• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Sosial ekonomi

Kata sosial menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Kegiatan sosial tidak terlepas dari tindakan-tindakan sosial dan interaksi sosial, tindakan sosial adalah hal-hal yang dilakukan individu atau kelompok. Interaksi adalah proses dimana individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok yang satu dengan yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Sosial_Ekonomi diakses pada tanggal 18 febuari 2014 pukul 21.16 wib).

Melly G.Tan dalam Gunawan, Muktar mengatakan untuk melihat kedudukan sosial ekonomi adalah dengan melihat pekerjaan, penghasilan dan pendidikan seseorang. Berdasarkan hal ini masyarakat dapat digolongkan ke dalam kedudukan sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi yaitu dengan :

1. Golongan masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu masyarakat yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup minimal mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain.

2. Golongan masyarakat berpenghasilan sedang, yaitu pendapatan harga cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dan tidak dapat menabung.

3. Golongan masyarakat yang berpenghasilan tinggi, yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok juga dari pendapatan itu dapat ditabungkan untuk kebutuhan lain (Migley dalam Gunawan, 2010: 7).

Penggunaan tolok ukur ekonomi pada awalnya didasari dari pandangan para ekonom yang melihat realitas perbedaan tingkat pendapatan masyarakat yang mencolok di negara-negara maju (develop) dengan negara-negara miskin/tertinggal (lessdeveloped). Pertumbuhan ekonomi telah dijadikan prioritas utama, sehingga

menggunakan kata pembangunan tanpa diikuti dengan kata lain di belakangnya, maka akan selalu diinterprestasikan sebagai pembangunan ekonomi (Soetomo dalam Gunawan, 2010: 9).

Interprestasi pengertian pembangunan tersebut dipandang Migley (dalam Gunawan, 2010: 9) sebagai konsep pembangunan telah terdistorsi. Artinya, keberhasilan pembangunan dapat dipahami sebagai kemajuan ekonomi. Berbagai kata yang mengikuti istilah pembangunan, tentunya akan berkaitan dengan tolok ukur yang digunakan untuk melihat kondisi.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tolok ukur peningkatan sosial ekonomi dapat dilihat dari kondisi pendapatan, pangan, pendidikan maupun kesehatan. Keberhasilan dalam pembangunan ialah apabila masyarakatnya sudah mengalami peningkatan ekonomi setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhannya. Adapun tolok ukur tersebut secara rincinya ialah :

1. Produktivitas 2. Pendapatan

3. Kebutuhan pemenuhan pangan 4. Kondisi pendidikan anak 5. Sarana perumahan

6. Rekreasi

2.5.1 Produktivitas

Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja dan teknis operasional, secara filosofis, Produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas dan akan terus meningkatkan kemampuan kerjanya diakases pada tanggal 12 mei 2014 pukul 08.23 wib).

Produktivitas termasuk di dalamnya ialah hasil panen dan luas lahan pertanian. Tanaman pertanian yang dikembangkan pada umumnya ialah tanaman cabai yang berusia tiga bulan dari masa tanam untuk dapat dipanen, kemudian tanaman sayur mayur yang juga berusia tiga bulan secara umum untuk dapat dipanen, serta tanaman padi yang secara umum berusia enam bulan dari masa tanam untuk dapat dipanen

2.5.2. Pendapatan

Pengertian pendapatan dikemukakan oleh Dyckman (2002: 234) bahwa pendapatan adalah “arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung”

pada 14 april 2014 pukul 15.22 wib). Pendapatan oleh program pertanian berkelanjutan ini diukur dengan :

a. Pendapatan petani setiap bulannya dari hasil panen. b. Kemampuan petani menabung setiap bulannya.

c. Dimana petani menyimpan tabungannya 2014 pukul 15.39 wib).

2.5.3 Pangan

Pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 ialah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Adapun yang termasuk ke dalam bentuk pangan ialah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman. Pangan yang dikonsumsi petani dan keluarganya diukur dengan indikator :

a. Jenis makanan yang dikonsumsi petani dan keluarga setiap harinya.

b. Kualitas gizi makanan yang dikonsumsi petani dan keluarga setiap harinya.

