• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KEADAAN UMUM PENELITIAN

4.3 Spesifikasi Unit Penangkapan

Berdasarkan Undang-undang Perikanan No 45 Tahun 2009, kapal adalah sebagai alat bantu operasional dalam melakukan pengoperasian penangkapan ikan dan juga sebagai alat sarana pendukung utama dalam melakukan aktivitas-aktivitas di laut. Adapun fungsi utama kapal atau perahu adalah sebagai alat transportasi, sarana transportasi dengan menggunakan kapal untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, penampung ikan, dan pembudidayaan ikan.

4.3.1 Kapal

Berdasarkan Undang-undang Perikanan No 45 Tahun 2009, Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan,dan penelitian eksplorasi perikanan.

Menurut data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh (2011), jenis-jenis kapal yang beroperasi di perairan Meulaboh umumnya menggunakan kapal motor dan sebagian kecil nelayan menggunakan motor tempel, perahu tanpa motor dan kapal motor. Adapun jenis kapal yang digunakan masyarakat Desa Suak Seumaseh adalah motor tempel berkisar antara 25-30 unit.

20

Adapun jumlah armada kapal perikanan di Kabupaten Aceh Barat 2011 dapat di lihat pada tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3. Jumlah Kapal di Perairan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

NO Tahun PTM MT KM Jumlah

1. 2009 25 40 596 661

2. 2010 141 74 536 751

3. 2011 189 138 565 892

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh,diolah kembali

Berdasarkan tabel 3 diatas, dijelaskan bahwa jumlah kapal yang ada di Kabupaten Aceh Barat tahun 2009 berjumlah 661 kapal dibandingkan tahun 2010 mencapai 751 kapal, hal ini disebabkan pada tahun 2010 banyak bantuan yang diberikan oleh pihak dornatur luar(NGO)yang difasilitasi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan. Pada tahun 2011 jumlah kapal mengalami peningkatan mencapai 892, disebabkan oleh permintaan ikan di pasar yang meningkat.

Dalam satu manajemen usaha penangkapan ikan, berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat dijelaskan bahwa, jenis kapal yang sering digunakan oleh nelayan untuk melakukan pengoprasian alat tangkap trammel net di Desa Suak Seumaseh adalah kapal tempel, dengan panjang kapal 5 meter dan lebar 1,5 meter. Mesin yang digunakan kapal tempel adalah mesin dompeng dengan jumlah armada 2 orang per kapal.

4.3.2 Alat

Trammel net adalah jaring insang yang memiliki ciri khusus dan terdiri dari tiga lapis jaring, dua lapis disebelah luar ukuran mata jaring lebih besar dari lapisan

21

dalam. Trammel net disebut juga jaring gondrong atau jaring tiga lapis (Jatilap) yang dioperasikan pada dasar perairan dan permukaan perairan (Subani dan Barus,1989).

Berdasarkan data dilapangan alat tangkap trammel net yang digunakan di Desa Suak Seumaseh sebanyak 10 piece per kapal dengan bentuk umum jaring di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Suak Seumaseh mempunyai dimensi dengan panjang jaring berkisar 32 meter, tinggi jaring berkisar 6 meter dan kedalaman jaring saat melakukan pengoprasian berkisar 12-14 meter.

Gambar 2 Alat tangkaptrammel net

Meterial atau bahan jaringtrammel net yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Badan Jaring

Badan jaring padatrammel net dibentuk oleh tiga lapis jaring, yang terdiri dari satu lapis jaring bagian dalam (inner net) yang berfungsi untuk menjerat udang atau ikan yang membentuk kantong, biasanya terbuat dari monofilamen.

22

Dua lapis jaring bagian luar(outer net)berfungsi sebagai penguat jaring bagian dalam serta sebagai kerangka untuk terbentuknya kantong pada jaring bagian dalam, bahannya terbuat dari multifilamen.

