• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI TEKNIS D AN GAM BAR Perhatian:Perhatian:

Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini

A. Ur aian Spesifikasi Teknis

Ur aian spesifikasi teknis disusun berdasar kan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai jenis pekerj aan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak mengar ah kepada mer k/ produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam neger i;

2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI); 3. M etoda pelaksanaan harus logis, r ealistik dan dapat dilaksanakan; 4. Jangka w aktu pelaksanaan har us sesuai dengan metoda pel aksanaan; 5. M encantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah per alatan utama

minimal yang diper lukan dalam pelaksanaan peker jaan;

6. M encantumkan syar at- syar at bahan yang dipergunakan dal am pelaksanaan peker jaan;

7. M encantumkan syar at- syar at pengujian bahan dan hasil pr oduk;

8. M encantumkan kriter ia kinerja produk (output performance) yang diinginkan;

9. M encantumkan tata cara pengukur an dan tata car a pembayar an. 10.Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi :

a. Pokja ULP har us mengidentifikasi bahaya setiap jenis bahan bangunan konstr uksi yang akan digunakan untuk peker jaan permanen maupun untuk pekerjaan sementara atau penunjang, dan menetapkan spesifikasi teknis setiap jenis bahan yang boleh di gunakan;

b. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang digunakan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan r isikonya, dan diber i penjelasan car a penggunaan yang benar dan selamat;

c. Setiap jenis bahan bangunan konstr uksi yang ter golong sebagai bahan berbahaya dan ber acun (B3), seperti cat, thinner , gas acetylene, BBM , BBG, bahan peledak, dll, har us diberi penjel asan bahayanya, car a pengangkutan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian risiko dan car a pembuangan limbahnya sesuai dengan pr osedur dan/ atau per atur an per undangan yang ber laku;

d. Infor masi tentang penanganan B3 dapat diper oleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan (M ater ial Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber - sumber yang berkompeten dan/ atau berw enang.

11.Spesifikasi Per alatan Konstr uksi dan Per alatan Bangunan :

a. Pokja ULP har us mengidentifikasi bahaya setiap jenis alat dan perkakas yang akan digunakan untuk pelaksanaan konstr uksi, maupun per alatan permanen kelengkapan bangunan konstruksi dan menetapkan spesifikasi teknis setiap jenis alat yang har us digunakan ter sebut;

b. Setiap jenis alat dan per kakas yang digunakan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan r isikonya ser ta lebih mudah penggunaan dan peraw atannya, dan diberi penjelasan singkat car a penggunaan dan pemelihar aannya;

sistem perlindungan atau kelengkapan pengaman untuk mencegah papar an (expose) bahaya secar a langsung ter hadap tubuh peker ja; d. Infor masi tentang jenis, car a penggunaan/ pemelihar aan/

pengamanannya alat dan perkakas dapat diper oleh dar i manual pr oduk dar i pabrik pembuatnya, ataupun dar i pedoman/ per atur an pihak yang kompeten.

12.Spesifikasi Proses/ Kegi atan:

a. Pokja ULP dan/ atau Ahli K3/ Petugas K3 har us mengidentifi kasi bahaya dar i setiap jenis proses atau tahapan kegiatan peker jaan konstr uksi, dan menetapkan spesi fikasi pr oses/ kegiatan yang harus dilakukan oleh penyedi a;

b. Setiap jenis pr oses/ kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan ri sikonya, dan diberi penjel asan pr osedur kerja yang lebih aman dan selamat;

c. Setiap proses/ kegiatan har us dilengkapi dengan prosedur ker ja, sistem perlindungan ter hadap pekerja, per lengkapan pengaman, dan r ambu- rambu per ingatan dan kew ajiban peker ja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada pr oses ter sebut;

d. Setiap jenis proses/ kegiatan peker jaan yang bar u, atau pada keadaan yang berbeda, har us lebih dulu dilakukan analisis bahaya dan r isikonya (Job Safety Analysis) dan har us dilakukan tindakan pengendaliannya;

e. Setiap pr oses/ kegiatan yang berbahaya har us melalui pr osedur izin kerja lebih dulu dar i penanggung-jaw ab pr oses dan Ahli K3 Konstruksi;

f. Setiap proses dan kegiatan peker jaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga ker ja dan/ atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis peker jaan/ tugasnya, ter masuk kompetensi melaksanakan pr osedur keselamatan dan kesehatan ker ja yang sesuai pada jenis peker jaan/ tugasnya ter sebut.

