• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA

E. Spektrofotometri Visibel

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Fridolina Liancy Pasau NIM : 048114034

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM PEMUTIH BERBAGAI MERK YANG BEREDAR DI YOGYAKARTA DENGAN

METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Fridolina Liancy Pasau NIM : 048114034

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii Skripsi

PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM PEMUTIH BERBAGAI MERK YANG BEREDAR DI YOGYAKARTA DENGAN

METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

Yang diajukan oleh : Fridolina Liancy Pasau

NIM : 048114034

telah disetujui oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang

apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ungkapan syukur”

(Filipi 4 : 6)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Jesus Christ for His Love

Papa dan mama tercinta

Adekku, Melly

Teman-temanku

serta almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Fridolina Liancy Pasau

Nomor Mahasiswa : 048114034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Penetapan Kadar Hidrokuinon dalam Krim Pemutih Berbagai Merk yang Beredar di Yogyakarta dengan Metode Spektrofotometri Visibel”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 8 Agustus 2008 Yang menyatakan

( Fridolina Liancy Pasau )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Penetapan Kadar Hidrokuinon dalam Krim Pemutih Berbagai Merk yang Beredar di Yogyakarta dengan Metode Spektrofotometri Visibel”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program studi Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dan dukungan baik berupa materiil, moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya membimbing, memberi saran dan kritik sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

3. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun selama penelitian.

4. Drs. Sulasmono, Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

5. Papa dan mama atas segala kasih sayang, dukungan, perhatian, nasehat dan doa yang senantiasa menyertai penulis. Terima kasih atas semua yang telah mama dan papa berikan.

6. Adekku, Meli, yang telah memberikan cinta dan semangat.

7. Sahabatku, Pandu, atas kebersamaan, perhatian, bantuan, nasehat, semangat, dan pengorbananmu selama ini yang sangat berarti bagi penulis.

8. My best friend, Avi, atas kasih, semangat, perhatian, bantuan kepada penulis. 9. Teman-teman UKF dolan-dolan atas persahabatan yang indah dan tak

terlupakan ini.

10. Teman-teman Marching Band Atmajaya Yogyakarta (terutama Mas Budi, Pak Pelatih, Fajar Jr, Fajar W, Ata, Laras, cah middle brass) atas keceriaan, semangat, kekompakan yang mewarnai hari-hari penulis.

11. Mas Aloy, yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan semangat kepada penulis.

12. Rekan tim penelitian hidrokuinon (Leo dan Shinta Lia) yang selama ini telah membantu, menemani, mendukung dan menyemangati penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

13. Segenap staf laboran terutama laboran lantai IV, dan kepala gudang (mas Otok) atas masukan, bantuan, kebersamaan dan kerjasamanya selama penelitian.

14. Teman-teman FST 2004 atas persahabatan dan kekompakan selama kuliah. 15. Semua penghuni Wisma Ananda yang senantiasa memberikan keceriaan,

persahabatan, bantuan, dan kebersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penyusunan skripsi ini masih memiliki kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi orang lain yang membutuhkan.

Yogyakarta, Juni 2008 Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juni 2008 Penulis,

Fridolina Liancy Pasau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi INTISARI

Hidrokuinon merupakan salah satu zat aktif yang digunakan dalam produk pemutih wajah. Penggunaan hidrokuinon sebagai agen pemutih dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Oleh karena itu, untuk melindungi kenyamanan dan keamanan bagi konsumen, kontrol kualitas mutu produk sangat diperlukan.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental deskriptif menggunakan metode spektrofotometri visibel dengan pereaksi o-phenanthroline. Pemilihan metode ini didasarkan atas sifat dari hidrokuinon sebagai agen pereduksi yang baik. Adanya logam besi (Fe3+) mengakibatkan hidrokuinon akan mengalami oksidasi menjadi kuinon dan Fe3+ dapat tereduksi menjadi Fe2+. Penambahan pereaksi o-phenanthroline dapat membentuk komplek warna antara Fe2+ dan o-phenanthroline. Kadar hidrokuinon dihitung dari banyaknya jumlah Fe2+ yang membentuk komplek warna dengan o-phenanthroline.

