• Tidak ada hasil yang ditemukan

27

Lampiran 2 Penentuan kinerja nanokapsul

1 Efisiensi Enkapsulasi dan Drug Loading (Modifikasi Herdini et al. 2010) Sebanyak 50 mg nanokapsul temulawak digerus, kemudian dilarutkan dalam 25 ml etanol p.a dan disonifikasi selama 15 menit. Hasil sonifikasi disaring, dan larutan filtrat dihitung absorbansinya untuk menentukan kadar kurkumin dalam nanokapsul dengan spektrofotometer UV-vis pada panjang gelombang 430 nm. Perhitungan efisiensi enkapsulasi (EE) dihitung berdasarkan selisih antara jumlah kurkumin awal dalam nanokapsul dengan jumlah kurkumin dalam filtrat terhadap jumlah kurkumin awal, sementara drug loading (DL), dihitung dengan membagi jumlah kurkumin total dalam nanokapsul terhadap berat nanokapsul. Adapun rumus EE dan DL adalah sebagai berikut :

= jumlah kurkumin total jumlah kurkumin dalam iltratjumlah kurkumin total 00

D = jumlah kurkumin total erat nanokapsul 00

2 Uji Aktivitas Antioksidan (Molyneux 2004; Djamil dan Anelia 2009) a Pembuatan larutan DPPH (1.1-diphenyl-2-pycryl hydrazil) ( 00 M)

Zat radikal bebas DPPH (BM 394.33 g/mol) ditimbang ± 3.94 mg, lalu dilarutkan dalam 100 ml etanol p.a

b Pembuatan larutan blangko

arutan DPPH ( 00 M) dipipet ml, kemudian dilarutkan hingga 5 ml dengan etanol p.a ke dalam tabung reaksi.

c Pembuatan larutan uji.

Nanokapsul temulawak ditimbang sebanyak 10 mg, lalu dilarutkan dalam 10 ml etanol (1000 ppm), dan disonfikasi selama 15 menit. Hasil sonifikasi disaring, larutan ekstrak hasil saringan diambil 1 ml, kemudian ditambahkan 1 ml larutan DPPH dan ditambahkan dengan etanol sampai 5 ml ke dalam tabung reaksi.

d Pengukuran serapan

Larutan uji diinkubasi pada suhu 37 oC selama 30 menit, kemudian diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 518 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Aktivitas antioksidan dihitung sebagai persen inhibisi antioksidan terhadap zat radikal bebas, dengan rumus sebagai berikut:

Ham a tan inhi is i ( ) = serapan l angko serapan sampel serapan langko 00

28 Karakteristik Konsentrasi ekstrak temulawak (%) Matriks

Tapioka nanokristalin : Maltodekstrin (% b/b) Sagu nanokristalin : Maltodekstrin (% b/b)

25 : 75 50 : 50 75 : 25 25 : 75 50 : 50 75 : 25 Rendemen (%) 5 32.75 34.64 35.52 31.46 30.02 37.52 10 37.73 37.64 36.95 43.62 44.13 33.19 Efisiensi enkapsulasi (%) 5 56.28 ± 4.45 69.95 ± 2.81 32.89 ± 13.54 58.54 ± 0.18 52.78 ± 2.82 43.52 ± 3.35 10 69.78 ± 1.13 47.15 ± 0.50 37.18 ± 5.63 25.03 ± 14.90 37.31 ± 1.02 45.71 ± 3.98 Drug loading (%) 5 0.14 ± 0.00 0.16 ± 0.01 0.14 ± 0.00 0.14 ± 0.00 0.15 ± 0.01 0.15 ± 0.01 10 0.24 ± 0.02 0.20 ± 0.01 0.18 ± 0.01 0.22 ± 0.01 0.25 ± 0.03 0.28 ± 0.01 Aktivitas antioksidan (%) 5 32.76 ± 1.45 34.09 ± 5.50 39.29 ± 2.60 20.19 ± 2.07 31.30 ± 1.82 31.09 ± 2.12 10 85.25 ± 0.11 85.07 ± 2.14 82.79 ± 0.66 52.60 ±1.31 59.38 ± 1.03 61.47 ± 0.77 Lampiran 3 Hasil uji karakteristik nanokapsul

29 Lampiran 4 Hasil analisis keragaman faktor rasio pati tapioka nanopartikel :

maltodekstrin, dan konsentrasi ekstrak temulawak terhadap karakteristik nanokapsul

Keterangan :

X1 = konsentrasi ekstrak temulawak; X2 = rasio pati nanokristalin : maltodekstrin 1 Efisiensi Enkapsulasi

a Hasil analisis keragaman Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F

X1 1 8.383408 8.383408 0.15 0.7149

X2 2 1808.561267 904.280633 15.83 0.0040*

X1*X2 2 712.246667 356.123333 6.23 0.0343*

* erpengaruh n ata pada α = 0.05 (p < 0.05)

