• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2.5 Statistik yang digunakan untuk menganalisis

Beberapa tahapan statistik yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini

antara lain:

2.5.1 Teori Analisis Data

Menurut Arikunto (2002) bahwa data kuantitatif yang dikumpulkan dalam

penelitian koresional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus

statistik yang sudah disediakan. Data yang telah terkumpul, maka diklasifikasikan

menjadi dua kelompok data, yakni: data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan

data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol atau juga dalam bentuk

bukan angka.

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasar pada adanya hubungan semantik antar variabel yang sedang diteliti dan hubungan antar semantik sangat penting karena dalam analisis kualitatif. Tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif (Sarwono, 2006).

Dengan adanya penjelasan diatas, maka perbedaan antara data kuantitatif dan

kualitatif untuk analisis data ditentukan oleh peneliti. Peneliti menentukan analisis

data kuantitatif dengan asumsi menurut penelitian The Ordnance Department of US

Army and Ballistic Research Laboratory (BRL) dalam Azis et al (2010). Mereka telah banyak melakukan eksperimen. Dari eksperimen mereka, maka diperoleh hasil

perkembangan eksperimen Army Corp of Engineers didalam formula ACE. Formula ACE telah menetapkan:

1. Korelasi.

2. Non parametrik.

3. Variabel ordinal.

4. Menggunakan korelasi Spearman.

5. Chi square test.

Dasar formula ACE inilah yang dijadikan acuan peneliti untuk menentukan langkah

selanjutnya penelitian ini.

2.5.2 Teori Metode Pengukuran

Setiawan (2005) mengatakan bahwa teknik pengukuran yang sering

digunakan dalam penelitian adalah skala Likert. Skala ini merupakan metode

summated rating. Dan ini diaplikasikan untuk mengukur sikap seseorang terhadap

sekumpulan pertanyaan yang berkaitan dengan variabel tertentu. Skala Likert

dirancang untuk mengukur apakah sikap itu berada pada jenjang yang negatif atau

positif, kemudian diberi skor secara berjenjang.

Sedangkan menurut Weni (2007) bahwa skala Likert penting untuk mengetahui

pendapat responden atau sikap tentang sesuatu, dimana responden harus

mengidentifikasi lebih dekat pengalaman, pendapat yang cocok. Sesuai dengan

2.5.3 Teori Sampling

Sugiyono (2003) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

tersebut (Sugiyono, 2003). Penggunaannya adalah dengan mengambil sampel acak

sederhana (simple random sampling), yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa

sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk dipilih sebagai sampel.

Dengan adanya ketentuan diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah

total responden pihak-pihak yang terlibat, kontraktor dan pemilik sebanyak 71

responden (Lampiran II).

2.5.4 Teori tentang Metode Jenis dan Sumber Data

Terdiri dari 2 sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data yang

dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang didapat secara langsung dari sumber-sumber pertama baik

individu maupun kelompok yaitu: penyebaran kuesioner di distribusi kepada

responden yang ditargetkan, kontraktor BUMN dan non BUMN yang ada di Sumatera

Utara dan kontraktor non BUMN Aceh. Sedangkan pemilik (owner) hanya di

2.5.5 Teori Statistik Non Parametrik

Statistik non parametrik digunakan untuk pengujian hipotesis jika data

berbentuk nominal dan ordinal. Data nominal adalah data yang menunjukkan

frekuensi dari suatu atribut. Data ordinal adalah data yang menunjukkan urutan atau

ranking. Penggunaan statistik non parametrik memerlukan berbagai persyaratan.

Persyaratan tersebut adalah sumber penelitian harus diambil secara acak (random).

Tetapi data yang dianalisis tidak harus berdistribusi tertentu.

Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik adalah bagian

statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu

atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu homogeni.

Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik tergantung dari

asumsi-asumsi dasar yang berkaitan dengan distribusi dan jenis skala data yang diperoleh

dari populasi maupun sampel penelitiannya. Apabila tidak memenuhi persyaratan

antara lain:

1. Variabel yang diukur tidak dalam skala interval. Skala interval termasuk

ukuran yang bersifat numerik. Sehingga memungkinkan melakukan

interpretasi terhadap hasilnya.

2. Analisis yang berkaitan dengan dua grup, maka populasi masing-masing grup

harus memiliki varian yang sama, seperti diketahui varians adalah ukuran

keragaman yang memperhitungkan posisi relatif setiap pengamatan terhadap

nilai tengah gugus data.

4. Hasil observasi harus bersifat independen. Pemilihan satu kasus tidak

tergantung pada pemilihan kasus lainnya.

Akan tetapi, jika tidak memenuhi semua persyaratan tersebut diatas, maka

digunakanlah analisis metode statistik non parametrik. Uji statistik ini tidak

memerlukan asumsi distribusi dari populasi.

Terdapat kelebihan dan kekurangan antara statistik parametrik dan non

parametrik. Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik memiliki

keunggulan dan kekurangan, adapun keuntungan dari penggunaan statistik non

parametrik adalah sebagai berikut:

1. Statistik non parametrik dapat digunakan pada sampel kecil.

2. Dapat digunakan untuk menggarap sampel-sampel. Observasi tersebut terdiri

dari beberapa populasi yang berlainan.

3. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan ranking

(rank).

4. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan klasifikasi

dan diukur dalam skala nominal.

5. Lebih mudah dipelajari dan diterapkan dibandingkan dengan statistik

Sedangkan kekurangan dari penggunaan prosedur model statistik non parametrik

adalah:

1. Penggunaan statistik non parametrik akan menjadi penghamburan data jika

data memenuhi syarat model statistik parametrik.

2. Belum ada satupun dalam metode statistik non parametrik untuk mengukur

interaksi-interaksi dalam model analisis varian.

3. Penggunanaan statistik non parametrik memerlukan banyak tenaga serta

menjemukan.

Penjelasan yang diberikan oleh Setiawan (2005) diatas, dapat memberikan

gambaran keuntungan dan kerugian penggunaan statistik non parametrik. Namun,

peneliti berpedoman kepada Ballistic Reserach Labolatory (BRL) seperti penjelasan

pada Bab II. 2.5.1 tentang alasan digunakan statistik non parametrik.

Dokumen terkait