Berdasarkan analisis hasil yang dilakukan pada taraf kepercayaan 99%, diperoleh kadar rata-rata hidrokuinon yang terkandung dalam sampel yaitu merk “A”diperoleh 1,71 % b/b; merk “B” diperoleh 1,99 % b/b, dan merk “C” diperoleh 4,99 % b/b. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa krim pemutih merk “A” tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada The United States Pharmacopeia 30th yaitu hanya mengandung 85,5% C6H6O2 sedangkan krim pemutih merk “B” dan “C” memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yaitu mengandung berturut-turut 99,5% dan 99,8% C6H6O2.

Kata kunci: krim pemutih, hidrokuinon, o-phenanthroline, spektrofotometri visibel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

ABSTRACT

Hydroquinone is one of active ingredient that can be used in bleaching cream products. The uses of hydroquinone as bleaching agent in a big concentrations may cause dangerous adverse effect. Therefore, quality control product is very needed to protect consument confortable and safety.

This study was a non experimental descriptive which was using visible spectrometry method with o-phenanthroline reagent. The choice of the methods based on the characteristic of hydroquinone as a good reducing agent. The present of iron (Fe3+) can cause oxydation of hydroquinone into quinone and reduction of Fe3+ into Fe2+. A coloured complex ion was formed by additional amount of o-phenanthroline reagent. The concentration of hydroquinone was determined from the amount of Fe2+ reacted with o-phenanthroline to form a coloured complex ion.

Based on the result analysis on the significant level of 99%, it was found that the average concentration of hydroquinone in the sample with the trade mark “A” was 1,71 % b/b, with the trade mark “B” was 1,99 % b/b, and the trade mark “C” was 4,99 % b/b. Based on the data, it can be concluded that sample for merk “A” was not conditional fulfilled in The United States Pharmacopeia 30th that was only contain 85,5% C6H6O2, but sample with the trade mark “B” and the trade mark “C” were conditional fulfilled that were contain 99,5% and 99,8% C6H6O2

respectively.

Keywords : bleaching cream, hydroquinone, o-phenanthroline, visible spectrometry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...vi

PRAKATA...vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...x

INTISARI...xi ABSTRACT...xii DAFTAR ISI...xiii DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR GAMBAR………...………....………xvii DAFTAR LAMPIRAN...xviii BAB I. PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 1. Perumusan masalah...3 2. Keaslian penelitian...3 3. Manfaat penelitian...3 B. Tujuan Penelitian...4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...5

A. Hidrokuinon...5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

1. Struktur dan sifat hidrokuinon...5

2. Penggunaan dan mekanisme kerja hidrokuinon...6

3. Efek samping hidrokuinon...7

B. Senyawa Kompleks...7

C. Krim Pemutih...8

D. Analisis Krim Pemutih...9

E. Spektrofotometri Visibel...9

F. Kolorimetri...15

G. Kesahihan Metode Analisis...19

H. Kesalahan dalam Metode Analisis...21

I. Keterangan Empiris...23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian...24

B. Definisi Operasional...24

C. Bahan Penelitian...24

D. Alat Penelitian...25

E. Tata Cara Penelitian...25

1. Pembuatan larutan baku hidrokuinon...25

2. Pembuatan larutan Fe3+...25

3. Pembuatan larutan o-phenanthroline...26

4. Pembuatan larutan natrium asetat...26

5. Optimasi Metode...26

6. Penetapan kadar hidrokuinon dalam sampel krim pemutih...27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

F. Analisis Hasil...28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...29

A. Optimasi Metode Penetapan Kadar Hidrokuinon...29

1. Penentuan operating time ( OT )...30

2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum (λmaks)...31

3. Pembuatan kurva baku...33

B. Penetapan Kadar Hidrokuinon dalam Sampel Krim Pemutih...35

1. Pemilihan sampel...35

2. Preparasi sampel...36

3. Penetapan kadar hidrokuinon...37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...41

DAFTAR PUSTAKA...42

LAMPIRAN...45

BIOGRAFI PENULIS...55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rentang akurasi yang masih dapat diterima...20

Tabel II. Rentang KV yang masih dapat diterima...21

Tabel III. Data pengukuran seri kurva baku hidrokuinon...34

Tabel IV. Kadar rata-rata hidrokuinon dalam sampel krim pemutih...39

Tabel V. Kadar hidrokuinon yang diperoleh dari tiap-tiap merk berdasarkan The United States Pharmacopeia 30th...40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur hidrokuinon...5

