2.1.Solusi
Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang berjumlah 4 (empat) orang. Guna memecahkan permasalahan dan memperbaiki kondisi yang ada sekarang, kerangka pemecahan masalah dapat dirumuskan seperti yang tertera pada Tabel 3 .
Tabel 3. Kerangka pemecahan masalah
Permasalahan solusi Target luaran
1.Peternak belum paham benar budidaya rumput unggul (Pakchong 1)
1. penyuluhan dan pembuatan demplot penanaman rumput unggul (Pakchong 1)
1.peternak mengerti dan mampu menanam rumput unggul
Pakchong 1 2.Peternak belum paham
cara pengolahan rumput Pakchong 1
2.pelatihan dan pembuatan demplot pengolahan rumput Pakchong 1
1. peternak dapat mengolah rumput Pakchong secara mandiri
3.Peternak belum paham tentang penyusunan ransum yang sesuai dengan kebutuhan ternak
sesuakebutuhan raransum yang sesuai
dedengan kebutuhan te
3. penyuluhan dan demplot penyusunan ransum sapi potong yang sesuai kebutuhan ternak
3. peternak mampu menyusun ransum sapi potong yang sesuai dengan kebutuhannya
4.Peternak belum paham tentang manajemen pemeliharaan sapi potong
4.Penyuluhan tentang manejemen pemeliharaan sapi potong
4. peternak memahami
manejemen pemeliharaan sapi potong
6 2.2.Target Luaran
No. Jenis luaran Capaian
1 Publikasi pada jurnal ber ISSN Subbmited
2 Publikasi pada media cetak/on line/repository draf 3 Peningkatan daya saing(peningkatan kualitas,
kuantitas, diversifikasi produk)
Peningkatan produktivitas sapi potong 4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat Adanya Peningkatan
penerapan iptek 5 Perbaikan tata nilai masyarakat Tidak ada
7
BAB III. METODE PELAKSANAAN
a. Metode dan Tahapan Kegiatan
Metode kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi, pelatihan, dan demplot penanaman rumput, pengolahan rumput dan evaluasi pelaksanaan. Materi ceramah terdiri dari materi budidaya rumput Pakchong 1, pengolahan rumput Pakchong 1., penyusunan ransum sapi potong, dan menejemen pemeliharaan sapi potong. Pelatihan terdiri dari penanaman rumput Pakchong 1, pengolahan rumput Pakchong 1 , dan penyusunan ransum sapi potong. Demplot penanaman rumput Pakchong menggunakan lahan petani setempat seluas 200 m2, demplot pengolahan rumput dan penyusunan ransum dilakukan di kelompok tani. Evaluasi pelaksanaan terdiri dari evaluasi awal , proses dan evaluasi akhir.
b. Rancangan Evaluasi
Dalam mengevaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1) Evaluasi awal (pre-test), dengan memberikan test yang berupa daftar pertanyaan (kuisioner), dilakukan sebelum kegiatan penyampaian materi. 2) Evaluasi proses, dilakukan untuk menilai keadaan selama kegiatan pelatihan berlangsung . Evaluasi ini dilakukan untuk setiap komponen yang berhubungan langsung dengan kegiatan dalam program pelatihan. Sebagai indikator utama dalam kegiatan evaluasi proses meliputi kehadiran dan perhatian, serta aktivitas dan tanggapan peserta selama kegiatan berlangsung. 3) Evaluasi akhir (post-test), dengan memberikan test yang berupa daftar pertanyaan (kuisioner), dilakukan setelah kegiatan penyampaian materi, diskusi, dan demonstrasi model. 5 Metode penilaian kuisioner menggunakan cara skoring yaitu skor 1 satu) untuk jawaban yang benar dan 0 (nol) untuk jawaban tidak tahu/tidak menjawab. - Jumlah skor 0 – 3 : memiliki pengetahuan yang rendah - Jumlah skor 4 – 7 : memiliki pengetahuan yang sedang - Jumlah skor 8 – 10 : memiliki pengetahuan yang tinggi Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dikatakan berhasil apabila : 1) Jumlah peserta yang hadir pada saat pelatihan > 50% dari jumlah peserta yang ditargetkan yaitu sebesar 30 orang. 