• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PROSEDUR

Dalam dokumen TABEL 1 JENIS PELAYANAN PERIZINAN (Halaman 71-108)

No. Perizinan dan Non Perizinan Prosedur 1. Rekomendasi Pertunjukan Kesenian

untuk Pariwisata

- 2. Rekomendasi untuk Kegiatan Seni

Budaya di Dalam Daerah/Luar Daerah.

- 3. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

Kayu dengan Kapasitas Produksi sampai dengan 6.000 m3 (enam ribu meter kubik)

-

4. Izin Usaha Industri Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB

- 5. Izin Usaha Industri Tempat

Penampungan Terdaftar Kayu Olahan (TPT-KO)

-

6. Izin Pembudidayaan Ikan 1. Permohonan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan. Permohonan mengajukan permohonan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dengan melampirkan semua dokumen yang menjadi persyaratan yang telah di tentukan 2. Penerimaan permohonana penerbitan izin – izin bidang

kelautan dan perikanan

a. Petugas penerima permohonan , mengagendakan surat permohonan dan melakukan pengecekan terhadap :

Kelengkapan dokumen permohonan

Kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan b. Hasil pengecekan dicatat dalam cek list. Apabila

dokumen permohonan dinyatakan belum lengkap atau tidak sesuai, maka petugas penerima permohonan menginformasikan hal tersebut kepada pihak pemohon yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti dengan

“pengembalian permohonan ke pemohon”

c. Permohonan yang sudah lengkap dan sesuai disampaikan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali yang selanjutnya akan di lanjutkan ke bidang yang menangani izin – izin bidang kelautan dan perikanan.

Selanjutnya kepala bidang bertanggung jawab terhadap proses perijinan untuk melakukan vrifikasi terhadap permohonan

3. Verifikasi permohonan

a. Bagian yang bretanggung jawab terhadap proses perijinan melakukan verifikasi terhadap permohonan dengan melakukan :

Penegcekan ulang terhadap kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan

Melakukan kajian administrasi terhadap dokumen permohonan

Melakukan kajian teknis bersama tim teknis apabila diperlukan

Permohonan yang sudah memenuhi persyaratan baik administrasi dan teknis akan diproses lebih lanjut

b. Hasil verifikasi memuat rekomendasi Dapat diterbitkan

Apabila hasil verifikasi permohonan sudah memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku maka surat izin dapat dip roses untuk di terbitkan 7. Izin SIUP Bidang Tangkap

8. Penerbitan Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

9. Izin Penangkapan Ikan Andon (SIPI Andon)

10. Izin Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)

11. Izin Lokasi

12. Izin Lokasi Wisata Bahari

13. Izin Lokasi Usaha Pembudidayaan Ikan di Laut

14. Izin Lokasi Reklamasi

15. Izin Lokasi Pemanfaatan Air Laut Dalam 16. Izin Lokasi Pemasangan Pipa Bawah Laut 17. Izin lokasi pemasangan kabel bawah

laut Tidak dapat di terbitkan

Apabila hasil verifikasi tidak memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku, maka surat izin tidak dapat diterbitkan dan dokumen dikembalikan kepada pemohon. Pemohon dapat melakukan permohonan ulang apabila semua persyaratan telah dipenuhi.

4. Penyerahan hasil verifikasi

a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin menyerahkan hasil verifikasi untuk ditindaklanjuti sesuai rekomendasi

b. Hasil verifikasi yang sudah memenuhi persyaratan dilakukan pencatatan

5. Pencetakan izin

a. Pencetakan izin dilakukan sesuai dengan ketentuan untuk masing – masing jenis izin

b. Petugas pencetakan bertanggung jawab terhadap kebenaran dan kejelasan hasil cetakan