Gambar 2. Reaksi oksidasi hidrokuinon menjadi kuinon...6

Gambar 3. Diagram tingkat energi elektronik...11

Gambar 4. Diagram alir instrumentasi spektrofotometer visibel...15

Gambar 5. Reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+...29

Gambar 6. Reaksi pembentukan kompleks warna Fe2+ dengan o-phenanthroline...30

Gambar 7. Hasil penetapan operating time pada λ = 510,0 nm...31

Gambar 8. Hasil pembacaan panjang gelombang serapan maksimum...33

Gambar 9. Kurva hubungan antara konsentrasi hidrokuinon dengan serapan...35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data penimbangan hidrokuinon baku untuk kurva baku...45

Lampiran 2. Perhitungan seri kadar baku hidrokuinon...45

Lampiran 3. Hasil Operating Time (OT)...48

Lampiran 4. Hasil scanning λmaks kadar hidrokuinon...49

Lampiran 5. Data scanning λmaks kadar hidrokuinon...49

Lampiran 6. Data kurva baku hidrokuinon...49

Lampiran 7. Kurva baku dari 3 replikasi...50

Lampiran 8. Komposisi sampel krim pemutih hidrokuinon...51

Lampiran 9. Contoh perhitungan kadar hidrokuinon dalam sampel krim pemutih...51

Lampiran 10. Data penetapan kadar hidrokuinon dalam 3 merek krim pemutih...53

Lampiran 11. Data perhitungan KV(%)...54

Lampiran 12. Data perhitungan kadar hidrokuinon berdasarkan The United States Pharmacopeia 30th...54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan produk kosmetik semakin berkembang di masyarakat terutama produk pemutih wajah yang biasa digunakan untuk mempercantik penampilan. Produk pemutih wajah ini dipercaya konsumen dapat membuat penampilan seseorang tampak bersih, tidak kusam dan menjadi lebih percaya diri.

Sediaan pemutih wajah yang beredar di pasaran dalam bentuk krim paling banyak digunakan oleh konsumen, karena apabila dibandingkan dengan sediaan salep, krim lebih mudah menyebar rata di permukaan kulit, lebih tidak berminyak, tidak meninggalkan lapisan film yang basah, dan dapat memberikan efek menyejukkan pada jaringan inflamasi (Ansel, 1995). Salah satu zat aktif yang banyak terkandung dalam krim pemutih wajah adalah hidrokuinon yang berfungsi untuk menyerap sinar UV dan mengurangi produksi melanin, sehingga membuat kulit tampak lebih putih (Anonim, 2005).

Penggunaan hidrokuinon sebagai agen pemutih kulit dapat dikategorikan menjadi dua yaitu sebagai produk kosmetik dan sebagai obat. Penggunaan hidrokuinon dalam kadar besar dapat menimbulkan efek samping yang berlebihan. Oleh karena itu, untuk melindungi kenyamanan dan keamanan bagi konsumen, kontrol kualitas mutu produk sangat diperlukan untuk mengetahui mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan. Pemilihan metode penetapan kadar sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

pilihan untuk menetapkan kadar harus merupakan metode yang sensitif, selektif, dan praktis bagi senyawa tertentu. Metode-metode tersebut harus memenuhi kriteria validitas metode uji diantaranya akurasi, dan presisi.

Metode penetapan kadar untuk hidrokuinon ada beberapa macam metode yaitu kolorimetri, spektrofotometri, dan kromatografi (Anonim, 1996). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah spektrofotometri visibel dengan menggunakan pereaksi o-phenanthroline yang mengacu pada metode untuk determinasi besi dalam tablet vitamin. Metode ini mempunyai keunggulan karena senyawa yang bersama-sama dengan hidrokuinon yang mengabsorpsi radiasi di daerah ultraviolet, tidak akan mengganggu pengukuran serapan radiasi pada daerah sinar tampak. Selain itu, pemilihan metode ini didasarkan atas sifat dari hidrokuinon yaitu sebagai agen pereduksi yang baik (Anonim, 1996). Hidrokuinon akan mengalami oksidasi menjadi kuinon dan Fe3+ dapat tereduksi menjadi Fe2+ dengan adanya logam besi (Fe3+). Penambahan pereaksi o-phenanthroline dapat membentuk komplek warna antara Fe2+ dan o-phenanthroline. Kadar hidrokuinon dapat dihitung dari banyaknya jumlah Fe2+ yang membentuk komplek warna dengan o-phenanthroline. Metode penetapan kadar hidrokuinon dengan pereaksi o-phenanthroline ini telah dilakukan validasi oleh Agustoo (2008) dan diperoleh hasil dengan tingkat akurasi dan presisi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang maka diperoleh permasalahan sebagai berikut:

a. Berapakah kadar hidrokuinon dalam krim pemutih berbagai merk yang beredar di pasaran?

b. Apakah kadar hidrokuinon dalam krim pemutih memenuhi ketentuan yang tertera dalam The United States Pharmacopeia 30th (Anonim, 2007b) yaitu krim hidrokuinon mengandung tidak kurang dari 94% dan tidak lebih 106% C6H6O2 yang tertera dalam label kemasan?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian yang telah dilakukan berjudul Penetapan Kecermatan dan Keseksamaan Metode Kolorimetri Menggunakan Pereaksi Floroglusin untuk Penetapan Kadar Hidrokuinon dalam Krim Pemucat (Ibrahim, dkk., 2004), sedangkan Penetapan Kadar Hidrokuinon dalam Krim Pemutih Berbagai Merk yang Beredar di Pasaran menggunakan Pereaksi O-phenanthroline belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

a. Manfaat teoritis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah menambah informasi bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kefarmasian mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

penggunaan pereaksi o-phenanthroline pada penetapan kadar hidrokuinon dalam krim pemutih yang beredar di pasaran.

b. Manfaat praktis. Manfaat praktis penelitian ini adalah memberi informasi bagi konsumen mengenai mutu, dan keamanan krim pemutih berbagai merk yang beredar di pasaran.

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kadar hidrokuinon dalam krim pemutih berbagai merk yang beredar di pasaran.

2. Untuk mengetahui apakah kadar hidrokuinon dalam krim pemutih memenuhi ketentuan yang tertera dalam The United States Pharmacopeia 30th (Anonim, 2007b) yaitu krim hidrokuinon mengandung tidak kurang dari 94% dan tidak lebih 106% C6H6O2 yang tertera dalam label kemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hidrokuinon 1. Struktur dan sifat hidrokuinon

Hidrokuinon atau 1,4-Benzenediol adalah senyawa organik aromatik

dengan tipe fenol yang mempunyai rumus kimia C6H6O2. Hidrokuinon memiliki 2

gugus hidroksi yang terikat cincin benzen pada posisi para.

Gambar 1. Struktur hidrokuinon

(Wenninger, J.A.,2000) Hidrokuinon mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% C6H6O2 dihitung terhadap zat anhidrat. Hidrokuinon berbentuk jarum

halus, putih, mudah menjadi gelap jika terpapar cahaya dan udara (Anonim, 2007b). Hidrokuinon mudah larut dalam air (1 dalam 17 bagian air), dalam etanol (1 dalam 4 bagian etanol), dalam kloroform (1 dalam 51 bagian kloroform), dan dalam eter (1 dalam 16,5 bagian eter) (Anonim, 1999).

Larutan hidrokuinon akan berwarna coklat dikarenakan proses oksidasi dengan adanya udara. Hidrokuinon akan mengalami oksidasi dengan cepat dalam suasana basa karena hidrokuinon merupakan agen pereduksi, dan oksidasi terjadi secara reversibel menjadi kuinon.

HO OH

hidrokuinon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Gambar 2. Reaksi oksidasi hidrokuinon menjadi kuinon

(Anonim, 1996) 2. Penggunaan dan mekanisme kerja hidrokuinon

Hidrokuinon digunakan sebagai agen depigmentasi untuk kulit yang dalam kondisi hiperpigmentasi seperti melasma, bintik – bintik, dan lentigines. Penggunaannya membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum muncul suatu efek, tapi depigmentasi terjadi setelah 2-6 bulan. Aplikasi hidrokuinon harus dihentikan jika tidak ada peningkatan setelah 2 bulan perawatan. Hidrokuinon harus digunakan dua hari sekali hanya untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan mengurangi repigmentasi (Anonim, 1999).

