• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Pemuda Indonesia 2012 c Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2012 yang

Dalam dokumen Statistik Pemuda Indonesia 2012 (Halaman 40-44)

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

10 Statistik Pemuda Indonesia 2012 c Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2012 yang

digunakan untuk melihat gambaran ketenagakerjaan pemuda.

Susenas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang cakupannya relatif sangat luas, meliputi keseluruhan aspek sosial dan ekonomi penduduk. BPS-RI melaksanakan Susenas sejak tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Mulai tahun 2011, Susenas dilaksanakan secara triwulanan (triwulan I−IV) yaitu pada bulan Maret, Juni, September dan Desember. Susenas mengumpulkan data kor (keterangan pokok) dan data modul (keterangan sasaran). Data kor dan data modul konsumsi dan pengeluaran rumah tangga dikumpulkan setiap triwulan sedangkan data modul selain itu dikumpulkan secara bergiliran setiap 3 tahun sekali dalam triwulan ketiga saja.

Sesuai dengan gilirannya modul Susenas tahun 2012 adalah Modul Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga (tiap triwulan) dan Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (triwulan ketiga). Untuk meningkatkan akurasi data yang dihasilkan dan sejalan dengan peningkatan frekuensi permintaan data konsumsi/ pengeluaran rumah tangga untuk PDB/PDRB triwulanan dan penghitungan kemiskinan, maka pengumpulan data konsumsi/pengeluaran rumah tangga mulai tahun 2011 dilaksanakan secara triwulanan dan direncanakan setiap tahun akan dilakukan pengumpulan data kor dan konsumsi/pengeluaran rumah tangga pada bulan Maret, Juni, September dan Desember.

Susenas MSBP 2012 memuat beberapa keterangan, diantaranya keterangan penduduk semua kelompok umur tentang penyandang disabilitas, keluhan kesehatan, kepemilikan pakaian yang layak, frekuensi makan makanan pokok, makan sayuran, makan buah-buahan, makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati dan hewani), dan ketersediaan tempat tetap untuk tidur; keterangan penduduk berumur 0−4 tahun tentang aktivitas ibu yang bertanggung jawab terhadap balita; keterangan penduduk 5−17 tahun dan belum kawin tentang kegiatan yang biasa dilakukan bersama orang tua/wali; keterangan penduduk 5 tahun ke atas yang mencakup kegiatan menonton TV, mendengarkan radio, aktivitas membaca, keikutsertaan dalam kursus, olahraga, kebiasaan merokok, kunjungan ke museum/ situs peninggalan sejarah, menonton/melakukan pertunjukan kesenian/ pameran,

Statistik Pemuda Indonesia 2012 11 pengeluaran konsumsi produk seni budaya, keanggotaan sanggar seni/sarana kegiatan budaya, dan keterangan pendidikan bagi yang masih sekolah; keterangan penduduk 10 tahun ke atas tentang partisipasi kegiatan sosial kemasyarakatan; serta keterangan penduduk 17 tahun ke atas tentang keanggotaan partai politik. Selain itu, memuat juga keterangan modal sosial, keterangan kebahagiaan, dan keterangan sosial ekonomi lainnya.

2.1.1 Ruang Lingkup

Pelaksanaan Susenas Kor 2012 mencakup tiga ratus ribu rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 kab/kota di Indonesia, di mana setiap triwulan didistribusikan sebanyak tujuh puluh lima ribu rumah tangga. Data hasil pencacahan Kor setiap triwulan dapat disajikan baik untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi, sedangkan dari kumulatif pelaksanaan pencacahan Kor selama empat triwulan datanya dapat disajikan sampai dengan tingkat kab/kota. Khusus mengenai data Susenas modul MSBP 2012 dilaksanakan pada triwulan ketiga, yaitu seanyak tujuh puluh lima ribu rumah tangga sebagai responden dan hanya mampu diestimasi sampai dengan tingkat provinsi.