Kesesuaian data iin dengan permohonan Kesesuaian jenis izin berdasarkan jenis usaha c. Petugas pencetakan dapat mencetak draf izin terlebih

dahulu untuk di periksa kebenaran data izin tersebut dan di paraf

6. Verifiasi dan penandatangan izin

a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin melakukan verifikasi terhadap izin yang di cetak b. Verifikasi dilakukan terhadap kebenaran cetakan dan

kesesuaian seperti pada butir 5.b dengan membubuhkan paraf pada lembar izin

c. Pejabat penandatangananizin menandatangani izin yang sudah di verifikasi dan di bubuhi paraf

7. Penyerahan dan pendistribusian izin

a. Bidang yang bertanggung jawab terhadap pengendalian izin melakukan pengecekan ulang terhadap izin yang sudah di tandatangai dan menginformasikan izin yang sudah ditandatangani kepada pihak pemohon untuk segera diambil. Bukti penyerahan izin di dokumentasikan

b. Pengambilan izin hanya dapat dilakukan oleh petugas resmi pemohon

c. Petugas pengambilan izin harus melakukan pengecekan kebenaran kesesuaian izin dengan permohonan yang di ajukan

8. Waktu dan biaya pelayanan a. Waktu

Waktu pelayanan untuk penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan paling lambat 14 hari kerja, setelah diterima nya permohonan secara lengkap b. Biaya

Biaya pelayanan penerbitan izin – izin bidang kelautan dan perikanan dikenakan sesuai dengan tarif yang berlaku

9. Masa berlaku, perubahan perpanjangan dan pergantian (SIUP, SIPI, SIPI Andon dan SIKPI)

a. SIUP bidang usaha perikanan berlaku selama 30 tahun b. Perubahan SIUP dilakukan apabila ada perubahan data

administrasi perusahaan / perseorangan dan/atau perubahann rencana usaha

c. Perubahan data administrasi perusahaan / perseorangan meliputi :

18. Izin Lokasi Pemanfaatan Air Laut Selain Energi

19. Izin Lokasi Pertambangan dan Energi di Perairan Pesisir dan Perairan Pulau – Pulau Kecil

20. Izin Pengelolaan

21. Izin Pengelolaan Wisata Bahari

22. Izin Pengelolaan Usaha Pembudidayaan Ikan di Laut

23. Izin Pelaksanaan Reklamasi

24. Izin Pengelolaan Pemanfaatan Air Laut Dalam

25. Izin Pengelolaan Pemasangan Pipa Bawah Laut

26. Izin Pengelolaan Pemasangan Kabel Bawah Laut

27. Izin Pengelolaan Pemanfaatan Air Laut Selain Energi

28. Izin Usaha Perikanan (SIUP) Pengolahan, Pengumpulan dan Pengangkutan

d. Perubaha SIUP hanya dapat dilakukan apabila SIUP asli rusak atau hilang

e. Permohonan penggantian SIUP dilakukan apabila SIUP asli rusak atau hilang

f. SIPI/SIKPI berlaku 1 tahun

g. Perubahan SIPI/SIKPI hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan SIPI/SIKPI

h. Permohonan penggantian SIPI/SIKPI dilakukan apabila SIPI/SIKPI asli hilang atau rusak

i. Permohonan perpanjangan SIPI/SIKPI sama dengan persyaratan SIPI/SIKPI baru, ditambah dengan melampirkan fotocopy SIPI/SIKPI yang akan diperpanjang dengan melampirkan hasil pemeriksaan cek fisik kapal minimal 1 tahun terakhir

10. Masa berlaku izin pengelolaan sumber saya perairan pesisir

a. Wisata bahari paling lama 20 tahun

b. Pemanfaatan air laut selain energy paling lama 10 tahun

c. Pemasangan pipa da kabel bawah laut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

29. Rekomendasi Izin Penelitian. -

30. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Perpanjangan

- 31. Izin Operasional Penyedia Jasa

Pekerja/Buruh/Outsorcing

- 32. Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi

(IUP Eksplorasi).