Hidrokuinon sendiri merupakan zat aktif yang paling banyak digunakan dalam sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon yaitu dapat menginaktivasi enzim tirosinase melalui penghambatan reaksi oksidasi enzimatik dari tirosin ke 3,4-dihidroksifenilalanin (Wilkinson, J.B., 1982). Enzim tirosinase ini merupakan enzim utama dalam pembentukan melanin, sehingga jika kerjanya dihambat maka jumlah pigmen melanin pemberi warna kulitpun menjadi berkurang dan kulit dapat tampak lebih putih. Selain itu, hidrokuinon juga mampu mengelupas kulit bagian luar, sehingga akan tampak lapisan kulit di dalamnya yang lebih putih (Anonim, 2006).

OH OH O O Hidrokuinon Kuinon OH H2O

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

3. Efek samping hidrokuinon

Penggunaan hidrokuinon lebih dari 2% b/b termasuk golongan obat keras

yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter sebab dapat mengakibatkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia) dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma) (Anonim, 2007a). Selain itu, penggunaan hidrokuinon yang berlebihan juga dapat menyebabkan oochronosis (kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat kebiruan, serta terasa gatal dan seperti terbakar) terhadap orang yang berkulit gelap (Anonim, 2006).

B. Senyawa Kompleks

Ion kompleks merupakan ion logam yang terikat kuat pada anion atau molekul netral. Dalam zat-zat ini, ion logam berperilaku sebagai asam lewis dan menjadi terikat secara kovalen kepada senyawa lain yang berperan sebagai basa lewis. Basa lewis yang mengikatkan diri ke ion logam disebut ligan. Atom dalam ligan yang menyumbangkan pasangan elektron kepada ion logam disebut atom donor dan ion logam itu sendiri disebut akseptor. Karena pembentukan kompleks itu terjadi karena pembentukan ikatan kovalen koordinat dari ligan ke ion logam, senyawa yang mengandung kompleks disebut senyawa koordinasi (Brady, J.E., 1994).

Ligan dalam kompleks adalah anion ataupun molekul netral yang terdiri atas satu atom atau lebih dengan sekurangnya sepasang elektron menyendiri yang dapat disumbangkan kepada ion logam (Brady, J.E., 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

C. Krim Pemutih

Krim didefinisikan sebagai “cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air”. Krim biasanya digunakan sebagai emollient atau pemakaian obat pada kulit (Ansel, 2005).

Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada 2 yaitu tipe air/minyak (A/M) dan minyak/air (M/A). Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan-surfaktan anionik (eter alkohol sulfat, alkil sulfat, dan sulfosuccinates), kationik (quarternary ammonium compounds) dan nonionik (lanolin, polysorbate, sorbitan ester, polyoxyethilated (POE) alkyl phenols, dsb) (Anief, M., 2003).

Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia yang bertujuan untuk memucatkan noda hitam (cokelat) pada kulit. Dalam jangka waktu lama, krim tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Namun, penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen (Anonim, 2006).

Krim pemutih yang mengandung zat aktif hidrokuinon dapat berubah warna dari putih menjadi coklat setelah 3-4 bulan. Krim pemutih dengan kandungan hidrokuinon dapat digolongkan menjadi kosmetik dan obat. Krim pemutih dengan kandungan hidrokuinon termasuk kosmetik golongan Ic yaitu kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan penandaan. (Anonim, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

D. Analisis Krim Pemutih

Sediaan krim pemutih merupakan suatu emulsi yang didalamnya terkandung zat yang akan dianalisis. Sebelum dilakukan analisis, sediaan krim tersebut dipreparasi dengan cara emulsi dirusak terlebih dahulu dan zat aktif diisolasi dari sistem emulsi. Stabilitas emulsi akan rusak jika sistem campurannya terganggu oleh:

1. Penambahan salah satu fase emulsi

2. Penambahan asam atau basa kuat seperti HCl, H2SO4, NaOH

3. Penggojogan yang kuat

4. Pengaturan pH

5. Perubahan suhu

Setelah sistem emulsi rusak, zat aktif dipisahkan dari emulsi dengan cara

Dokumen terkait