• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar VII : Evaluasi & Pengendalian Mutu

Dalam dokumen DRAF STANDAR KAMAR BERSALIN.doc (Halaman 21-65)

PERNYATAAN :

1. Evaluasi dilakukan secara Objektif sebagai upaya perbaikan untuk mencapai tujuan dan menjamin kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di ruang kebidanan

2. Upaya pemantauan dan pengendalian mutu secara teratur, berkala dan berkesinambungan diperlukan untuk menilai mutu pelayanan di ruang kebidanan

RASIONAL :

Evaluasi mendorong terjadinya perubahan perkembangan sistem sehingga dapat terlaksana pengendalian mutu pelayanan di ruang kebidanan.

KRITERIA STRUKTUR:

1. Adanya kebijakan rumah sakit tentang evaluasi dan pengendalian mutu. 2. Adanya program pengendalian mutu pelayanan kebidanan.

3. Adanya standar pelayanan kebidanan.

4. Adanya indikator mutu pelayanan kebidanan rumah sakit yang meliputi: angka perdarahan, eklampsia, sepsis, partus lama, perpanjangan hari rawat, asfiksia, infeksi neonatus, dan BBLR < 2000 gram.

5. Adanya mekanisme evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan Kebidanan di ruang kebidanan.

6. Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan kebidanan (angket pasien dan evaluasi prosedur / SOP).

KRITERIA PROSES:

1. Membentuk tim pengendalian mutu

2. Menyusun program evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di ruang kebidanan.

3. Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan pedoman.

4. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di ruang kebidanan, antara lain: audit pelayanan kebidanan, evaluasi prosedur pelayanan kebidanan, survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas, serta Diskusi Refleksi Kasus (DRK).

5. Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evaluasi pengendalian mutu.

6. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan kebidanan.

7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil evaluasi dan pengendalian mutu secara teratur dan berkala.

8. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di ruang kebidanan.

1. Adanya dokumen kebijakan rumah sakit tentang evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di ruang kebidanan.

2. Adanya tim evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang disyahkan oleh Direktur RS.

3. Adanya dokumen pelaksanaan evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan.

4. Adanya dokumen hasil evaluasi terhadap tingkat kepuasan pasien, keluarga dan petugas.

5. Adanya dokumen hasil evaluasi penerapan standar yang mengacu pada standar pelayanan kebidanan yang ada.

6. Adanya dokumen umpan balik terhadap hasil evaluasi.

7. Adanya dokumen upaya tindak lanjut perbaikan pelayanan di ruang kebidanan.

8. Adanya dokumen angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian asuhan dan pelayanan kebidanan.

9. Adanya dokumen kegiatan tahunan tentang pencapaian tujuan pelayanan di ruang kebidanan.

BAB IV

PENUTUP

Rumah sakit merupakan sistem pelayanan yang komplek, terdiri dari eberapa profesional pemberi pelayanan, sehingga diperlukan peran, fungsi, dan tugas yang jelas untuk masing masing profesi, namun diperlukan kerjasama yang kohesif antar profesi pemberi pelayanan.

Pelayanan kebidanan adalah salah satu pelayanan di rumah sakit yang diberikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan tenaga lain di kamar bersalin. Keberhasilan pelayanan kebidanan tergantung pada kesiapan ruangan, alat dan SDM. Untuk pelayanan rujukan kebidanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh keberadaan dan kesiapan tenaga pelayanan kebidanan di kamar bersalin yang pro aktif dan kompeten dalam penanganan pertama sebelum kedatangan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Pedoman standar pelayanan kebidanan di kamar bersalin ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan upaya peningkatan mutu pelayanan kebidanan di kamar bersalin. Standar pelayanan kebidanan di kamar bersalin yang actual dapat dikembangkan di masing-masing rumah sakit dengan kondisi dan kebutuhan masing masing daerah. Disamping itu diperlukan juga dedikasi serta rasa tanggung jawab yang tinggi dari setiap tenaga pelayanan kebidanan di kamar bersalin untuk menyebar-luaskan informasi tentang pedoman standar pelayanan kebidanan di kamar bersalin ini serta melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang telah diuraiakan dalam buku ini.

