Dimana : Dimana : LcLc : : Panjang Panjang busurbusur lingkaran
lingkaran R
R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan
∆∆
: Sudut tikungan: Sudut tikunganb.
b. Lengkung busur lingkaran dengan lengkung peralihan (Lengkung busur lingkaran dengan lengkung peralihan (
Sp
Spiirraall
- -CircleCircle
- -Sp Spiiralral
) )Lengkung terdiri atas bagian lengkungan (Circle) dengan Lengkung terdiri atas bagian lengkungan (Circle) dengan bagian
bagian peralihan peralihan (Spiral) (Spiral) untuk untuk menghubungkmenghubungkan an dengandengan bagian yang lurus
bagian yang lurus FC. Dua bagian lengkung di FC. Dua bagian lengkung di kanan-kiri FCkanan-kiri FC itulah yg disebut Spiral. (lihat perbedaan dengan FC).
Gambar 2.2 Lengkung SCS Gambar 2.2 Lengkung SCS Xs Xs = Ls ( 1 -= Ls ( 1 -
.
.
) ) YsYs ==
.
.
DimanaDimana : : Dimana Dimana ::
Xs
Xs : : Absis Absis titik titik SCSC pada garis ta pada garis tangenngen
Ys
Ys : : Ordinat Ordinat titik titik SC SC padapada garis tegak lurus
garis tegak lurus Ls Ls : : PanjangPanjang lengkung lengkung peralihan peralihan Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan
R
R : : JariJari – – jari jari tikungan tikungan
R
R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan
P
P == YsYs – – (R(1 (R(1 – – cos cos ѲѲs))s)) KK = Ls= Ls – – ( ( .
. )) – – (R sin (R sin ѲѲs)s)
Dimana :
Dimana : Dimana :Dimana :
P
P : : PergesePergeseran ran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
K
K : : Absis Absis dari dari p p pada pada garisgaris tangen spiral
tangen spiral Ys
Ys : : Ordinat Ordinat titik titik SC SC padapada garis tegak lurus
garis tegak lurus
Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan R
R : : JariJari – – jari jari tikungan tikungan R R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan
Ѳ
Ts
Ts = (R + P) . tan ½ ∆= (R + P) . tan ½ ∆33+ + K K EsEs = (= (
+ +
∆∆
) ) – – R RDimana
Dimana : : Dimana Dimana ::
Ts
Ts : : Titik Titik dari dari tangen tangen keke spiral
spiral
Es
Es : : Jarak Jarak dari dari PI PI ke ke busurbusur lingkaran
lingkaran R
R : : JariJari – – jari jari tikungan tikungan R R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan P
P : : Pergeseran Pergeseran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
P
P : : Pergeseran Pergeseran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
∆
∆ : Sudut tikungan: Sudut tikungan ∆∆ : : Sudut Sudut tikungantikungan K
K : : Absis Absis dari dari p p pada pada garisgaris tangen spiral tangen spiral Ltot Ltot = = Lc Lc + + (2 (2 . . Ls)Ls) Dimana : Dimana : Ltot
Ltot : : Panjang Panjang total total lenkunglenkung Lc
Lc : : Panjang Panjang busur busur lingkaranlingkaran Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan
c.
c. Bentuk tikunganBentuk tikungan
Sp Spiiralral
– –Sp Spiiralral
Lengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa Lengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa adanya circle. Ini merupakan model SCS tanpa circle. adanya circle. Ini merupakan model SCS tanpa circle. Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan sangat tinggi. (lihat perbedaan dengan SCS).
Gambar 2.3 Lengkung SS Gambar 2.3 Lengkung SS Xc Xc = Ls ( 1 -= Ls ( 1 -
.
.
) ) YcYc ==
.
.
DimanaDimana : : Dimana Dimana ::
Xc
Xc : : Absis Absis titik titik SC SC padapada garis tangen
garis tangen
Yc
Yc : : Ordinat Ordinat titik titik SCSC pada garis teg pada garis tegakak
lurus lurus Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan
Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan R
R : : JariJari – – jari jari tikungan tikungan R R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan
P
P == YsYs – – (R(1 (R(1 – – cos cos ѲѲs))s)) KK = Ls= Ls – – ( ( .