2) Hasil evaluasi awal dan akhir menunjukkan peningkatan nilai, hal ini menunjukkan adanya pemahaman tentang materi yang diberikan. Selain kegiatan yang bersifat alih teknologi, pada kegiatan PKM ini dilaksanakan juga program penguatan kelembagaan yang dilakukan pendampingan kepada kelompok tani menyangkut aturan main (rule of the game), inovasi teknologi, kewirausahaan, kerjasama kemitraan, dan lain sebagainya. Hasil yang diharapkan dari program penguatan kelembagaan adalah terbentuknya kelompok tani yang kuat, dinamis. kompak, mandiri, dan siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam bisnis, terutama dalam bisnis ternak sapi potong. Guna memecahkan permasalahan dan memperbaiki kondisi yang ada sekarang, kerangka pemecahan masalah dapat dirumuskan seperti yang tertera pada Tabel 1
8
Tabel 3. Kerangka pemecahan masalah
Permasalahan solusi Target luaran
1.Peternak belum paham benar budidaya rumput unggul (Pakchong 1)
1. penyuluhan dan pembuatan demplot penanaman rumput unggul (Pakchong 1)
1.peternak mengerti dan mampu menanam rumput unggul
Pakchong 1 2.Peternak belum paham
cara pengolahan rumput Pakchong 1
2.pelatihan dan pembuatan demplot pengolahan rumput Pakchong 1
1. peternak dapat mengolah rumput Pakchong secara mandiri
3.Peternak belum paham tentang penyusunan ransum yang sesuai dengan kebutuhan ternak
sesuakebutuhan raransum yang sesuai
dedengan kebutuhan te
3. penyuluhan dan demplot penyusunan ransum sapi potong yang sesuai kebutuhan ternak
3. peternak mampu menyusun ransum sapi potong yang sesuai dengan kebutuhannya
4.Peternak belum paham tentang manajemen pemeliharaan sapi potong
4.Penyuluhan tentang manejemen pemeliharaan sapi potong
4. peternak memahami
manejemen pemeliharaan sapi potong
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa situasi pertama, kedua dan ketiga yang ada sekarang dikalangan peternak adalah belum adanya pemahaman tentang Diversifikasi HPT unggul – rumput Pakchong 1 dan Bioteknologi Fermentasi pakan. Usaha agar peternak mengerti dan memahami maka dilakukan ceramah mengenai topik tersebut diatas. Guna meningkatkan keterampilan peternak maka dilakukan demplot dan pelatihan. Gambar 2. Kondisi induk sapi saat ini dan kondisi yang diharapkan Dengan usaha pemecahan masalah seperti yang diuraikan diatas, diharapkan paling tidak 80%
peternak Diversifikasi Penerapan HPT unggul – rumput Pakchong 1 dan Bioteknologi Fermentasi pakan dan 50% dapat melakukannya dengan baik.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dikatakan berhasil apabila : 1) Peserta yang hadir pada saat pelatihan dapat mengikuti dengan baik seluruh kegiatan yanag dilaksanakan. 2) Hasil evaluasi awal dan akhir menunjukkan peningkatan nilai, hal ini menunjukkan adanya pemahaman tentang materi yang diberikan. 7 Selain kegiatan yang bersifat alih teknologi, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan juga program penguatan kelembagaan yang
9
dilakukan pendampingan kepada kelompok tani menyangkut aturan main (rule of the game), inovasi teknologi, kewirausahaan, kerjasama kemitraan, dan lain sebagainya. Hasil yang diharapkan dari program penguatan kelembagaan adalah terbentuknya kelompok tani yang kuat, dinamis. kompak, mandiri, dan siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam bisnis, terutama dalam bisnis ternak sapi potong.
Gambaran Materi yang akan Disampaikan 1.Budidaya Rumput Packcong 1
Rumput Pakchong 1 adalah jenis rumput hibrida dari rumput gajah ( Pennisetum purpuruem X P. americanum )yang pertama kali dikembangkan di Thailand oleh Dr. Krailas Kiyotthong, Departemen Peternakan Kementerian Pertanian Thailand (Somsiri dan Vivanpatarakij, 2015).
