imana hukum nasional dari seorang hakim berlaku bagi orang
2
-asing.
Bagi Indonesia ada dua pasal dari Undang-undang D a s a r Sementara jang mungkin dapat mendjadi dasar penin.djauan ini, jaitu pasal
8
dan pasal 9 jang berbunji demikian :Pasal 8.
Sekalian orang jang ada didaerah Negara sama berhak
m e nuntut perlindungan untuk diri dan hartabendanja.
Pasal 9.
1. Setiap orang berhak dengan b,ebas bergerak dan tinggal d alam perbatasan Negara.
2
. Setiap orang berhak meninggalkan negeri dan ■—' djika ia warganegara atau penduduk — kembali kesitu.D u a pasal ini m endjam in keselamatan bagi setiap orang jang berada didaerah negeri Indonesia, tidak perduli apa ia adalah warganegara Indonesia atau orang asing. D ju g a dapat dikata kan, ba/nva pasai
2
ini adalah pelaksanaan ciari suatu politik p in tu terbuka jang dianut oleh negara Indonesia terViac\apgolongan- lain jang bukan warganegara Indonesia. Politik
sematjam ini sudah lajak dalam zaman sekarang, di-mana- dise- lu ru h d u n ia memperlihatkan usaha kearah suatu kekeluargaan d iantara segenap bangsa
2
didunia.A d a la h suatu konsekwensi dari politik pintu terbuka ini. a p ab ila kepada setiap orang jang berada didaerah negara Indonesia dinjatakan, bahw’a diri dan harta-bendanja dalam prinsip ber-sama
2
mendapat perlindungan dari alat2
negara. Ini d ju g a hal jang sesuai dengan kedaulatan suatu negara. Kedau latan ini tidak hanja m engandung hak2
kekuasaan sadja terha dap setiap orang jang berada didaerah negara, melainkan djuga ke w a d iiba n2
terhadap mereka. Ini sudah seimbang.D a ri pasal
2
ini djuga dapat disimpulkan, bahwa pada pri« sip orang2
asing dalam hal keselamatan diri dan harta-bendanja tidak boleh diperhelakan gkan daripada orang2
warganegara.Persam aan dalam mendapat perlindungan ini tidak berarti, b a h w a hukum jang berlaku adalah sama djuga bagi warga negara dan orang asing. Pasal 5 A . B. hanja menentukan
balrwa, selama oleh undang-undang tidak diketemukan lain, maka hukum perdata dan hukum dagang adalah sama bagi warganegara dan orang asing. M aka persamaan hanja diutjap- kan tentang hukum perdata dan hukum dagang.
Perihal hukum pidana pasal
2
Kitab undang-undang Hukum P idana (K. U . H . P., „Strafwetboek”) menentukan, bahwa per aturan2
hukum pidana dari negara Indonesia berlaku bagi setiap orang jang didaerah negara Indonesia melakukan suatu perbuatan jang dapat dikenakan suatu hukum an pidana.
Perihal hukum ketatanegaraan tiada suatu pasal seperti dua pasal tersebut diatas. Ini tidak berarti, bahwa hukum talanegara sama sekali tidak berlaku bagi orang
2
asing.1
entunja ada jang berlaku djuga, misalnja peraturan tentang ber-matjam2
padjak. Ketiadaan pasal
2
seperti pasal 3 A . B. dan pasal2
K. U . H . P. untuk hukum tatanegara hanja berarti, bahwa peri hal peraturan
2
tatanegara harus ditindjau satu persatu, apakah peraturan itu berlaku hanja bagi warganegara atau djuga bagi orang asing. Ketentuan tentang berlakunja peraturan2
ini mung kin dikatakan setjara terang dalam peraturan itu sendiri, mung kin diperoleh setjara pentafsiran peraturan itu dengan mengingat sifat, maksud dan tudjuan masing2
peraturan.Undang-undang Dasar Sementara sendiri memuat beberapa pasal jang menjatakan perbedaan hukum bagi warganegara dan orang asing. M isalnja pasal 23 ajat
1
menentukan, bahw'a setiap warganegara berhak turut serta dalam pemilihan dengan lang sung atau dengan perantaraan w akil2
jang dipilih dengan be bas, A jat2
dari pasal tersebut menjatakan kemungkinan keang- katan setiap warganegara dalam tiap2
djabalan pemerintah, sedang bagi orang2
asing hal ini tergantung dari aturan2
tertentu dalam undang-undang. Pasal 24 U . D . menentukan, bahwa setiap warganegara berhak dan berkewadjiban turut serta de ngan sungguh dalam pertahanan negara.Dengan adanja perbedaan hukum antara warganegara dan orang asing ini tidak dapat dikatakan, bahwa dalam hal- itu orang asing diperbelakangkan, maka adanja perbedaan ini tidak menjalahi prinsip tidak-boleh diperbelakangkan dari pasal
8
U. D . Perbedaan hukum ini berdasar atas kenjataan, bahwa kedudukan hukum mereka memang adalah berbeda. Dalam hal ini sama sekali tiada pikiran tentang membelakangkan orang2
asing. M alahan dalam hal
2
jang konkrit orang2
asing itu ba rang kali ,merasa untung dengan adanja perbedaan hukum itu, misalnja hal ketiadaan kewadjiban mereka untuk turut serta dalam mempertahankan negara terhadap serangan musuh.Kembali kepada pasal 5 A . B.