. )) – – (R sin (R sin ѲѲs)s)
Dimana :
Dimana : Dimana :Dimana :
P
P : : Pergeseran Pergeseran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
K
K : : Absis Absis dari dari p p padapada garis tangen spiral garis tangen spiral Ys
Ys : : Ordinat Ordinat titik titik SC SC padapada garis tegak lurus
garis tegak lurus
Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan R
Ѳ
Ѳs s : : Sudut Sudut lengkung lengkung spiralspiral ѲѲs s : : Sudut Sudut lengkunglengkung spiral spiral Ts Ts = (R + P) . tan ½ ∆= (R + P) . tan ½ ∆33+ K + K EsEs = (= (
+ +
∆∆
) ) – – R R DimanaDimana : : Dimana Dimana ::
Ts
Ts : : Titik Titik dari dari tangen tangen keke spiral
spiral
Es
Es : : Jarak Jarak dari dari PI PI keke busur lingkaran busur lingkaran R
R : : JariJari – – jari jari tikungan tikungan R R : : JariJari – – jari tikungan jari tikungan P
P : : Pergeseran Pergeseran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
P
P : : Pergeseran Pergeseran tangentangen terhadap spiral terhadap spiral
∆
∆ : Sudut tikungan: Sudut tikungan ∆∆ : : Sudut Sudut tikungantikungan K
K : : Absis Absis dari dari p p pada pada garisgaris tangen spiral tangen spiral Ltot Ltot = = 2 2 . . LsLs Dimana : Dimana : Ltot
Ltot : : Panjang Panjang total total lenkunglenkung Ls
Ls : : Panjang Panjang lengkunglengkung peralihan
peralihan
2.3.9.4
2.3.9.4 Daerah Bebas SampingDaerah Bebas Samping
Ruang yang disediakan pada suatu tikungan, agar pengemudi Ruang yang disediakan pada suatu tikungan, agar pengemudi mempunyai kebebasan pandangan, sesuai jarak pandang yang mempunyai kebebasan pandangan, sesuai jarak pandang yang dipersyaratkan
dipersyaratkan
2.3.9.5
2.3.9.5 Pelebaran PerkerasaPelebaran Perkerasan Jalan n Jalan Pada TikunganPada Tikungan
Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan konsistensi geometrik jalan agar kondisi mempertahankan konsistensi geometrik jalan agar kondisi operasional lalu lintas ditikungan sama dengan di bagian lurus. operasional lalu lintas ditikungan sama dengan di bagian lurus. Pelebaran jalan ditikungan mempertimbangkan :
Pelebaran jalan ditikungan mempertimbangkan :
--
Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetapKesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetap pada lajurnya.--
Penambahan lebar (ruang) lajur yang dipakai saat kendaraanPenambahan lebar (ruang) lajur yang dipakai saat kendaraan melakukan gerakan melingkar. Dalam segala hal pelebaran melakukan gerakan melingkar. Dalam segala hal pelebaran ditikungan harus memenuhi gerak perputaran kendaraan ditikungan harus memenuhi gerak perputaran kendaraan rencana sedemikian sehingga proyeksi kendaraan tetap pada rencana sedemikian sehingga proyeksi kendaraan tetap pada lajurya.lajurya.
--
Pelebaran ditikungan ditentukan oelh radius belok kendaraanPelebaran ditikungan ditentukan oelh radius belok kendaraan rencana.rencana.
--
Pelebaran yang lebih kecil dari 0,6 m dapat diabaikan.Pelebaran yang lebih kecil dari 0,6 m dapat diabaikan.2.3.10
2.3.10 Alinemen VerticalAlinemen Vertical
Alinement verikal terdiri atas bagian landai vertikal dan Alinement verikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian
bagian lengkung lengkung vertikal. vertikal. Ditinjau Ditinjau dari dari titik titik awal awal perencanaan perencanaan ,, bagian landai
bagian landai vertikal vertikal dapat dapat berupa landai berupa landai positif positif (tanjakan), (tanjakan), atauatau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Dagian lengkung landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Dagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau l
vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung.engkung cembung.
