• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Jangka waktu

5.4 Uji t-Statistik

Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar adapun variabel tersebut yaitu harga ikan kerapu (X1) berpengaruh negatif terhadap determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar -0,6354, signifikan pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%) artinya semakin mahal ikan kerapu maka penawarannya semakin rendah hal ini dikarenakan harga ikan kerapu yang mahal sehingga penawarannya berkurang sebaliknya jika harga ikan kerapu rendah maka penawarannya banyak artinya bahwa jika ikan kerapu mahal tidak ditawarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi ditawarkan keluar daerah. Harga ikan teri (X2) berpengaruh positif terhadap determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 0,0657, signifikan pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%) artinya semakin mahal harga ikan teri maka harga ikan kerapu yang ditawarkan akan naik juga.

40 Dari kedua variabel tersebut harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar yang paling signifikan karena koefisien estimasi (elastisitasnya) berpengaruh negatif sebesar -0,6354 inelastis (< 1) sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,00018 signifikan pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%).

1. Harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar (X1)

Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik untuk variabel harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar -0,6354 dan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0,00018 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (ɑ = 5%) yang berarti bahwa harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%). 2. Harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar (X2)

Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik untuk variabel harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 0,6057 dan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0,00727 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (ɑ = 5%) yang berarti bahwa harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar berpengaruh signifikan terhadap penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 5%).

41

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Analisis Penawaran Komoditas Ikan Kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi bahwa koefisien determinan (R2) sebesar 0,5701 yang bermakna bahwa variabel bebas X1 dan X2 (independen) mempengaruhi ikan kerapu jadi faktor harga dan curah hujan mempengaruhi penawaran ikan kerapu secara simultan memiliki proporsi terhadap penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 57% (100%-43%) dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 90% (ɑ = 10%).

2. Elastisitas determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Dari masing-masing determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar yang bertanda negatif (signifikan) yaitu harga ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar (X1) sebesar -0,6354, yang menunjukkan bahwa semakin mahal ikan kerapu maka penawarannya semakin rendah hal ini dikarenakan harga ikan kerapu yang mahal sehingga penawarannya berkurang sebaliknya jika harga ikan kerapu rendah maka penawarannya banyak artinya bahwa jika ikan kerapu mahal tidak ditawarkan di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi ditawarkan

42 keluar daerah. Sedangkan faktor determinan penawaran ikan kerapu di Kabupaten Kepulauan Selayar yang bernilai positif yaitu harga ikan teri di Kabupaten Kepulauan Selayar (X2) sebesar 0,0657, yang menunjukkan bahwa semakin mahal harga ikan teri maka harga ikan kerapu yang ditawarkan akan naik juga.

6.2 Saran

Untuk meningkatkan penawaran harga ikan kerapu pemerintah perlu memberikan kebijakan untuk meningkatkan peluang penawaran ikan kerapu kepada konsumen yang lebih luas dengan memberikan bantuan modal atau sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi penurunan harga pada ikan kerapu.

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus M.B. 2006. Budidaya Kerapu di Tambak. Kansius. Yogyakarta.

Agus, Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UIJ. Yogyakarta.

Anonim. 2005, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Anwar Hidayat, 2013, Pengantar dan Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Uji

Glejser, Statistikian.

Asrulsyah, F.A., (2011). Tugas Lingkungan Bisnis Budidaya Kerapu dan Peluang Ekspor. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Yogyakarta. Bulanun,U. (2009). Potensi dan Penyebaran Ikan Kerapu, Epinephelus miliaris, di perairan laut kota padang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universtas Bung Hatta. Padang.

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ernaningsih, D (2016). Kajian Biologi Perikanan Ikan Kerapu Bara di perairan Kabupaten Kepulauan Raja Ampat. Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan universitas Satya Negara Indonesia. Jakarta.

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Froese, R. dan D. Pauly. Editors. 2016. Fish Base. World Wide Web electronic publication.

Ghosali, Imam. 2005. Aplikasai Analisis Multivariate dengan SPSS. Badan Penerbit UNDRI. Jakarta.

Gujarati. 1998. Ilmu Usahatani. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Hanafie, Rita, 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Heemstra, P.C., & Randall, J.E, (1993). FAO Species Catalogue Vol. 16 Groupers

Of The World (Family Sarranidae, Subfamily Epinephelinae): An Annotated And Illustrated Catologue Of The Grouper, Rockcod, Hind, Coral Grouper, And Lyretail Species Known To Date. Food and Agriculture Organization of the United Nations.

44 Ismi. S., Y.N. Asih, B. Slamet, dan K.T . Suwirya. 2012. Pengaruh kepadatan

Nannochloropsis sp. Pada pemeliharaan larva kerapu bebek (Cromileptes

altivelis) secara terkontrol. J. Ris. Akuakulture, 7(3): 407-419.

Jefri, E. (2015). Keragaman Genetik Dan Rekonstruksi Filogeni Ikan Kerapu Genus Epinephelus Dari Beberapa Perairan Indonesia (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB).

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Usaha Perikanan Tangkap. Peraturan. bkpm.go.id

Kordi, G. 2001. Usaha Pembesaran Ikan Kerapu Di Tambak. Kanisius, Yogyakarta.

Langkosono. 2007. Budidaya Ikan Kerapu (Serranidae) dan Kualitas Perairan. Neptunus, Vol. 14, No. 1: 61-67

Mankiw, N. Gregory. Teori Makro Ekonomi, Edisi Ke Empat, Erlangga, Jakarta 2000

Mubyarto. 1995. Pengantar ekonomi pertanian. Jakarta : Edisi Ke-Tiga. LP3S. Murtidjo, A. 2002.Budidaya Kerapu Dalam Tambak. Penerbit Kaniskus. Jakarta. Mukadar, N. 2007. Analisis Kadar Protein Pada Ikan Kerapu Macan. Skripsi

Jurusan Kimia FKIP Universitas Darussalam Ambon.

Paruntu C. 1989. Mengkaji teknik polikultur ikan kerapu lumpur (Epinephelus

tauvina) dan ikan boronan samadar (siganus canaliculatus) dalam kurung

apung.Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas Samratulangi.Manado. 48 Hal.

Philip, TI. 1986. Pengamatan pada Pertumbuhan Ikan Kerapu Lumpur dan Kerapu Macam dalam Kurung-Kurung Apung. Scientific Report of Mariculture Research and Development Project 9ATA-192) In Indonesia JICA. Hal.400-409.

Sadono, Sukirno. 2010. Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudirman H & Yusri M.K. 2008. Ikan Kerapu Biologi Eksploitasi Manajemen dan Budidayanya. Yasrif Watampone. Jakarta.

Sugama, K., Tridjoko, B. Slamet, S. Ismi, E. Setiadi, dan S. Kawahara. 2001. Petunjuk teknik produksi benih ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis.

45 Balai Riset Budidaya Laut Gondol, Pusat Riset dan Pengambangan Eksploirasi laut dan Perikanan dan Japan International Cooperation Agency 40hlm.

Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Sukirno, (2004). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar : Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Triani SH. 2010. Analisis Fragmen DNA Ikan Kerapu Macan (Epinephelus

fuscoguttatus) yang Tahan dan Rentan terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus.

Jurnal ILMU DASAR, Vol. 11 No.1 : 8-16

Wiadnya. D, Setyohadi. 2014. Sumber Daya Ikan, Lecture handout: Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Brawijaya.

WWF-Indonesia. 2011. Budidaya Ikan Kerapu Sistem Keramba Jaring Apung dan Tancap. Jakarta. Hal. 12.

Yusmiati. 2018. Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

46

LAMPIRAN

Dokumen terkait