Standar adalah acuan yang digunakan dalam mengevaluasi hasil pemeliharaan untuk dapat menentukan kondisi peralatan yang dipelihara. Standar yang ada berpedoman kepada: instruction manualdari pabrik, standar-standar internasional maupun nasional (IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, SPLN, SNI dan lain-lain) dan pengalaman serta observasi/ pengamatan operasi di lapangan.
3.2.1 In Service Visual Inspection
Tabel 3-1 Standar evaluasi In Service Visual Inspection
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
CURRENT CARRYING/PEMBAWA ARUS
Bare Conductor OHL
(termasuk ACSR ,
TACSR& ACCC)
Konduktor
penghantarrantas, putus atau mekar
Andongan konduktor tidak normal
Arus tidak dapat disalurkan
Jarak bebas tidak terpenuhi
Peredam getaran (vibration damper)lepas atau hilang
Peredam getaran (vibration damper)bergeser
Peredam getaran (vibration damper)korosi
Konduktor rantas atau putus
Tidak bisa menahan getaran konduktor
Peredam getaran (vibration damper) patah atau rusak
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Klem spacer lepas atau hilang
Spacer bergeser atau kendor
Konduktor rantas atau putus
Konduktor tidak terentang sempurna
Ada benda asing (binatang, benang, layang-layang,
balon, sampah) atau
tersangkut
Terjadi hubung singkat antar fasa dan fasa ke tanah (ground)
Conductor joint (midspan joint)
midspan joint pecah
midspan jointbengkok
temperature midspan joint tinggi
Konduktor rantas atau putus
Terjadi panas pada
sambungan, kemampuan
mekanis midspan berkurang yang berakibat konduktor putus
Konduktor rantas atau putus
Conductor jumper (konduktor
penghubung)
Konduktor penghubung
mekar atau rantas
Konduktor penghubung
lepas
temperature Conductor
jumper tinggi
Counter weight ada kelainan
Konduktor penghubungputus
Terjadi hubung singkat fasa ke tanah(ground)
Conductor jumper rantas atau putus
Terjadi hubung singkat fasa ke tanah(ground)
Jumper joint
Jumper joint mekar atau rantas.
jumper jointputus
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
temperature jumper joint tinggi
Temperature midspan joint menjadi tinggi
Temperature midspan joint menjadi tinggi dan konduktor rantas atau putus.
INSULATION/ISOLASI
Ceramics Isulations Piring insulator pecah, retak & flash
Pin ikatan insulator tidak lengkap atau aus
Ikatan insulator korosi
Piring insulator kotor
Kondisi Insulator miring
Ada benda asing (binatang, benang, balon, sampah) atau tersangkut
Penurunan Level BIL dan
Creepage Distance pada insulator
Penurunan mechanical
strength pada renceng insulator
Penurunan mechanical
strength pada renceng insulator
Penurunan Level BIL dan
Creepage Distance pada
insulator
Penurunan mechanical
strengthpada traves
Terjadi hubung singkat antar fasa dan fasa ke tanah (ground)
Non Ceramics
Isulations
Piring insulator pecah, retak,flashdan sobek
Penurunan Level BILdan
Creepage Distance pada insulator
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Pin ikatan insulator tidak lengkap atau aus
Ikatan insulator korosi
Piring insulator kotor
Kondisi Insulator miring
Ada benda asing (binatang, benang, layang-layang,
balon, sampah) atau
tersangkut
Penurunanmechanical strength pada renceng insulator
Penurunanmechanical strength pada renceng insulator
Penurunan Level BIL dan
Creepage Distance pada insulator
Penurunan mechanical
strengthpada traves
Terjadi hubung singkat antar fasa dan fasa ke tanah (ground)
Isolasi udara (Ground Clearence)
Periksa jarak bebas SUTT / SUTET (fasa ke fasa & fasa ke tanah) menggunakan Ranging Meter, apakah
sesuai ketentuan yang
berlaku (Lampiran
Peraturan Menteri
Pertambangan & Energi Nomor: 01.P/47/MPE/1992 Tanggal: 7 Februari 1992) dan peliharalah
Terjadi hubung singkat antar fasa dan fasa ke tanah (ground)
STRUCTURE
Halamantower
Halaman tower kotor, ada pohon / semak belukar atau dimanfaatkan orang lain
Halaman tower ada jalan longsor atau banjir
Mengganggu saat ada
pekerjaan pemeliharaan
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Patok batas pecah atau hilang
Patok batas retak
Patok batas tertimbun
Batas kepemilikan tanah hilang
Batas kepemilikan tanah hilang
Batas kepemilikan tanah hilang
Stub
Stubkorosi
Stubbengkok
Stub tertimbun tanah atau tergenang air Tower roboh Tower miring Stubkorosif Pondasi Kopel pondasipatah, bengkok, retak
Kopel pondasi amblas atau tertimbun tanah
Tower miring
Kopel pondasi rusak atau patah
Chimney/ kepala pondasi retak atau pecah.