Terdapat beberapa keunggulan dari rumput Pakchong ini diantaranya, pertumbuhanya dapat mencapai lebih dari 3 meter pada umur kurang dari 60 hari, memberikan hasil yang tinggi dan dapat dipanen sesudah umur 45 hari dengan kandungan protein kasar 16-18 % (Kiyothong, 2014).
Produksi bahan kering rumput Pakchong berkisar 63 – 87 ton/ha/ tahun dan memiliki stadium kedewasaan pada umur 60 hari (Kiyotthong, 2014). Bila dikonversi ke bahan segar dengan kadar kadar air sekitar 18 % maka produksi segarnya berkisar 350-483 ton/ha/tahun. Tingginya produktivitas ini, maka rumput ini sering dikembangkan baik sebagai pakan ternak maupun sebagai bahan dasar untuk produksi bioetanol. Khota et all 2016 melaporkan tingginya kandungan water soluble karbohidrat (WSC) pada rumput Pakchong, sehingga sangat baik untuk pembuatan silase, karena pH silase dapat cepat turun.
Keunggulan lainnya dari rumput Pakchong 1 adalah rendahnya kandungan oksalat dibandingan varietas lain dari rumput gajah. Menurut Rahman et.all. 2020, melaporkan kandungan asam oksalat dari 7 varietas rumput gajah, masing masing sebagai berikut rumput gajah mini (odot) 3,23 % diikuti oleh rumput Kobe 2,61%, rumput Zanzibar 2,60%, rumput Purple 2,44%, rumput Taiwan 2,43%, rumput Indian 2,15%, dan rumput Pakchong 1,95%.
Dari semua varietas dilaporkan kandungan oksalat terlarut dan total oksalat lebih tinggi pada bagian bagian jaringan daun daripada bagian jaringan batang.
Oksalat adalah zat antinutrisi yang sering terdapat pada rumput selain tanin dan fitat (Okaranye dan Ikewuchi, 2009). Zat anti nutrisi ini hadir pada tanaman mengintervensi penyerapan nutrient pada hewan. Sebagai contoh oksalat terlarut dapat mengikat kalsium darah dan mineral lainnya, yang dapat menghambat penyerapannya oleh tubuh hewan.
10
Menurut Rahman et all. ( 2013), menduga bahwa kurang dari 2 % dari oksalat terlarut dari intake bahan kering adalah level aman untuk menghindari keracunan pada ternak ruminansia, sementara itu 0,5% oksalat pada ternak non ruminansia. Diantara ketujuh varietas rumput gajah, rumput Pakchong 1 mempunyai level oksalat yang paling rendah.
Bioteknologi fermentasi pakan (silase)
Teknologi silase adalah suatu proses fermentasi mikroba merubah pakan menjadi meningkat kandungan nutrisinya (protein dan energi) dan disukai ternak karena rasanya relatif manis.
Silase merupakan proses mempertahankan kesegaran bahan pakan dengan kandungan bahan kering 30 – 35% dan proses ensilase ini biasanya dalam silo atau dalam lobang tanah, atau wadah lain yang prinsifnya harus pada kondisi anaerob (hampa udara), agar mikroba anaerob dapat melakukan reaksi fermentasi. Keberhasilan pembuatan silase berarti memaksimalkan kandungan nutrien yang dapat diawetkan. Selain bahan kering, kandunganm gula bahan juga merupakan faktor penting bagi perkembangan bakteri pembentuk asam laktat selama proses fermentasi (Khan et al., 2004). Silase adalah makanan ternak yang dihasilkan melalui proses fermentasi hijauan dengan kandungan uap air yang tinggi. Pembuatan silase tidak tergantung kepada musim jika dibandingkan dengan pembuatan hay yang tergantung pada musim (Sapienza dan Bolsen, 1993)
Bahan untuk pembuatan silase bisa berupa hijauan atau bagian bagian lain dari tumbuhan yang disukai ternak ruminansia, seperti rumput, legume, biji bijian, tongkol jagung, pucuk tebu, batang nenas dan lain-lain. Kadar air bahan yang optimal untuk dibuat silase adalah 65-75% . Kadar air tinggi menyebabkan pembusukan dan kadar air terlalu rendah sering menyebabkan terbentuknya jamur. Kadar air yang rendah juga meningkatkan suhu silo dan meningkatkan resiko kebakaran. Kadar air bahan yang optimal untuk dibuat silase adalah 65-75%. Kadar air tinggi menyebabkan pembusukan dan kadar air terlalu rendah sering menyebabkan terbentuknya jamur. Kadar air yang rendah juga meningkatkan suhu silo dan meningkatkan resiko kebakaran (Heinritz, 2011). Tujuan pembuatan silase adalah untuk mengawetkan hijauan atau bijian yang berlimpah untuk digunakan pada saat kesulitan untuk mendapatkan hijauan tersebut. Jadi silase bisa menjadi cadangan pakan untuk ternak mereka.
