• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.Cara mendapatkan contoh soal ujian tertulis

8. Standar pengurangan nilai ujian praktik motor

◎ Standar penilaian bagi peserta ujian kendaraan bermotor tipe ringan dan biasa (50cc hingga 125cc): Total nilai 100 poin, nilai minimal kelulusan adalah 70 poin.

Materi untuk ujian

praktik Pengurangan Nilai Standar Nilai

1. Kestabilan mengendarai lurus (hanya 1 kali kesempatan)

1. Ujian berkendara lurus harus diselesaikan dalam waktu

kurang dari 7 detik 32 2. Roda atau kaki menginjak pembatas jalur berkendara 32

2. Melewati pintu kereta api

1. Tidak berhenti untuk melihat ataupun menerobos melewati

pintu kereta 32

2. Mesin motor/mobil mati atau motor/mobil berhenti pada saat berada di area rel kereta api (badan kendaraan berada

di area rel kereta api) 32 3. Roda depan kendaraan melewati garis pada saat kendaraan

berhenti 32

3. Zebra cross / tempat penyeberangan bagi pejalan kaki

1. Tidak berhenti, atau tidak mengutamakan pejalan kaki

untuk menyeberang jalan terlebih dahulu 32 2. Pada saat berhenti, roda depan melewati garis

pemberhentian 32 4. Berbelok langsung

90 derajat

1. Roda kendaraan menginjak pipa sensor 16 2. Saat berkendara, salah satu kaki maupun kedua kaki

menyentuh jalan (pemotongan nilai diakumulasi) 16

5. Berhenti, kemudian kendaraan berjalan

1. Kendaraan tidak berhenti sama sekali atau roda depan

kendaraan menginjak garis saat kendaraan berhenti 32 2.Tidak melihat ke kiri dan kanan saat kendaraan akan

berjalan 16

6. Berpindah jalur

1. Berkendara tidak sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan 16

2. Saat akan berpindah jalur, tidak menyalakan lampu sein (lampu tanda belok) sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan 32

3. Saat akan berpindah jalur, tidak memperhatikan kondisi

7. Persimpangan

1. Menerobos lampu merah 32 2. Saat lampu merah dan kendaraan berhenti, roda depan

melewati garis pembatas 32

8. Berbelok dengan cara 2 tahap

1. Berbelok tanpa 2 tahapan atau memotong jalan saat

berbelok 32

2. Tidak mengurangi kecepatan saat memasuki area menunggu khusus motor (tidak terlihat lampu rem menyala) 16 3.Tidak berhenti di area menunggu khusus motor sesuai

dengan ketentuan 16

9. Mengelilingi lapangan ujian

1. Tidak menggunakan helm pengaman (wajib menggunakan helm standar dan mengikat tali pengaman) 16 2. Saat kendaraan mulai berjalan atau saat berpindah jalur,

tidak memperhatikan kondisi lalu lintas terlebih dahulu dengan tidak melihat kaca spion serta tidak menoleh ke kiri dan ke kanan (pemotongan diakumulasi)

16

3. Mesin motor mati pada saat perjalanan (pemotongan nilai

diakumulasi) 8

4. Pada saat berkendara, salah satu kaki menyentuh lantai (pemotongan nilai diakumulasi) (tidak berlaku bagi

pengendara yang berbelok langsung 90 derajat) 8 5. Pada saat berkendara, kedua kaki menyentuh lantai

(pemotongan nilai diakumulasi) (tidak berlaku bagi

pengendara yang berbelok langsung 90 derajat) 16 6. Kecelakaan atau terjatuh 32 7. Roda kendaraan menabrak pembatas jalur berkendara

(pemotongan nilai diakumulasi) 16 8. Tidak memasang lampu sein (lampu tanda belok) saat

berbelok (pemotongan nilai diakumulasi) 16 9. Saat mendekati rel kereta api, kendaraan tidak mengurangi

kecepatan pada saat akan belok (Pedal gas seharusnya mulai dilepas, pedal rem mulai diinjak perlahan; Kendaraan harus mengurangi kecepatan hingga mencapai 15 km/jam pada saat pengendara melihat rambu rel kereta api)

16

10. Salah satu kaki atau kedua kaki tidak berpijak dengan benar pada pijakan kaki kendaraan (pemotongan nilai

11.Menginjak pedal gas dan pedal rem pada saat yang bersamaan, pengoperasian kendaraan yang tidak benar (pemotongan nilai diakumulasi) 8 12.Tidak dapat menyelesaikan ujian praktik atau tidak

menjawab salah satu materi ujian 32 10.Teknik berkendara

lainnya

(pemotongan nilai pada setiap materi yang tertera di samping ini akan diakumulasi, akan tetapi batas maksimal total pemotongan nilai tidak boleh melebihi 18 poin)

1. Pada saat kendaraan mulai bergerak 2 2. Penggunaan kopling yang tidak benar 2 3. Penginjakan pedal gas yang tidak tepat 2

4. Penginjakan pedal rem yang tidak tepat 2

Catatan:

1. Bagi peserta ujian yang mencontek maka kualifikasi ujian akan dibatalkan, pendaftar ujian dan peserta (joki) ujian tidak diperkenankan mengikuti ujian dalam waktu 5 tahun sejak waktu pemeriksaan, bagi pemberi suap akan diserahkan ke kepolisian untuk diproses secara hukum.

2. Menabrak dan merusak fasilitas umum saat melakukan ujian praktik, maka peserta ujian wajib membayar ganti rugi atas kendaraan maupun orang yang terluka serta bertanggung jawab secara hukum.

