• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJAHTERA DI BANDUNG."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan

Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomu J ur usan Akuntansi

Diajukan oleh :

REZA RAHMAT ASHARI 0713010127/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

Disusun Oleh :

REZA RAHMAT ASHARI

0713010127/FE/EA

telah dipertahankan dihadapan

dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 25 Mei 2012

Pembimbing Utama :

Tim Penguji:

Pembimbing Utama

Ketua

Drs. Ec. Munari, MM

Drs. Ec. Munari, MM

Sekertaris

Dra. Ec. Siti Sundari, Msi

Anggota

Dra. Ec. Endah Susilowati, Msi

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

bimbingan serta tuntunan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN

KOMPUTERISASI TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN

INTERN PADA PT. TATA MAKMUR SEJ AHTERA DI BANDUNG

Sebagaimana diketahui skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, MS selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas

(4)

6. Dosen, staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

7. Bapak, ibu, kakak, adik dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan material maupun spiritual serta do'a dan restunya yang telah diberikan selama ini.

8. Pimpinan dan pegawai PT. Tata Makmur Sejahtera atas segala bantuan, baik penyediaan fasilitas maupun informasi yang diberikan selama penelitian ini

9. Teman-temanku yang selama ini selalu bersama dalam suka, duka, sedih dan bahagia.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu semua kritik dan saran yang berisfat membangun guna penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan penulis. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Mei 2012

(5)

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

ABSTRAKSI ……….. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………. 1

1.2Perumusan Masalah……….. 5

1.3Tujuan Penelitian……….. 5

1.4Manfaat Penelitian……… 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1Penelitian Terdahulu………. 7

2.2Landasan Teori………. 9

2.2.1 Definisi sistem ……….… 9

2.2.1.1 Definisi informasi………..………... 13

2.2.2 Definisi sistem informasi………. 15

2.2.2.1 Definisi sistem informasi akuntansi ……… 15

(6)

2.4.2 Ciri-Ciri Sistem Pengendalian Intern………. 23

2.5Kemampuan Sebagai Alat Bantu manusia………. 26

2.5.1 Definisi komputer ……….. 26

2.5.1.1 Komponen Pembentuk sistem komputer …………. 26

2.5.1.2 Komputer Sebagai Alat Bantu………...….. 27

2.5.1.3 Keunggulan Komputer……… 28

2.5.2 Dampak Komputer Sebagai atas pengendalian intern..… 29

2.6 Kerangka pikir 2.6.1. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terhadap Sistem Pengendalian Intern ……… 34

2.6.2. Pengaruh Komputerisasi Terhadap Pengendalian Intern ………. 36

2.7 Hipotesis………..………. 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Definisi Operasional dan pengukuran variabel………. 39

3.1.1 Definisi Operasional………. 39

3.1.2 Pengukuran Variabel……… 40

3.2Teknik Penentuan Sampel………. 41

3.3Teknik Pengumpulan Data……… 41

(7)

3.4.2 Uji Reliabilitas………. 43

3.4.3 Uji Normalitas………..… 43

3.5 Uji Asumsi Klasik……….. 44

3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis……….. 45

3.6.1. Teknik Analisis………. 45

3.6.2. Uji Hipotesis ……… 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ………... 49

4.1.1. Sejarah PT. Tata Makmur Sejahtera ……… 49

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 52

4.3. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis ……… 58

4.3.1. Uji Validitas ………. 58

4.3.2. Uji Realibilitas ………. 61

4.3.3. Uji Normalitas ………. 62

4.3.4. Uji Asumsi Klasik ……… 63

4.3.4.1. Hasil Uji Multikolinieritas ……….. 64

4.3.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….. 65

4.3.5. Hasil Pengujian Analisis Linier Berganda ………... 66

4.3.5.1. Uji Kecocokan Model ………. 67

(8)

Dengan peneliti yang terdahulu ……… 74 4.7. Keterbatasan Penelitian ………. 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……….. 77

5.2. Saran ……… 77

(9)

Tabel 2 : Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ……….. 52

Tabel 3 : Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jabatan ………… 53

Tabel 4 : Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Sistem Informasi Akuntansi ………. 54

Tabel 5 : Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Komputerisasi…. … 56 Tabel 6 : Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pengendalian Intern.. 57

Tabel 7 : Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi …… 59

Tabel 8 : Hasil Uji Validitas Variabel Komputerisasi ……….... 60

Tabel 9 : Hasil Validitas Variabel Pengendalian Intern ………... 61

Tabel 10 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ………...… 62

Tabel 11 : Hasil Uji Normalitas ………...… 63

Tabel 12 : Hasil Uji Multikolinieritas ………... 64

Tabel 13 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….. 65

Tabel 14 : Uji Regresi Linier Berganda ……… 66

Tabel 15 : Hasil Uji F ………... 68

Tabel 16 : Nilai Koefisien Determinasi (R Squre) ……….. 69

Tabel 17 : Hasil Uji T ……….. 70

(10)
(11)

Lampiran 2 : Data Penelitian

Lampiran 3 : Tabel Frekuensi Identitas Responden Lampiran 4 : Tabel Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 5 : Uji Validitas

Lampiran 6 : Uji Reliabilitas Lampiran 7 : Uji Normalitas Lampiran 8 : Uji Asumsi Klasik

(12)

Reza Rahmat Azhar i

ABSTRAK

Sistem pengendalian intern yang ditetapkan dan dilaksanakan tidak pada tempatnya akan mengakibatkan terjadinya tumpang tindih tanggung jawab yang dapat menimbulkan dampak bagi terhambatnya produktifitas. Pada PT. Tata Makmur Sejahtera pengendalian intern yang telah diterapkan selama ini masih kurang, hal ini dikarenakan masih adanya kesalahan dalam mengentri data. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan membuktikan secara empiris bahwa sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah semua staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera yang berjumlah 25 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi dan komputerisasi berpengaruh positif terhadap pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera.

(13)

1.1. Latar Belakang

Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan (TI) untuk menjalankan bisnisnya, produksinya dan melaksanakan pelayananannya. Perusahaan tidak dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang di luar, sebaliknya mereka harus berbagai informasi dengan pihak – pihak yang sering berinteraksi dengan mereka, yaitu : pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis dan sebagainya, peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan terhadap masalah.

(14)

sistem informasi berdasarkan komputer yang memberikan perkembangan teknologi yang cepat.

Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaannya, pada umumnya informasilah yang membuat perusahaan kompetitif dan dapat bertahan oleh karena informasi merupakan sumber daya yang sangat berharga

Sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut “Struktur pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai” (Mulyadi, 2002:120), dalam proses untuk mengamankan hasil penjualan suatu perusahaan sangat diperlukan prosedur pemeriksaan yang dirancang untuk memverifikasi efektifitas sistem pengendalian intern, efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan sangat diperlukan terutama ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai: frekuensi pelaksanaan proses dari pengendalian yang ditetapkan, mutu pelaksaan prosedur pengendalian dan karyawan yang melaksanakan prosedur pengendalian tersebut.

(15)

Menurut Widjajanto (2001:59), komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial, termasuk operasi hitung menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia, dalam proses untuk mengamankan hasil penjualan suatu perusahaan sangat diperlukan prosedur pemeriksaan yang dirancang untuk memverifikasi efektifitas sistem pengendalian intern, efektivifitas sistem pengendalian intern perusahaan sangat diperlukan terutama ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai : frekuensi pelaksanaan proses dari pengendalian yang ditetapkan, mutu pelaksanaan prosedur pengendalian dan karyawan yang melaksanakan prosedur, pengendalian tersebut agar keamanan dapat terjaga melalui komputerisasi.

(16)

Pada PT Tata Makmur Sejahtera pengendalian intern yang telah diterapkan selama ini masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 : Kesalahan dalam sebulan

No Per masalahan Frekuensi t erjadi sebulan

1 salah Input kode account 15

2 salah input barang 5

3 salah input keterangan t ransaksi 5

4 salah input supplier 2

5 salah input discount barang 2

6 t ransaksi t idak di masukkan ke program 5 Sumber : peneliti

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui masih terdapat beberapa kesalahan dalam mengentry data misalnya salah input kode account yang frekuensi kesalahan terjadi sebulan 15 kesalahan.

Informasi yang diperoleh juga dapat membantu meningkatkan kualitas dari informasi tersebut bagi pihak manajemen perusahaan, dan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, serta dapat mengambil keputusan cepat dan tepat dari berbagai alternatif yang ada untuk mengatasi masalah – masalah yang sedang terjadi dalam perusahaan

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang :

(17)

1.2 Per umusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah di kemukakan sebelumnya dapat dirumuskan suatu permasalahannya, yaitu :

a. Apakah Sistem Informasi Akuntansi dan Komputerisasi berpengaruh terhadap Pengendalian Intern Akuntansi pada PT. Tata Makmur Sejahtera (group Tiga pilar sejahtera)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menguji dan membuktikan secara empiris bahwa Sistem Informasi Akuntansi, dan komputerisasi berpengaruh terhadap Pengendalian Intern di PT. Tata Makmur Sejahtera

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar peneliti ini bermanfaat bagi beberpa pihak antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Perusahaan

(18)

3. Bagi Universitas

(19)

2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Aswar Pramadhan (2006) a. Judul :

Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Jaringan Terhadap Peningkatan Pengendalian Intern. Studi Kasus Pada PT. Fajar Mekar Indah Surabaya

b. Permasalahan pada penelitian ini adalah :

Apakah Sistem Informasi Akuntansi dan Efektifitas Local Area Network berpmengaruh terhadap pengendalian intern akuntansi pada PT. Fajar Mekar Indah?

c. Hipotesis :

(20)

d. Kesimpulan :

1. Hipotesis yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi dan efektifitas jaringan area local (LAN) berpengaruh terhadap pengendalian intern pada PT. Fajar Mekar Indah, telah terbukti kebenarannya.

2. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang ditunjang dengan penerapan jaringan area local yang baik pada perusahaan dapat membantu manajer mengetahui kesalahan dan penyimpangan yang terjadi dengan segera sehingga tujuan dari pengendalian internal tersebut tercapai.

2. Agus Endro Suwarno.(2004) a. Judul :

Pengendalian Intern Dalam Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.

b. Permasalahan pada penelitian ini adalah :

Bagaimana penerapan pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer?

c. Kesimpulan

(21)

mencakup pengendalian terhadap hardware,software,masukan, pemrosesan dan keluaran.

2. Pengemplementasian pengendalian intern dalam suatu sistem yang ada, maka kompleksitas suatu sistem komputer dapat mencegah kesalahan dan kecurangan yang tidak terdeteksi. 3. Lindrawati (2001)

a. Judul :

Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Elektronik Data Prosesing. b. Permasalahan Pada Penelitian ini Adalah ;

Apakah Sistem Informasi Akuntansi berbasis elektronik Data prosesing berpengaruh terhadap penyediaan kebutuhan akan informasi akuntansi dalam perusahaan?

c. Kesimpulan :

Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer yang benar – benar dapat mewakili sistem yang ada pada perusahaan akan memberikan banyak keuntungan – keuntungan dibanding kendala–kendala yang ada, diantaranya kecepatan proses, keakuratan data dan laporan yang tepat waktu

2.2. Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi 2.2.1. Definisi Sistem

(22)

tahapan yaitu input, proses dan output. Menurut James A. Hall (2001:5). “sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen – komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem – subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.

Kedua definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang erat hubungan antara satu dengan yang lain yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Mulyadi (1993: 3), bahwa sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Baridwan (1991: 4), bahwa sistem akuntansi adalah formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan – laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti : pemegang saham, lereditur dan lembaga – lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

(23)

perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan klerikal. Menurut Mulyadi (1993 : 6), kegiatan klerikal (clerical operatio) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar dengan cara :

a. Menulis

b. Menggandakan c. Menghitung d. Memberi kode e. Mendaftar

f. Memilih (menyortasi) g. Memindah

h. Membandingkan

(24)

yang disusun tersebut harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus ditekan sehingga relatif murah. Dari ketiga factor tersebut diatas hendaknya dipertimbangkan secara bersama – sama pada waktu penyusunan sistem akuntansi, supaya jangan sampai terjadi salah satu dari ketiga tujuan tersebut diabaikan.

(25)

perkiraan ( misalnya : saldo piutang yang dirinci menurut umur piutang). Dengan demikian setiap jenis perusahaan akan melaksanakan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan keadaan dan kemapuan perusahaan.

2.2.1.1.Definisi Infor masi

Informasi pada dasarnya tidak sama dengan data. Data adalah representasi dari suatu fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, dan atau angka. Sedangkan informasi merupakan rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya Witarto (2004:8-9). Menurut jogiyanto (2005-25), data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna pada orang yang menerimanya.

Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan dari data yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi penerimanya, biasanya data ini belum dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, agar berguna bagi pemakainya, data harus di proses sehingga dapat menghasilkan output yang berupa informasi

Menurut Wilkinson (1993:121), sifat – sifat informasi yang penting meliputi hal – hal berikut :

1. Relevansi

(26)

2. Kuantifiabilitas

Sejauh mana informasi dapat dikuantifikasikan (Dinyatakan dalam bentuk numerik).