Di Indonesia, hijauan melimpah pada musim hujan dan kurang pada musim kemarau. Tetapi pengawetan hijauan seperti dengan pembuatan silase belum banyak dilakukan oleh peternak skala kecil di negara kita. Akibatnya peternak kita sering mengalami kesulitan penyediaan pakan bagi ternaknya. Pembuatan silase memiliki kelebihan yaitu:
11
• Hijauan tidak mudah rusak oleh hujan pada waktu dipanen
• Tidak banyak daun yang terbuang
• Silase umunya lebih mudah dicerna dibandingkan hay
• Karoten dalam hijauan lebih terjaga dengan dibuat silase dibanding ha
12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatankegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Menurut U.Samsudin S penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. Kegiatan Penyuluhan dilakukan di tempat peertemuan kelompok tani Sidodadi , Desa rahan Utara,.
. Materi ceramah terdiri dari materi budidaya rumput Pakchong 1, pengolahan rumput Pakchong 1., penyusunan ransum sapi potong, dan menejemen pemeliharaan sapi potong.
Pelatihan terdiri dari penanaman rumput Pakchong 1, pengolahan rumput Pakchong 1 . Demplot penanaman rumput Pakchong menggunakan lahan petani setempat seluas 1.200 m2, demplot pengolahan rumput dan penyusunan ransum dilakukan di kelompok tani. Evaluasi pelaksanaan terdiri dari evaluasi awal , proses dan evaluasi akhir.
Deskripsi kegiatan secara rinci metode yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai cara budidaya rumput Pakchong, mulai dari pemilihan bibit rumput, pengolahan lahan, pemupukan, dan pemanenan rumput. Materi ini disampaikan oleh Liman, S.Pt.,M.Si
2. Menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai cara pengolahan rumput dengan cara silase, mulai dari prinsip pembuatan silase dan teknis pembuatanya.
Disampaikan oleh Agung Kusuma Wijaya, S.Pt,M.P
3. Rumput hasil budidaya dan hasil olahan akan digunakan dalam demplot penyusunan ransumyang sesuai dengan kebutuhan. Disampaikan Prof. Dr.
Muhtarudin
4. Materi budidaya ternak sapi, disampaikan oleh Dr. Kusuma.
13 Penyuluhan dan demplot hijauan
Pelaksanaan penyuluhan ini dilaksanakan pada akhir bulan Juli 2021. Lokasi tempat berlangsung di Tempat pertemuan kelompok Tani Sidodadi, Desa Rantau Fajar, Kecamatan Raman Utara. Penyuluhan berlangsung mulai dari jam 09.00 sampai dengan 12.00.
Penyuluhan diharidi oleh 10 orang anggota kelompok tani Sidodadi. Materi penyuluhan yang disampaikan terdiri dari budidaya rumput Pakchong, fermentasi rumput, penyusunan ransum sapi, dan juga menejemn pemeliharaan sapi,. Setelah penyuluhan selesai, dilakukan diskusi terhadap materi yang telah disampaikan. Masyarapat sangat antusias terhadap materi yang disampaikan , hal tersebut karena banyak pertanyaan yang diajukan. Setelah penyuluhan selesai, dilakukan demplot penanaman rumput Pakchong. Demplot penanaman diawali dengan pengolahan lahan. Pengolahaan lahan telah dilakukan satu minggu sebelum penyuluhan berlangssung. Demplot lahan yang digunakan adalah 1250 m 2. Setelah lahan diolah dilakukan penanaman, penanaman ini dilakukan langsung oleh anggota kelompok tani Sidodadi.