Kualitas gizi yang baik ialah yang sesuai dengan pemenuhan empat sehat lima sempurna, seperti pemenuhan daging, telur, ikan segar, susu dan sayur mayur. Daging dibutukan tubuh karena daging mengandung protein hewani dan protein yang diperlukan tubuh dalam pembentukan sel-sel yang rusak didalam tubuh. Telur memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Protein di butuhkan tubuh untuk menjaga kekebalan tubuh manusia. Mengkonsumsi telur dalam takaran yang sewajarnya membuat tubuh lebih sehat, tetapi jika berlebihan akan menimbulkan

gangguan kesehatan, seperti masalah kulit. Ikan segar memiliki kandungan protein yang sangat tinggi yang baik untuk pembentukan sel-sel otak manusia. Susu yang mengandung zat kalsium yang tinggi membantu pertumbuhan tulang dan menguatkan otot-otot tubuh. Selain itu susu mengandung unsur-unsur separti zat kalium, omega, protein, yang diperlukan oleh tubuh manusia. Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh (www.pengertianahli.com diakses pada 14 april 2014 pukul 16.11 wib).

2.5.4. Pendidikan

Pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat. Orangtua berkewajiban dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan prilaku seorang individu. Putus sekolah anak ditengah jalan berakibat kepada peningkatan jumlah pengangguran karena kemampuan yang dimiliki anak putus sekolah tidak mencukupi untuk mengisi lapangan pekerjaan yang semakin canggih yang membutuhkan keahlian khusus, selain itu anak-anak yang mengganggur akan semakin didesak oleh kebutuhan yang terus meningkat, mendorong untuk bertindak kriminalitas seperti pencurian, perampokan pembunuhan dan lain-lain.

Adapun yang menjadi indikator suatu pendidikan ialah : a. Pendidikan formal

b. Pendidikan non formal (raflengerungan.wordpress.comdiakses pada 14 april 2014 pukul 19.11 wib).

2.5.5 Kesehatan

Menurut WHO kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari badan jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya kesehatan juga merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit kelemahan. Pada dasarnya kesehatan itu meliputi tiga aspek, antara lain :

1. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit. 2. Tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. 3. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan. Adapun yang menjadi indikator dalam pemenuhan kesehatan yaitu :

a. Kemampuan untuk membeli obat-obatan. b. Kemampuan untuk berobat ke dokter.

c. Kemampuan pemenuhan kebutuhan spiritual

2.5.6 Sarana Perumahan

Rumah sebagai tempat berlindung dari pengaruh luar manusia, seperti iklim, musuh, penyakit dan sebagainya, rumah juga memberikan rasa aman dalam artian

keadaan keluarga dimasa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan.

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, dapat merupakan kawasan perkotaan dan perdesaan. Berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan. Pemukiman dapat diartikan juga sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman. Pemukiman dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan perumahan sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya

dengan menerapkan persyaratan rumah sehat .

2.5.7.Rekreasi

Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti membuat ulang, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang di samping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk aktivitas di mana pun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga.

Rekreasi telah menjadi unsur penting dalam kehidupan modern. Pendapatan, kondisi pekerjaan dan perkembangan transportasi yang semakin baik telah memberi

orang lebih banyak uang, waktu dan pergerakan yang lebih tinggi untuk melakukan rekreasi. Pada saat ini, rekreasi telah menjadi industri besar. Rekreasi umumnya berdampak pada rasa senang tingkat kesehatan fisik dan mental manusia (Wikipedia.rekreasipada 14 april 2014 pukul 22.09 wib).

2.6. Kesejahteraan Sosial

Menurut Undang Undang No.11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial ialah terpenuhinya kebutuhan materil, spritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsinya. Menurut Arthur (dalam Nurdin 2002: 28), mengemukakan kesejahteraan sosial sebagai suatu bidang usaha manusia, dimana di dalamnya terdapat berbagai macam badan dan usaha sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial pada bidang-bidang kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan sosial.

Dalam buku PBB I berjudul Report on International and Measurement of Standar and Level Living, badan dunia tersebut menetapkan 10 jenis komponen yang

harus digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan manusia, meliputi : 1. Kesehatan

2. Makanan dan gizi 3. Kondisi pekerjaan 4. Situasi kesempatan kerja 5. Konsumsi

6. Pengangkutan 7. Perumahan 8. Sandang

9. Rekreasi dan hiburan 10. Jaminan sosial

Pada perkembangan selanjutnya, PBB kembali membahasnya melalui pendekatan konsumsi.Pada tahap ini PBB mendiskusikannya dengan berbagai badan khusus, seperti ILO, WHO, FAO, UNESCO. Hasilnya dirumuskan adanya beberapa jenis komponen yang harus digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan manusia, meliputi :

