• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matrik ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu. Matrik SPACE menunjukkan:

 Dua dimensi internal kekuatan finansial (Financial Strength FS) dan keunggulan kompetitif (Competitive Advantage - CA)

Langkah langkah yang dibutuhkan dalam mengembangkan Matrik SPACE:

1. Pilih serangkaian variable untuk menentukan keluatan financial (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES) dan kekuatan industri (IS)

2. Nilai variable-variabel tersebut munggunakan skala 1 (paling buruk) sampai nomor 6 (paling baik) untuk FS dan IS dan -6 (paling buruk sampai -1 (paling baik) untuk ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA kita buat perbandingan dengan pesaing serta pada sumbu ES dan IS kita buat perbandingan dengan industry lain.

3. Hitung rata rata dari FS,CA,IS dan ES dengan menjumlahkan nilai yang kita berikan pada setiap variable dan kemudian membaginya dengan jumlah variable dalam dimensi yang bersangkutan.

4. Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES dan CA pada sumbu yang sesuai dengan Matrik SPACE.

5. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA,IS) dan petakan hasilnya pada sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS,ES) dan petakan hasilnya dalam sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut.

6. Gambarkan arah vector (directional vector) dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategi yang disarankan bagi organisasi : agresif, kompetitif, defensive atau konservatif.

Selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan keputusan ialah matriks QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM adalah: strategi-strategi Alternatif, Faktor-faktor Kunci, Bobot, AS = Nilai Daya Tarik, TAS = Total Nilai Daya Tarik, dan jumlah Total Nilai Daya Tarik. Langkah-langkah penggunaan matriks QSPM di dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar peluang/ancaman ekstenal kunci dan kelemahan/kekuatan internal kunci dari kolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil langsung dari matriks EFE dan matriks IFE. Paling tidak sepuluh faktor keberhasilan internal dan sepuluh faktor keberhasilan eksternal harus dicakupkan dalam QSPM.

2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci. Bobot tersebut sama dengan yang ada di matriks EFE dan matriks IFE. Bobot tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal.

3. Memeriksa matriks-matriks pencocokan di Tahap 2, dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM.

4. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor internal atau eksternal, satu per satu. Nilai Daya Tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukan daya tarik relatif

Cakupan Nilai Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = wajar menarik; 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pernyataan adalah tidak, hal tersebut menunjukan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis (-) digunakan untuk menunjukan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan-pilihan khusus yang dibuat.

5. Menghitung TAS = Total Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagi hasil mengalikan bobot (langkah 2) dengan Nilai Daya Tarik di masing-masing baris (langkah 4). Total Nilai Daya Tarik menunjukan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik semakin menarik strategi alternatif tersebut.

6. Menghitung Jumlah Total Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor krisis eksternal dan internal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Matriks QSPM dapat dilihat pada tabel 2.2.

Menurut Rangkuti (2009:21), proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan

2. Tahapan Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil subtotal IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi.

3. Pengambilan Keputusan

Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada matriks SWOT.

Gambar 2.4

Kerangka konseptual penelitian

Sumber : data diolah 2016

Dilakukan pengamatan dan pengumpumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di tempat penelitian. Kemudian diidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT)dan faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi aktivitas operasional usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT).

Pengamatan dan Pengumpulan Data (Wawancara, Identifikasi Faktor Identifikasi Faktor Analisis SFAS Analisis SWOT Analisis

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan total dari masing-masing faktor internal, yakni kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS).

b. Matriks Eksternal Analysis Summary (EFAS)

Setelah melakukan analisis terhadap kondisi eksternal perusahaan dan mengidentifikasi faktor-faktor strategis bagi perusahaan, maka hasilnya dirangkum dalam tabel EFAS. Analisis EFAS ini membantu mengorganisir faktor-faktor strategis eksternal ke dalam kategori yang diterima secara umum mengenai peluang dan ancaman. Analisis EFAS ini juga merupakan alat dalam menganlisis untuk mengukur seberapa baik manajemen (rating) menanggapi faktor tertentu dalam hal tingkat pentingnya (bobot) faktor tersebut bagi perusahaan.

c. Analisis Strategic Factor Analysis Summary (SFAS)

Analisis Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) salah satu cara untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah dengan mengkombinasikan faktor strategis internal (IFAS) dengan faktor strategis eksternal (SFAS). SFAS yang dihasilkan meringkas faktor-faktor strategis eksternal dan internal perusahaan dalam satu bentuk. SFAS hanya berisi faktor-faktor yang paling penting dan juga menyediakan basis bagi perusahaan strategi. Dengan SFAS maka akan diketahui rentang durasi waktu dari masing-masing faktor sehingga dapat memudahkan manajemen untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Analisis SWOT dilakukan pertama kali melalui identifikasi posisi perusahaanmelalui evaluasi nilai faktor internal (Strengths &Weaknesses) dan evaluasi nilai faktor eksternal (Opportunities &Threats) untuk memilih strategi alternatif bagi organisasi dengan mengetahui kondisi yang ada saat ini berada pada kuadran mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat. Posisi perusahaan dapat dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu : kuadran I strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around, dan kuadran IV strategi defensive. e. Analisis Strategic Position and Action Evaluation(Matrix SPACE)

Matrix SPACE merupakan perangkat manajemen yang lain yang digunakan untuk menganalisis suatu perusahaan. Hal ini digunakan untuk menentukan jenis strategi apa yang harus dilakukan perusahaan. Posisi strategis dan evaluasi kinerja atau disingkat SPACE adalah alat manajemen strategis yang berfokus pada perumusan strategi khususnya yang terkait dengan posisi kompetitif suatu organisasi. Terdapat empat kuadran yang menggambarkan strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitifbagi perusahaan.