3. Akurasi

Keandalan dan kepresisian informasi. 4. Kepadatan

Sejauh mana informasi diringkaskan atau dipadatkan 5. Ketepatan waktu

Kekinian informasi. 6. Cakupan.

Rentang yang dicakup oleh informasi.

2.2.2. Definisi Sistem Infor masi

Informasi merupakan hasil akhir dari suatu sistem informasi yang merupakan suatu kebutuhan utama bagi setiap perusahaan, baik pada saat perusahaan tersebut mulai berdiri maupun sudah beroperasi. Informasi ini mengarahkan, memperlancar kegiatan sehari – hari dan membantu pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Prasyarat untuk mengambil keputusan dengan teknik ilmiah ialah tersedianya informasi yang dibutuhkan sebagai alat pembantu dalam proses pengambilan keputusan.

(27)

informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Husein dan Wibowo, 2002 : 8).

2.2.2.1. Definisi Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Jogiyanto (2000:54), sistem informasi akuntansi adalah sistem akuntansi dengan pengembangan informasi lebih luas dengan menekankan informasi kepada manajemen tanpa mengurangi informasi kepada pihak luar. Sedangkan menurut Widjajanto (2001:4), sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2.2.3. Penger tian Pengendalian Inter n

(28)

perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi dan memastikan pentaatan akuntansinya, memajukan efisiensi operasi.

Menurut Mulyadi (1993:163), pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan dari definisi pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep dasar, yaitu ;

1. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat persuasif dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

2. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.

3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai agar tidak ada keterbatasan yang melekat dalam sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan.

(29)

2.3.1. Tujuan Pengendalian Inter n

Sebagaimana uraian diatas tentang pengertian pengendalian intern, bahwa untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan tidak terlepas dari keterpaduan pada lini – lini yang ada dari suatu perusahaan. Oleh sebab itu pengendalian intern disini mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Menurut Baridwan (1991:13). Manajemen menerapkan pengandalian intern yang efektif dengan menggunakan empat tujuan, sebagai berikut :

1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan 2. Memeriksa ketelitian dan keandala data akuntansi 3. Memajukan efisiensi dalam operasi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Tujuan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalah gunakan, hancur karena kecelakaan atau karena kebakaran kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian intern yang memadai. Begitu juga untuk kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik akan rawan oleh kecurangan jika dokumen penting dan catatan akuntansi tidak dijaga.

(30)

proses pengolahan data akuntansi, akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal, karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan, maka ketelitian dan keandalan data akuntansi merefieksikan pertanggung jawaban penggunaan kekayaan perusahaan.

3. Memajukan efesiensi dalam operasi pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan salam segala kegiatan bisnis perusahaan, dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapan kebijakan dan prosedur, struktur pengendalia intern ditujukan untuk kebijakan dan prosedur, struktur pengendalian intern ditujukan oleh karyawan perusahaan

Menurut Mulyadi (1993:166), tujuan pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ; pengendalian akuntansi dan pengendalian administrasi.

1. Pengendalian Akuntansi

(31)

2. Pengendalian Administrasi

Mencakup organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada kebijaksanaan dan biasanaya hanya berhubungan secara tidak langsung dengan catatan financial.

2.4. Sistem Pengendalian Inter n

Sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan merupakan factor yang menentukan dan dapat dipercaya tidaknya akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Mulyadi (2002:180) pengertian sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut “Struktur pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai”. Dalam definisi ini terdapat tiga kata penting yaitu : kebijakan, prosedur, dan tujuan organisasi

Kebijakan adalah pedoman yang dibuat oleh manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Prosedur adalah langkah – langkah tertentu yang harus diamati dalam pelaksanaan suatu kebijakan. Tujuan adalah akhir suatu kegiatan, hasil yang dicapai.

(32)

pengendalian intern tidaklah dibatasi pada metode yang dianut oleh bagian akuntansi dan keuangan. Dalam sistem tersebut dapat digolongkan pengendalian intern melalui sistem anggaran (budgetary control), analisis statistik, program-program latihan untuk membantu pegawai yang mengerti dan melaksanakan kewajibannnya.

2.4.1. Tujuan Sistem Pengendalian Inter n

Alasan perusahaan perlu menyusun pengendalian intern adalah untuk membantu agar organisasi tersebut lebih terarah dan efektif di dalam mencapai tujuannya. Pengendalian intern itu merupakan sistem yang terbentuk dari sekelompok unsur atau elemen dimana unsur ini saling mempengaruhi dan berkaitan. Menurut Mulyadi (1993: 165-166) manajemen merancang struktur pengendalian intern yang efektif dengan tujuan pokok sebagai berikut :

1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi

Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat disalahgunakan, atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai. Begitu juga untuk kekayaan perusahaan yang memiliki wujud fisik.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

(33)

3. Mendorong efisiensi

Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah usaha yang perlu dalam segala kegiatan bisnis perusahaan, dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.

4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen

Untuk mencapai tujuan perusahaan menetepkan kebijaksanaan dan prosedur. Menurut tujuannya, pengendalian intern di bagi menjadi dua macam yaitu: a. Pengendalian internal akuntansi

Pengendalian akuntansi, yang merupakan bagian dari struktur pengendalian intern, meliputi kebijaksanaan dan mengecek terutama untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b. Pengendalian internal administrasi

Dihasilkan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen

Tujuan pengendalian intern secara terinci menurut Arens dan Loebbecke (Jusuf 1996 : 294) ialah untuk memberikan kepastian yang menyakinkan bahwa : 1. Setiap transaksi yang dibuat adalah ah (validitas)

Suatu sistem tidak dapat memberikan transaksi – transaksi fiktif dan yang sebenarnya tidak terjadi dalam setia buku harian atau catatan perusahaan perkiraa lainnya

(34)

Bila suatu transaksi yang tidak diotorisasi terjadi, hal ini mengakibatkan adanya transaksi yang curang dan juga mengakibatkan pemborosan atau pengrusakan terhadap setiap aktiva perusahaan

3. Setiap transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapan) setiap prosedur yang dimiliki klien harus memberikan pengendalian untuk mencegah kehilangan transaksi dari setiap catatan

4. Setiap transaksi dinilai dengan tepat (penilaian)

Suatu sistem yang memadai elalu disertai dengan prosedur untuk menghindari setiap kesalahan perhitungan dan pencatatan setiap transaksi pada seluruh langkah – langkah proses pencatatan

5. Setiap transaksi diklarifikasikan (digolongkan) dengan tepat (klasifikasi) Klasifikasi perkiraan yang tepat sesuai dengan kode perkiraan klien ditetapkan di dalam setiap buku harian laporan keuangan hendak disajikan dengan tepat. Klasifikasi ini juga mencakup seluruh kategori seperti divisi dan hasil produk.

6. Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu)

Pencatatan setiap transaksi baik sebelum atau sesudah saat terjadinya selalu menimbulkan adanya kelalaian untuk mencatatnya atau pencatatanya dengan kuantitas yang tidak benar. Bila keterlambatan pencatatan terjadi pada akhir periode laporan keuangan akan mengandung kesalahan.

(35)

2.4.1.2. Cir i – Cir i Sistem Pengendalian Inter n Yang Baik

Sistem pengendalian intern yang baik bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan yang lain. Hal ini disebabkan oleh karena perbedaan keahlian dan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Menurut Baridwan (1991:14), sistem pengendalian yang baik adalah :

1. Suatu struktur yang memisahkan tanggung jawab secara tepat.

Suatu organisasi yang tepat bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan yang lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan disebabkan berbagai hal, seperti jenis perusahaan, luas perusahaan, banyaknya cabang dan lain sebagainya. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis – garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik. Dengan adanya pemisahan fungsi – fungsi dari struktur organisasi diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan – kecurangan.

2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik, yang berguna untuk memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

(36)

operasi dan transaksi – transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat

3. Praktek – praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap bagian organisasi.

(37)

Seseorang yang berpengalaman mempunyai wawasan yang lebih luas sehingga akan terbiasa melakukan pekerjaan tertentu dan mudah menyesuaikan dri dengan lingkungan kerja tanpa bimbingan intensif, oleh karena itu semakin banyak pengalaman seseorang maka akan berakibat positif terhadap efektivitas pelaksanaan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. 4. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang mutunya sesuai dengan tanggung

jawabnya.

Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pegendalian intern. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat serta prosedur yang baik, akan tetapi apabila tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat yang diminta, bisa diprediksikan bahwa sistem pengendalian intern juga tidak akan berhasil dengan baik. Untuk mendapatkan pegawai dengan tingkat kecapakan yang cukup, langkah – langkah yang harus ditempuh adalah :

a. Seleksi karyawan

Jika ada penerimaan pegawai baru hendaknya dilakukan seleksi dan tes agar dapat ditentukan apakah calon pegawai yang bersangkutan memenuhi criteria yang diinginkan

b. Pengembangan pendidikan dan pelatihan

(38)

untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikannya tinggi, sehingga gajinya besar, tetapi mungkin saja pegawai dengan tingkat pendidikan menengah saja sudah cukup. Hal – hal seperti ini perlu dipertimbangkan agar dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap dan juga ekonomis.

2.5.Kemampuan Komputer Sebagai Alat Bantu Manusia 2.5.1. Definisi Komputer

Menurut Widjajanto (2001:59), komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial, termasuk operasi hitung menghitung, dan operasi logika tanpa campur tangan manusia, sedangkan menurut Lindrawati (2001:29), komputer adalah perangkat keras yang berfungsi mengubah input menjadi output yang berupa informasi dengan memproses data, oleh karena itu komputer merupakan alat yang memegang peranan penting didalam sistem pengolahan data elektronik, maka komputer juga disebut sebagai alat pengolah data.

2.5.1.1. Komponen Pembentuk Sistem Komputer

Berikut adalah komponen pembentuk sebuah sistem komputer (Scoot 1996:148-149)

(39)

2. Komponen elektromekanis yang mempunyai bagian pergerakan mekanis seperti piranti input dan output.

3. Bagian data yang berisi elemen data, seperti kata. Misalnya nama dan alamat pekerja, jumlah upah per jam, dan jumlah kerja yang telah dijalani

4. File data, yang merupakan tempat penyimpanan item data. File payroll (gaji), misalnya dapat berisi nama dan alamat pekerja, upah per jam, jumlah jam kerja, yang masing-masing merupakan satu item data untuk masing-masing pegawai.

5. Program, yang merupakan serangkaian instruksi yang ditulis oleh orang(pemrogram) untuk memberitahu komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana “pemrosesan” (manipulasi perhitungan) terhadap data dilaksanakan.

2.5.1.2. Komputer Sebagai Alat Bantu

Menurut Baridwan (1994:5-6), beberapa tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat yang besar dari penggunaan komputer antara lain adalah;

1. Verifikasi

(40)

2. Sortir

Komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data ke dalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat. Misalnya kumpulan faktur penjualan dapat disortir ke dalam klasifikasi langganan, jenis produk, daerah penjualan dan lain sebagainya.

3. Transmission

Komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Misalnya data dari suatu file dipindahkan ke file lainnya. 4. Perhitungan

Dengan komputer, perhitungan – perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya, menghitung saldo rekening sesudah adanya posting, menghitung jumlah sekelompok (batch) transaksi dan sebagainya.

5. Dan lain – lain sebagainya.

2.5.1.3. Keunggulan Komputer

Komputer mulai digunakan banyak perusahaan guna menjalankan tugas pemrosesan data. komputer semakin banyak mengerjakan tugas pemrosesan informasi dan data yang memang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi manusia. Di pihak lain, manusia tetap mengerjakan tugas-tugas yang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi komputer.

(41)

a. Komputer mampu memproses data lebih efektif dari pada manusia.

b. Komputer tidak saja mampu melakukan juga dengan kecepatan kilat, malainkan juga dengan sangat akurat dan ekspansif.

c. Komputer dapat memproses, tanpa istirahat, transaksi – transaksi atau persoalan – persoalan komplek yang meliputi ratusan angka dan symbol – symbol lain, manusia tidak dapat dengan mudah memproses data lebih dari sembilan symbol (misalnya, angka) atau sekelompok symbol suatu saat. d. Dalam kondisi – kondisi tertentu, komputer mampu memproses transaksi

secara lebih mudah ketimbang manusia.

e. Komputer merupakan pemroses (prosesor) yang lebih dapat diandalkan ketimbang manusia. Komputer tidak pernah merasa lelah, jemu, emosional, atau “ngambek”. Komputer mampu bekerja tanpa kenal lelah seharian.

f. Komputer dapat menyimpan data lebih padat (kompak) ketimbang manusia. g. Komputer dapat lebih efisien operasinya ketimbang manusia. Mereka mampu

mengintegrasikan siklus dan arsip pemrosesan transaksi. Mereka mampu melakukan berbagai operasi secara pararel, sehingga meminimalkan beban puncak.

2.5.2. Dampak Komputer Atas Pengendalian Inter n

(42)

a. Pemrosesan terpusat.

