu di mana informasi akan tersedia.
4) Apabila informasi yang diminta tidak dapat diberikan, katakan: “No information.”
5) Apabila sebuah instruksi (instruction). misalnya dengan Stasiun VTS, kapal angkatan laut atau petugas yang berwenang penuh lainnya atau
sebuah saran (advice) diberikan, jika tanggapan positif, katakan : “I will/can … “ – diikuti dengan instruksi atau saran secara penuh. Jika tanggapan negatif, katakan : “I will not/cannot … “ – diikuti dengan instruksi atau saran secara penuh. Misalnya : “Advice. Do not overtake the vessel North of you.” Tanggapan : “I will not overtake the vessel North of me.”
Tanggapan atas perintah dan jawaban atas pertanyaan yang sangat penting baik dalam komunikasi eksternal maupun di atas kapal diberikan dalam kata-kata dan frase yang bersangkutan.
d. Posisi
Posisi di atas kapal ditentukan oleh garis lintang dan bujur, dimana semua ini menggunakan satuan derajat dan menit, seperti :
"Warning. Dangerous wreck in position 15 degrees 34 minutes North 061 degrees 29 minutes West”
(Peringatan. Bahaya tubrukan pada posisi 15 derajat 34 menit Utara 061 derajat 29 menit Barat)
Ketika posisi kapal mendekati obyek yang berada pada peta, dan obyek tersebut tergambar didalam peta maka komunikasi dapat dilakukan seperti:
"Your position bearing 137 degrees from Big Head lighthouse distance 2.4 nautical miles."
e. Distress, Urgency and Safety Signal
1) Mayday : digunakan pada saat mengumumkan pesan keadaan bahaya.
2) Pan - pan : digunakan pada saat mengumumkan pesan mendesak 3) Securite : digunakan pada saat mengumumkan pesan keselamatan
Tiga bentuk pesan ini digunakan pada saat hendak memanggil bantuan ataupun memberikan informasi keselamatan/keamanan kepada kapal yang lain ataupun kepada daratan terdekat pada saat dan kondisi tertentu, mayday adalah bentuk pesan atau panggilan yang menjadi prioritas utama untuk diperhatikan karena mengalami musibah dan membutuhkan bantuan segera, contoh dari bentuk panggilan mayday adalah pada saat kapal mengalami kebakaran, kapal terbalik, dan juga pada saat kapal kandas. Pan – pan adalah bentuk panggilan berita segera atau urgency seperti kecelakaan kerja, sakit parah dan membutuhkan penanganan segera, juga ketika ada orang jatuh ke laut (Man Over Board). Sedangkan securite biasanya disiarkan oleh petugas VTS (Vessel Traffic System) untuk menyampaikan informasi-informasi bahaya navigasi atau keadaan cuaca di wilayah tersebut ataupun pada saat kapal mengalami blackout.
f. Frase Organisasi Standar
SMCP juga memiliki beberapa pernyataan ataupun frase standar yang biasa digunakan terutama pada saat melakukan komunikasi menggunakan radio, seperti:
1) "How do you read (me)?"
2) "I read you ...
3) Apabila disarankan untuk tetap berada di saluran VHF/frekuensi, katakan:
"Stand by on VHF Channel ... / frequency ... "
4) Apabila diterima untuk tetap berada di saluran VHF / frekuensi yang ditunjukkan, katakan; "Standing by on VHF Channel ... / frequency ... "
5) Apabila disarankan untuk beralih ke frekuensi / saluran VHF lainnya, katakan: "Advise (you) change to VHF Channel ... / frequency"
"Advise (you) try VHF Channel .. / frequency "
6) Apabila perubahan frekuensi / saluran VHF diterima, katakan: "Changing to VHF Channel ... / frequency "