2.3.10.1
2.3.10.1 Kelandaian MaksimumKelandaian Maksimum
Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan yang berarti. kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan yang berarti. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan
bermuatan penuh penuh yang yang mampu mampu bergerak bergerak dengan dengan penurunanpenurunan kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan semula tanpa harus kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah. Kelandaian maksimum untuk berbagai menggunakan gigi rendah. Kelandaian maksimum untuk berbagai R ditetapkan dalam Tabel
R ditetapkan dalam Tabel
Tabel 2.24 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan Tabel 2.24 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan
Vr Vr (km/jam) (km/jam) 120 120 110 110 100 100 80 80 60 60 50 50 40 40 < < 4040 Kelandaian Kelandaian Maksimal Maksimal (%) (%) 3 3 3 3 4 4 5 5 8 8 9 9 10 10 1010
Panjang lritis yaitu panjang landai maksimum yang harus Panjang lritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disediakan agar kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya disediakan agar kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian sehingga penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh sedemikian sehingga penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh Vr. Lama perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari satu menit. Vr. Lama perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari satu menit. Panjang kritis dapat ditetapkan dari Tabel 2.25
Panjang kritis dapat ditetapkan dari Tabel 2.25 Tabel 2.25 Panjang Kritis (m) Tabel 2.25 Panjang Kritis (m) Kecepatan Kecepatan pada awal pada awal tanjakan tanjakan Kelandaian (%) Kelandaian (%) (km/jam) (km/jam) 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 1010 80 80 630 630 460 460 360 360 270 270 230 230 230 230 200200 60 60 320 320 210 210 160 160 120 120 110 110 90 90 8080 2.3.10.2
2.3.10.2 Lengkung VerticalLengkung Vertical
Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian dengan tujuan :
mengalami perubahan kelandaian dengan tujuan :
--
Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaianMengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian--
Menyediakan jarak pandang hentiMenyediakan jarak pandang hentiLengkung vertikal dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk Lengkung vertikal dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk parabola sederhana
parabola sederhana
--
Jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkungJika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung vertikal cembung, panjangnya dietapkan dengan rumus : vertikal cembung, panjangnya dietapkan dengan rumus :L
L ==
405
405
--
Jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkungJika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung vertikal cekung, panjangnya ditetapkan dengan rumus :vertikal cekung, panjangnya ditetapkan dengan rumus :
L
L = 2 . S -= 2 . S -
405405
Panjang minimum lengkung vertikal ditentukan dengan Panjang minimum lengkung vertikal ditentukan dengan menggunakan rumus
L L = = A A . . Y Y LL ==
405
405
Dimana : Dimana : LL = = Panjang Panjang lengkung lengkung vertikal vertikal (m)(m) A
A = = Perbedaan Perbedaan grade grade (m)(m) Jh
Jh = = Jarak Jarak pandang pandang henti henti (m)(m) Y
Y = = Faktor Faktor penampilan penampilan kenyamanan,kenyamanan, didasarkan pada tinggi objek 10 cm dan didasarkan pada tinggi objek 10 cm dan tinggi mata 120 cm
tinggi mata 120 cm S
S = = jarak jarak pandang pandang menyiap menyiap (m)(m)
Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari, Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari, kenyamanan dan penampilan. Y ditentukan sesuai Tabel 2.26 kenyamanan dan penampilan. Y ditentukan sesuai Tabel 2.26
Tabel 2.26 Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan Y Tabel 2.26 Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan Y
Kecepatan Rencana Kecepatan Rencana (km/jam) (km/jam) Faktor Penampilan Faktor Penampilan Kenyamanan Kenyamanan <40 1,5 <40 1,5 40 40 – – 60 60 33 >60 8 >60 8
Panjang lengkung verrtikal bias ditentukan langsung sesuai Panjang lengkung verrtikal bias ditentukan langsung sesuai table yang didasarkan pada penampilan, kenyamanan, dan jarak table yang didasarkan pada penampilan, kenyamanan, dan jarak pandang :
pandang :
Tabel 2.27 Panjang Minimum Lengkung Vertikal Tabel 2.27 Panjang Minimum Lengkung Vertikal Kecepatan Kecepatan Rencana Rencana (km/jam) (km/jam) Perbedaan Perbedaan Kelamdaian Kelamdaian Memanjang (%) Memanjang (%) Panjang Panjang Lengkung Lengkung (m) (m) <40 <40 1 1 2020 – – 30 30 40 40 – – 60 60 0,6 0,6 4040 – – 80 80 >60 >60 0,4 0,4 8080 – – 150 150
a.
