• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian 4.1.1 Sejar ah Per usahaan

PT TATA MAKMUR SEJAHTERA terbentuk tahun 2009 di wilayah JAWA BARAT, bergerak di bidang distribusi Consumer Food dan Basic Food utama dari produk-produk PT TIGA PILAR SEJAHTERA TBK FOOD. Sejak tahun 2009 bergerak menjadi satu group dari PT TIGA PILAR SEJAHTERA TBK FOOD untuk mendistribusikan hasil- hasil produksinya yang berupa consumer food dan basic food khusus untuk area Jawa Barat. Tahun 2009 membentuk tiga cabang yaitu Bandung, Sukabumi, Cirebon, Tahun 2010 dibuka lagi dua cabang yaitu Purwakarta, Tasikmalaya. Sampai dengan Tahun 2012 telah ada lima cabang di Jawa barat, dan rencana akan membuka lagi di beberapa cabang di Jawa Barat. Visi dan misi group PT TMS :

1. Menjadi suatu perusahaan distribusi nasional yang handal, efisien dan efektif yang memberikan nilai bagi seluruh stakeholders

2. Menguasai dan mengontrol jaringan distribusi antara manufacturing dan pelanggan akhir.

3. Mendapat loyalitas pelanggan melalui tersedianya produk-produk yang bernilai dan kualitas service yang superior.

4. Menjadi group perusahaan distribusi nasional yang sukses dan dominan

Produk-produk yang telah didistribusikan adalah produk- produk consumer food dan Basic Food seperti : Mie Ayam Dua Telor, bihun Superior, mie Kremez, permen Gulas, bihun Yummy, Taro, beras Kepala Jago, dan lain-lain, Serta menjalin kerjasama dengan PT Ajinomoto Indonesia untuk pendistribusian produk-produk: Masako, Calpico, Saos Saori,

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

Responden pada penelitian ini adalah semua staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera yang berjumlah 25 orang. Pada deskripsi hasil penelitian ini akan dibahas tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai vriabel bebas yang terdiri dari sistem informasi akuntansi, dan komputerisasi serta pengendalian intern sebagai variabel terikat.

Berikut ini akan dideskripsikan identitas responden yang meliputi jenis kelamin dan jabatan.

a. J enis Kelamin

Deskripsi identitas responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Pria 14 56.0

Wanita 11 44.0

Total 25 100.0

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 2 diketahui responden laki-laki sebanyak 14 orang (56%), sedangkan responden perempuan hanya 11 orang (44%). Hasil ini menunjukkan bahwa staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera mayoritas adalah pria.

b. J abatan

Deskripsi identitas responden berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut: Tabel 3

Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Frekuensi Prosentase

Finance & Accounting

Manager 1 4.0

Finance Accounting

Administration & Cashier 20 80.0

Finance Accounting Regional 4 16.0

Total 25 100.0

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 3 diketahui responden yang menduduki jabatan sebagai finance & accounting manager hanya 1 orang (4%), sebanyak 20 orang (80%) menduduki jabatan sebagai finance accounting administration & cashier, sedangkan yang menduduki jabatan sebagai finance accounting regional hanya 4 orang (16%). hasil ini menunjukkan bahwa staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera mayoritas menduduki jabatan sebagai finance accounting administration & cashier.

4.2.1. Deskr ipsi J awaban Responden

Berikut ini akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yang meliputi sistem informasi akuntansi, komputerisasi dan pengendalian intern.

a. Sistem Infor masi Akuntansi (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai sistem informasi akuntansi di PT. Tata Makmur Sejahtera:

Tabel 4

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Sistem Informasi Akuntansi

1 2 3 4 5 6 7 0 0 0 1 9 6 9 148 0% 0% 0% 4% 36% 24% 36% 100% 0 0 0 2 5 10 8 149 0% 0% 0% 8% 20% 40% 32% 100% 0 0 1 1 7 8 8 146 0% 0% 4% 4% 28% 32% 32% 100% 0 0 1 1 4 9 10 151 0% 0% 4% 4% 16% 36% 40% 100% 0 0 0 1 5 9 10 153 0% 0% 0% 4% 20% 36% 40% 100% 0 0 0 1 9 6 9 148 0% 0% 0% 4% 36% 24% 36% 100% Total 0 0 2 7 39 48 54 895 5.97 5.84 X1.1 X1.2 X1.3 X1.6 5.92 X1.4 6.04 X1.5 6.12 Item Skor Jawaban Total Mean 5.92 5.96 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada enam item pertanyaan variabel sistem informasi akuntansi berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan responden cenderung sangat setuju dengan