Harapan dan tujuan penyusunan buku ini dapat terwujud dalam rangka membangun sistem pelayanan kebidanan dan perinatal risiko tinggi melalui penerapan standar dan pembinaan tenaga pelayanan kebidanan.

Lampiran – I

Struktur Organisasi & Tata Hubungan Kerja Struktural pelayanan Kebidanan di Ruangan Kebidanan

Struktur Struktural

KEPALA RUANGAN Wakil Kepala Ruangan

Clinical Instructur ( CI)

Ka. Tim Shifft I Ka. Tim Shifft II Ka. Tim Shifft III

Logistik : Obat Bahan medis habis pakai, dll Pendokumentasian: Asuhan Kebidanan, Registrasi, Administrasi Penanggung Jawab Inventaris: Alat Kesehatan PENYELIA/PENGAWAS

Lampiran –2 Uraian tugas di Kamar bersalin

1. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Uraian Tugas :

1. Bertanggung jawab langsung kepada kepala SMF Kebidanan

2. Bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan di rawat jalan, rawat inap, kamar operasi

3. Bertindak sebagai konsulen bagi SMF lain

4. Berkoordinasi dengan sesama DSOG bila terdapat lebih dari satu DSOG

5. Wajib melapor kepada kepala SMF apabila ada masalah dalam pelayanan

2. Dokter Umum

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur RS cq Wadir Pelayanan Medis

2. Tugas sebagai dokter jaga, shift, dirawat inap, rawat jalan, UGD

3. Tanggung jawab atas kelancaran pelayanan serta memberikan pelayanan awal sebelum dilakukan pemeriksaan oleh konsulen.

4. Melaporkan dan koordinasi dengan konsulen

5. melaporkan kegiatan pelayanan kepada Direktur RS

3. Penyelia / pengawas

1. Nama Jabatan : Bidan Penyelia (Pengawas)

2. Pengertian : Seorang tenaga bidan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi unit kerja

3. Persyaratan :

a. Pendidikan : Ahli Madya Kebidanan

b. Pelatihan : Administrasi/manajemen Kebidanan c. Pengalaman Kerja : Sebagai kepala rungan 3-5 tahun. d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani. 4. Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Bidan penyelia mempunyai bertanggung jawab terhadap hal-hal sebagai berikut:

i. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja bidan penyelia ii. Kelancaran pelaksanaan tugas tenaga kebidanan

iii. Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga kebidanan iv. Kebenaran dan ketepatan telaah staf

v. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus dalam hal pendayagunaan tenaga.

vi. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga kebidanan. vii. Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga kebidanan

viii. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala berkala /laporan khusus dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat.

ix. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus pelaksanaan asuhan kebidanan

x. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa Institusi pendidikan kebidanan.

5. Wewenang:

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Bidan penyelia mempunyai wewenang sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan

2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga, alat dan asuhan kebidanan.

3. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan kebidanan.

4. Memberikan bimbingan penerapan etika profesi, asuhan kebidanan sesuai SDM.

5. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi kewenangan bidang penyelia di Rumah Sakit.

6. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi, kepala bidang Keperawatan dan kepala ruangan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan

6. Uraian Tugas

Melaksankan fungsi perencanaan (P1) meliputi :

1) Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan kebidanan di ruang perawatan kebidanan yang menjadi wilayah tanggung jawabnya dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan dan kepala intalasi (mengacu kepada falsafah & tujuan Bidang Keperawatan)

2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga kebidanan dari segi jumlah maupun kualifikasi tenaga untuk di instalasi wilayah tanggung jawabnya, berkoordinasi dengan kepala instalasi & kepala ruangan.

