• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its

assumptions and estimates on parameters

available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Fair value of financial assets and financial liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require

measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant components of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation methods used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 44.

The fair value of financial assets and financial liabilities is disclosed in Note 44.

Estimasi masa manfaat aset tetap

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Kelompok Usaha diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

Estimate useful lives of fixed assets

The useful life of each of the item of the Group’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to usage, obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Estimasi masa manfaat aset tetap (lanjutan)

Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2l. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.

Estimate useful lives of fixed assets (continued) Estimated useful lives of fixed assets are disclosed in Note 2l. There is no change in the estimated useful lives of fixed assets during the year.

Penurunan nilai aset nonkeuangan Impairment of non-financial assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Kelompok Usaha.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k, 2l, 13, 14 dan 15.

Further details are disclosed in Notes 2k, 2l, 13, 14 and 15.

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of taxable income. Further details are disclosed in Note 23.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba fiskal pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2s dan 23.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Notes 2s and 23.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Imbalan kerja karyawan Employee benefits

Penentuan provisi dan liabilitas imbalan kerja karyawan dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebesar Rp962.706.606 dan Rp1.022.776.631 (Catatan 28).

The determination of the employee benefits provision and liability is dependent on the selection of certain assumptions used by an actuary in calculating such amounts. Actual results that differ

from the Management’s assumptions are

accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the management’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits liability. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of

employee benefits liability amounted to

Rp962,706,606 and Rp1,022,776,631 (Note 28).

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Kas 10.647.409 8.360.354 Cash on hand

Bank 1.170.006.090 913.263.268 Cash in banks

Deposito berjangka 2.271.780.000 100.057.460 Time deposits

Total kas dan setara kas 3.452.433.499 1.021.681.082 Total cash and cash equivalents

a. Kas a. Cash on hand

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Kas 10.647.409 8.360.354 Cash on hand

b. Bank b. Cash in banks

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Rupiah: Rupiah:

Pihak ketiga Third parties

PT Bank BNI Syariah 26.857.148 23.676.252 PT Bank BNI Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk 22.574.296 49.856.312 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Barat 21.482.328 430.346 Sumatera Barat

PT Bank Bukopin Tbk 15.946.973 22.117.750 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Victoria International Tbk 4.124.975 3.398.255 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 779.340 1.220.567 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Jawa Barat dan Banten Tbk 675.818 1.980.711 Barat dan Banten Tbk

PT Bank BCA Syariah 398.738 1.507.300 PT Bank BCA Syariah

b. Bank (lanjutan) b. Cash in banks (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Rupiah (lanjutan): Rupiah (continued):

Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)

PT Bank Syariah Mandiri 260.613 379.888 PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 185.203 7.183.730 Khusus Ibukota Jakarta

PT Bank Mega Tbk 90.421 28.671 PT Bank Mega Tbk

PT Bank UOB Indonesia 72.721 33.901 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Lampung 20.394 67.533 Lampung

PT Bank Commonwealth 1.000 - PT Bank Commonwealth

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 825 3.806 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Pihak berelasi (Catatan 42) Related parties (Note 42)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 318.783.242 255.963.889 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 256.474.388 148.394.773 (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 17.384.661 12.599.234 (Persero) Tbk

Sub-total 686.375.909 529.008.006 Sub-total

Dolar AS: US Dollar:

Pihak ketiga Third parties

PT Bank CIMB Niaga Tbk 230.825.956 166.625.993 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 47.023.616 23.101 Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 467.845 3.581 PT Bank OCBC NISP Tbk

Standard Chartered Bank Indonesia 75.514 74.837 Standard Chartered Bank Indonesia

PT Bank Bukopin Tbk 72.854 1.581.944 PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 12.043 - PT Bank Central Asia Tbk

Pihak berelasi (Catatan 42) Related parties (Note 42)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 117.274.392 77.740.340 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 76.127.263 93.868.561 (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 4.863.101 44.336.905 (Persero) Tbk

Sub-total 476.742.584 384.255.262 Sub-total

Euro Eropa: European Euro:

Pihak berelasi (Catatan 42) Related parties (Note 42)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.887.597 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Total bank 1.170.006.090 913.263.268 Total cash in banks

c. Deposito berjangka c. Time deposits

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 December 31, 2013

Rupiah: Rupiah:

Pihak ketiga Third parties

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 20.000.000 - Khusus Ibukota Jakarta PT Bank Victoria International Tbk 12.500.000 6.500.000 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk 12.000.000 12.500.000 PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank BNI Syariah 4.000.000 - PT Bank BNI Syariah