Gambar 1. Suasana penyuluhan di kelompok Tani Sidodadi, Raman Utara
14
Gambar 2. Demplot penanaman rumput Pakchong 1 di Kelompok Tani Sidodadi, Raman Utara
Penanaman rumput Pakcong dilakukan menggunakan bahan tanam berupa stek, penanaman dilakukan dengan jarak tanam sekitar 60 x 70 cm. Setelah dilakukan penanaman, dilakukan pemeliharaan. Setelah tanaman berumur sekitar 2 minggu dilakukan pemupukan dengan pupuk kimia, berupa pupuk NPK.
Setelah rumput tersebut berumur sekitar 83 hari dilakukan pemanenan, untuk selanjutnya dibuat silase
15 Demplot pembuatan silase
Demplot pembuatan silase dilakukan pada kunjungan kedua tanggal 5 september 2021. Pembuatan silase dilakukan pada rumput Pakchong berumur 83 hari .
Gambar 3. Rumput Pakchong berumur 83 hari
16
Pembuatan silase diawali dengan panen rumput berumur 83 hari, setelah dipanen, rumput dilayukan beberapa jam untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, dilakukan proses pemotongan rumput menggunakan mesin chopper. Di bawah ini terdapat foto kegiatan memotong rumput tersebut.
Gambar 5. Pemotongan rumput
Setelah hijauan halus dilakukan pencampuran hijauan dengan dedak sebanyak 5 persen.
Penambahan dedak bertujuan mempercepat proses fermentasi, karena dedak banyak mengandung karbohidrat terlarut (water soluble carbohyrat/WSC) yang cukup tinggi.
Setelah dilakukan pencampuran, lalu hijauan tersebut dimasukan ke dalam wadah plastic sambil dipadatkan. Pemadatan bertujuan agar kadar oksigen dalam silo habis, dengan habisnya oksigen, maka proses fermentasi dapat berlangsung lebih cepat. Karena dalam pembuatan silase dibutuhkan suasana anaerob. Proses pembuatan silase membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Di bawah ini terdapat foto wadah plastik yang berisi rumput silase.
17
Gambar 6. Wadah plastic berisi silase rumput Pakchong 1
Gambar 7. Pembukaan silase setelah 3 minggu fermentasi
18
Gambar 8. Tim Penyuluh dari Universitas lampung bersama dengan anggota kelompok tani Sidodadi Desa rantau fajar, Raman Utara
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Proses kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan lancar, hal ini ditandai dengan partisipasi kehadiran dari masyarakat. Proses pembuatan demplot penanaman dan juga pelatihan pengawetan rumput juga berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini dapat dilihat dari tingginya partisipasi masyarakat dan juga hasil demplot rumput yang tumbuh dengan baik dan juga hasil silase yang baik
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak atas berlangssungnya kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu :
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung atas
pendanaan yang telah diberikan melalui skema Pengabdian Unggulan tahun anggaran 2021.
2. Masyarakat Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara kabupaten Lampung Timur, khususnya kelompok Tani Sidodadi yang telah berpartisapasi atas terlaksananya kegiatan ini.
19
3. Mahasiswa Jurusan Peternakan Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, yaitu atas nama Tantri dan Fandi.
DAFTAR PUSTAKA
Kiyothong, K. 2014. Manual for planting Napier Pajchong1. The Departement of Livestock Development, Thailand.
Khota, W., Pholsen, S., Higgs, D, Cai, Y. 2016. Naturallactic acid bacteria populationof tropical grasses and their fermentation factor analysis of silage prepared with cellulase and inoculant . J. Dairy Sci, 2016. 99, 9768-9781
Lounglawan P., Wassana Lounglawan and Wisitiporn Suksombat .2014. Effect of Cutting Interval and Cutting Height on Yield and Chemical Composition of King Napier grass.