item-item pertanyaan variabel sistem informasi akuntansi. Hal ini berarti staff bagian finance and accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera menyatakan bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi di perusahaan sangat relevan, format sistem informasi akuntansi di perusahaan juga dapat dikuantifikasikan, selain itu sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan sangat handal informasinya dalam pembuatan keputusan. Staff bagian finance and accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera juga menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan dapat diringkas sedemikian rupa agar mudah dalam proses pengambilan keputusan, selain itu ada ketepatan waktu dalam penyediaan sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan, rentang informasi yang diberikan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan juga sangat akurat. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.97.

b. Komputer isasi (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai komputerisasi di PT. Tata Makmur Sejahtera:

Tabel 5

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Komputerisasi

1 2 3 4 5 6 7 0 0 0 2 7 12 4 143 0% 0% 0% 8% 28% 48% 16% 100% 0 0 0 1 9 11 4 143 0% 0% 0% 4% 36% 44% 16% 100% 0 0 0 2 7 7 9 148 0% 0% 0% 8% 28% 28% 36% 100% 0 0 0 4 6 12 3 139 0% 0% 0% 16% 24% 48% 12% 100% 0 0 1 0 9 9 6 144 0% 0% 4% 0% 36% 36% 24% 100% Total 0 0 1 9 38 51 26 717 5.74 Item Skor Jawaban Total Mean 5.72 5.72 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 5.56 X2.5 5.76 5.92 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel komputerisasi berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel komputerisasi. Hal ini berarti staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera menyatakan bahwa di dalam perusahaan setiap kegiatan operasional diolah dengan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi agar informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat dari pada manusia, selain itu dengan penggunaan komputer secara tepat dapat menghasilkan informasi akuntansi yang akurat. Staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera juga menyatakan bahwa penggunaan komputer di perusahaan dapat mengolah data setiap waktu sehingga menghasilkan informasi akuntansi setiap saat, selain itu dalam kondisi–kondisi tertentu, komputer mampu memproses transaksi secara lebih

murah ketimbang yang dilakukan manusia, komputer juga merupakan pemroses (prosesor) yang lebih dapat diandalkan ketimbang manusia. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa komputerisasi di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.74.

c. Pengendalian Inter n (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera :

Tabel 6

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pengendalian Intern

1 2 3 4 5 6 7 0 0 0 1 14 8 2 136 0% 0% 0% 4% 56% 32% 8% 100% 0 0 1 0 15 7 2 134 0% 0% 4% 0% 60% 28% 8% 100% 0 0 0 3 5 12 5 144 0% 0% 0% 12% 20% 48% 20% 100% 0 0 0 3 6 10 6 144 0% 0% 0% 12% 24% 40% 24% 100% 0 0 1 1 8 10 5 142 0% 0% 4% 4% 32% 40% 20% 100% 0 0 0 2 10 9 4 140 0% 0% 0% 8% 40% 36% 16% 100% 0 0 1 0 6 15 3 144 0% 0% 4% 0% 24% 60% 12% 100% Total 0 0 3 10 64 71 27 984 5.62 5.76 Y1 Y2 Y3 Y7 5.76 Y4 5.76 Y5 5.68 Y6 5.60 Item Skor Jawaban Total Mean 5.44 5.36 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada tujuh item pertanyaan variabel pengendalian intern berada pada selang 5

hingga 7 yang menunjukkan responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel pengendalian intern. Hal ini berarti staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera menyatakan bahwa di dalam perusahaan data akuntansi yang dihasilkan dicek atau diteliti kembali guna mengurangi terjadinya kekeliruan, data akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan juga handal dan bisa dipertanggungjawabkan, selain itu dengan bantuan komputer dapat mendorong terjadinya efisiensi pada sistem pengendalian intern. Staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera juga menyatakan bahwa program seleksi calon pegawai di perusahaan telah berjalan dengan baik, suatu fungsi di dalam perusahaan juga tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan semua tahap suatu transaksi, setiap transaksi juga hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut, di perusahaan juga dilakukan pemeriksaan secara mendadak. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.62