Chimney/ kepala pondasi tertimbun tanah, tergenang air atau amblas
Chimney/ kepala pondasi bergeser atau miring
Tower roboh
Pondasi rusak
Tower miring atau roboh
Bracing(Leg,
Common body, Body, Traverse)
Konstruksi tiang bergeser atau miring
Konstruksi tiang korosi
Konstruksi tiang bengkok atau hilang.
Cat/galvanisterkelupas
Mur & baut korosi
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Besi tower korosi
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Plat sambungan
rangkahilang atau bengkok
Plat sambungan rangka kendor
Plat sambungan rangka korosi
Mur & baut plat sambungan rangka hilang
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Bracing/member/ besi diagonal tidak nempel
Bracing/member/ besi diagonal kendor
Bracing/member/ besi diagonal hilang, tidak terpasang, bengkok atau patah
Bracing/member/ besi diagonal korosi
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Tower miring atau roboh
Ada benda asing (binatang, benang, layang-layang, balon, sampah) atau tersangkut
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
JUNCTION/ PENGHUBUNG
suspension clamp retak atau pecah
Bautsuspension clamp korosi, kendor atau tidak lengkap
Strain clampkorosi, retak, pecah atau tidak lengkap
temperature bautstrain clamptinggi
dead end compression retak, atau bengkok.
bautdead end compression korosi atau tidak lengkap.
temperature dead end
compressiontinggi
socket clavis, bolt clavis, triangle plate, triangle plate link, square plate, turnbucle, link juster, link bolt socket, extension link, adjuster plate mengalami korosi.
ball and pin insulator korosi, bengkok atau tidak lengkap
suspension clampputus
suspension clamplepas
strain clampputus
bautstrain clamp lepas atau putus
dead end compressionputus
bautdead end compression lepas atau putus
temperature dead end
compressionlepas atau putus
mengalami penurunan mechanical strength Insulator lepas PROTECTION Konduktor tanah (EW, GSW, OPGW)
Ada benda asing (binatang, benang, sampah layangan) atau tersangkut
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Peredam getaran (vibration damper)bergeser
Konduktor tanah rantas atau putus
Konduktor tanahrantas atau putus
Konduktor tanah korosi
Armour rod mekar, putus atau tidak lengkap
Joint box konduktor optic hilang
Konduktor yang turun ke joint boxputus atau hilang
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
Konduktor tanah putus
Konduktor tanah putus
Komunikasi terputus Komunikasi terputus Konduktor penghubung Konduktor tanah Konduktor penghubung Konduktor tanahapakahmekar, rantas Konduktor penghubung
Konduktor tanah lepas
Konduktor penghubung
Konduktor tanah putus
Resistansi pentanahan tower tinggi
Arcing horn
Arcing horn salah pasang (tidak simetris)
Arcing horn tidak terpasang atau lepas
Arcing hornkorosi
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
Arcing hornputus
Konduktor penghubung
Konduktor tanah ke tanah
Konduktor penghubung
Konduktor tanah ke tanah kendor atau lepas
Konduktor penghubung
Konduktor tanah ke tanah putus, hilang atau rantas
Resistansi pentanahan tower tinggi
Resistansi pentanahan tower tinggi
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Konduktor penghubung
Konduktor tanah ke tanah
korosi Konduktor penghubung
Konduktor tanah ke tanah putus
Pentanahan (Grounding)
Pentanahan (grounding) terlepas atau kendor
Pentanahan (grounding) hilang, putus atau rantas
Pentanahan (grounding) korosi
Resistansi pentanahan tower tinggi
