• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Standard NFPA-20 dan GS EP SAF-321

Instalasi pemadam kebakaran adalah sesuatu hal yang sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam suatu industri produksi terlebih untuk industri yang bersentuhan dengan hidrokarbon. Kegiatan industri eksplorasi dan produksi hidrokarbon, baik itu berupa minyak atau gas, memiliki risiko kebakaran yang sangat tinggi. Sebuah kecelakaan karena kebakaran dapat membahayakan seluruh pekerja, disamping kerugian finansial perusahaan yang sangat besar. Tak dapat di pungkiri, bahwa kebakaran adalah suatu hal yang paling ditakuti dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak dan gas. Oleh karena itu, setiap industri hidrokarbon selalu memiliki suatu sistem keselamatan terhadap kebakaran, baik itu standard yang di keluarkan oleh perusahaan itu sendiri maupun mengikuti standard keselamatan yang lain. Standard internal perusahaan biasanya dikeluarkan oleh Tin Keselamatan (Safety) perusahaan itu sendiri, yang mana standard nya akan mengacu kepada kegiatan eksplorasi dan produksi perusahaan itu sendiri. Sehingga, standard internal suatu perusahaan industri, belum tentu dapat digunakan oleh perusahaan industri lainnya.

Selain standard internal perusahaan, ada juga standard-standard keselamatan lain yang universal yang dapat dipakai dalam suatu kegiatan industri minyak dan gas. Terkhusus untuk instalasi pompa pemadam kebakaran, ada suatu standard yang dikeluarkan oleh Komite Pompa Pemadam Kebakaran di Amerika Serikat, yaitu standard NFPA (National Fire Protection Association). Standard NFPA berbicara banyak mengenai pemadam kebakaran, baik itu untuk pompa, motor, kelistrikan, instalasi, dan lain sebagainya. Contohnya adalah : NFPA 10 yang membahas standard untuk alat pemadam kebakaran yang bergerak (portable), NFPA 20 yang membahas tentang standard untuk instalasi pompa pemadam kebakaran yang stasioner, NFPA 54 yang membahas tentang standard keselamatan instalasi berbahan bakar gas, NFPA 70 yang membahas kelistrikan instalasi pemadam kebakaran, NFPA 72 yang membahas tentang alarm dan signal-signal yang mengandung kode, NFPA 86 yang membahas tentang standard keselamatan pada dapur atau tungku peleburan, dan masih banyak standard yang lainnya yang di terbitkan oleh NFPA.

Selain NFPA, ada juga standard EN (European Standards), yang mana standard ini disusun oleh CEN (European Committee for Standardization), CENELEC (European

Committee for Electrotechnical Standardization) dan ETSI (European Telecommunications

Standards Institute). Standard EN ini tidak banyak mengatur tentang pompa pemadam

kebakaran. Beberapa contoh dari standard Eropa ini adalah sebagai berikut : EN1 membahas masalah kompor minyak dan pembakarnya, EN2 membahas tentang klasifikasi kebakaran,

EN805 yang mambahas masalah suplai air ketika terjadi kebakaran, EN12845 standard yang mengatur tentang jalur pompa pemadam kebakaran, dan lain sebagainya.

Institusi standardisasi di Jerman, DIN, juga membuat suatu standard untuk satuan pemadam kebakaran, yaitu FNFW (Normenausschuss Feuerwehwesen). Walaupun tidak banyak membahas masalah pompa pemadam kebakaran, namun standard DIN ini membahas masalah standard-standard yang diperlukan oleh satuan unit pemadam kebakaran, dan masalah keselamatan kebakaran di gedung bangunan ataupun di rumah.

2.4.1 Standard NFPA-20

Standar National Fire Protection Association (NFPA) yang pertama untuk pemadam kebakaran otomatis diterbitkan pada tahun 1896 dan berisikan tentang pompa pemadam kebakaran rotary dan uap. Komite Pompa Pemadam Kebakaran ini diselenggarakan pada tahun 1899 dengan lima anggota dari asosiasi NFPA. Saat ini, keanggotaan komite sudah termasuk perwakilan dari Underwriters Laboratories dari Amerika Serikat dan Kanada, Insurance Services Offices, Factory Mutual, Industrial Risk Insurers, national trade

associations pemerintah negara bagian, organisasi engineer, dan perorangan. Pada awalnya,

pompa pemadam kebakaran hanya sebatas persediaan sekunder untuk alat penyiram (sprinkler), pipa-pipa, dan hidrant serta dioperasikan secara manual. Sekarang ini, pompa pemadam kebakaran telah berkembang pesat dalam jumlah dan aplikasi, dan hampir semuanya dijalankan secara otomatis.

Dulunya. pompa mendapatkan kekuatan hisap dengan gaya gravitasi dari posisi berdiri atau mengalirkan pasokan air, karena standar keselamatan pada saat itu adalah

National Standard Steam Fire Pump dan jenis pompa rotary sangat cocok untuk pelayanan

tersebut. Perkembangan dari pompa sentrifugal menghasilkan nilai head yang lebih tinggi untuk pompa poros horisontal dari pasokan air kota dan tangki-tangki air diatas tanah. Perkembangan berikutnya, pompa dengan tipe poros turbin vertikal yang diturunkan ke sumur atau ke lubang didalam tanah, dimana air dipasok dari kolam atau sumber-sumber air bawah tanah lainnya.