Mata jaringinner netyang berukuran 1,75 inchi digunakan jaring berukuran 10 inchi untuk bagian outer netdan jika inner netmenggunakan jaring dengan ukuran 2 inchi maka untuk outer net digunakan jaring dengan ukuran10inchi.Bahan yang digunakan untuk jaringouter netadalah nylon dan plastik untuk jaringinner net. 2. Selvedge

Selvedge adalah bagian jaring yang menghubungkan badan jaring bagian atas dengan tali pelampung dan dengan tali pemberat bagian bawah. Fungsi dari selvedgeadalah untuk melindungi jaring, terutama pada bagian bawah jaring agar kuat saat bergesekan dengan dasar perairan.

3. Tali Ris

Tali ris yang digunakan terbuat dari bahan tambang atau polyethylene dengan ukuran diameter 4 mm untuk tali ris atas dan 2,5 mm untuk tali ris bawah. Taliris atas berfungsi untuk mengantungkan badan jaring dan tempat mengikatkan pelampung. Tali ris bawah berfungsi untuk tempat mengikatkan pemberat dan menghubungkan pemberat dengan badan jaring.

4. Tali Selambar

Tali selambar berfungsi untuk menghubungkan jaring dengan kapal yang disebut tali selambar belakang, sedangkan tali selambar depan adalah tali yang menghubungkan jaring dengan pelampung tanda. Bahan tali selambar ialah

23

polyethylene.Panjang tali selambar yang biasa digunakan sekitar 130 - 150 m dengan diameter 6 mm.

5. Pelampung(float)

Fungsi pelampung adalah untuk mengangkat tali ris atas agar jaring terbentang sempurna dalam air. Jenis pelampung yang digunakan biasanya terbuat dari bahan plastik dan gabus. Jumlah pelampung yang digunakan biasanya 42 buah per piece jaring dengan panjang tiap gabus 3 cm dan diameter 4 cm.

6. Pemberat (sinker)

Pemberat berfungsi sebagai penyeimbang dari kekuatan apung(buoyancy force) yang dihasilkan oleh pelampung sehingga jaring dapat terbentang ke arah dasar air dan kedudukan jaring stabil. Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari timah. Jumlah pemberat yang biasanya digunakan sebanyak 240 buah/piece jaring atau sekitar 4 kg dengan panjang tiap pemberat 2 cm dan diameter 1,5 cm. Pemberat tambahan yang digunakan 2 buah biasanya berupa batu bata atau batu kali dan beratnya sekitar 7-10 kg.

7. Pelampung Tanda

Pelampung tanda adalah pelampung yang terdapat pada permukaan perairan yang berfungsi sebagai tanda bagi pelintas perairan lainnya bahwa di tempat tersebut sedang dioperasikan trammel net. Pelampung tanda terbuat dari gabus dan diberi tambahan bendera sebagai penanda.

Berdasarkan data dilapangan, teknik pengoprasian trammel netdi perairan Meulaboh Desa Suak Seumaseh dengan cara lingkaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan dilokasi penelitiandijelaskan bahwa teknik pengoprasian dilakukan

24

dengan perahu motor tempel dengan armada 2 orang, cara lingkaran di bagi beberapa tahap, diantaranya :

1. Setting

Saat settingyang pertama diturunkan adalah pelampung tanda disusul dengan tali ris kemudian jaring dan terakhir pemberat tambahan dengan kapal tetap bergerak dengan kecepatan rendah.

2. Sweping

Setelah semua jaring diturunkan dan tali selambar terikat pada haluan kapal maka kapal bergerak untuk menarik jaring didasar perairan sehingga jaring membentuk setengah lingkaran.

3. Hauling

Proses penyapuan jaring di dasar perairan dilakukan selama kurang lebih 60 menit setelah itu jaring diangkat ke kapal (hauling) dan dilakukan pengambilan hasil tangkapan dari badan jaring.

Dokumen terkait