Dalam sistem manual pemrosesan transaksi dibagi-bagi diantara karyawan di beberapa departemen. Rancangan ini memungkinkan dilakukannya pemeriksaan silang diantara mereka. Sebaliknya pemrosesan dengan komputer, sebagian besar terjadi di fasilitas komputer yang serba lengkap. Seringkali fasilitas ini juga memiliki basis data yang terpusat. Pemusatan pemrosesan memperpendek arus data diantara unit – unit organisasi. Akibatnya, lebih kecil kesempatan untuk mendeteksi tindak kejahatan, seperti transaksi yang tidak sah atau pencurian asset.

b. Penyimpanan Data Bukan Pada Manusia

Data yang disimpan dalam sistem berdasarkan komputer diorientasikan pada karakteristik media magnetic atau optikal. Karakteristik ini berbeda dengan karakteristik media kertas yang lebih akrab bagi para pengguna sistem manual.

1. Data ini tidak terlihat dan tidak dimengerti oleh manusia. Memang, data ini bisa dicetak atau ditayangkan, tetapi diperlukan operator komputer atau sistem komputer untuk melakukannya.

2. Data seringkali mudah terhapus.

(43)

c. Rangkaian audit terfragmentasi

Porsi rangkaian audit (audit trail) mungkin sekali hilang dalam sistem pemrosesan berdasarkan komputer. Jurnal mungkin diabaikan, karena transaksi – transaksi dapat diposkan langsung ke buku besar, atau jurnal dapat tetap ada tetapi jarang atau hanya bila diminta. Fragmentasi rangkaian audit ini menghambat pendeteksian kesalahan atau kejadian tak terduga.

d. Pertimbangan Manusia Ditinggalkan

Komputer melaksanakan perintah terprogram secara membuta, artinya, alat ini tidak memiliki pertimbangan (judgement), jadi kecil sekali kesempatan bagi manusia dalam sistem berdasarkan komputer untuk mengenali kesalahan atau data yang meragukan.

e. Kompleksitas Bertambah

Ciri – ciri fisik dan logic dari sistem berdasarkan komputer relative lebih rumit. Komputer sukar dipahami atau digunakan oleh kebanyakan orang, tambahan lagi, komputer dirancang untuk memproses volume transaksi yang besar dalam prosedur yang terintegrasi, seringkali melibatkan banyak arsip. Salah satu akibat dari kompleksitas ini bertambah besarnya kemungkinan kesalahan, beberapa kesalahan mungkin terlekat dalam program komputer, dan ini dapat mengakibatkan kerugian.

f. Kerentanan Data Tersimpan Dan peralatan Bertambah

(44)

memiliki komputer pribadi atau termina dapat melangkahi hambatan pengamanan yang kurang memadai dan mengintip data rahasia.

Sistem informasi dan pengendalian yang diimplementasikan dalam sebuah organisasi tentu saja harus sesuai dengan strateg organisasi, (Romney and Steinbart 2003:226), untuk mengimplementasikan sebuah sistem yang baru, dapat menghabiskan waktu lebih dari satu tahun.

Prinsip ini sama dengan implementasi teknologi dalam sistem informasi akuntansi, namun sebelum sebuah organisasi menggunakan teknologi, menjadi suatu kewajiban bagi organisasi untuk melakukan feasibility study, apakah organisasi memang harus mengadopsi teknologi ini atau tidak, jika organisasi tetap memutuskan untuk melakukannya, maka organisasi juga memutuskan teknologi yang mana yang akan diadopsi dari beberapa pilihan yang ada.

Tiga tahapan yang harus dilakukan sebuah organisasi dalam mengimplementasikan pengendalian atas sistem informasi akuntansi, yaitu : 1. Strategic planning and budgeting. Tahap ini lebih banyak mengarah

(45)

eksternal (benchmarking). Penelitian dan survei yang dilakukan oleh organisasi akan diarahkan pada hardware,software,sumber daya mausia dan infrastruktur yang dibutuhkan. Rencana yang telah disusun ini harus dievaluasi secara kesinambungan oleh organisasi, sehingga dapat diketahui hambatan – hambatan yang ada, solusi dan kesempatan yang bisa dikembangkan oleh organisasi. Jika pola ini dilakukan maka akan melahirkan continuo improvement yang akan membawa hasil yang optimal bagi organisasi.

2. Developing a system reliability plan.

(46)

3. Documentation

Berbicara mengenai implementasi sistem baru, baik sistem pengendalian maupun sistem informasi akuntansi, maka tahapan yang ada dalam implementasi itu sebenarnya tidak pernah terlepas dari masalah dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses mengarsipkan seluruh proses yang dilakukan ketika implementasi biometric security pada organisasi pengarsipan yang dilakukan dalam bentuk manual.

2.6.Ker angka Pikir

2.6.1.Penga r uh Sistem Infor masi Akuntansi (SIA) Ter hadap Pengendalian Inter n

Sistem Informasi Akuntansi merupakan komponen atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk membantu manajemen dalam mengolah data keuangan, dengan adanya sistem informasi yang baik maka penyimpangan-penyimpangan yang ada dalam perusahaan dapat dikurangi dan dengan berkurangnya penyimpangan-penyimpangan tersebut maka akan meningkatkan pengendalian intern perusahaan.

(47)

Potensi adanya kejadian atau kegiatan yang tidak diharapkan yang dapat membahayakan sistem informasi akuntansi (SIA) maupun perusahaan disebut sebagai ancaman, pentingnya pengendalian internal merupakan rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang ditetapkan. Romney dan Steinbart(2004:228)

Didalam suatu perusahaan kemungkinan besar bisa terjadi suatu penyelewengan dan kecurangan karena perusahaan tidak dapat mengawasi secara langsung baik harta maupun jalnnya suatu aktivitas perusahaan, dalam kondisi yang demikian sistem pengendalian intern perlu diterapkan dalam perusahaan. Walaupun sistem pengendalian intern perlu diterapkan dalam keseluruhan kemungkinan terjadinya suatu kesalahan atau penyelewengan setidak-tidaknya dapat menekan atau mengurangi terjadinya kesalahan dan penyelewengan.

(48)

ditimbulkan dari penerapan sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan atau organisasi Romney dan Steinbert (2004:230).

2.6.2.Penga r uh Komputer isasi Ter adap pengendalian Inter n

Pada Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975), teori ini mengatakan bahwa seseorang akan menggunakan komputer jika ia dapat melihat adanya manfaat (hasil) positif dari penggunaan komputer tersebut. Hasil penerapan teknologi baru akan diharapkan menjadi suatu pemahaman mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi menjadi tujuan secara individual atau perilaku.