3. Bagi mereka yang belum genap berusia 18 tahun tidak diperkenankan mengikuti ujian, apabila telah ikut ujian dan lulus, maka hasil ujian akan dibatalkan dan tidak diperkenankan mengajukan pengembalian uang ujian.

4. Para peserta ujian wajib mengikuti ujian berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, apabila terlambat maka akan dianggap absen (bagi yang belum mengikuti ujian), peserta ujian wajib membayar ulang uang ujian.

◎ Standar penilaian untuk ujian praktik bagi pengendara motor besar (diatas 250 cc) adalah: nilai tertinggi 100 poin, nilai minimal kelulusan 70 poin.

Materi untuk ujian

praktek Pengurangan Nilai Standar Nilai

1. Cara mengambil kendaraan, menghidupkan mesin, menjalankan motor, dan memegang motor

1. Pengambilan kendaraan sebelum mesin dinyalakan, atau memarkir dan mematikan mesin kendaraan setelah ujian praktek selesai, masing-masing tidak boleh dilakukan lebih dari 30 detik

32

2.Setelah memegang kendaraan dan akan memulai berjalan, perseneling telah berada pada gigi 1 tetapi standar samping (side stand) belum dikembalikan ke posisi awal 16 3. Tidak mengembalikan perseneling ke gigi normal atau

gigi 0 (nol) pada saat menggunakan standar samping (side

stand) 16

4.Kendaraan jatuh pada saat pengambilan atau parkir 32 2. Kestabilan

mengendarai di jalur lurus (bila gagal, boleh diulang lagi)

1. Ujian berkendara lurus harus diselesaikan dalam waktu

kurang dari 7 detik 32 2. Roda menabrak pembatas jalur berkendara atau kaki

menyentuh lantai 32

3. Berkendara pada jalur bundaran

1.Mengendarai jalur yang berlawanan dengan jarum jam sebanyak 1 putaran, roda menabrak pembatas jalur

berkendara 16

2. Kaki menyentuh lantai saat berkendara 32

4. Mengerem di jalur lurus

1. Tidak mengganti perseneling pada gigi 3 sesaat sebelum berhenti pada waktu yang telah ditentukan atau tidak

mengurangi kecepatan berkendara di atas 25 km/jam 32 2. Kendaraan melewati garis berhenti pada saat berhenti 32

5. Persimpangan kereta api

1.Tidak berhenti untuk melihat kondisi di sekitar rel kereta

api atau menerobos persimpangan kereta api 32 2.Mesin kendaraan mati atau kendaraan berhenti tepat di

persimpangan rel kereta api (badan kendaraan berada di

area rel kereta api) 32 3. Kendaraan melewati garis berhenti pada saat berhenti 32

6. Berkendara pada jalur tanjakan

1.Tidak berkendara pada jalur yang telah ditetapkan 32 2. Mesin kendaraan mati, kendaraan mundur ataupun jatuh

pada saat berkendara di jalur tanjakan 32 3. Mesin kendaraan mati, merubah perseneling pada gigi

normal atau gigi 0 (nol) atau jatuh pada saat berkendaraan

di jalur tanjakan 32 4. Kendaraan berhenti tiba-tiba atau kaki menginjak lantai

pada saat kendaraan menaiki dan menuruni tanjakan 16 7. Zebra cross

/ tempat penyeberangan bagi pejalan kaki

1. Tidak berhenti, atau tidak mengutamakan pejalan kaki

untuk menyeberang jalan terlebih dahulu 32 2. Pada saat berhenti, roda depan melewati garis

pemberhentian 32

8. Persimpangan

1. Melanggar lampu merah 32 2. Pada saat kendaraan berhenti di persimpangan lampu

merah, roda depan melewati garis berhenti 32

9. Kondisi berkendara secara umum

1.Tidak memakai helm yang sesuai dengan peraturan (wajib memakai helm yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, tali helm wajib dikaitkan dengan benar) 16 2.Mesin mati mendadak saat kendaraan sedang dikemudikan

(pemotongan nilai diakumulasi) 8 3.Salah satu kaki menyentuh lantai saat kendaraan sedang

dikemudikan (pemotongan nilai diakumulasi) 8 4. Kedua kaki menyentuh lantai saat kendaraan sedang

dikemudikan (pemotongan nilai diakumulasi) 16 5.Pergantian perseneling tidak menurut peraturan yang telah

ditetapkan (pemotongan dapat diakumulasi) 16 6. Tidak memasang lampu sein (lampu tanda belok) saat

berbelok (pemotongan nilai diakumulasi) 16 7.Saat mendekati rel kereta api, kendaraan tidak mengurangi

kecepatan pada saat akan belok (pedal gas seharusnya mulai dilepas, pedal rem mulai diinjak perlahan; kendaraan harus mengurangi kecepatan hingga mencapai 15 km/jam pada saat pengendara melihat rambu rel kereta api)

16

8. Tidak berkendara pada jalur yang telah ditetapkan, atau

10. Tidak dapat menyelesaikan ujian praktek atau tidak

menjawab salah satu materi ujian 32 10. Teknik berkendara

lainnya

(pemotongan nilai pada setiap materi yang tertera di samping ini akan diakumulasi, akan tetapi batas maksimal total pemotongan nilai tidak boleh melebihi 18 poin)

1. Cara berkendara tidak tepat 2 2. Penggunaan kopling yang tidak benar 2 3. Penggunaan pedal gas yang tidak tepat 2 4. Penggunaan rem yang tidak tepat 2

5.Penggunaan kemudi yang tidak stabil 2