Jang dimaksudkan oleh pasal ini ialah pemjataan pada prinsip suatu persamaan hukum bagi warganegara dan orang asing, jaitu hukum nasional dari negara Indonesia dinjatakan berlaku djuga bagi orang
2
asing.Perlu diterangkan disini, bahwa pasal 5 A.B. sama sekali tidak bermaksud untuk mengatur hal jang berhubungan dengan hukum
perdata
internasional. Sebagai telah ber-ulang2
dikatakan, dalam hukum perdatainternasional soalnju
itllflli untuk memilih antara hukum nasional atau hukum asing atau hukum istimewa. Dan dalam hal itu jang penting ialah ada atau tidaknja suatu pera turan penundjukan kepada suatu golongan hukum tertentu, misalnja penundjukan kepada hukum nasional dari orang2
jang berkepentingan atau kepada hukum dari negara, tempat tinggal orang2
itu atau kepada hukum tempat letak barang2
atau kepada hukum dari negara, dimana dilakukan perbuatan hukum jang bersangkutan.Pasal
3
A . B. tidak merupakan suatu peraturan penundjukan itu. M aka dari itu pasal ini tidak berarti, bahwa kelcetjualian2
undang-undang, akan mengandung suatu penundjukan kepada hukum asing bagi orang
'2
asing.Keketjualian
2
jang dimaksudkan ialah kekeljualian pada prin sip, bahwa hukum nasional dari negeri Indonesia perihal hukum perdata dan hukum dagang berlaku djuga bagi orang- asing. M aka keketjualian itu hanja merupakan penjebulan bagian2
dari hukum perdata dan hukum dagang dari negeri Indonesia, jang lidak berlaku pula bagi orang
2
asing jang berada diIndonesia. m
Meskipun demikian halnja, pasal 5 A. B. dipergunakan dalam pentafsiran hal hukum perdata internasional. Sebagai dialas telah pernah dikatakan, berhubung dengan adanja pasal
5
A . B. itu, pasal 16 A . B. jang menurut kata2-nja hanja mengatakan beriak u hukum nasional dari warganegara Indonesia mengenai kedudukan dan kekuasaan hukum djuga bagi mereka, apabila berada dinegeri asing, diperluaskan setjara analogi, bahwa bukum nasional dari orang2
asing jang berada di Indonesia, perihal bagian2
hukum tersebut, lelap berlaku djuga bagi mereka. Pasal 3 A .B. diambil sebagai dasar untuk analogi ini, oleh karena pasal ) A. B,menghendaki,
bahwa prinsip dari pasal 16 A .B.
sebagai bagian dari hukum nasional dari negara Indonesia mengenai hukum perdata, berlaku djuga bagi orang
2
asing.Tetapi, sekali lagi, tidak berarti, bahw a pasal 3 A . B. lantas mendjadi suatu peraturan tentang hukum perdata internasional.
Perlu diterangkan pula, bahwa jang dimaksudkan oleh pasal 3 A . B. den gan hukum perdata dan hukum dagang itu adalah jang termual dalam undang-undang, djadi jang sebagian besar termuat dalam „Burgelijk W etboek” dan „W etboek van Koop- handel dan dua undang-undang ini seperti diketahui, hanja berlaku bagi orang
2
Eropah, Tionghoa, A rab dan lain2
Timur Asing. H a l berlakunja hukum adat tidak disinggung oleh pasal5 A. B., se-tidak2-nja pasal 3 A . B. ticlak bermaksud menjinggung hal liul<nm adat. Ini dapat disimpulkan ke
-1
dari kenjataan, bahwa perihal keketjualian jang diperbolehkan oleh pasal3
A . B., ditim djuk kepada ,,\vet” ( = undang-undang) sadja. ke
-2
dari kenjnlaan. bahwa A . B. dalam pasal
11
mengatakan pula, bagi orang Indonesia tetap berlaku hukum adat sebagai tenta ngan dari hukum perdata dan hukum dagang jang berlaku bagi orang2
Eropali dan jang disamakan dengan mereka.D a n memang sudah selajaknja, bahwa hal hukum adat tidak masuk dalam penentuan pasal 3 A. B. Sebagai diketahui, bagi orang
2
Indonesia sendiri tiada hukum adat jang satu dan jang dalam hakekatnja berlaku bagi segenap orang Indonesia, mela inkan ada pelbagai peraturan hukum adat jang masing2
hanja berlaku bagi daerah hukum masing2
sendiri. Maka tiadalah mungkin ada suatu pernjataan, bahwa hukum adat adalah sama bagi orang asing seperti bagi orang Indonesia.Keketjualian
2
manakah jang dimaksudkan oleh pasal 3 A . B. jaitu bahwa suatu peraturan hukum perdata dan dagang dari negara Indonesia tidak berlaku bagi orang asing jang berada di Indonesia ?S atu golongan keketjualian sudah didjumpai dalam uraian diatas, jaitu dimana menurut hukum perdata internasional untuk suatu perhubungan hukum oleh satu peraturan penun- djukan ditundjuk kepada hukum nasional orang
2
asing itu (pasal 16 A . B.).L a in
2
keketjualian terhadap dalam bagian hukum atjara perdata.Tjontoh ke