Menurut Lindrawati (2001:29), komputer adalah perangkat keras yang berfungsi mengubah input menjadi output yang berupa informasi dengan memproses data, oleh karena itu komputer merupakan alat yang memegang peranan penting di dalam sistem pengelolahan data. komputer mulai digunakan banyak perusahaan guna menjalankan tugas pemrosesan data. di pihak lain, manusia tetap mengerjakan tugas – tugas yang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi komputer.

(49)

1. Data ini tidak terlihat dan tidak dimengerti oleh manusia. Memang, data ini bisa diceta atau ditayangka, tetapi diperlukan operator komputer atau sistem komputer untuk melakukannya.

2. Data seringkali mudah terhapus.

3. Data tersimpan secara singkat dipadatkan. Jadi, sangat banyak data yang dapat dengan mudah dirusak, dihancurkan, atau diakses oleh pengguna yang tidak berhak.

Rangkaian Audit yang Terfragmentasi, pertimbangan manusia ditinggalkan komputer melaksanakan perintah terprogram secara membuta, artinya, alat ini tidak memiliki pertimbangan (judgement), jadi kecil sekali kesempatan bagi manusia dalam sstem berdasarkan komputer untuk mengenali kesalahan atau data yang meragukan. Oleh karena itu komputerisasi sangat dibutuhkan di dalam pengendalian intern.

Dari uraian diatas maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 1 : kerangka pikir

UjiAnalisis Linier Berganda

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(X1)

KOMPUTERISASI

(X2)

PENGENDALIAN INTERN

(50)

2.7.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah serta landasan teori yang mendukung dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasioanal

1. Variabel Terikat (Y)

a.

Pengendalian Intern (Y) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran –

ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan, (Mulyadi 1993:163)

2. Variabel Bebas (X) terdiri dari :

a. Sistem Informasi Akuntansi (X1) :

Merupakan rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses

menjadi informasi, dan dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaannya.

b.

Komputerisasi (X2)

Merupakan kerangka kerja pengolahan data untuk menghasilkan informasi

(52)

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari staff

PT. Tata Makmur Sejahtera sedangkan skala pengukuran yang digunakan

adalah skala semantic differencial dengan skala interval ini tersusun dalam

suatu garis continue yang jawabannya sangat positif dibagian kanan garis dan

jawabannya yang sangat negatif terletak dibagian kiri atau sebaliknya.

Dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 7 yang menunjukkan nilai

tertinggi.

Terendah 1

2

3

4

5

6

7 tertinggi

Indicator yang digunakan dalam mengukur variabel dalam penelitian ini

adalah :

1.

Variabel Bebas (X1) adalah sistem informasi akuntansi dan pengukurannya

didasarkan pada indikator :

Relevansi, akurasi, ketepatan, kepadatan, dan cakupan suatu sistem

informasi akuntansi.

2.

Variabel Bebas (X2) adalah Komputerisasi dan pengukuran didasarkan

pada indikator :

Memproses data lebih efektif dari pada manual

3.

Variabel Terikat (Y) adalah pengendalian intern dan pengukurannya

didasarkan pada indikator :

(53)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kumpulan seluruh elemen atau obyek yang diteliti

(Nazir, 2005:271). Populasi dalam penelitian ini adalah semua staff

PT. Tata Makmur Sejahtera yang berjumlah 100 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel non

probabilitas yang menyeleksi responden-responden berdasarkan ciri-ciri atau

sifat khusus yang dimiliki oleh sampel, dan sampel tersebut yang merupakan

representasi dari populasi (Sumarsono 2004:52).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Top Manager

Finance Accounting Manager

: 1 orang

2. Middle Manager

Finance Accounting Regional

:4 orang

3. Low Manager

Administrasi dan Kasir

: 20 orang

Sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua staff

bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera berjumlah 25

orang.

(54)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1

J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a.

Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh

penelitian dan objek yang diteliti dengan cara mengadakan pengamatan

atau observasi dan wawancara dengan responden langsung di lokasi

penelitian

3.3.2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:

1.

Interview

Mengadakan wawancara baik kepada manajer maupun staff perusahaan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam menunjang serta mempermudah

penulisan tentang masalah yang diteliti.

2.

Observasi

Mengadakan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti guna

mencocokkan hasil dari wawancara sehingga mendapatkan keyakinan

terhadap kebenaran data.

3.

Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan daftar

(55)

3.4.

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.4.1

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

(kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut

dapat diuji dengan mengkorelasi antara skor yang diperoleh pada masing-masing

butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor

pertanyaan. Hal ini dapat dilakukan dengan metode Coeficient Cor relation Pear son

yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. Validitas yang dilakukan untuk

memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan terverifikasi pada

variabel-variabel yang telah ditentukan (Construct Validity). Uji validitas dikatakan valid jika

korelasi signifikan pada level 5 % (0,05). (Ghozali, 2006:49).

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu (Ghozali,2005:41). Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini

menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan

uji statistik Cronbach Alpha (α), yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai cronbach Alpha>0,60 (Nunnally, 1967) dalam (Ghozali,

2005:42).

(56)

3.4.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti

sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran

normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode

Kolmogorov Smirnov. (Sumarsono, 2004:40), dengan ketentuan sebagai berikut

(Sumarsono,2004:43):

a.

Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 0,05 maka

distribusi tidak normal

b.

Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 0,05, maka

distribusi adalah normal

3.5.Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi membutuhkan beberapa asusmsi yang tidak boleh

dilanggar oleh regresi linier yaitu (Gujarati, 1999:218)

1.

Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti,

diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.

Hubungan

antara

variabel

bebas

yang

dikatakan

memiliki

nilai

multikolinearitas jika memiliki nilai variance inflation factor (VIP) tidak disekitar

angka 1 dan angka tolerance tidak mendekati angka 1serta memiliki nilai koefisien

korelasi diatas 0,5. Pada model regresi linier yang baik tidak boleh terdapat

(57)

multikolinearitas adalah nilai VIF disekitar angka 1 dan agka tolerance mendekati

angka 1 serta koefisien antar variabel bebas dibawah nilai 0,5 (Gujarati, 1999:157)

2.

