• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEHATAN KELUARGA

7.2 Kesehatan Anak

7.2.2. Kesehatan Balita dan SD/MI sederajat 1 Cakupan Anak Balita Mendapat Vitamin A

7.2.2.4 Status Gizi Balita

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dan sekaligus dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi anak terutama anak balita. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita dan nantinya akan menghasilkan manusia produktif dan berkualitas.

Batas ambang yang digunakan untuk keempat status gizi (berdasarkan kesepakatan pakar gizi tahun 2000) adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih. Status gizi buruk pada balita merupakan kondisi yang selalu ditemui dimasyarakat, oleh karena itu persentase gizi buruk perlu terus ditekan hingga tidak melebihi 5%.

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 106

Status Gizi Balita berdasarkan BB/U

Salah satu indikator pengukuran status gizi balita yaitu berdasarkan berat badan menurut umur.

Tabel 7.5 Prevalensi status gizi balita (BB/U) kabupaten/kota Provinsi Lampung 2018

Kabupaten Kategori Status Gizi BB/U

Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih

Lampung Barat 2.84 8.7 85.88 2.58

Tanggamus 2.43 15.53 80.28 1.77

Lampung Selatan 2.88 11.04 83.84 2.23

Lampung Timur 3.28 11.69 80.70 4.33

Lampung Tengah 2.70 11.21 85.32 0.78

Lampung Utara 3.08 12.30 78.50 6.12

Way Kanan 2.51 17.06 75.65 4.78

Tulang Bawang 4.61 12.29 78.79 4.32

Pesawaran 3.79 17.51 78.15 0.55

Pringsewu 4.06 16.78 77.23 1.93

Mesuji 2.84 14.15 80.43 2.58

Tulangbawang Barat 5.82 14.57 75.86 3.76

Pesisir Barat 2.06 9.01 85.83 3.11

Kota Bandar Lampung 3.02 13.07 81.43 2.48

Kota Metro 1.7 8.61 86.14 3.55

LAMPUNG 3.13 12.81 81.22 2.83

*) BB/U = Berat Badan menurut Umur Sumber: Riskesdas Tahun 2018

Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 balita dengan status gizi yang kurang 12,81% dan balita dengan gizi buruk sebesar 3,13%. Melihat data tabel BB/U balita diatas, Kab/Kota dengan status gizi buruk dengan prevalensi tertinggi di kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 5,82% dan terendah Di kota Metro sebesar 1,70%. Dibawah ini terlihat grafik trend Prevalensi Underweight:

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 107 Grafik 7.42 Trend Prevalensi Balita Gizi Kurang+Buruk (Under weight)

Di Provinsi Lampung Tahun 2007-2019

Sumber: Evaluasi Bidang Kesmas Dinkes Prov. Lampung

Masalah kesehatan masyarakat dianggap serius bila prevalensi BB/U berat-kurang antara 20,0 - 29,0 persen, dan dianggap prevalensi sangat tinggi bila

≥30 persen(WHO 2010). Pada tahun 2018, secara nasional prevalensi BB/U (Underweight) berat-kurang pada anak balita di Provinsi Lampung mengalami penurunan dari 18,8% menjadi 15,94 persen, yang artinya masalah berat-kurang di Provinsi Lampung belum merupakan masalah kesehatan akan tetapi tetap perlu diwaspadai.

Grafik 7.43 Distribusi Prevalensi Balita Gizi Kurang+Buruk (Under weight) Menurut Kab/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2019

Sumber: Evaluasi Bidang Kesmas Dinkes Prov. Lampung

2007 2010 2013 2018

Prevalensi Underweight 17,5 13,5 18,8 15,94

0 5 10 15 20

%

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 108 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kabupaten yang memilki prevalensi underweight terendah yaitu Kota Metro sebesar 10,31%

sedangkan Kabupaten Pesawaran tertinggi sebesar 21,3%.

Gambaran kasus gizi buruk di Provinsi Lampung sejak tahun 2003 – 2011 terlihat berfluktuasi naik turun tetapi mulai tahun 2011- 2019 menurun dimana jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2014 sebanyak 131 kasus, tahun 2016 sebanyak 99 kasus, tahun 2017 sebanyak 87 kasus dan tahun 2019 sebanyak 65 kasus. Kasus Gizi buruk pada balita setiap tahun selalu ada namun semua kasus gizi buruk tersebut telah dilakukan perawatan (100%).

Grafik 7.44. Trend Kasus Gizi Buruk Di Provinsi Lampung Th. 2011 - 2019

0 50 100 150 200 250 300

Gizi Buruk 255 203 154 131 136 99 87 75 65

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Laporan Evaluasi Bidang Kesmas 2019

Bila dilihat sebaran kasus gizi buruk pada balita tersebut berdasarkan kabupaten/kota maka terlihat bahwa kasus tertinggi ada di kabupaten Lampung Tengah, seperti terlihat pada grafik dibawah ini.

Grafik. 7.45. Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kab/Kota Provinsi Lampung Tahun 2019

0 10 20 30

Gizi Buruk 0 0 1 2 2 3 3 4 4 4 4 6 7 9 16

BDL MTR PSB PRG TLBB LS TLB LB TGM PSW MSJ WK LU LTM LT

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 109

Status Gizi Balita berdasarkan TB/U

Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis artinya muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak tepat, menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan sanitasi yang kurang baik.