Resistansi pentanahan tower tinggi
Pentanahan (grounding) putus atau rantas
TLA (Transmision line Arester)
JumperTLAlepas
Insulatorflashatau pecah
Konduktor rantas atau putus
Arus bocor melampaui batas nominal standard
Terjadi hubung singkat fasa ke ground
Pengaman dari Ancaman/ Kemungkinan gangguan akibat manusia
ACD ( Pengahalang Panjat)
Penghalang panjat (Anti Climbing Device) kendor, hilang atau patah
Penghalang panjat (Anti Climbing Device) korosi
Terjadi kecelakaan umum
Terjadi kecelakaan umum Plat Rambu Bahaya
ACD ( Pengahalang Panjat)
Plat rambu bahaya hilang
Plat rampu bahaya rusak
Plat rambu bahaya korosi
Terjadi kecelakaan umum
Terjadi kecelakaan umum
Terjadi kecelakaan umum MONITORING
Baut panjat (step bolt)
Baut panjat (step bolt) kendor
PERALATAN YANG
DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
Baut panjat (step
bolt)hilang, bengkok, patah
atau kurang panjang
dratnya
Baut panjat (step bolt) korosi
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan kerja
Plat Informasi Tower
Plat tanda
penghantarkendor
Plat tanda penghantarsalah pasang
Plat tanda bahaya kendor, pudar, korosi,rusak/ hilang
Plat tanda penghantarpudar
Plat tanda
penghantarkorosi
Plat tanda penghantarrusak atau hilang
Ball signbergeser
Ball signpecah atau hilang
Lampu aviasipecah, mati, rusak atau hilang
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan umum
Terjadi kecelakaan kerja
Terjadi kecelakaan umum
Terjadi kecelakaan umum
3.2.2 Pengujian Thermovisi
Pengukuran suhu dengan thermographyakan selalu memberikan nilai absolut dari objek terukur. Untuk menentukan dengan benar apakah suhu objek terlalu panas (overheating), ada dua pendekatan yang harus dilakukan dalam menyikapi hasil ukur yang didapat:
1. Membandingkan hasil ukur dengan suhu operasi objek
Suhu operasi adalah suhu normal dengan mempertimbangkan faktor pembebanan pada objek dan pengaruh suhu lingkungan disekitarnya (suhuambient). Untuk peralatan SUTT/ SUTET yang berada diluar ruangan, suhu operasi objek umumnya hanya 1°C atau 2°C diatas suhu lingkungan (ambient), sedangkan untuk peralatan dalam ruangan variasinya akan lebih besar.
2. Membandingkan hasil ukur dengan hasil ukur objek lain yang sama disekitarnya (objek tetangga)
Pada suhu operasinya, peralatan listrik yang rusak atau bekerja dalam kondisi tidak normal akan memberikan hasil ukur yang berbeda dengan peralatan listrik lain yang sama disekitarnya. Perbedaan hasil ukur ini (Δ t), dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:
Tabel 3-2 Standar evaluasi pengujian thermovisi
KATEGORI HASIL UKUR (Δ t) KONDISI
I < 5°C Awal kondisi panas berlebih (overheating)
II 5–30°C Peningkatan panas berlebih (overheating)
III > 30°C Panas berlebih (overheating) akut
*Diambil darimanual instructionKamera thermovisi FLIR
3.2.3 Pengukuran Dengan Ranging Meter
Tabel 3-3 Standar evaluasi hasil ranging meter
KATEGORI HASIL UKUR KONDISI
Normal ≥ dari jarak
aman / ROW
Aman dari potensi gangguan akibat ROW
Abnormal < dari jarak aman / ROW
Berpotensi mengakibatkan gangguan penghantar baiktemporerymaupunpermanent
3.2.4 Pengujian Puncture Insulator
Evaluasi terhadap pengujian ini adalah dengan melihat kurva distribusi potensial antar keping insulator. Insulator rusak (breakdown) akan ditunjukkan dengan nilai tegangan keping insulator yang mengalami penurunan dibandingkan nilai tegangan keping insulator yang lain dalam satu renceng seperti gambar di bawah.