4.3. Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis 4.3.1 Validitas

Validitas menunjukkan seberapa baik suatu kuesioner dapat mengukur konsep tertentu. Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian. Untuk mengukur validitas

digunakan korelasi pearson. Jika korelasi pearson antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka item pertanyaan dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel sistem informasi akuntansi (X1):

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

X1.1 0.835 0.000 valid X1.2 0.854 0.000 valid X1.3 0.936 0.000 valid X1.4 0.731 0.000 valid X1.5 0.608 0.001 valid X1.6 0.769 0.000 valid Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa enam item pertanyaan pada variabel sistem informasi akuntansi menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel sistem informasi akuntansi dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel komputerisasi (X2):

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Variabel Komputerisasi Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

X2.1 0.748 0.000 valid X2.2 0.749 0.000 valid X2.3 0.844 0.000 valid X2.4 0.684 0.000 valid X2.5 0.615 0.001 valid Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel komputerisasi menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel komputerisasi dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel pengendalian intern (Y):

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

Y1 0.593 0.002 valid Y2 0.728 0.000 valid Y3 0.782 0.000 valid Y4 0.654 0.000 valid Y5 0.771 0.000 valid Y6 0.482 0.015 valid Y7 0.727 0.000 valid Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa tujuh item pertanyaan pada variabel pengendalian intern menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel pengendalian intern dinyatakan valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai cronbach alpha. Jika nilai cronbach alpha > 0.60, maka item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian:

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha Keterangan Sistem Informasi Akuntansi (X1) 0.880 reliabel

Komputerisasi (X2) 0.775 reliabel

Pengendalian Intern (Y) 0.803 reliabel

Sumber : Lampiran 5

Tabel 10 menunjukkan bahwa besarnya nilai cronbach alpha pada variabel sistem informasi akuntansi, komputerisasi dan pengendalian intern lebih besar dari nilai kritis 0.60, dengan demikian item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel. 4.3.3. Uji Nor malitas

Uji F dan uji t pada analisis regresi mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh karena itu dilakukan pengujian normalitas pada residual yang dihasilkan model regresi. Prosedur uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov > 0.05 (α=5%), maka residual model regresi berdistribusi normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas residual: Tabel 11 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual Keterangan Kolmogorov Smirnov Z 0.513 normal Nilai Signifikansi 0.955 Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji kolmogorov smirnov lebih besar dari 0.05 yaitu 0.955, maka disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal.

4.3.4. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang baik, maka perlu dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinieritas, dan tidak ada heteroskedastisitas. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian autokorelasi karena data yang digunakan bukan merupakan data times series. Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik.

4.3.4.1. Hasil Uji Multikolinier itas

Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linier sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai VIF di sekitar angka 1 dan nilai tolerance mendekati angka 1, maka model regresi bebas dari multikolinieritas.

Berikut adalah hasil uji multikolinieritas: Tabel 12

Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Colinierity Statistics Keterangan Tolerance VIF Sistem Informasi Akuntansi (X1) 0.819 1.220 tidak ada multikolinieritas

Komputerisasi (X2) 0.819 1.220 tidak ada

multikolinieritas Sumber : Lampiran 7

Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai VIF variabel sistem informasi akuntansi dan komputerisasi di sekitar angka 1, demikian pula nilai tolerance keduanya mendekati angka 1, sehingga dapat dikatakan model regresi bebas dari multikolinieritas, dengan demikian asumsi tidak ada multikolinieritas terpenuhi.

4.3.4.2. Hasil Uji Heter oskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan adanya ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode korelasi rank spearman yaitu mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai residual. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikansi > 0.05 (α=5%), maka disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas: Tabel 13

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas Korelasi Rank Spearman Signifikansi Keterangan Sistem Informasi Akuntansi (X1) -0.018 0.933 tidak ada heteroskedastisitas

Komputerisasi (X2) -0.064 0.761 tidak ada

heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 7

Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi rank spearman variabel sistem informasi akuntansi dan komputerisasi lebih besar dari 0.05 (α=5%), sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, dengan demikian asumsi tidak ada heteroskedastisitas telah terpenuhi.