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap rasio penambahan pati

Grup Duncan Rata - rata N X2

A 63.028 4 25 : 75

A 58.553 4 50 : 50

B 35.038 4 75 : 25

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak dan rasio pati yang ditambahkan

Grup Duncan Rata - rata N X1X2

A 69.955 2 550 : 50 A 69.775 2 1025 : 75 B A 56.280 2 525 : 75 B C 47.150 2 1050 : 50 B C 37.185 2 1075 : 25 C 32.890 2 575 : 25 2 DrugLoading

a Hasil analisis keragaman Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F

X1 1 0.01140833 0.01140833 72.05 0.0001*

X2 2 0.00111667 0.00055833 3.53 0.0971

X1*X2 2 0.00221667 0.00110833 7.00 0.0270*

30

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap konsentrasi ekstrak temulawak

Grup Duncan Rata - rata N X1

A 0.206667 6 10

B 0.145000 6 5

rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak dan rasio pati yang ditambahkan

Grup Duncan Rata - rata N X1X2

A 0.23500 2 1025 : 75 B 0.20000 2 1050 : 50 C B 0.18500 2 1075 : 25 C D 0.16000 2 550 : 50 D 0.14000 2 575 : 25 D 0.13500 2 525 : 75

rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

3 Aktivitas antioksidan a Hasil analisis keragaman

Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F X1 1 7201.530075 7201.530075 1655.38 <.0001 *

X2 2 8.816150 4.408075 1.01 0.4177

X1*X2 2 46.365350 23.182675 5.33 0.0467*

* erpengaruh n ata pada α = 0.05 (p < 0.05)

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh konsentrasi ekstrak temulawak Grup Duncan Rata - rata N X1

A 84.375 6 10 B 35.380 6 5

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak dan rasio pati yang ditambahkan

Grup Duncan Rata - rata N X1X2

A 85.255 2 1025 : 75 A 85.075 2 1050 : 50 A 82.795 2 1075 : 25 B 39.290 2 575 : 25 C 34.095 2 550 : 50 C 32.755 2 525 : 75

31 Lampiran 5 Hasil analisis keragaman faktor rasio pati sagu nanopartikel :

maltodekstrin, dan konsentrasi ekstrak temulawak terhadap karakteristik nanokapsul

Keterangan :

X1 = konsentrasi ekstrak temulawak; X2 = rasio pati nanokristalin : maltodekstrin 1 Efisiensi Enkapsulasi

a Hasil analisis keragaman Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F

X1 1 730.5480750 730.5480750 12.14 0.0131*

X2 2 25.0792167 12.5396083 0.21 0.8176

X1*X2 2 637.4469500 318.7234750 5.30 0.0473*

* erpengaruh n ata pada α = 0.05 (p < 0.05)

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh konsentrasi ekstrak temulawak Grup Duncan Rata - rata N X1

A 51.617 6 5 B 36.012 6 10

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak dan rasio pati yang ditambahkan

Grup Duncan Rata - rata N X1X2

A 58.545 2 525 : 75 B A 52.785 2 550 : 50 B A 45.705 2 1075 : 25 B A C 43.520 2 575 : 50 B C 37.305 2 1050 : 25 C 25.025 2 1025 : 75

rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

2 Drugloading

a Hasil analisis keragaman Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F

X1 1 0.03203333 0.03203333 160.17 <.0001*

X2 2 0.00246667 0.00123333 6.17 0.0351*

X1*X2 2 0.00046667 0.00023333 1.17 0.3732

32

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh konsentrasi ekstrak temulawak Grup Duncan Rata - rata N X1

A 0.250000 6 10 B 0.146667 6 5

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap rasio penambahan pati

Grup Duncan Rata - rata N X2

A 0.21500 4 75 : 25

B A 0.20000 4 50 : 50

B 0.18000 4 25 : 75

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

3 Aktivitas antioksidan a Hasil analisis keragaman

Sumber

Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Rata -rata F Hitung Pr > F X1 1 2752.149408 2752.149408 931.69 <.0001*

X2 2 238.218650 119.109325 40.32 0.0003*

X1*X2 2 9.385717 4.692858 1.59 0.2794

* erpengaruh n ata pada α = 0.05 (p < 0.05)

b Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengaruh konsentrasi ekstrak temulawak Grup Duncan Rata - rata N X1

A 57.8167 6 10 B 27.5283 6 5

*rata- rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 0.05

c Hasil uji lanjut Duncan terhadap rasio penambahan pati Grup Duncan Rata - rata N X2