- 33. Izin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi (IUP-Eksplorasi)

- 34. Izin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi Khusus Untuk Penjualan

-

35. Izin Pertambangan Rakyat -

36. Izin Usaha Pertambangan (IUPJ) -

37. IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan IUP – OP Khusus Untuk Pengolahan)

-

38. Izin Pengeboran Air Tanah (SIPAT) -

39. Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)

-

40. Izin Penggalian Air Tanah -

41. Izin Pengusahaan Air Tanah -

42. Izin Pemakaian Air Tanah (SIPAT) -

43. Izin Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati -

44. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Non Bumn Sementara

-

45. Izin Operasi Usaha Tenaga Listrik -

46. Surat Keterangan Terdaftar Kapasitas

>25kva S/D 200 Kva

- 47. Surat Keterangan Terdaftar Laporan

Kapasitas >25kva S/D 200 Kva

- 48. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

Sementara (IUPL)

-

49. Izin Lingkungan -

50. Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

- 51. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha

Kawasan Pariwisata

- 52. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha

Daya Tarik Wisata

- 53. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha

Jasa Perjalanan Wisata

-

54. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi Dan Pameran

-

55. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha Wisata Tirta

- 56. Izin Pemanfaatan Bagian Jalan Provinsi

(Galian Jalan)

1. Surat permohonan ijin galian dari pemohon ditujukan kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan.

2. Proses di BPMP, kemudian berkirim surat kepada Kadis PU Prov. Bali, mohon untuk kajian teknis/rekomendasi ijin penggalian jalan sebagai prasyarat untuk keluarnya ijin penggalian.

3. Proses di Dinas PU, Disposisi kepada Kepala Bidang Bina Marga selaku pemberi rekomendasi teknis.

4. Proses di bidang Bina Marga c.q Kepala Seksi Rehabilitas dan pemeliharaan Bina Marga

a. Penjadualan/ surat undangan untuk rapat pembahasan.

b. Penjadualan untuk cek lapangan.

5. Proses di bidang Bina Marga c.q Kepala Seksi Rehabilitas dan Pemeliharaan Bina Marga.

a. Hasil rapat/ notulen di ijinkan untuk dilaksanakan kegiatan

b. Hasil cek lapangan dijadikan untuk dilaksanakan kegiatan

c. kelengkapan dokumen administrasi dan persyaratan teknis

6. Rekomendasi teknis dikeluarkan di serahkan ke DPMPTSP 7. Proses izin di DPMPTSP dan rekomendasi teknis sebagai

syarat teknis kelengkapan pengajuan ijin galian dari Dinas PU Provinsi Bali

57. Rekomendasi Teknis Izin Pemanfaatan Infrastruktur Sumber Daya Air

1. Surat permohonan izin dari pemohon di tunjukan kepada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu provinsi bali

2. Proses di DPMPTSP, kemudian berkirim surat kepada kadis PU Prov Bali, mohon unutk kajian teknis/ rekomendasi ijin pemanfaatan infrastruktur SDA sebagai peryaratan untuk keluarnya izin

3. Proses di dinas pu, di disposisi kepada kepala bidang SDA selaku pemberi rekomendasi teknis

4. Proses di bidang SDA cq. Kasi operasi dan pemeliharaan SDA

a. Penjadwalan / surat undangan untuk rapat pembahasan

b. Penjadualan untuk cek lapangan

5. Proses di bidang SDA cq. Kasi operasi dan pemeliharaan SDA

a. Hasil rapat atau notulen, izinkan untuk melaksanakan kegiatan

b. Hasil cek lapangan, diizinkan untuk melaksanakan kegiatan

c. Kelengkapan dokumen administrasi dan persyaratan teknis

6. Rekomendasi teknis di keluarkan, diserahkan ke DPMPTSP 7. Proses ijin di DPMPTSP dan rekomendasi teknis sebagai

syarat teknis kelengkapan pengaduan izin dari dinas pu prov bali

8. Mengajukan permohonan unutk pemeriksaan lapangan setelah pekerjaan selesai dari pemohon kepada kadis pu cq. Tim rekomendasi teknis