4.3.5. Hasil Pengujian Analisis Regr esi Linier Ber ganda

Pada penelitian ini analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menguji dan membuktikan secara empiris bahwa sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.

Berikut ini akan dijelaskan hasil regresi antara variabel sistem informasi akuntansi dan komputerisasi terhadap variabel pengendalian intern.

a. Per samaan Regr esi

Dari hasil regresi diperoleh nilai estimasi koefisien regresi sebagai berikut: Tabel 14

Hasil Estimasi Koefisien Regresi

Variabel Bebas

Unstandardized Coefficients (B)

Konstanta 1.304

Sistem Informasi Akuntansi (X1)

0.259

Komputerisasi (X2) 0.484

Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 14 dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1.304 + 0.259 X1 + 0.484 X2

Penjelasan masing-masing koefisien regresi adalah sebagai berikut: a = Konstanta = 1.304

Menunjukkan besarnya pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera. Artinya apabila sistem informasi akuntansi dan komputerisasi sama dengan nol atau konstan, maka pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera adalah sebesar 1.304. b 1 = Koefisien regresi sistem informasi akuntansi (X1) = 0.259

Artinya apabila sistem informasi akuntansi naik 1 satuan, maka pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera akan naik sebesar 0.259 satuan, dengan asumsi pengaruh dari komputerisasi adalah konstan/tidak berubah.

b 2 = Koefisien regresi komputerisasi (X2) = 0.484

Artinya apabila komputerisasi naik 1 satuan, maka pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera akan naik sebesar 0.484 satuan, dengan asumsi pengaruh dari sistem informasi akuntansi adalah konstan/tidak berubah

4.3.5.1. Uji Kecocokan Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji F menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka H

ditolak dan H1 diterima, artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berikut ini adalah uji F antara variabel sistem informasi akuntansi dan komputerisasi terhadap variabel pengendalian intern:

Tabel 15 Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Keterangan Regression Residual Total 4.686 3.754 8.440 2 22 24 2.343 0.171 13.733 0.000 model cocok Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 15 diperoleh F hitung sebesar 13.733 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 kurang dari 0.05 (α=5%), maka diputuskan untuk menolak H0 dan menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh sistem informasi akuntansi dan komputerisasi terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera. Hasil ini juga berarti bahwa secara simultan atau bersama-sama sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh signifikan terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.

Berikut adalah nilai koefisien determinasi (R Square) yang dihasilkan dari model regresi :

Tabel 16

Nilai Koefisien Determinasi (R Square)

R R Square

Adjusted R Square

0.745 0.555 0.515

Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 16 diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) yang dihasilkan sebesar 0.555, hasil ini menunjukkan bahwa perubahan pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera mampu dijelaskan secara bersama-sama oleh perubahan sistem informasi akuntansi dan komputerisasi sebesar 55.5%, sedangkan sisanya 44.5% dijelaskan oleh faktor lain. Dengan kata lain, pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi dan komputerisasi sebesar 55.5% dan sisanya 44.5% dipengaruhi oleh faktor lain selain sistem informasi akuntansi dan komputerisasi.

4.3.5.2.Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika uji t menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka H 0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berikut ini adalah uji t antara variabel sistem informasi akuntansi dan komputerisasi terhadap variabel pengendalian intern:

Tabel 17 Hasil Uji t

Model B

Std. Error

Beta t Sig. Keterangan

Sistem Informasi Akuntansi (X1) 0.259 0.121 0.338 2.149 0.043 signifikan Komputerisasi (X2) 0.484 0.142 0.536 3.414 0.002 signifikan Sumber : Lampiran 8

Pengujian pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian intern menghasilkan t hitung sebesar 2.149 dengan nilai signifikansi sebesar 0.043 kurang dari 0.05, sehingga diputuskan untuk menolak H0 dan menerima Ha. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera. Koefisien regresi sistem informasi akuntansi bernilai positif yaitu 0.259 menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai arah pengaruh positif terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera, dan pengaruh positif tersebut signifikan. Hal ini berarti sistem informasi akuntansi yang semakin baik, akan meningkatkan pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera secara nyata.