APCBEE Procedia 8 ( 2014 ) 27 – 31
Mutimura M, Cyprian Ebong , Idupulapati M. Rao , and Ignatius V. Nsahlai. 2017. Effect of cutting time on agronomic and nutritional characteristics of nine commercial cultivars of Brachiaria grass compared with Napier grass during establishment under semi-arid conditions in Rwanda. Afr. J. Agric. Res , Vol. 12(35), pp. 2692-2703, 31 August, 2017
Waramit, N.; Chaugool, J. 2014. Napier grass: a novel energy corp development and the current status in Thailand . Journal of ISSAAS [International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences] (Philippines).
Rahman, M.M., Abdulah, R.B., and Wan Khadijah, W.E. 2013. A review of oxalate
poisoning in domestic animals tolerance and performance aspects. J. Anim. Physiol. Anim.
Nutr. 97. 605-614
Rahman, M.M., M.S. Norshazwani, T.Gondo, M.N. Maryana, dan R. Akashi. 2020. Oxalate and silica contents of seven varieties of Napier grass. South African journal of Animal Sci.
2020. 50 (No. 3)
20 Lampiran 1. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota
BIODATA KETUA A. Data identitas Diri
1 NamaLengkap dan gelar Liman, S.Pt., M.Si 2 JabatanFungsional Lektor Kepala 3 JabatanStruktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196704221994021001
5 NIDN 0022046701
6 Tempat danTanggal Lahir Rangkasbitung , 22 April 1967
7 Alamat Rumah Dusun II Sindangsari RT08/04 Natar Lampung Selatan 8 NomorTelepon/Faks/HP 08154021356
9 Alamat Kantor Jl. Prof Sumantri Brojonegoro 1 Bandar Lampung 10 NomorTelepon/Faks (0721)704946/(0721)770347
11 Alamat e-mail [email protected] 12 Lulusan yang Telah
dihasilkan
S-1= orang; S-2= orang; S-3=
Orang
13.
Mata Kuliah yang Diampu
1.Ilmu Tanaman Pakan
2. Tatalaksana Padang Penggembalaan 3. Biokimia
4.Pengetahuan Pakan dan Formulasi Ransum 5.Industri Pakan
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
NamaPerguruanTinggi Universitas Padjadjaran Institut Pertanian Bogor -
BidangIlmu Peternakan Peternakan
TahunMasuk-Lulus 1987-1993 1996-1999
JudulSkripsi/ Thesis/
Disertasi
Pengaruh Bentuk Dan Tingkat Pemberian Kaliandra Terhadap Konsumsi Ransum domba priangan.
Daya simpan jagung pada daerah dengan indeks kerusakan, metode pengeringan dan kadar air yang berbeda
21 NamaPembimbingan/
Promotor
Prof. Dr. Tahjan Usri Dr. Khalil
C. Pengalaman Penelitian Dalam 3 TahunTerakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun JudulPenelitian Pendanaan
Sumber Jml (jutaRp) 1 2013 Upaya peningkatan kinerja reproduksi
dan produksi kambing lokal melalui grading up dengan kambing boer dan berbagai metode pemberian
ransum.Anggota
DIKTI (HB) 40
2 2012 Pola Simbiotik NSP Limbah
Agroindustri dan Campuran Bakteri Sellulolitik Asam Laktat Endogenous Pada Pertumbuhan Itik. Hibah Bersaing Tahun 2012 (sedang berlangsung
(anggota).Anggota
DikTI (HB) 46
3 2014 Peningkatan kualitas silase daun singkong melalui suplementasi epifit bakteri asam laktat dan karbohidrat terlarut guna menunjang integrasi ternak dan singkong
(Manihot utilissima).Anggota
DIPA Fakultas 15
4 2015 Optimalisasi pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk pakan ternak dalam upaya integrasi sawit-ternak. Ketua
HB 50
5 2016 Potensi kinerja produksi sapi potong pada peternakan rakyat di Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung
DIPA 15
6 2017 Penggunaan pupuk kandang dengan jenis dan level yang berbeda pada hijauan sorghum terhadap kualitas nutrisi dan produksi segar
DIPA 35
7 2018 Subtitusi hijauan jagun dengan hijauan soghum terhadap pertambahan bobot badan dan kecernaan sapi lokal