1. Konsumsi

2. Kesehatan bahan makanan dan gizi 3. Pendidikan

4. Kesempatan kerja dan kondisi pekerjaan 5. Perumahan

6. Sandang 7. Rekreasi

8. Jaminan sosial (Wikipedia.id.kesejahteraansosialdiakses pada 11 april 2014 pukul 22.29 wib).

Proses yang terjadi dalam pembangunan kesejahteraan sosial juga dapat dipahami dari suatu kondisi yang paling buruk sampai pada kondisi yang ideal. Menurut Soetomo (dalam Gunawan 2010: 10) perubahan dari realita yang disebut masalah sosial yang merupakan kondisi yang tidak diharapkan (illfare), menuju kondisi masyarakat yang disebut ideal yang biasa disebut wellfare. Dalam praktek kehidupan masyarakat, kondisi wellfare tidak pernah menjadi realitas sehingga lebih tepat disebut idealisme. Tolok ukur terhadap hasil yang dicapai dalam pembangunan juga dikemukakan oleh Migley (dalam Gunawan 2010: 10), bagi sebagian orang,

pembangunan berkonotasi sebagai sebuah proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses industrialisasi.

2.7. Kerangka Pemikiran

Pertanian organik dapat diartikan sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang berasaskan daur ulang hara secara hayati. Daur ulang hara dapat melalui sarana limbah tanaman ternak, serta limbah lainnya yang mampu memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Melaksanakan pertanian organik diperlukan peningkatan pengetahuan melalui jalur pendidikan dan pelatihan tentang kesehatan tanah dan perlindungan tanaman secara organik, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai materi penyuluhan pertanian.

Adanya program Pertanian Berkelanjutan ini para petani yang dibawah binaan Lembaga Serikat Petani Indonesia masih terus merintis kegiatan-kegiatan rutin yaitu berupa pendampingan pertanian kepada kelompok tani, mengadakan diskusi di tingkat Paguyuban, membangun jaringan dengan lembaga-lembaga ditingkat paguyuban dibidang pertanian, memfasilitasi para petani untuk mendapatkan dukungan program dari pemerintah, mengadakan uji coba pertanian organik, pelatihan budidaya tani serta menyediakan info tentang benih maupun teknologi budidaya. Adapun keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Serikat Petani Indonesia tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan.

Gambar 2.7

Bagan Kerangka Pemikiran

Pertanian Berkelanjutan :

1. Pelatihan

a. Uji coba pertanian organik b. Pelatihan budi daya tani 2. Marketing

a. Pemasaran hasil tani. b. Biaya pemasaran. 3. Fasilitator

a. Membangun jaringan dengan lembaga-lembaga pertanian lainya.

b. Menyediakan informasi tentang benih dan teknologi budidaya tani.

c. Fasilitas diskusi tentang pertanian Serikat Petani Indonesia

Sosial Ekonomi Petani 1. Produktivitas

2. Pendapatan

3. Kebutuhan pemenuhan pangan 4. Kondisi pendidikan

5. Kesehatan

6. Sarana perumahan 7. rekreasi

2.8 Hipotesis

Secara etimologi istilah hipotesis berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari dua kata, yaitu hipo yang berarti sementara dan these yang berarti pernyataan. Dengan demikian secara sederhana hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan sementara. (Siagian, 2011: 147) mengemukakan bahwa hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih variabel. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Hipotesis yang baik harus menyatakan hubungan yang jelas dan tegas antara dua atau lebih variabel dan juga membenarkan, bahkan memerlukan pengujian atas kebenaran pernyataan yang dirumuskan. Maka dapatlah kita simpulkan bahwa hipotesis adalah suatu pernyataan yang menegaskan hubungan antara dua atau lebih variabel dimana pernyataan tersebut merupakan jawaban yang bersifat sementara atas masalah penelitian. Selain itu hipotesis adalah arahan sementara untuk menjelaskan fenomena yang diteliti (Siagian, 2011: 149).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini ialah :

Ha : Ada pengaruh antara program pertanian berkelanjutan

terhadap ekonomi masyarakat oleh Serikat Petani Indonesia di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan

Ho : Tidak ada pengaruh antara program pertanian berkelanjutan terhadap ekonomi masyarakat oleh Serikat Petani Indonesia di Kelurahan Pangkalan Mansyur Medan

2.9. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

Dokumen terkait