3) Menyusun rencana kebutuhan peralatan kebidanan dari segi jumlah, jenis maupun kualifikasi alat dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan.

4) Menyusun program pengembangan staf kebidanan sesuai dengan kebutuhan pelayanan di diwalayah tanggungjawabnya dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan dan kepala instalasi

5) Menyusun program orientasi bagi tenaga kebidanan baru yang akan bekerja di ruangkebidanan dan mahasiswa yang menggunakan ruangrawat di Instalasi sebagai lahan praktek. 6) Menyusun jadwal pertemuan berkala dengan para kepala

7) Membuat usulan mutasi tenaga kebidanan dari ruang yang menjadi tanggung jawabnya berkoordinasi dengan kepala instalasi.

Melaksankan fungsi penggerak pelaksana (P2) meliputi

1) Melaksanakan sebagaian tugas yang dilimpahkan dari kepala bidang.

2) Mewakili tugas & wewenang kepala bidang keperawatan atas persetujuan direktur rumah sakit

3) Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan

bidangkeperawatanatas persetujuan direkturrumah sakit.

4) Memberikan bimbingan kepada kepala ruangan & staf kebidanan dalam hal pelaksanaan asuhan kebadanan.

5) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga kebidanan baru yangakan bekerja di unit kebidanan yangmenjadi tanggung jawabnya.

6) Memberikan bimbingan kepada tenaga kebidanan yangberada dibawah tanggungjawabnya untuk melaksanakan program kesehatan terpadu.

7) Memberikan bimbingan dan motivasi kepada kepala ruangan untuk berperan serta dalam penelitian.

8) Mengadakan pertemuaan dengan kepala ruangan rawat/staf kebidanan secara berkala atau sewakty-waktu bilda diperlukan. 9) Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh kepala bidang

keperawatan/direktur rumah sakit.

10)Menerima, menyususn & meneruskan laporan hasil rapat staf serta hasil kegiatan kebidanan diwilayah tanggung jawabnya kepada kepala bidang keperawatan dengan berkoordinasi dengan kepala instalasi

11) Menampung & menanggulangi usul, keluhan-keluhan tentang masalah ketenangaan maupun pelayanan kebidanan serta menyampaiakannya kepada bidangkeperawatan.

12)Membantu menyelesaikan masalah yang timbul diruang rawat wilayah tanggung jawabnya.

13)Melakukan koordinasi dengan institusi pendidikan kebidanan untuk menunjang kelancaran program pendidikan, khususnya yang menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek.

14)Memeliti dan mempertimbangkan syarat kenaikan pangkat, cuti, pindah, berhenti dll dari tenaga kebidanana dan tenaga lainnya diruangan yang menjadi tanggung jawabnya.

15)Menyimpan dokumen kepegawaiana dari tenaga kepeawatan yang berada diwilayah tanggung jawabnya.

Melaksankan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi:

2) Mengendalikan pendayagunaan tenaga kebidanan

3) Mengendalikan pendayagunaan peralatan kebidanan secara berkala dan efektif

4) Melaksanakan kunjungan keliling (supervisi) secara berkala/sewaktu-waktu ke ruang rawat agar tujuan pelayanan kebidanan yang ingin dicapai tetapterjamin. Supervisi tersebut dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan kepala ruangan/kepala intalasi.

5) Menilai mutu pelayanan/asuhan kebidanan dengan berkoordinasi dengan kepal ruangan atau tim pengendali mutu rumah sakit.

6) Menilai kemampuan kinerja staf kebidanan diruang yang menjadi wilayah tanggung jawabnya dengan berkoordinasi dengan kepala ruangan atau kepala instalasi.