Mesin penggerak pompa berbahan bakar bensin pertama kali muncul dalam standar ini pada tahun 1913. Dari status penggunaannya yang hanya sebagai tambahan saja (supplementer), mesin busi berbahan bakar bensin yang pertama dan berikutnya mesin diesel terus mengalami perkembangan sebagai mesin penggerak pompa, sampai kepada penggerak elektrik otomatis. Pemadam kebakaran yang sekarang megharuskan pompa yang lebih besar, tekanan yang lebih tinggi, dan unit yang lebih bervariasi untuk berbagai macam

sistem perlindungan baik jiwa dan properti. Gaya hidrolik yang dihitung, sprinkler yang dirancang dan sistem proteksi kebakaran khusus telah mengubah secaramenyeluruh konsep pasokan air yang dahulu.

Sejak pembentukan Komite ini, setiap edisi dari NFPA 20 telah memasukkan ketentuan yang tepat untuk menutupi perkembangan baru dan telah menghilangkan ketentuan yang sudah usang. Hasil tulisan standard NFPA pada tiap edisinya diperbaharui pada tahun-tahun berikut: tahun-tahun 1907, 1910-1913, 1915, 1918-1921, 1923-1929, 1931-1933, 1937, 1939, 1943, 1944, 1946-1948, 1951, 1953, 1955 1957, 1959-1972, 1974, 1976, 1978, 1980, 1983, 1987, 1990, 1993, 1996, dan 1999.

Edisi 1990 meliputi beberapa perubahan berkaitan dengan beberapa komponen kunci yang terkait dengan pompa pemadam kebakaran berpenggerak motor listrik. Selain itu, perubahan dilakukan untuk memungkinkan dokumen agar lebih sesuai dengan NFPA Manual

of Style. Edisi 1993 mengalami revisi yang signifikan terhadap Bab 6 dan 7 dalam hal

susunan pasokan listrik untuk pompa pemadam kebakaran berpenggerak motor listrik. Klarifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan persyaratan yang diperlukan agar sistem dapat diandalkan.

Perubahan pada edisi 1996 dilanjutkan dari edisi 1993 pada bab 6 dan 7, yang difokuskan pada penggerak pompa motor listrik dan pengendalinya, mengalami revisi yang signifikan. Informasi baru juga ditambahkan mengenai ketentuan pendinginan mesin, perlindungan gempa, dan pencegahan back-flow. Bab 5, yang membahas ketentuan untuk bangunan bertingkat, telah dihapus, seperti pembatasan kapasitas in-line dan end suction pompa. Selain itu, ketentuan mengenai alat kelengkapan pipa hisap diperbarui. Pada edisi 1999, dimasukkan persyaratan untuk pompa perpindahan positif yang memakai sistem water mist dan foam systems. Judul dokumen direvisi untuk menyesuaikan dengan perubahan isinya, dimana sejak edisi 1999 persyaratan ditujukan untuk pompa lain disamping pompa sentrifugal. Bahasa pelaksanaan/operasi ditambahkan, khususnya mengenai perlindungan peralatan.

Revisi untuk edisi 2003adalah untuk memperbarui dokumen agar disesuaikan dengan edisi terbaru dari Manual of Style for NFPA Technical Committee Documents. Ketentuan juga ditambahkan untuk penggunaan driver pompa pemadam kebakaran, dimana menggunakan kontrol variabel untuk pembatas tekanan dan kecepatan. Kriteria uji yang diterima / diizinkan ditambahkan ke dokumen untuk penggantian komponen yang sudah kritis dari instalasi pompa pemadam kebakaran. Untuk edisi 2007, persyaratan untuk variabel

pengatur kecepatan pompa disempurnakan, persyaratan untuk tangki penyimpanan ditambahkan, dan tabel pengujian penggantian komponen juga disertakan. [10]

2.4.2 General Specification SAF-321

Tujuan dari spesifikasi / standard ini dibuat adalah untuk menentukan tingkat keselamatan yang dibutuhkan baik itu dari sisi design, instalasi, testing pompa pemadam kebakaran, dan kapasitas air yang dibutuhkan. Semua spesifikasi ini dibuat berdasarkan tinjauan dan penelitian terhadap kondisi lapangan. Fasilitas onshore di Senipah menggunakan spesifikasi ini sebagai suatu standard bagi unit pemadam kebakarannya, di samping standard NFPA-20. [3]

Spesifikasi ini tidak dapat di aplikasikan pada daerah produksi lain apabila suatu perusahaan ingin membangun suatu sistem pemadam kebakaran. Untuk kasus-kasus lainnya bila ingin membangun suatu system pemadam kebakaran, di butuhkan suatu data yang spesifik akan kebutuhan air bila terjadi kebakaran.

2.5 Analisis Ketidakpastian Pengukuran

Dokumen terkait