A 46.283 4 75 : 25

A 45.340 4 50 : 50

B 36.395 4 25 : 75

33

Lampiran 6 Hasil analisis statistik uji T a. Tapioka : maltodekstrin 25 :75 (% b/b)

Kelompok statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error Tapioka

25/75 10% 5% 2 2 32.7550 85.2550 1.08187 .04950 .76500 .03500 Hasil uji sampel independen

Uji Levene untuk

kesamaan varians Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor)

Selisih

rata-rata standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai selisih

Bawah Atas

tapioka Asumsi varians

homogen 3.932E19 .000 -68.556 4 .000 -52.50000 .76580 -55.79497 -49.20503 Asumsi varians tidak

34

b. Tapioka : maltodekstrin 50 : 50 (%b/b)

Kelompok statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error Tapioka

50/50 5% 2 34.0950 3.89616 2.75500

10% 2 85.0750 2.05768 1.45500

Hasil uji sampel independen Uji Levene

untuk kesamaan varians

Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor)

Selisih

rata-rata standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai

selisih

Bawah Atas

tapioka Asumsi varians

homogen 1.392E17 .000 -16.363 2 .004 -50.98000 3.11561 -64.38540 -37.57460 Asumsi varians tidak

35

c. Tapioka : maltodekstrin 75 : 25 (%b/b)

Kelompok statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error Tapioka

75/25 5% 2 39.2900 2.34759 1.66000

10% 2 82.7950 .06364 .04500

Hasil uji sampel independen Uji Levene

untuk kesamaan varians

Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor)

Selisih

rata-rata standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai selisih

Bawah Atas

tapioka Asumsi varians

homogen .189 .686 -26.198 2 .001 -43.50500 1.66061 -50.65003 -36.35997 Asumsi varians

36

d. Sagu : maltodekstrin 25 : 75 (% b/b)

Kelompok Statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error sagu

25/75 10% 5% 2 2 20.1900 52.6000 2.09304 1.49907 1.48000 1.06000

Hasil uji sampel independen Uji Levene untuk

kesamaan varians Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor) Selisih rata-rata standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai selisih

Bawah Atas

sagu Asumsi varians

homogen . . -17.803 2 .003 -32.41000 1.82044 -40.24272 -24.57728

Asumsi varians

37

e. Sagu : maltodekstrin 50 : 50 (% b/b)

Kelompok Statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error sagu

50/50 10% 5% 2 2 31.3000 59.3800 1.86676 1.23037 1.32000 .87000 Hasil uji sampel independen

Uji Levene untuk kesamaan varians

Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor) rata-rata Selisih standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai selisih

Bawah Atas

sagu Asumsi varians

homogen . . -17.762 2 .003 -28.08000 1.58092 -34.88214 -21.27786

Asumsi varians

38

f. Sagu : maltodekstrin 75 : 25 (% b/b)

Kelompok Statistik

Konsentrasi ekstrak N Rata-rata Standar deviasi Rata-rata standar error sagu

75/25 10% 5% 2 2 31.0950 61.4700 2.43952 .38184 1.72500 .92654 Hasil uji sampel independen Uji Levene untuk

kesamaan varians Uji t untuk kesamaan rata-rata

F Sig. t db Sig.

(2-ekor) rata-rata Selisih standar Selisih error

95% kepercayaan Interval dari nilai selisih

Bawah Atas

sagu Asumsi varians

homogen 2.815E18 .000 -17.397 2 .003 -30.37500 1.74600 -37.88744 -22.86256 Asumsi varians

39

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Belawan, Medan pada tanggal 9 Oktober 1992 dari ayah (alm.) Irwan Pasaribu dan ibu Nur Asima Pohan. Penulis merupakan putri kelima dari enam bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 064003 Belawan, kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama (MTS) dan menengah atas (MA) di Pesantren Darul Mursyid, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Pada tahun 2010, penulis menyelesaikan pendidikan SMA dan lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah dari Kementrian Agama RI.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi pengurus di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian sebagai staff departemen Komunikasi dan Informasi pada tahun 2011-2012, dan sebagai sekretaris umum kepengurusan pada tahun 2012-2013. Penulis juga aktif sebagai asisten praktikum pengawasan mutu. Penulis melaksanakan kegiatan praktik lapang di PT Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) di Medan, Sumatera Utara pada bulan gustus 20 dengan judul “Mempelajari Teknologi Proses Produksi dan Pengawasan Mutu Produk Minuman Berkarbonasi di PT CCBI Medan Plant”. Penulis melakukan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul “Enkapsulasi Ekstrak Temulawak Menggunakan Matriks Pati Tapioka dan Sagu Nanokristalin dan Maltodekstrin ” pada tahun 20 5 di awah i mbingan Dr Ir Titi Candra Sunarti, MSi.

Dokumen terkait