HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Status Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Perbutulan
Di bawah ini akan dipaparkan perhitungan statistik status sosial ekonomi di Kelurahan Perbutulan yang dibagi ke dalam empat faktor, yaitu faktor pekerjaan, faktor pendidikan, faktor pendapatan, dan faktor pemilikan. Yang pertama akan dibahas ialah faktor pekerjaan dan selanjutnya faktor-faktor berikutnya.
a. Faktor Pekerjaan
Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji mean dan standar deviation, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Perhitungan Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pekerjaan 36 17.00 28.00 23.0556 1.99921
Valid N (listwise) 36
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Dari tabel di atas, diketahui bahwa skor mean yang diperoleh faktor pekerjaan adalah sebesar 23,06, standar deviation sebesar 1,99, nilai maksimum sebesar 28, dan nilai minimum sebesar 17. Adapun untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendahnya faktor pekerjaan dapat dilihat dari uraian sebagai berikut :
Nilai Maksimum = 28
Nilai Minimum = 17
Range 28 – 17 = 11
Interval 11 : 3 = 3,6
Berdasarkan perhitungan statistika tersebut, maka diperoleh interval pengkategorian faktor pekerjaan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Interval pengkategorian Batas Kategori 17 – 20,6 Rendah 20,7 – 24,3 Sedang 24,4 - 28 Tinggi Sumber: Hasil olah data penulis
Selanjutnya Jawaban responden terhadap faktor pekerjaan diklasifikasi berdasarkan perhitungan frekuensi dan prosentase. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.3
Kategorisasi faktor pekerjaan
Aspek Kategori Frekuensi Prosentase
Pekerjaan
Tinggi 8 22,22
Sedang 26 72,22
Rendah 2 5,56
Jumlah 36 100
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Jika digambarkan dengan grafik, maka faktor pekerjaan akan nampak sebagai berikut :
Grafik 4.1 Aspek Pekerjaan
Tabel dan grafik di atas menjelaskan kategorisasi faktor pekerjaan, dari tabel dan grafik tersebut dapat diperoleh informasi bahwa sebagian besar (72,22%) reponden memiliki status sosial ekonomi dari pekerjaan dengan kategori sedang. Sedangkan responden yang memiliki kategori tinggi sebanyak (22,22%), dan responden dengan kategori rendah sebanyak (5,56%). Maka rata-rata responden di Kelurahan Perbutulan memiliki status sosial ekonomi dari pekerjaan kategori sedang (72,22%) dengan skor rata-rata 23,06.
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
b. Faktor Pendidikan
Pada faktor pendidikan, perhitungan statistik dengan uji mean dan standar deviation, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perhitungan Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pendidikan 36 19.00 37.00 29.0556 3.99245
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 Dari tabel di atas, diketahui bahwa skor mean yang diperoleh faktor pendidikan adalah sebesar 29,06, standar deviation sebesar 3,99, nilai maksimum sebesar 37, dan nilai minimum sebesar 19. Adapun untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendahnya faktor pendidikan dapat dilihat dari uraian sebagai berikut :
Nilai Maksimum = 37
Nilai Minimum = 19
Range 37 – 19 = 18
Interval 18 : 3 = 6
Berdasarkan perhitungan statistika tersebut, maka diperoleh interval pengkategorian faktor pendidikan sebagai berikut :
Tabel 4.5 Interval pengkategorian Batas Kategori 19 – 25,0 Rendah 25,1 – 31,0 Sedang 31,1 – 37 Tinggi Sumber: Hasil olah data penulis
Selanjutnya Jawaban responden terhadap faktor pendidikan diklasifikasi berdasarkan perhitungan frekuensi dan prosentase. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Tabel 4.6
Kategorisasi faktor pendidikan
Aspek Kategori Frekuensi Prosentase
Pendidikan
Tinggi 11 30,6
Sedang 18 50
Rendah 7 19,4
Jumlah 36 100
Sumber: Hasil olah data penulis Jika digambarkan dengan grafik, maka faktor pendidikan akan nampak sebagai berikut :
Grafik 4.2 Faktor Pendidikan
Tabel dan grafik di atas menjelaskan kategorisasi faktor pendidikan, dari tabel dan grafik tersebut dapat diperoleh informasi bahwa setengah (50%) dari responden memiliki status sosial ekonomi dari pendidikan dengan kategori sedang. Sedangkan responden dengan kategori tinggi sebanyak (30,6%), dan dengan kategori rendah sebanyak (19,4%). Maka rata-rata responden di Kelurahan Perbutulan memiliki status sosial ekonomi pendidikan kategori sedang (50%) dengan skor rata-rata 29,05.