3. Kepala Kamar Bersalin

Tanggung Jawab :

1. Nama jabatan : Kepala Kamar bersalin.

2. Pengertian : Seorang tenaga bidan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi di Kamar bersalin

Persyaratan :

a. Pendidikan :

 Diutamakan D4 Kebidanan + 1 tahun pengalamam klinik

 Ahli Madya Kebidanan + 3 tahun pengalaman klinik

 D1 Kebidanan + 5tahun pengalaman klinik.

b. Pelatihan : Manajemen kepala ruangan Kebidanan c. Pengalaman Kerja : Sebagai kepala rungan 3-5 tahun.

d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani

b. Pelatihan : Administrasi/manajemen Kebidanan c. Pengalaman Kerja : Sebagai kepala rungan 3-5 tahun. d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani

3. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada Penyelia/pengawas Uraian Tugas :

a. Mengatur dan mengendalikan tenaga

1) Menempatkan personil sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kegiatan yang sudah ditentukan.

2) Mengatur cuti personil

3) Menyiapkan daftar dinas mingguan dan bulanan 4) Membuat buku penilaian personil

5) Membuat DP 3

6) Melakukan pembinaan tenaga kebidanan

7) Merencanakan pengembangan karir tenaga kebidanan 8) Merencanakan kesejahteraan tenaga kebidanan

9) Memberi kesempatan orientasi untuk tenaga baru 10)Monitoring dan mengevaluasi kinerja tenaga kebidanan.

b. Mengatur dan mengendalikan asuhan kebidanan

1) Membimbing pelaksanaan asuhan kebidanan pada pasien pre intra dan post partum serta bayi baru lahir normal

2) Mengawasi dan memperhatikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada pasien dengan kasus tertentu (patologis)

c. Mengatur dan mengendalikan kegiatan di Ruangan Kebidanan 1) Mengetahui jumlah pasien di Ruangan Kebidanan

2) Mengetahui jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

3) Mengawasi disiplin dan tata tertib sterilitas terhadap semua personil yang masuk kedalam Ruangan Kebidanan

4) Mengawasi dan memperhatikan perlengkapan alat untuk tiap jenis tindakan di Ruangan Kebidanan.

5) Mengawasi dan memperhatikan sterilitas alat-alat di Ruangan Kebidanan

6) Mengawasi pengiriman dan penyimpanan bahan laboratorium d. Mengatur dan mengendalikan kebutuhan logistik

1) Mengajukan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan bahan-bahan untuk keperluan di Ruangan Kebidanan

2) Membuat laporan pertanggung jawaban pemakaian obat di Ruangan Kebidanan

3) Mengawasi pemakaian alat-alat di Ruangan Kebidanan 4) Membuat laporan kerusakan alat

5) Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan alat-alat kelontong pembersih, alat kesehatan utama, alat komunikasi dan sanitasi 6) Mengawasi pemakaian listrik, air, AC, oksigen, alat pengisap, dll 7) Mengajukan kebutuhan linen, barang-barang kelontong dan alat

rumha tangga.

e. Pencatatan dan pelaporan

1) Mencatat kegiatan di buku register

3) Membuat laporan persalinan dan tindakan khusus.

f. Koordinasi :

1) Mengadakan rapat dengan staf minimal 1 kali sebulan 2) Mengikuti rapat/pertemuan di luar Ruangan Kebidanan 3) Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait

4) Melaporkan kegiatan kepada Kasie Keperawatan.

5) Koordinasi kerja dengan kepala rumah tangga untuk kerusakan gudang peralatan rumah tangga dan kebersihan.