Pengujian pengaruh komputerisasi terhadap pengendalian intern menghasilkan t hitung sebesar 3.414 dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 kurang dari 0.05, sehingga diputuskan untuk menolak H0 dan menerima Ha. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan komputerisasi terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera. Koefisien regresi komputerisasi bernilai positif yaitu 0.484 menunjukkan bahwa komputerisasi mempunyai arah pengaruh positif terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera, dan pengaruh positif tersebut signifikan. Hal ini berarti komputerisasi yang semakin baik, akan meningkatkan pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera secara nyata.

Berdasarkan hasil pengujian di atas, hipotesis penelitian yang menduga bahwa sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh positif terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera, dapat diterima dan terbukti kebenarannya.

Dilihat dari nilai Beta, variabel yang berpengaruh dominan terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera adalah komputerisasi karena variabel tersebut memiliki nilai Beta lebih besar yaitu 0.536, sedangkan nilai Beta variabel sistem informasi akuntansi hanya 0.338.

4.4. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua variabel bebas yaitu sistem informasi akuntansi dan komputerisasi yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern, ini bisa dilihat dari nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0.259 dan 0.484, serta nilai signifikasi yang lebih kecil dari 0.05 (5%) yaitu 0.043 dan 0.002.

Variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern, hal ini berarti sistem informasi akuntansi sangat penting bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi perusahaan karena sistem informasi akuntansi membantu manajemen dalam mengolah data keuangan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik maka penyimpangan–penyimpangan yang ada di dalam perusahaan dapat dikurangi, sehingga akan meningkatkan pengendalian intern perusahaan.

Variabel komputerisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern karena komputer sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam membantu melaksanakan tugas-tugas pemrosesan data terutama data-data keuangan yang dijadikan informasi laporan keuangan bagi pihak manajemen. Dengan adanya komputer data-data keuangan bisa diolah dengan cepat dan tingkat kesalahan komputer dalam menganalisis data-data keuangan rendah. Oleh karena itu komputerisasi sangat dibutuhkan dalam peningkatan pengendalian intern untuk mendeteksi

penyelewengan yang terjadi di dalam perusahaan. Ini sesuai dengan Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan menggunakan komputer jika ia dapat melihat adanya manfaat hasil positif dari penggunaan komputer tersebut.

4.5. Pengembangan Ilmu pengetahuan

Dari hasil penelitian mengenai sistem informasi akuntansi dan komputerisasi pada PT. Tata Makmur Sejahtera diketahui bahwa sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengendalin intern perusahaan. Sedangkan hasil penelitian terdahulu diperoleh hasil-hasil sebagai berikut:

1. Lindrawati (2001), sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang benar-benar dapat mewakilli sistem yang ada pada perusahaan akan memberikan banyak keuntungan-keuntungan disbanding kendala-kendala yang ada, diantaranya kecepatan proses integrasi data, keakuratan data dan laporan yang tepat waktu

2. Aswar Pramadhan (2006), Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang ditunjang dengan penerapan jaringan area local yang baik pada perusahaan dapat membantu manajer mengetahui kesalahan dan penyimpangan yang terjadi dengan segera sehingga tujuan dari pengendalian internal tersebut tercapai.

3. Agus Endro Suwarno.(2004), Pengemplementasian pengendalian intern dalam suatu sistem yang ada, maka kompleksitas suatu sistem komputer dapat mencegah kesalahan dan kecurangan yang tidak terdeteksi.

4.6. Per bedaan dengan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima karena sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern sehingga hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada :

1. Responden

Responden pada penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian finance dan accounting pada PT. Tata Makmur Sejahtera

2. Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 variable bebas yaitu sistem informasi akuntansi dan komputerisasi serta 1 variabel terikat yaitu peningkatan pengendalian intern

3. Analisis

Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda 4. Tempat penelitian

Tabel 18 : Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Metode Analisis Kesimpulan 1 Lindrawati (2001) Sistem informasi akuntansi berbasis elektronik data processing, penyediaan kebutuhan akan informasi akuntansi

sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang benar-benar dapat mewakilli sistem yang ada pada perusahaan akan memberikan banyak

Dokumen terkait