• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Data 10 Penyakit Terbesar di Kabupaten Jombang Tahun 2014

C. STATUS GIZI MASYARAKAT

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi dimasa selanjutnya terpenuhi.

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indicator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium.

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berdasar laporan Kohort bayi, Jumlah BBLR di Kabupaten Jombang yang dilaporkan tahun 2014 adalah 807 bayi, sedangkan seluruh bayi lahir yang ditimbang adalah 20.077 bayi, jadi kasus BBLR hanya 4,0%. Kondisi ini sudah membaik bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana bayi BBLR sebanyak 756 (3,8%) dari 20.062 bayi lahir yang ditimbang.

Kasus BBLR ini menjadi perhatian khusus karena sering kali menyebabkan kematian bayi. Diantara penyebab kematian bayi BBLR adalah faktor penyumbang terbesar (52%) selain karena Asfiksia (25%) dan Kelainan Kongenital (10%).

40 Gambar 3.24

Penyebab Kematian Neonatal di Kabupaten Jombang Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesga Dinkes Kab. Jombang

Pada gambar 3.18 di atas terlihat bahwa BBLR menjadi faktor utama atau terbesar penyebab kematian bayi neonatal.

2. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat status gizi masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran antopometri yang menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu pengukuran tubuh dibandingkan umur; Berat Badan menurut Umur (BB/U), Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB), atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U).

Untuk status gizi yang ditampilkan dalam profil ini menggunakan indikator Berat Badan menurut Umur balita (BB/U). Indikator BB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang, mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak mengindikasikan apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Untuk mengetahui status gizi yang sifatnya kronis biasanya menggunakan indikator TB/U dan untuk mengetahui masalah gizi akut menggunakan indikator BB/TB.

41 Gambar 3.25

Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk menurut Indikator BB/U di Kabupaten Jombang Tahun 2014

Sumber : Seksi Gizi Dinkes Kab. Jombang

Jumlah balita di Kabupaten Jombang pada tahun 2014 sebesar 102.578 balita sedangkan yang ditimbang (D) 77.223 balita. Dari hasil penimbangan dapat diketahui bahwa balita yang BGM 372 (0,48%). Untuk mengukur prevalensi gizi kurang dan gizi lebih menggunakan denominator D’ bukan D. Jumlah D’ sebesar 70.534 sehingga (Balita Gizi Kurang 4.610 (6,54%) dan Gizi Buruk 372 (0,53%). Kondisi ini menunjukan perkembangan yang bagus dimana jumlah balita BGM menurun dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu Balita BGM sebesar 462 (0,57), Balita Gizi Kurang 3791 (5,7%), Balita Gizi Buruk 462 (0,69%).

Pengukuran status Gizi dengan indikator BB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang, mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita tetapi tidak mengindikasikan apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Untuk mengetahui status gizi yang sifatnya kronis biasanya menggunakan indikator TB/U dan untuk mengetahui masalah gizi akut menggunakan indikator BB/TB.

Pengukuran status Gizi dengan indikator BB/U hanya menggambarkan status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang, mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita tetapi tidak mengindikasikan apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.

Untuk mengetahui status gizi yang sifatnya kronis biasanya menggunakan indikator TB/U dan untuk mengetahui masalah gizi akut menggunakan indikator BB/TB.

Masalah gizi yang sudah akut menunjukkan beberapa manifestasi klinis, sehingga membutuhkan perawatan khusus. Berikut ini gambaran selama lima tahun

42 terakhir tentang status gizi balita dengan menggunakan indikator BB/TB yang biasa disebut dengan Balita gizi Buruk mendapat perawatan.

Gambar 3.26

Kasus Balita Gizi Buruk menurut Perbandingan BB dan TB Balita di Kabupaten Jombang Tahun 2010-2014

Sumber : Seksi Gizi Dinkes Kab. Jombang

Kasus balita gizi buruk terus mengalalmi penurunan dari tahun 2010-2013. Hanya saja tahun 2014 ini mengalami peningkatan 1 kasus balita gizi buruk.

3. Status Gizi Ibu

Status gizi ibu hamil, dapat dilihat dari tingkat kecukupan zat gizi besi (Fe) dan ibu hamil kurang Energi Kronis (KEK), dengan tujuan menekan prevalensi Anemia zat gizi besi dan Kurang Energi secara kronis. Untuk kecukupan zat gizi besi bagi ibu hamil ada kebijakan pemberian tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Untuk pemenuhan gizi ibu hamil KEK dengan memberikan suplemen gizi ibu hamil berupa susu ibu hamil.

Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil adalah 23.301 orang, sedangkan yang sudah mendapatkan 90 tablet Fe (FE 3) adalah 19.948 ibu hamil (83,68%), sedangkan target SPM bidang kesehatan untuk indikator FE3 adalah 90%. Cakupan pemberian kapsul Fe pada ihu hamil juga dapat dilihat dari pemberian 30 tablet Fe (Fe1)pada ibu hamil, dimana telah tercapai 20.971 (90,00%). Kondisi ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 dimana capaian pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil adalah 85,79% dan pemberian 30 tablet Fe pada ibu hamil adalah 90,66%.

43 Berdasarkan hasil survey anemia pada 300 ibu hamil di Kabupaten Jombang tahun 2014, sebanyak 33% ibu hamil menderita anemia.

Sedangkan jumlah ibu hamil KEK tahun 2014 adalah 2.686 orang, yang mendapat suplemen gizi 222 orang. (8,27%).

4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Data tentang GAKY di kabupaten Jombang diketahui bahwa pada tahun 2006 GAKY sebesar 20,26%, tahun 2008 menurun menjadi 19,97% dan tahun 2009 menurun lagi hingga 18%. Tahun 2014 tidak ada kegiatan pemberian kapsul Yodium sesuai dengan Surat Edaran Nomor 444/4048/101.3/2009 tentang Percepatan Penanggulangan GAKY. Surat Edaran tersebut berisi 5 point, dalam point 4 disebutkan : Menghentikan suplementasi kapsul minyak beryodium pada sasaran (WUS, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak SD/MI). Dengan demikian belum didapatkan data karena tidak ada kegiatan GAKY.

Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam menekan GAKY antara lain : Surat keterangan penghentian pemberian kapsul Yodium.monitoring penggunaan garam beryodium, dan penyuluhan bahan makanan yang mengandung yodium.

44 SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya Kesehatan Perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Perorangan meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan pada perorangan.

Situasi upaya kesehatan di Kabupaten Jombang yang telah dilakukan pada tahun 2013 akan diuraikan sebagai berikut :

Dokumen terkait