A. Latar Belakang
Dasar teori static routing telah disampaikan secara teoritis dalam sesi kuliah (tatap muka)
mengakibatkan mahasiswa memahami lebih lanjut cara kerja router CISCO dalam hal routing, begitu diperlukan pendalaman lebih lanjut dengan cara mempraktekkan secara langsung agar menguatkan pemahaman dan skill mahasiswa dalam static routing dalam beberapa jaringan.
B. Tujuan Percobaan
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO
2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan 3. Troubleshoot routing di jaringan
C. Jumlah Pertemuan
Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.
D. Dasar Teori
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer 192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254
• Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada
property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
• Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1
• Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254
MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing
router yang akan dikonfigurasikan :
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung. Contoh : Hoboken(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Artinya : Ip network tujuan : 172.16.1.0 Mask : 255.255.255.0 IP Next hop : 172.16.2.1
E. Latihan
Alat dan Bahano 2 buah router seri 1700 o 1 buah router seri 2800 o 6 buah PC
o 1 buah server o 3 buah switch o Kabel UTP Percobaan
1. Buatlah topologi jaringan seperti gambar di atas dengan menggunakan pacet tracer 2. Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address
3. Lakukan konfigurasi router seperti percobaan 6 4. Menciptakan Tabel Routing Statik
Router R2 harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.1.0 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0. Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke R1 dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke R3 .Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasi dengan next-hop address sebagai gateway. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya bernilai 1. Router R2
Masuk ke mode global configuration.
Ketikan perintah static routing di router 2
Router_2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Router_2(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.21 Tulis dan jelaskan perintah diatas?
--- ---
Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
--- ---
Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
--- ---
Router R1
Masuk ke mode global configuration.
Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2 Router_1(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2 Router_1(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
--- --- Router R3
Masuk ke mode global configuration.
Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Router_1(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.4.1 Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM
Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
--- ---
Troubleshooting konfigurasi routing statis
Ping
Dari mode privileged EXEC pada router 1, ping ke node pada jaringan 172.16.5.0.
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
--- ---
Traceroute
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
---
---MODUL 9
Bridging
A. Latar Belakang
Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai fasilitas temporer. Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringanjaringan komputer dan Internet.
B. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge
C. Jumlah Pertemuan
Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.
D. Dasar Teori
Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu alternatif terhadap sambungan privat.
Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap stasiun wireless dalam area cakupannya.
Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai relay, memperluas daerah sistem.
AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain, menggunakan wireless bridges.
Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya digunakan
untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema Network A---wirelss 1---wireless 2---network B
Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan sistem yang di routing
Alat dan Bahan :
Cabel UTP Cat 5
Komputer Switch/Hub Access Point Router Cisco Linux/Mikrotik Percobaan
Setting Radio sebagai Wireless Bridge
1. Konfigurasi Radio Wireless satu sebagai Wireless Bridge berikan IP 192.168.100.1/29
2. Setting Radio Wireless Linksys WAP54G dengan menggunakan webbrowser, dimana ip defaulnya 192.168.1.245
Username : Password :admin
Kemudian klik menu OK
3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip Radio)
Klik menu Save Setting
4. Menentukan Radio Wireless sebagai Wireless Bridge, klik menu ap mode, kemudian kita memasukkan mac address dari radio tentangga
Klik menu Save Setting
5. Memberi nama SSID dan setting security wireless (WEP), klik menu wireless
Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk
Klik menu Save Setting
Setting security wireless
Wireless --- Security ----Security mode pilih WEP ---Encrypton pilih 10 hex digit---passphase (masukan password sebanyak 10 hex misalnya tasmisalim--- klik menu create
Klik menu Save setting
6. Setting Password radio Wireless (passwordnya kita ganti dengan labkomunsri2009)
Klik menu Save setting
Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah 192.168.100.2/29
7. Tes Koneksi radio
Dari PC yang terbuhung ke radio 1 ping ke alamat radio tetangga kita dengan cara ping 192.168.100.2
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
--- ---