DIPA 35
8 2018 Efek Umur Pemangkasan Indigofera (indigofera zollingeriana) terhadap Kandungan Netral Detergen Fiber (NDF) dan Acid Detergen Fiber (ADF)
DIPA 7,5
D .PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatDalam 3 TahunTerakhir
22
No Tahun JudulPengabdianKepadaMasyarakat Pengabdian
Sumber Jml (JutaRp) 1 2013 Pembinaan kelompok peternak sapi potong
di Desa Tanjung Tirto Kec way Bungur Lampung Timur melalui peningkaan kualitas ransum sapi
BONPTN 6
2 2012 Penyusunan ransum dari bahan limbah argoindustri dan amoniasi jerami pada peternakan sapi potong desa Jembrana Kec. Wway Karya Kab. Lampung Timur
DIPA 5
3 2015 IbM Peningkatan dan Pengembangan Usaha Ternak Kambing Perah di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
Dikti (IbM) 46
4 2014 Upaya peningkatan kualitas limbah pertanian sebagai pakan alternatif pada kelompok tani Setya Karya di Desa
Mataram Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu
dIPA 5
5 2016 Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kambing Perah di Koperasi Amanah kelurahan Kemiling, Kec. Langkapura Bandar Lampung
Dipa 5
6. 2016 Diversifikasi Susu Kambing Perah Produksi Kelompok tani Ternak Di Desa Sungai langka Kecamatan Gedung Tataan Kab. Pesawaran
Dikti (Ibm) 45
E .PengalamanPenulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Nasional 3 TahunTerakhir No JudulArtikelIlmiah Volume/Nomor/Tahun NamaJurnal 1
F .Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Internasional Dalam 3 Tahun Terakhir
No JudulArtikelIlmiah Volume/Nomor/Tahun NamaJurnal 1 Utilization of micro-organik
mineral in feed based on agroindustry by products to improve ruminant production
Pakistan Journal of Nutrition 15 (9): 846-848, 2016
Pakistan Journal of Nutrition, H index : 22
2. Effect type and level of manure on frage production
Asian Journal of Crop Sci. 10(3):115-120, 2018
H idex :11
23 and nutrient quality of
sorghum plant
3. Effect of rations based on palm oil b products on rumen parameters and digestibility in onggole cattle
Pakistan Journal of Nutrition 17 (12): 622-626, 2018
Pakistan Journal of Nutrition, H index : 22
G. PengalamanPenulisanBukuDalam 3 TahunTerakhir
No JudulBuku Tahun JumlahHalaman Penerbit
1 Pengetahuan Pakan dan Formulasi Ransum
2013 191 Universitas
Lampung 2 Revisi Buku Pengetahuan Bahan
Pakan dan Formulasi ransum
2017 189 Universitas
Lampung H .Pengalaman Perolehan HKI Dalam 3 TahunTerakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/IP
1 Rnasum Berbasis limbah sawit (anggota)
2019 sederhana IDS000002218
Bandar lampung, 8 Oktober 2021
Liman, S.Pt, M.Si
NIP.19670422199402 1 001
24
BIODATA ANGGOTA A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr.Ir. Muhtarudin, M.S.
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Golongan/Pangkat IVd/Pembina Utama
4 NIP 19610307198503 1006
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir Metro, 07-03-1961
7 Alamat Rumah Jl.Rajawali N0.61, Tanjung Agung Bandar Lampung
8 Nomor Telepon/Faks/Hp 0821861864
9 Alamat Kantor Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro no 1 Bandar Lampung 10 Nomor Telepon/Faks 0721-701583/fax.0721-770347 11 Alamat e-mail [email protected] 12Mata Kuliah yang diampu 1.Metode Ilmiah
2.Teknik Penelitian
3.Ilmu Nutrisi Ruminansia
4.Pemanfaatan Limbah Industri untuk Ternak 5.Mineral dan Vitamin Untuk Ternak
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama PT IPB Bogor Unpad Bandung IPB Bogor
Nama PT IPB Bogor Unpad Bandung IPB Bogor