4. Clinical Instructur

1. Nama jabatan : Clinikal Instruktur.

2. Ruang Lingkup Tugas :Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran kepada mahasiswa kebidanan di Kamar bersalin

3. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada Kepala kamar bersalin 4. Uraian Tugas :

1) Mengorientasikan bidan baru dan mahasiswa

2) Mengidentifikasi target pencapaian keterampilan dan nilai yang dibutuhkan bidan pelaksana dan mahasiswa

3) Melaksanakan pengajaran praktek dan prosedur bidan kepada bidan pelaksana dan mahasiswa

4) Melaksanakan bimbingan dan pengarahan kepada bidan pelaksana dan mahasiwa baik dari segi asuhan kebidanan maupaun pendokumentasian

5) Mendiskusikan hasil prosedur bidan yang telah dilakukan oleh bidan pelaksan maupiun mahasiswa baik secra individu maupun kelompok

6) Memperkenalkan dan menjelaskan hal-hal yang baru (ilmu,alat, prosedur,dll) sesuai dengan kemajuan teknologi di lapangan kepada bidan dan mahasiswa

7) Mengatur penempatan mahasiswa dan membuat laporan kemajuan mahasiswa kepada institusi pendidikan

8) Menggantikan fungsi Kepala Ruangan bila berhalangan/cuti

5. Bidan Pelaksana

1. Nama jabatan : Bidan Pelaksana .

2. Ruang Lingkup Tugas :Melaksanakan asuhan kebidanan dengan profesional di kamar bersalin.

3. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada Kepala kamar bersalin 4. Uraian Tugas :

1. Mengikuti serah terima pelanggan dan pelayanan kebidanan dari sift sebelumnya

2. Bertanggung jawab terhadap mutu asuhan kebidanan 3. Merencanakan asuhan kebidanan individual

5. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan individual 6. Inventarisasi alat-alat kesehatan

7. Koordinasi dengan bagian terkait 8. Pencatatan dan pelaporan

8. 6. Petugas PKE

Membantu pekerjaan bidan dalam batas normal kecuali tugas spesifik yang hanya boleh dikerjakan oleh bidan pelaksana.

9. 7. Petugas Pekarya / POS

Membantu pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pasien dan keluarga maupun pengelolaan unit/ruangan secara umum antara lain: memandikan pasien dan tugas lain di luar tugas spesifik yang hanya boleh dilakukan oleh bidan pelaksana.

Lampiran –4

Kualifikasi / persyaratan jabatan bagi pimpinan pelayanan kebidanan di Ruangan Kebidanan:

1. Kualifikasi Kepala Ruangan Ruangan Kebidanan / Nifas a. Pendidikan D III Kebidanan / D IV Kebidanan

b. Pengalaman : Minimal Lima tahun dipelayanan Kebidanan dan pernah menjadi CI

c. Pelatihan : Mendapatkan sertifikat CI untuk Aid Living Skill (ALS), Resusitasi, Marketing Public Relation (MPR), Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), Pencegahan Infeksi (PI), dan Manajemen Bangsal

d. Keterampilan: Dapat berkomunikasi efektif & menguasai teknik keterampilan kebidanan

e. Kepribadian : Jujur, kreatif, inovatif, tanggung jawab, energik, tanggap terhadap lingkungan, loyal dan memiliki figure pemimpin.

f. Memiliki pengetahuan leadership

2. Kualifikasi Clinical Instruktur :

a. Pendidikan D III Kebidanan / D IV Kebidanan. b. Pengalaman: Tiga tahun di pelayanan kebidanan

c. Pelatihan: Mendapatkan sertifikat CI , palatihan ALS, Resusitasi dan Pencegahan Infeksi.

d. Keterampilan: Dapat berkomunikasi efektif dan menguasai teknik keterampilan kebidanan.

e. Kepribadian: Jujur, kreatif, dan inovatif f. Tanggung jawab dan energik

3. Kualifikasi Bidan Jaga Utama a. Pendidikan : D III Kebidanan b. Pengalaman : Minimal Tiga tahun

c. Pelatihan : Pernah mengikuti BLSS, Resusitasi, CTG, PI 4. Kualifikasi Bidan Pelaksana

a. Pendidikan : D III Kebidanan b. Pengalaman : Minimal 1 tahun

Lampiran –5

Lampiran –6

Pendokumentasian pelayanan kebidanan

Pencatatan dan pelaporan yang harus ada di Ruangan Kebidanan, adalah: Pencatatan dan Pelaporan Umum :