9. Jadual untuk cek/pemeriksaan lapangan

10. Hasil pemeriksaan lapangan, di tujangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), diserahkan jepada pemohon, sebagai kelengkapan dan teknis yang telah di tentukan bahwa kegiatan telah selesai

58. Izin Angka Pengenal Importir (API) -

59. Rekomendasi Surat Izin Usaha Perdagangan MB Untuk Distributor

- 60. Izin Industri Yang Investasinya Diluar

Tanah Dan Bangunan Diatas Rp.

15.000.000.000,-

-

61. Surat Ijin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya ( SIUP – B2) Untuk Pengecer Terdaftar Bahan Berbahaya (PT-B2)

-

62. Surat Ijin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya ( SIUP – B2) untuk Distributor Terdaftar Bahan Berbahaya (DT-B2)

-

63. Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (MB) Untuk Toko Bebas Bea

- 64. Izin Pemasukan/Pengeluaran Ternak

Unggas DOC (Day Old Chiken) Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen

lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

65. Izin Pemasukan/Pengeluaran Ternak Unggas DOD (Day Old Duck) Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen

lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

66. Izin Pemasukan/ Pengeluaran Telur Tetas (Haching Egg) Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas

10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

67. Izin Pemasukan/Pengeluaran Teernak / Hewan/ Satwa Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen

lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

68. Izin Pemasukan/ Pengeluaran Ternak / Hewan/ Satwa Untuk Keperluan Lomba / Hewan Kesayangan Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen

lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

69. Izin Pemasukan/Pengeluaran Ternak / Hewan/ Satwa Untuk Keperluan Pertahanan Keamanan/ Kepentingan Antar Negara/ Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk dilakukan koreksi sampai konsep surat rekomendasi teknis yang akan diterbitkan baik dan benar untuk selanjutnya diparaf Kasi POLH dan dilanjutkan kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

8. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 9. Kepala Bidang Kesehatan Hewan meneliti kembali

kebenaran dan keabsahan dokumen serta melakukan perbaikan jika belum sesuai dengan pedoman teknis untuk selanjutnya diparaf untuk diajukan kepada Kepala Dinas 10. Kepala Dinas mengecek kembali kelengkapan dokumen

lanjut mendatangani Rekomendasi Teknis untuk diserahkan kepada pemohon

70. Izin Pemasukan/Pengeluaran Ternak / Hewan/ Satwa Untuk Keperluan Upacara Adat / Antar Provinsi.

1. Pemilik/kuasanya mengajukan permohonan rekomendasi teknis pemasukan/pengeluaran Hewan/Ternak/satwa Kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

2. Pencatatan dilakukan oleh petugas penerima surat dan diajukan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

3. Permohonan pemasukan/pengeluaran persetujuan teknis didisposisi kepada Kepala Bidang Keswan

4. Petugas pencatat akan mengagendakan permohonan dan selanjutnya akan mengajukan kepada Kepala Bidang Keswan

5. Kepala Bidang Keswan akan mendiposisi surat permohonan pemasukan/pengeluaran kepada Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Hewan (POLH) untuk diproses lebih lanjut berdasarkan aturan dan pedoman teknis yang ditetapkan

6. Kepala Seksi POLH meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen mengacu pada pedoman teknis , jika dokumen belum lengkap Kepala Seksi memberikan penjelasan kepada pemohon agar melengkapi kekurangannya, namun apabila dokumen yang dipersyaratkan sudah lengkap Kasi POLH menugaskan staf untuk memproses lebih lanjut.

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk

7. Setelah proses administrasi selesai dilaksanakan oleh staf selanjutnya dilaporkan kembali pada Kasi POLH untuk

Dalam dokumen TABEL 1 JENIS PELAYANAN PERIZINAN (Halaman 71-108)

Dokumen terkait