Gambar 3-2 Contoh Hasil Pengujian Puncture Insulator
Gambar pertama di atas menunjukkan hasil ukur masing-masing keping insulator dalam satu renceng dalam kondisi normal, sedangkan gambar kedua menunjukkan hasil ukur pada keping nomor 3 mengalami kerusakan (breakdown).
Dalam kegiatan Pemeliharaan SUTT/ SUTET, selain untuk mengetahui kondisi insulator, hasil pengujian kebocoran insulator (puncture test) juga digunakan sebagai standar untuk menentukan apakah suatu pekerjaan pemeliharaan insulator secara bertegangan (On line) dapat dilakukan atau tidak. Bila hasil ukur kebocoran insulator menunjukkan bahwa lebih dari 50% + 1 jumlah insulator dalam satu renceng tidak sesuai standar, maka pekerjaan pemeliharaan insulator harus dilaksanakan secara tidak bertegangan (Off line). Cara menentukan insulator rusak secara elektrik sebagai berikut:
(i) Insulator dianggap rusak jika pembacaannya 30 % atau lebih di bawah bentuk karakteristikkurva normal insulator lain dalam satu string;
(ii) Jika terdapat insulator yang rusak maka nilai insulator sesudahnya akan meningkat sebagai kompensasi dari insulator yang rusak tersebut.
(iii) Jika ada beberapa insulator yang rusak, bandingkan hasil pengukuran dengan hasil pengukuran string lain pada penghantar yang sama untuk melihat deviasi bentuk kurva.
3.2.5 Pengujian Resistansi Pentanahan Tower
Pentanahan tiang berfungsi untuk mengalirkan arus dari konduktor tanah akibat sambaran petir, oleh karena itu nilai pentanahan tiang harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tiang yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran. Batasan nilai pentanahan tiang sebagai berikut:
Tabel 3-4 Standar evaluasi pengujian resistansi pentanahan tower
PERALATAN YANG DIPERIKSA TEGANGAN OPERASI STANDAR
Pentanahan (Grounding)
70 kV ≤ 5 Ohm
150 kV ≤ 10 Ohm
275 kV / 500 kV ≤ 15 Ohm
3.2.6 Download TLA (Arrester Condition Monitoring)
Data leakage currentyang terecord di ACMada 2 yaitu leakage current total dan resistif. Untuk monitoring arus bocor yang sebenarnya pada TLA maka yang dipakai adalah leakage current resistif karena sudah mengambil input dari arus bocor harmonisa ke 3 dst. Untuk Type 3EL2 136-2LM31-4ZA9, nilai resistif leakage current pada 200C yang diperbolehkan adalah <800 µA. Sehubungan dengan lampu indikator merah-kuning-hijau yang terdapat di ACM, berikut ini adalah set-up nya untuk TLA berdasarkan standar dari SIEMENS:
1. Lampu Hijau: Ir < 300 µA
Rekomendasi:TLAberfungsi dengan benar. 2. Lampu Kuning: Ir = 300 s/d 799 µA
Rekomendasi: ulangi tes/ download data setelah 24 jam dan bandingkan dengan TLAdi fasa lain (jika ada) untuk memastikan apakah arus bocor itu bersifat sementara atau permanen.
3. Lampu Merah: Ir ≥ 800 µA
Rekomendasi: TLA berkemungkinan rusak, ualangi tes/ download data setelah 12 jam dan bandingkan dengan TLA di fasa lain (jika ada) untuk memastikan apakah arus bocor itu bersifat sementara atau permanen.
Gambar 3-3 Hasil Download data TLA (salah satu contoh peralatan terpasang di Transmisi PLN)
4 REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN SUTT/ SUTET
Rekomendasi merupakan tindak lanjut yang harus dilaksanakan sebagai evaluasi dari hasil pemeliharaan yang telah dilakukan.Rekomendasi berpedoman kepada instruction manualdari pabrik dan pengalaman serta observasi/ pengamatan operasi di lapangan.