1. Alat Medis dan Non Medis. 2. Alat Rumah Tangga.

3. Obat-Obatan.

4. Kegiatan Manajemen.

Pencatatan dan Pelaporan Khusus : a. Register poliklinik

b. Register kamar bersalin c. Register ruang nifas d. Buku Kunjungan e. Kartu / Status f. Kartu rujukan

g. Format-format asuhan kebidanan (RM No. 4, 12, 13, 15, 20, 21, 6) h. Partograf

i. Formulir permintaan darah ke PMI

j. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium k. Persetujuan tindakan kebidanan (informed consent) l. Ringkasan riwayat pulang obstetric dan gynekologi m. Catatan kematian ibu dan bayi

n. Catatan kasus-kasus penyebab kematian/risiko tinggi ibu dan bayi

o. Pelaporan hasil pelayanan serta koordinasi denga beberapa SMF/Unit lain p. Catatan-catatan penyuluhan serta anjuran-anjuran yang telah di arahkan

kepada pasien.

Catatan Rekam Medis sebaiknya dibuat sejak awal dirawat sampai pulang serta dibuat satu persatu orang.

Lampiran –7

Lampiran – 8

Penghitungan kebutuhan tenaga sesuai dengan beban kerja di Kamar bersalin :

A. Untuk partus normal menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

6 jam adalah konstanta : Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan normal mencakup kala I s/d kala IV

Contoh soal :

 Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d kala IV = 6 jam / pasien

 Jam efektif kerja bidan = 7 jam / hari

 Rata – rata pasien per hari = 5 pasien Berapa jumlah bidan yang diperlukan :

5 pasien X 6 = 30 = 4,3 ( 5 0rang + loss day ) 7

Loss Day : 78 X 5 = 1,4 ( 2 ) 286

25 % x 7 = 2

jadi jumlah bidan yang dibutuhkan : 9 orang

B. kebutuhan tenaga bidan untuk pasien kegawatan :

- Rata – rata pasien / hari : 3

- Jumlah jam perawatan 6,5 jam / hari - Jumlah jam perawatan : 3x6,5 = 19,5 - Jadi jumlah bidan : 19,5 = 2, 78 ( 3 ) 7

Loss day : 78 x 3 = 1 286

6 jam X rata-rata pasien /hari jam kerja dalam satu hari

25 % x 4 = 1

jadi jumlah bidan yang dibutuhkan : 5

Lampiran –9

Fasilitas & peralatan pelayanan kebidanan di kamar bersalin :

A. SARANA

1. KEBUTUHAN RUANG

Program Ruang Fasilitas Pelayanan Kebidanan merupakan suatu pemenuhan kebutuhan ruang dari Fungsi yang ada di fasilitas tersebut atas aktivitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan kualitas yang memadai.

Ruangan-ruangan di Fasilitas Pelayanan Kebidanan : a. Ruang Tunggu

Tempat keluarga atau pengantar pasien menunggu. Tempat ini perlu

disediakan tempat duduk dengan jumlah sesuai dengan aktivitas pelayanan pasien yang dilaksanakan di rumah sakit.

Bila rumah sakit mampu sebaiknya disediakan pesawat televisi. b. Ruang Kantor/Administrasi

Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di Fasilitas Pelayanan Kebidanan. Ruang ini berada pada bagian depan Fasilitas Pelayanan Kebidanan dengan dilengkapi loket, meja kerja, lemari berkas/arsip dan telepon/intercom.

Kegiatan administrasi meliputi :

 Pendataan pasien

 Penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan tindakan operasi).