a. Lengkung vertical cembungLengkung vertical cembung
Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada diatas permukaan jalan yang kedua tangen berada diatas permukaan jalan yang bersangkutan
bersangkutan
Gambar 2.4 Lengkung Vertikal Cembung Gambar 2.4 Lengkung Vertikal Cembung
Tabel 2.28 Ketentuan Tinggi Untuk Jenis Jarak Pandang Tabel 2.28 Ketentuan Tinggi Untuk Jenis Jarak Pandang
Untuk Jarak Untuk Jarak Pandang Pandang h1 (m) h1 (m) Tinggi Mata Tinggi Mata h2 (m) h2 (m) Tinggi Obyek Tinggi Obyek Henti (Jh) Henti (Jh) 1,05 1,05 0,150,15 Mendahului (Jd) Mendahului (Jd) 1,05 1,05 1,051,05 Panjang L, berdasarkan Jh Panjang L, berdasarkan Jh Jh Jh < < L L Jh Jh > > LL L L ==
LL = 2 Jh -= 2 Jh-
Dimana : Dimana : LL = = Panjang Panjang lengkunglengkung A
A = = Perbedaan Perbedaan gradegrade Jh
Jh = = Jarak Jarak pandang pandang hentihenti
Panjang L, berdasarkan Jd Panjang L, berdasarkan Jd Jd Jd < < L L Jd Jd > > LL L L ==
LL = 2 Jh -= 2 Jh-
Dimana : Dimana : LL = = Panjang Panjang lengkunglengkung A
Jd
Jd = = Jarak Jarak pandang pandang mendahuluimendahului
Minimum panjang horizontal dari lengkung vertical Minimum panjang horizontal dari lengkung vertical cembung berdasarkan jarak pandang henti bila digunakan cembung berdasarkan jarak pandang henti bila digunakan kecepatan rendah V = 20
kecepatan rendah V = 20 – – 30 km/jam mengikuti rumus 30 km/jam mengikuti rumus L L ==
360
360
Dimana : Dimana : LL = = Panjang Panjang lengkunglengkung A
A = = Perbedaan Perbedaan gradegrade V
V = = Kecepatan Kecepatan rencanarencana
Jika jarak pandang < Jika jarak pandang < panjang
panjang lengkung lengkung verticalvertical (S<L)
(S<L)
Jika jarak pandang > Jika jarak pandang > panjang
panjang lengkunglengkung vertical (S>L) vertical (S>L) L L ==
100 (
100 (√ √ 2ℎ1+2ℎ1+√ √ 2ℎ2)2ℎ2)
LL = 2S -= 2S -200 (200 (√ √ 2ℎ1+2ℎ1+√ √ 2ℎ2)2ℎ2) Dimana : Dimana : LL : : Panjang Panjang lengkunglengkung S
S : : Jarak Jarak pandang pandang hentihenti A
A : : Perbedaan Perbedaan gradegrade h1
h1 : : Tinngi Tinngi matamata h2
Adapun untuk mencari panjang lengkung dengan Adapun untuk mencari panjang lengkung dengan bantuan grafik, seperti :
bantuan grafik, seperti :
Gambar 2.5 Grafik Panjang Lengkung Vertikal Gambar 2.5 Grafik Panjang Lengkung Vertikal
Cembung Cembung
b.
b. Lengkung vertical cekungLengkung vertical cekung
Adalah suatu lengkung dimana titik perpotongan Adalah suatu lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada dibawah permukaan jalan
Gambar 2.6 Lengkung Vertikal Cekung Gambar 2.6 Lengkung Vertikal Cekung
Jika jarak pandang < Jika jarak pandang < panjang
panjang lengkunglengkung vertical (S<L)
vertical (S<L)
Jika jarak pandang > Jika jarak pandang > panjang
panjang lengkung lengkung verticalvertical (S>L) (S>L) L L ==
122+3,5
122+3,5
LL = 2S -= 2S -122+3,5122+3,5
Dimana : Dimana : LL : : Panjang Panjang lengkunglengkung S
S : : Jarak Jarak pandang pandang hentihenti A
Adapun untuk mencari panjang lengkung dengan Adapun untuk mencari panjang lengkung dengan bantuan grafik, seperti :
bantuan grafik, seperti :
Gambar 2.7 Grafik Panjang Lengkung
Gambar 2.7 Grafik Panjang Lengkung VertikalVertikal Cekung