Heteroskedastisitas

Berdasarkan regresi Linier, Nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan

variabel (X). Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman

antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai Probabilitas yang

diperoleh lebih besar dari 0,05

Rumus Rank Spearman adalah :

rs = 1-6

i2

N (N

2

– 1) ………. (Gujarati, 1999 : 188)

3.6.Teknik Analisis dan Uji hipotesis

3.6.1. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menitikberatkan pada

pengujian hipotesis, data analisis, sifatnya terukur dan kesimpulan yang dihasilkan

merupakan generalisasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda yang merupakan analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan satu

variabel (yang disebut variabel tidak bebas) dengan dua atau lebih variabel lainnya

(yang disebut variabel bebas). Alat analisis ini digunakan karena sesuai dengan

kondisi yang akan diuji, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel terikat (X) dan

(58)

Adapun model regresi linear berganda untuk kondisis tersebut dirumuskan

sebagai berikut:

Y = α + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ e

(Algifari, 2000 : 62)

Keterangan :

Y

= Pengendalian intern

X

1

= Sistem Informasi Akuntansi

X

2

= Komputerisasi

α

= Konstanta

b

1

,b

2

= Koefisien regresi X1, X2

e

= Standarr error

3.6.2. Uji hipotesis

a.

Uji F

Model persamaan dalam regresi dihasilkan dari perhitungan dengan

menggunakan data masa lalu. Untuk menguji cocok atau tidaknya model

regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X

1

, X

2

, terhadap Y

digunakan uji F, dengan prosedur sebagai berikut :

1.

H

0

: β

j

= 0 (model regresi yang dilakukan tidak cocok)

H

a

: β

j

0 (model regresi yang dihasilkan cocok)

Dimana j = 1,2,3,… , k : variabel ke j sampai ke k.

(59)

3.

Dengan F hitung sebesar

F= (R2new - R2old)/m

(1-R

2

new)/(n-k)

Keterangan :

m

= Jumlah variabel independen yang baru masuk

n

= Jumlah data observasi

k

= banyaknya parameter dalam persamaan yang baru

R

2

new = nilai R

2

dari persamaan regresi baru

R

2

old = nilai R

2

dari persamaan regresi awal

(Ghozali,2006:153)

b.

Uji t

Untuk pengujian hipotesis penelitian guna menguji signifikan atau

tidaknya pengaruh parsial variabel X

1,

X

2

, atau X

3

terhadap Y digunakan

uji t student dengan prosedur sebagai berikut :

1.

H

0

: β

j

= 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan X

1,

X

2

, atau X

3

terhadap Y)

H

1

: β

j

0 (terdapat pengaruh yang sigifikan X

1,

X

2

, atau X

3

terhadap

Y)

Dimana j = 1,2,3,… , k : variabel ke j sampai ke k

2.

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat

(60)

3.

Dengan nilai t hitung :

Ket erangan :

t

hit

= t hasil perhitungan

bj

= koefisien regresi

se (bj) = Standart error

(61)

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian 4.1.1 Sejar ah Per usahaan

PT TATA MAKMUR SEJAHTERA terbentuk tahun 2009 di wilayah JAWA BARAT, bergerak di bidang distribusi Consumer Food dan Basic Food utama dari produk-produk PT TIGA PILAR SEJAHTERA TBK FOOD. Sejak tahun 2009 bergerak menjadi satu group dari PT TIGA PILAR SEJAHTERA TBK FOOD untuk mendistribusikan hasil- hasil produksinya yang berupa consumer food dan basic food khusus untuk area Jawa Barat. Tahun 2009 membentuk tiga cabang yaitu Bandung, Sukabumi, Cirebon, Tahun 2010 dibuka lagi dua cabang yaitu Purwakarta, Tasikmalaya. Sampai dengan Tahun 2012 telah ada lima cabang di Jawa barat, dan rencana akan membuka lagi di beberapa cabang di Jawa Barat.

Visi dan misi group PT TMS :

1. Menjadi suatu perusahaan distribusi nasional yang handal, efisien dan efektif yang memberikan nilai bagi seluruh stakeholders

(62)

3. Mendapat loyalitas pelanggan melalui tersedianya produk-produk yang bernilai dan kualitas service yang superior.

4. Menjadi group perusahaan distribusi nasional yang sukses dan dominan

(63)
(64)

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian

Responden pada penelitian ini adalah semua staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera yang berjumlah 25 orang. Pada deskripsi hasil penelitian ini akan dibahas tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai vriabel bebas yang terdiri dari sistem informasi akuntansi, dan komputerisasi serta pengendalian intern sebagai variabel terikat.

Berikut ini akan dideskripsikan identitas responden yang meliputi jenis

kelamin dan jabatan.

a. J enis Kelamin

Deskripsi identitas responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai

berikut:

Tabel 2

Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Pria 14 56.0

Wanita 11 44.0

Total 25 100.0

Sumber : Lampiran 2

(65)

b. J abatan

Deskripsi identitas responden berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Frekuensi Prosentase

Finance & Accounting

Manager 1 4.0

Finance Accounting

Administration & Cashier 20 80.0

Finance Accounting Regional 4 16.0

Total 25 100.0

Sumber : Lampiran 2

(66)

4.2.1. Deskr ipsi J awaban Responden

Berikut ini akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yang meliputi sistem informasi akuntansi, komputerisasi dan pengendalian intern.

a. Sistem Infor masi Akuntansi (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai sistem informasi akuntansi di PT. Tata Makmur Sejahtera:

Tabel 4

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Sistem Informasi Akuntansi

1 2 3 4 5 6 7

0 0 0 1 9 6 9 148

0% 0% 0% 4% 36% 24% 36% 100%

0 0 0 2 5 10 8 149

0% 0% 0% 8% 20% 40% 32% 100%

0 0 1 1 7 8 8 146

0% 0% 4% 4% 28% 32% 32% 100%

0 0 1 1 4 9 10 151

0% 0% 4% 4% 16% 36% 40% 100%

0 0 0 1 5 9 10 153

0% 0% 0% 4% 20% 36% 40% 100%

0 0 0 1 9 6 9 148

0% 0% 0% 4% 36% 24% 36% 100% Total 0 0 2 7 39 48 54 895 5.97

5.84 X1.1

X1.2

X1.3

X1.6 5.92

X1.4 6.04

X1.5 6.12

Item

Skor Jawaban

Total Mean

5.92

5.96

Sumber : Lampiran 4

(67)

item-item pertanyaan variabel sistem informasi akuntansi. Hal ini berarti staff bagian finance and accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera menyatakan bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi di perusahaan sangat relevan, format sistem informasi akuntansi di perusahaan juga dapat dikuantifikasikan, selain itu sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan sangat handal informasinya dalam pembuatan keputusan. Staff bagian finance and accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera juga menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan dapat diringkas sedemikian rupa agar mudah dalam proses pengambilan keputusan, selain itu ada ketepatan waktu dalam penyediaan sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan, rentang informasi yang diberikan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan juga sangat akurat. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.97.

b. Komputer isasi (X2)

(68)

