GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
F. Bintara Pengamanan (BAPAM)
6. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Klarifikasi ini adalah pemurnian minyak yang merupakan stasiun terakhir dalam pengolahan minyak. Minyak kasar (CPO) dari stasiun pressan dikirim ke stasiun ini untuk diproses lebih lanjut sehingga diperoleh minyak hasil produksi yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Adapun peralatan yang terdapat pada stasiun ini adalah:
a. Talang Minyak (Oil Gutter)
Minyak hasil pengempaan screw press dialirkan ke talang minyak (oil
gutter). Talang minyak ini dipasang di bawah screw press dan dialirkan oleh air
panas ke vibro. Air untuk mengalirkan minyak kasar ini harus benar-benar panas
b. Ayakan Getar (Vibro Separator)
Alat ini berfungsi untuk memisahkan /menyaring kotoran-kotoran berupa
serat-serat atau kotoran lainnya dari minyak kasar. Vibro separator ini
menggunakan 2 buah saringan kawat dengan ukuran saringan atas 20 mesh dan
saringan bawah 40 mesh. Benda-benda padat berupa ampas yang disaring pada
saringan ini dikembalikan ke timba buah untuk diproses kembali. Sedangkan
cairan minyak dari vibro separator ditampung dalam tangki minyak kasar (crude
oil tank). Untuk memudahkan penyaringan, saringan getar tersebut disiram dengan air panas.
c. Pompa Minyak Kasar (Crude Oil Pump)
Minyak kasar yang telah tersaring akan ditampung di crude oil pump. Di
dalam tangki ini akan dilakukan penambahan panas agar minyak cepat terpisah dan mengendapkan kotoran-kotoran. Panas yang tersedia dilakukan dengan
injeksi uap. Temperatur pada tangki ini diharapkan ± 900C. Minyak dalam tangki
ini dipompakan ke dalam tangki pisah (continuous tank) dengan pompa minyak
kasar (crude oil pump).
d. Tangki Pemisah (Continuous Tank)
Merupakan tangki yang berfungsi untuk mengendapkan sludge yang
terkandung di dalam crude oil. Untuk mempermudah proses pemisahan, maka
temperatur dipertahankan 900C-950C.
Tangki pemisah ini terditri dari 3 ruang yaitu:
- Ruang pertama : untuk penampungan minyak dari pompa minyak kasar
- Ruang kedua : merupakan ruang pemisahan. Minyak yang mempunyai
berat jenis kecil mengapung dan dialirkan ke dalam oil
tank, sedangkan sludge yang mempunyai berat jenis lebih besar dari pada minyak masuk ke dalam ruang ke tiga melalui lubang bawah sekat.
- Ruang ketiga : ruang penampungan sludge sebelum dialirkan ke dalam
sludge tank.
e. Tangki Masakan Minyak (Oil Tank)
Minyak yang berasal dari tangki pemisah pada lapisan atas dialirkan ke oil
tank sedangkan sludge yang masih mengandung minyak 7-9 % yang berada pada
lapisan bawah dialirkan ke sludge tank. Minyak ditampung pada tangki ini untuk
dipanasi lagi sebelum diolah lebih lanjut. Pada tangki ini diusahakan agar tetap
penuh untuk menjaga pemanasan tetap 950C-1000C. Tangki ini berbentuk
selinder, dengan dasar berbentuk kerucut.
f. Sentrifusi Minyak (Oil Purifier)
Merupakan alat yang berfungsi untuk memurnikan minyak yang berasal dari tangki masakan minyak yang masih mengandung air ± 0,5 – 0,17 % dan
kotoran 0,1 – 0,3 %. Kadar air dalam minyak setelah diproses oil purifier ini
diusahakan 0,3 – 0,4 % dan kadar kotoran 0,01 – 0,15 % dengan temperatur 900C-
g.Transfer Tanki
Tangki ini merupakan alat yang digunakan untuk menampung minyak dari
oil purifier dan mengatur jumlah minyak yang masuk ke dalam tangki pompa udara (vacuum drier) agar merata dan tetap.
h.Pengeringan Minyak (Vacum Dryer)
Merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan hampa udara. Hasil yang diharapkan dari proses disini adalah minyak yang berkadar air 0,1 – 0,15 % dengan kadar kotoran 0,013-0,015 %. Alat
ini merupakan tabung hampa udara yang mempunyai 3 tingkat steam injector.
Tekanan vacuum drier berkisar 0,8 – 1 kg/cm2. minyak yang keluar dari vacum
dryer ini langsung dikirim ke tangki timbun (storage tank) sebagai minyak produksi yang siap untuk dipasarkan (CPO).
i. Tangki Timbun (Storage Tank)
Tangki ini merupakan alat penampungan minyak produksi (CPO) sebelum dipasarkan. Minyak dalam tangki ini harus selalu dipanaskan dengan cara
dipasang pipa pemanas dengan uap dan temperatur di dalam storage tank diatur ±
50–550C agar minyak yang terdapat di dalamnya tidak membeku dan untuk
menghindarkan kenaikan Asam Lemak Bebas dan kadar air dalam minyak di tangki.
j. Tangki Lumpur (Sludge Tank)
Merupakan tangki yang digunakan untuk menampung sludge dari hasil
pemisahan di tangki pemisah. Sludge yang berada pada tangki lumpur ini masih
memanaskan dan mengencerkan sludge. Dengan temperatur sludge tank ini diusahakan berkisar 900C – 1000C.
k.Saringan Berputar (Brush Strainer)
Dari sludge tank selanjutnya lumpur (sludge) dialirkan ke brush strainer.
Brush strainer ini berfungsi sebagai alat pemisah serabut-serabut, pasir dan
kotoran-kotoran yang terdapat dalam sludge sebelum diolah di sludge separator.
Alat ini terdiri dari tabung silinder yang berlubang-lubang halus dan dipasang sikat-sikat kawat baja sebanyak 5 pasang dan diikatkan pada poros yang berputar. l. Sand Cyclone
Sludge dari brush strainer diperkirakan masih mengandung pasir sehingga
harus dipompakan lagi ke sand cyclone dimana pasir halus akan terpisah dengan
adanya gaya sentrifugal dan di blow down setiap 20 menit sekali. Untuk
mengambil minyak yang masih terkandung di sludge, selanjutnya sludge diproses
pada sludge separator. m. Sludge Separator
Merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari air, sludge,
dan kotoran. Sludge yang masuk ke alat ini memiliki kadar air ± 80–85 %,
minyak 5 – 10 %, dan 8 – 12 % berupa bahan bukan minyak. Air dan kotoran dibuang keluar dari alat ini sedangkan minyak akan dipompakan kembali ke
continuous tank. Dalam proses ini kadar minyak yang diperoleh pada slugde separator diharapkan 0,3 – 0,5 %.
Fat pit merupakan bak penampung sludge yang berasal dari buangan minyak yang keluar dari bocoran-bocoran alat pada stasiun klarifikasi yang dialirkan di parit dan dipompakan ke bak ini dan dikumpulkan, yang kemudian
sludge dan minyak ini akan dikutip kembali dengan dipompakan sehingga masuk ke dalam crude oil tank dan selanjutnya diproses kembali di stasiun klarifikasi.
2.7. Utilitas
Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung sebagai bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi untuk mendapatkan adalah sebagai berikut :