Tabel 7.6 Prevalensi status gizi balita (TB/U) menurut kabupaten/kota Provinsi Lampung 2018

Kabupaten Kategori Status Gizi TB/U

Sangat pendek Pendek Normal

Lampung Barat 12.4 20.56 67.04

Tanggamus 10.65 19.22 70.13

Lampung Selatan 9.29 19.79 70.91

Lampung Timur 10.91 13.8 75.29

Lampung Tengah 10.05 15.27 74.68

Lampung Utara 8.44 18.2 73.36

Way Kanan 13..39 22.68 63.93

Tulang Bawang 10.79 21.70 67.51

Pesawaran 5.06 22.43 72.50

Pringsewu 4.37 15.82 79.81

Mesuji 9.82 18.34 71.84

Tulangbawang Barat 11.75 15.45 72.80

Pesisir Barat 9.87 14.56 75.57

Kota Bandar Lampung 8.99 16.15 74.85

Kota Metro 3.33 11.42 85.25

LAMPUNG 9.6 17.68 72.72

*) TB/U = Tinggi Badan menurut Umur

Sumber : Riskesdas tahun 2018.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 balita dengan status gizi sangat pendek 9,6% dan balita dengan status gizi pendek sebesar 17,68%. Melihat data tabel TB/U balita diatas, Kab/Kota dengan status sangat pendek dengan prevalensi tertinggi di kabupaten Way Kanan sebesar 13,39% dan terendah Di kota Metro sebesar 3,33%.

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 110 Grafik 7.46 Trend Prevalensi Balita Pendek+Sangat Pendek (Stunting)

Di Provinsi Lampung Tahun 2007-2019

Sumber : Laporan Evaluasi Bidang Kesmas 2019

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa prevalensi balita pendek dan sangat pendek di provinsi Lampung mengalami penurunan di tahun 2019 sebesar 27,28%. Masalah kesehatan masyarakat dianggap prevalensi tinggi bila prevalensi kependekan sebesar 30 – 39 persen dan prevalensi sangat tinggi bila

≥40 persen (WHO, 2010), sehingga berdasarkan hal ini, masalah balita stunting di Provinsi Lampung dibawah angka standar yang ditetapkan WHO.

Grafik 7.47 Distribusi Prevalensi Balita Pendek+Sangat Pendek (Stunting) Menurut Kab/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2019

Sumber : Laporan Evaluasi Bidang Kesmas 2019

2007 2010 2013 2018

Stunting 38,7 36,8 42,6 27,28

0 50

Stunting

MTR PRNGSW PESBAR LTM BL LT LU TBB PRV PSWRN MSJ LS TGGM TB LB WK

stunting 14,75 20,19 24,43 24,71 25,14 25,32 26,64 27,2 27,28 27,49 28,16 29,08 29,87 32,49 32,96 36,07

0 10 20 30 40

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 111 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kabupaten yang memilki prevalensi Stunting terendah yaitu Kota Metro sebesar 14,75%

sedangkan Kabupaten Way Kanan tertinggi sebesar 36,07%.

Status Gizi Balita berdasarkan BB/TB

Indikator BB/TB (menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek seperti menurunya nafsu makan akibat sakit atau menderita diare.

Tabel 7.7 Prevalensi status gizi balita (BB/TB) menurut kabupaten/kota Provinsi Lampung 2018

Kabupaten Kategori Status Gizi BB/TB

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

Lampung Barat 2.98 3.03 84.20 9.79

Tanggamus 3.38 6.17 84.18 6.27

Lampung Selatan 2.49 8.48 80.17 8.86

Lampung Timur 3.58 3.32 86.45 6.64

Lampung Tengah 1.56 7.40 85.02 6.01

Lampung Utara 2.70 7.40 79.19 10.72

Way Kanan 3.00 8.29 80.23 8.48

Tulang Bawang 7.06 7.07 77.83 8.03

Pesawaran 2.97 10.33 82.50 4.20

Pringsewu 1.19 6.41 86.40 6.00

Mesuji 4.34 6.25 79.95 9.46

Tulangbawang Barat 10.81 6.52 74.03 8.64

Pesisir Barat 1.63 1.48 89.15 7.73

Kota Bandar Lampung 8.74 7.12 79.35 4.79

Kota Metro 1.13 6.74 84.92 7.20

LAMPUNG 3.89 6.75 82.18 7.18

*) BB/TB = Berat Badan menurut Tinggi Badan

Sumber: Riskesdas 2018

Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 balita dengan status gizi sangat kurus 3,89% dan balita dengan status gizi kurus sebesar 6,75%. Melihat data tabel BB/TB balita diatas, Kab/Kota dengan status sangat kurus dengan prevalensi

Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019 112 tertinggi di kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 10,81% dan terendah Di kota Metro sebesar 1,13%.

Grafik 7.48 Trend Prevalensi Balita Kurus+Sangat Kurus (Wasting) Di Provinsi Lampung Tahun 2007-2019

Sumber : Laporan Evaluasi Bidang Kesmas 2019

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa prevalensi balita kurus dan sangat kurus di provinsi Lampung mengalami penurunan di tahun 2019 sebesar 10,64%. Masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila prevalensi BB/TB Kurus (Wasting) antara 10,0- 14,0 persen, dan dianggap kritis bila ≥15,0 persen(WHO, 2010). Pada tahun 2018, secara nasional prevalensi BB/TB kurus (Wasting) pada anak balita masih 10,64 persen, yang artinya masalah kekurusan di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius.

Dokumen terkait