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
c. Faktor Pendapatan
Pada faktor pendapatan, perhitungan statistik dengan uji mean dan standar deviation, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Perhitungan Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pendapatan 36 12.00 18.00 15.4722 1.73182
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 Dari tabel di atas, diketahui bahwa skor mean yang diperoleh faktor pendapatan adalah sebesar 15,47, standar deviation sebesar 1,73, nilai maksimum sebesar 12, dan nilai minimum sebesar 18. Adapun untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendahnya faktor pendapatan dapat dilihat dari uraian sebagai berikut :
Nilai Maksimum = 18
Nilai Minimum = 12
Range 18 – 12 = 6
Interval 6 : 3 = 2
Berdasarkan perhitungan statistika tersebut, maka diperoleh interval pengkategorian faktor pendapatan sebagai berikut :
Tabel 4.8 Interval pengkategorian Batas Kategori 12 – 14,0 Rendah 14,1 – 16,0 Sedang 16,1 – 18 Tinggi
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Selanjutnya Jawaban responden terhadap faktor pendapatan diklasifikasi berdasarkan perhitungan frekuensi dan prosentase. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.9
Kategorisasi faktor pendapatan
Aspek Kategori Frekuensi Prosentase
Pendapatan
Tinggi 10 27,78
Sedang 17 47,22
Rendah 9 25
Jumlah 36 100
Sumber: Hasil olah data penulis Jika digambarkan dengan grafik, maka faktor pendapatan akan nampak sebagai berikut :
Grafik 4.3 Faktor Pendapatan
Tabel dan grafik di atas menjelaskan kategorisasi faktor pendapatan, dari tabel dan grafik tersebut dapat diperoleh informasi bahwa hampir setengah (47,22%) dari responden memiliki status sosial ekonomi dari pendapatan dengan kategori sedang. Sedangkan responden dengan kategori tinggi sebanyak (27,78%), dan dengan kategori rendah sebanyak (25%). Maka rata-rata responden di
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Kelurahan Perbutulan memiliki status sosial ekonomi dari pendapatan dengan kategori sedang (47,22%) dengan skor rata-rata 15,47.
d. Faktor Pemilikan
Pada faktor pemilikan, perhitungan statistik dengan uji mean dan standar deviation, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Perhitungan Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pemilikan 36 2.00 5.00 4.1944 .66845
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 Dari tabel di atas, diketahui bahwa skor mean yang diperoleh faktor pemilikan adalah sebesar 4,19, standar deviation sebesar 0,66, nilai maksimum sebesar 5, dan nilai minimum sebesar 2. Adapun untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendahnya faktor pemilikan dapat dilihat dari uraian sebagai berikut :
Nilai Maksimum = 5
Nilai Minimum = 2
Range 5 – 2 = 3
Interval 3 : 3 = 1
Berdasarkan perhitungan statistika tersebut, maka diperoleh interval pengkategorian faktor pemilikan sebagai berikut :
Tabel 4.11 Interval pengkategorian Batas Kategori 2 – 3,0 Rendah 3,1 – 4,0 Sedang 4,1 – 5 Tinggi
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Selanjutnya Jawaban responden terhadap faktor pemilikan diklasifikasi berdasarkan perhitungan frekuensi dan prosentase. Hasilnya dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 4.12
Kategorisasi faktor pemilikan
Aspek Kategori Frekuensi Prosentase
Pemilikan
Tinggi 11 30,6
Sedang 22 61,1
Rendah 3 8,3
Jumlah 36 100
Sumber: Hasil olah data penulis Jika digambarkan dengan grafik, maka faktor pemilikan akan nampak sebagai berikut :
Grafik 4.4 Faktor Pemilikan
Tabel dan grafik di atas menjelaskan kategorisasi faktor pemilikan, dari tabel dan grafik tersebut dapat diperoleh informasi bahwa lebih dari setengah (61,1%) dari responden memiliki barang-barang dari hasil bekerja dengan kategori sedang. Sedangkan responden yang memiliki barang-barang dari hasil bekerja dengan kategori tinggi sebanyak (30,6%), dan dengan kategori rendah sebanyak (8,3%).
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Maka rata-rata responden di Kelurahan Perbutulan memiliki barang-barang dari hasil bekerja dengan kategori sedang (61,1%) dengan skor rata-rata 4,19.
e. Variabel Status Sosial Ekonomi
Berdasarkan perhitungan statistik dengan uji mean dan standar deviation, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.13 Perhitungan Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Status Sosial Ekonomi 36 64.00 81.00 71.7778 4.28360
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 Dari tabel di atas, diketahuai bahwa skor mean yang diperoleh untuk variabel status sosial ekonomi adalah sebesar 71,78, standar deviation 4,28, nilai maksimum 81 dan nilai minimum 64. Adapun untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendahnya variabel status sosial ekonomi dapat dilihat dari uraian sebagai berikut :
Nilai Maksimum = 81
Nilai Minimum = 64
Range 81 – 64 = 17
Interval 17 : 3 = 5,6
Berdasarkan perhitungan statistika tersebut, maka diperoleh interval pengkategorian variabel status sosial ekonomi sebagai berikut :
Tabel 4.14 Interval pengkategorian Batas Kategori 64 – 69,6 Rendah 69,7 – 75,3 Sedang 75,4 – 81 Tinggi
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
Selanjutnya Jawaban responden terhadap variabel status sosial ekonomi diklasifikasi berdasarkan perhitungan frekuensi dan prosentase. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.15
Kategorisasi Status Sosial Ekonomi
Variabel Kategori Frekuensi Prosentase
Status Sosial Ekonomi Tinggi 7 19,4 Sedang 17 47,2 Rendah 12 33,4 Jumlah 36 100
Sumber: Hasil olah data penulis Jika digambarkan dengan grafik, maka gambaran umum mengenai variabel status sosial ekonomi akan nampak sebagai berikut :
Grafik 4.5
Gambaran umum variabel Status Sosial Ekonomi
Tabel dan grafik di atas menjelaskan kategorisasi status sosial ekonomi keluarga di Kelurahan Perbutulan, dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat hampir setengah dari responden memiliki status sosial ekonomi dalam kategori
Rhizka Indriantika Destiyanti, 2014
sedang sebanyak (47,2%). Sedangkan hanya sebagian kecil respoden yang memiliki status sosial ekonomi dalam kategori tinggi sebanyak (19,4%), dan responden yang memiliki status sosial ekonomi dalam kategori rendah sebanyak (33,4%). Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang bekerja di konveksi milik Hj. Oom memiliki status sosial ekonomi keluarga yang tergolong sedang (47,2%) dengan skor rata-rata 71,78.