 Pembayaran (Kasir)

c. Ruang Pemeriksaan/Observasi/Konseling Ruang untuk pemeriksaan pasien

d. Ruang Persiapan

Ruang sebagai tempat untuk melakukan persiapan melahirkan.

e. Ruang Melahirkan

Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya termasuk kegiatan – kegiatan untuk tindakan saat persalinan.

f. Ruang Pemulihan

Ruang untuk tempat pemulihan kondisi pasien melahirkan g. Ruang Bayi

Ruang tempat bayi yang telah dilahirkan h. Ruang Dokter

Ruang dokter / kepala ruangan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

 Ruang Kerja

 Ruang istirahat/ruang jaga

Pada ruang kerja harus dilengkapi dengan beberapa peralatan dan furniture, sedangkan pada ruang istirahat hanya diperlukan sofa dan tempat tidur. Ruang dokter perlu dilengkapi dengan washtafel dan toilet.

i. Ruang Perawat/Bidan

Ruang untuk istirahat perawat/bidan /petugas lainnya setelah melaksanakan kegiatan pelayanan pasien atau tugas jaga. Kamar jaga harus di bagian depan sehingga mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan pasien. j. Kamar ganti/locker

Tempat ganti pakaian, sepatu/alat kaki sebelum masuk ke ruang perawatan kebidanan, dan sebaliknya setelah keluar dari ruang perawatan, atau suatu ruangan yang diperuntukan bagi para pengunjung, staf medis maupun non medis untuk berganti pakaian atau alas kaki sebelum masuk ke ruang Perawatan Kebidanan.

k. Ruang Isolasi/Infeksi/Abnormal

Ruang untuk merawat pasien yang mengalami gangguan/kelainan dalam penanganan pelayanan kebidanan dan membutuhkan perhatian khusus. l. Ruang Pensucihamaan/Sterilisasi

Tempat pelaksanaan pensucihamaan/Sterilisasi instrumen dan barang lain yang diperlukan untuk kegiatan di Fasilitas Pelayanan Kebidanan.

 Ruang Sterilisasi

 TSU (Terminal Sterilisasi Unit)

Pada beberapa rumah sakit klas A dan B, kegiatan pensucihamaan/sterilisasi dilaksanakan di CSSD, untuk seluruh keperluan sterilisasi rumah sakit yang lebih kecil kegiatan sterilisasi dilaksanakan di ruang sterilisasi atau TSU yang berada di Fasilitas Pelayanan kebidanan dan melaksanakan sterilisasi hanya untuk keperluan di unit tersebut.

Di ruang pensucihamaan/sterilisasi harus terdapat :

 Workbench, 1sink/2 sink lengkap dengan instalasi air bersih dan air buangan

 Lemari instrumen sebagai penyimpanan instrumen yang belum disterilkan tetapi sudah di desinfeksi dan berada dalam tromol/pak

m. Gudang dan Ruang penyimpanan Alat

Ruang penyimpanan alat adalah ruangan yang berfungsi sebagai penyimpanan peralatan medik yang setiap saat diperlukan . peralatan yang disimpan

diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi.

n. Ruang diskusi/kuliah/pendidikan/ruang pertemuan kecil.

Ruang yang diperlukan untuk kuliah mahasiswa atau diskusi dokter bila terdapat kasus selama kegiatan pelayanan pasien dan harus didiskusikan bersama. Ruang ini juga dapat digunakan sebagai ruang rapat.

Ruangan ini memerlukan peralatan berupa audio visual. Penggunaan ruang ini hanya terbatas untuk kegiatan kuliah/pendidikan/diskusi yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan pasien di Fasilitas Pelayanan Kebidanan.

Fasilitas ruangan ini disediakan terutama untuk rumah sakit yang digunakan sebagai tempat pendidikan.

o. Ruang Linen

Tempat penyimpanan bahan-bahan linen. p. Kamar mandi/WC/Toilet

Fasilitas diatur sesuai dengan kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/WC/toilet yang bersih maka citra rumah sakit

Dalam dokumen DRAF STANDAR KAMAR BERSALIN.doc (Halaman 21-65)

Dokumen terkait