2.1.2 Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga.

x Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1).

x Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih.

x Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa pada blok sensus terpilih yang telah dimutahirkan menjelang pelaksanaan survei. Rumah tangga tidak termasuk rumah tangga khusus sepertipanti asuhan, barak polisi/militer, penjara.

12 Statistik Pemuda Indonesia 2012

2.1.3 Pemilihan Sampel

Metode sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel tiga tahap berstrata. Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut:

x Tahap pertama, memilih sampel wilcah secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010. Kemudian wilcah terpilih tersebut dialokasikan secara acak ke dalam 4 (empat) triwulan. Keseluruhan sampel wilcah diambil sebanyak tiga puluh ribu wilcah, masing-masing triwulan sebanyak tujuh ribu lima ratus wilcah.

x Tahap kedua, memilih BS pada setiap wilcah terpilih Susenas Triwulan I, II, III dan IV.

x Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih Susenas yang sudah dilakukan pemutakhiran listing rumah tangga hasil Sensus Penduduk tahun 2010, dipilih sebanyak 10 rumah tangga secara sistematik. Pemilihan sampel rumah tangga di beberapa lokasi menggunakan program komputer yang telah disiapkan dari BPS Pusat dari hasil pemutakhiran.

2.1.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di setiap rumah tangga terpilih dilakukan wawancara langsung antara petugas pencacah dengan responden. Keterangan individu dikumpulkan melalui wawancara dengan individu yang bersangkutan, sedangkan keterangan tentang rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan.

2.2 Keterwakilan Sampel

Keterwakilan sampel dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu banyaknya sampel, kesalahan sampling (sampling error), dan kesalahan non sampling atau human errors (non sampling error). Keterwakilan sampel ini mempengaruhi estimasi hasil pendataan.

Statistik Pemuda Indonesia 2012 13 (1) Banyaknya sampel

Semakin banyak atau semakin besar jumlah sampel dalam suatu survei, maka estimasi yang dihasilkan akan semakin mendekati karakteristik populasinya.

(2) Kesalahan non sampling (Non Sampling Error)

Non sampling error merupakan kesalahan yang muncul pada saat pelaksanaan survei dan atau saat pengolahan data. Contoh kesalahan dalam pelaksanaan survey antara lain:

i) Penggunaan konsep dan definisi yang salah oleh petugas akibat kesalahan penyampaian dari instruktur ke petugas pencacah maupun pengawas, ii) Tidak ditemukannya rumah tangga sampel,

iii) Kesalahan pengertian antara responden dan petugas pencacah pada saat wawancara.

Sedangkan contoh kesalahan pada saat pengolahan antara lain: i) Kesalahan pada saat perekaman data (entry data)

ii) Kesalahan editing dan coding.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan pendataan yang bertujuan untuk memperkecil jenis kesalahan ini, namun kesalahan non sampling tidak dapat dihilangkan sama sekali serta sulit untuk dievaluasi secara statistik.

(3) Kesalahan sampling (Sampling Error)

Sampling error merupakan kesalahan yang muncul akibat dari penggunaan teknik sampling dalam suatu survei. Estimasi yang dihasilkan dalam survei tidak terlepas dari sampling variability. Secara statistik, besarnya sampling error dapat ditunjukkan oleh besarnya angka galat baku (Standard Error/SE). Untuk mengukur sejauh mana sampel yang digunakan sudah cukup menggambarkan keadaan parameter populasi digunakan Relative Standard Error (RSE), yaitu hasil bagi SE dengan nilai estimasi suatu variable, yang dinyatakan dalam persentase (%).

Dalam publikasi ini penghitungan RSE menggunakan metode Taylor Linearization untuk mengestimasi nilai total maupun rata-ratanya. Namun tidak

14 Statistik Pemuda Indonesia 2012

Dalam dokumen Statistik Pemuda Indonesia 2012 (Halaman 40-44)