Salah satu dasar dalam penelitian ini adalah penelitian-penelitian terdahulu dengan pembahasannya, yakni :

1. Imam Ma’ruf Apriyanto, SE 2012 (Universitas Brawijaya)

Penelitian ini berjudul “ Strategi Pengembangan Usaha pada UMKM Rumah Busana Faiza Bordir di Kecamatan Bangil Pasuruan”.Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalahdeskriptif terapan, yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Metode pengolahan yang digunakan antra lain:Analisis IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary), Analisis EFAS (Eksternal strategic Factor Analysis Summary), Analisis SFAS (Strategic Factor Analysis Summary), Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) , Matrix SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), Analisis QSPM (quantitative strategic planning matrix).

Hasil penelitian ini adalah Rumah Busana Faiza Bordir memiliki peluang yang terbesar adalah responsif terhadap peluang pasar dan faktor ancaman yang terbesar adalah adanya politik dumping dari China dan Thailand.Dari hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa pilihan alternatif strategi dari Rumah Busana Faiza Bordir yaitu AGRESIF, maka dengan itu di gambarkan dalam matriks SPACE pilihan alternatif strategi terdapat di strategi AGRESIF yang berada pada kuadran 1, situasi ini merupakan sangat menguntungkan bagi pemilik usaha Rumah Busana Faiza Bordir dimana usaha tersebut memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk diterapkan dalam usaha tersebut. Untuk itu pemilik usaha Rumah Busana Faiza Bordir bisa menerapkan strategi Intensif dimana pilihan strategi alternatif yaitu penetrasi

QSPM dapat diketahui skor dari masing-masing strategi yang sempurna. Skor terbesar terdapat pada strategi Pengembangan Pasar dengan skor 6,36. Skor terendah terdapat pada strategi Pengembangan Produk dengan skor 5,59. Strategi Penetrasi Pasar mendapat skor 6,16.

Dalam Analisa QSPM, strategi yang mendapat prioritas utama adalah strategi yang mendapat total skor terbesar. Sehingga strategi yang tepat untuk diterapkan pada pengembangan Rumah Busana Faiza Bordir adalah Strategi Pengembangan Pasar.

2. R. M. Moch. Wispandono, (Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo)

Penelitian ini berjudul “Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Melalui Evaluasi Internal dan Eksternal Di Lingkungan Industri Kecil Sepatu Mojokerto”. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif, dan analisis lingkungan bisnis melalui analisis tiga tahap formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, analisis SWOT, dan matriks QSP (QSPM).

Permasalahan yang dihadapi oleh IKM sepatu ini adalah tingkat produksi yang rendah sehingga belum mampu memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan modal, bahan baku, teknologi, pengetahuan bisnis yang masih rendah, dan kurangnya promosi dari pemerintah untuk pengembangan usaha.

Alternatif-alternatif strategi IKM sepatu dapat diperoleh melalui matriks

Weakness-Opportunities-Threats untuk merumuskan alternatif strategi. Hasil dari matriks IE kemudian diintegrasikan dengan matriks SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi pengembangan usaha, dapat dilakukan melalui analisis

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE, IKM sepatu berada pada sel V (2,573:2,936). Dengan demikian jenis strategi yang tepat untuk dilaksanakan adalah strategi pertahankan dan pelihara berupa penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dapat diterapkan sepatu ini adalah mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen, menjalin kerjasama dengan perbankan untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan melalui penambahan modal usaha, meningkatkan kontrol kepada mitra dengan membuat kontrak tertulis mengenai standar produk untuk meningkatkan kualitas sepatu yang dihasilkan, meningkatkan upaya pemasaran produk melalui kegiatan promosi dan memberikan identitas produk dengan pemberian merek pada kemasan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan/konsumen, pemasok, mitra, dan warga lingkungan sekitar. Berdasarkan analisis Matiks QSP (Quantitative Strategic Planning), strategi terbaik yang dapat dilaksanakan oleh industri sepatu ini adalah mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen.

Universitas Negeri Semarang)

Penelitian ini berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Souvenir Di Kelurahan Penggilingan Kecamatan Cakung Kota Administrasi Jakarta Timur”. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif menggunakan data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dengan cara observasi dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait. Variabel dalam penelitian ini adalah permodalan, tenaga kerja, teknologi dan pemasaran. Metode análisis yang digunakan adalah metode deskriptif terhadap 39 pengusaha souvenir dan análisis SWOT. Variabel yang diteliti adalah permodalan, tenaga kerja, teknologi dan pemasaran. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weak-ness) dan ancaman (treaths).

4. Alfi Amalia S.AB, (Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Dokumen terkait