13.Spesifikasi M etode Konstruksi/ M etode Pelaksanaan/ M etode Kerja

a. Identifikasi bahaya har us dilakukan ter hadap setiap metode konstr uksi/ metode pelaksanaan peker jaan, dan per syar atan teknis untuk mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dan kecel akaan kerja;

b. M etode kerja har us disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan per alatan, per kakas, mater ial dan konstr uksi sementara, yang sesuai dengan kondisi lokasi/ tanah/ cuaca, dan dapat diker jakan oleh pekerja dan oper ator yang ter latih;

c. Per syar atan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metoda ker ja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, per kakas, mater ial dan konstr uksi sementar a dengan ur utan ker ja yang sistematis, guna memper mudah pekerja dan operator beker ja dan dapat melindungi pekerja, alat dan mater ial dar i bahaya dan r isiko kegagalan konstr uksi dan kecel akaan kerja; d. Setiap metode ker ja/ konstr uksi yang diusulkan penyedia, harus

diidentifikasi bahayanya, diuji efektifitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Jika semua faktor kondisi lokasi / tanah/ cuaca, alat, per kakas, mater ial, urutan ker ja dan kompetensi peker ja/ oper ator telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan konstr uksi dan

peker ja/ oper ator, maka metode ker ja dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan gambar dan pr osedur kerja yang sistematis dan/ atau mudah dipahami oleh peker ja/ oper ator ;

e. Setiap tahapan pelaksanaan konstr uksi utama yang mempunyai potensi bahaya har us dilengkapi dengan metode kerja, yang selamat dan aman. M isalnya untuk peker jaan di ketinggian, mutlak harus digunakan perancah, lantai ker ja (platform), papan tepi, tangga ker ja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung di ri (APD) yang sesuai antar a lain helm dan sabuk keselamatan agar pekerja ter lindung dar i bahaya jatuh. Untuk peker jaan saluran galian tanah berpasir yang mudah l ongsor dengan kedalaman 1,5 meter atau lebih, mutlak har us menggunakan turap dan tangga akses bagi peker ja untuk naik/ turun; f. Setiap metoda ker ja har us melalui anali sis dan perhitungan yang

diperlukan berdasar kan data teknis yang dapat diper tanggung- jaw abkan, baik dar i standar yang berlaku, atau melalui penyelidikan teknis dan analisi s labor ator ium maupun pendapat ahli ter kait yang independen.

14.Spesifikasi Jabatan Ker ja Konstruksi

a. Setiap kegiatan/ peker jaan per ancangan, perencanaan, per hitungan dan gambar - gambar konstr uksi, penetapan spesifikasi dan pr osedur teknis ser ta metode pelaksanaan/ konstruksi/ ker ja harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang dipersyar atkan, baik peker jaan ar sitektur , struktur/ sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan penataan lingkungan maupun interior dan jeni s peker jaan lain yang terkait;

b. Setiap tenaga ahli ter sebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen r isiko (identifikasi bahaya, penilaian r isiko dan pengendalian risiko) yang terkait dengan disiplin ilmu dan pengalaman pr ofesi onalnya, dan dapat memastikan bahw a semua potensi bahaya dan r isiko yang ter kait pada bentuk r ancangan, spesifikasi teknis dan metode kerja/ konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang ber laku; c. Setiap kegiatan/ peker jaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkar an,

pemindahan, pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran dsb, har us di lakukan oleh tenaga ahli dan tenaga ter ampil yang ber kompeten berdasar kan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar serta r ujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang ter kait;

d. Setiap tenaga ahli dan tenaga ter ampil di bidang K3 di atas harus mempunyai kemampuan melakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum memulai pekerjaannya, untuk memastikan bahw a potensi bahaya dan r isiko tel ah diidentifikasi dan diberikan tindakan pencegahan ter hadap kecelakaan kerja dan/ atau penyakit di tempat ker ja;

e. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian r isiko, sebelum diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Petugas/ Ahli K3 Konstruksi;

f. Dalam melaksanakan identifikasi bahaya har us dilaksanakan oleh Petugas/ Ahli K3 Konstr uksi/ ber konsultansi dengan Ahli K3 Konstruksi.

B. Keterangan Gambar

Gambar- gambar untuk pelaksanaan peker jaan har us ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) secar a terinci, lengkap dan jelas, antar a lain :

1.

Peta Lokasi

2.

Lay out

3.

Potongan memanjang

4.

Potongan melintang

5.

Detail-detail konstr uksi

Keterangan

1. Spesifikasi Teknis dilampir kan dalam bentuk file lain dengan nama “ Spesifikasi Teknis.pdf” yang dapat diunduh melalui fasilitas disediakan dalam aplikasi SPSE. Spesifikasi Teknis mer upakan satu kesatuan yang tidak terpisah dar i Dokumen Pengadaan ini.

2. Gambar - gambar desain dilampir kan dalam bentuk file lain dengan nama “ Gambar .pdf” yang dapat diunduh melalui fasilitas disediakan dalam aplikasi SPSE. Gambar- gambar desain mer upakan satu kesatuan yang tidak ter pisah dar i Dokumen Pengadaan ini.