Tabel 5

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Komputerisasi

1 2 3 4 5 6 7

0 0 0 2 7 12 4 143

0% 0% 0% 8% 28% 48% 16% 100%

0 0 0 1 9 11 4 143

0% 0% 0% 4% 36% 44% 16% 100%

0 0 0 2 7 7 9 148

0% 0% 0% 8% 28% 28% 36% 100%

0 0 0 4 6 12 3 139

0% 0% 0% 16% 24% 48% 12% 100%

0 0 1 0 9 9 6 144

0% 0% 4% 0% 36% 36% 24% 100% Total 0 0 1 9 38 51 26 717 5.74

Item Skor Jawaban Total Mean 5.72 5.72 X2.1 X2.2 X2.3

X2.4 5.56

X2.5 5.76

5.92

Sumber : Lampiran 3

(69)

murah ketimbang yang dilakukan manusia, komputer juga merupakan pemroses (prosesor) yang lebih dapat diandalkan ketimbang manusia. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa komputerisasi di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.74.

c. Pengendalian Inter n (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera :

Tabel 6

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pengendalian Intern

1 2 3 4 5 6 7

0 0 0 1 14 8 2 136

0% 0% 0% 4% 56% 32% 8% 100%

0 0 1 0 15 7 2 134

0% 0% 4% 0% 60% 28% 8% 100%

0 0 0 3 5 12 5 144

0% 0% 0% 12% 20% 48% 20% 100%

0 0 0 3 6 10 6 144

0% 0% 0% 12% 24% 40% 24% 100%

0 0 1 1 8 10 5 142

0% 0% 4% 4% 32% 40% 20% 100%

0 0 0 2 10 9 4 140

0% 0% 0% 8% 40% 36% 16% 100%

0 0 1 0 6 15 3 144

0% 0% 4% 0% 24% 60% 12% 100% Total 0 0 3 10 64 71 27 984 5.62

5.76 Y1

Y2

Y3

Y7 5.76

Y4 5.76

Y5 5.68

Y6 5.60

Item

Skor Jawaban

Total Mean

5.44

5.36

Sumber : Lampiran 3

(70)

hingga 7 yang menunjukkan responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel pengendalian intern. Hal ini berarti staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera menyatakan bahwa di dalam perusahaan data akuntansi yang dihasilkan dicek atau diteliti kembali guna mengurangi terjadinya kekeliruan, data akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan juga handal dan bisa dipertanggungjawabkan, selain itu dengan bantuan komputer dapat mendorong terjadinya efisiensi pada sistem pengendalian intern. Staff bagian finance dan accounting di PT. Tata Makmur Sejahtera juga menyatakan bahwa program seleksi calon pegawai di perusahaan telah berjalan dengan baik, suatu fungsi di dalam perusahaan juga tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan semua tahap suatu transaksi, setiap transaksi juga hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut, di perusahaan juga dilakukan pemeriksaan secara mendadak. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa pengendalian intern di PT. Tata Makmur Sejahtera sudah tergolong baik, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.62

4.3. Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis 4.3.1 Validitas

(71)

digunakan korelasi pearson. Jika korelasi pearson antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka item pertanyaan dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel sistem informasi akuntansi (X1):

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

X1.1 0.835 0.000 valid

X1.2 0.854 0.000 valid

X1.3 0.936 0.000 valid

X1.4 0.731 0.000 valid

X1.5 0.608 0.001 valid

X1.6 0.769 0.000 valid

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa enam item pertanyaan pada variabel sistem informasi akuntansi menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel sistem informasi akuntansi dinyatakan valid.

(72)

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Variabel Komputerisasi Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

X2.1 0.748 0.000 valid

X2.2 0.749 0.000 valid

X2.3 0.844 0.000 valid

X2.4 0.684 0.000 valid

X2.5 0.615 0.001 valid

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel komputerisasi menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel komputerisasi dinyatakan valid.

(73)

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern Item Nilai Korelasi

Pearson Signifikansi Keterangan

Y1 0.593 0.002 valid

Y2 0.728 0.000 valid

Y3 0.782 0.000 valid

Y4 0.654 0.000 valid

Y5 0.771 0.000 valid

Y6 0.482 0.015 valid

Y7 0.727 0.000 valid

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa tujuh item pertanyaan pada variabel pengendalian intern menghasilkan nilai signifikansi korelasi pearson kurang dari 0.05, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel pengendalian intern dinyatakan valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai cronbach alpha. Jika nilai cronbach alpha > 0.60, maka item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.

(74)

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha Keterangan Sistem Informasi Akuntansi (X1) 0.880 reliabel

Komputerisasi (X2) 0.775 reliabel

Pengendalian Intern (Y) 0.803 reliabel

Sumber : Lampiran 5

Tabel 10 menunjukkan bahwa besarnya nilai cronbach alpha pada variabel sistem informasi akuntansi, komputerisasi dan pengendalian intern lebih besar dari nilai kritis 0.60, dengan demikian item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.

4.3.3. Uji Nor malitas

(75)

Berikut adalah hasil uji normalitas residual:

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

Keterangan

Kolmogorov Smirnov Z 0.513

normal

Nilai Signifikansi 0.955

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji kolmogorov smirnov lebih besar dari 0.05 yaitu 0.955, maka disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal.

4.3.4. Uji Asumsi Kla

Gambar

Tabel 1 : Kesalahan dalam sebulan
Gambar 1 : kerangka pikir
Tabel 2
Tabel 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu, pendekatan saintifik, dan penilaian autentik, diharapkan akan menumbuhkan sikap spiritul dan sikap sosial yang

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka dapat dibuatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Analisis Kinerja

didalamnya harus mencakup tentang da’I, mad’u dan isi pesan dakwah. Selain itu juga kegiatan dakwah harus menggunakan prinsip, metode dan strategi yang tepat supaya orang

Namun untuk wanita yang tidak pernah mempersiapkan diri terhadap apa yang akan terjadi, fase laten persalinan akan menjadi waktu ketika ia banyak berteriak dalam ketakutan

Berdasarkan nilai koefisien determinan parsial (r 2 ) adalah 0.110889 maka dapat diketahui bahwa BOPO memberikan kontribusi sebesar 11.0889 persen terhadap ROA pada

Jenis penelitian ini menggunakan kepustakaan (library research), dengan menggunakan sumber data bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum

Belajar merupakan suatu proses dan bukan hasil oleh karena itu belajar mengajar berlangsung secara aktif dan interaktif dengan mengunakan berbagai bentuk perbuatan

SCRABBLE GAME ON THEIR COMPETENCE IN ARRANGING ENGLISH VOCABULARY AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMP NEGERI 8 KOTA CIREBON .” This thesis is presented to t he English