• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori

2. Status sosial ekonomi orang tua

Status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia (Astrid Susanto, 1977:81). Pendapat lain mengatakan status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, sedangkan status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan sosial ekonomi seseorang

dalam masyarakatnya yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang (Mayor Polak, 1946:367). Adanya perbedaan kedudukan ini menyebabkan sistem tingkatan sosial atau Sosial Stratification, yaitu perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat.

Tiap-tiap orang akan mempunyai unsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi. Sejumlah unsur-unsur yang dimiliki baik secara kuantitas maupun kualitas akan menunjukkan tinggi rendahnya status sosial ekonomi yang dimilikinya. Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, misalnya dalam memperoleh kesempatan dalam menjalani pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua 1) Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Dilihat dari makna bahasanya, mendidik merupakan kata kerja sedangkan pendidikan merupakan kata benda. Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik satu pihak serta pihak yang dididik dipihak yang lain.

Untuk lebih muda menguatkan pendapat tersebut akan penulis ungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan. RBS. Fudyartanto (1977:23) mengatakan bahwa “Pendidikan merupakan proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental.” Sedangkan Soerjono Soekanto (1984:21) mengatakan bahwa “Pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah.”

Pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, melainkan juga bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan berkembang, baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Sedangkan menurut Driyarkara (Driyarkara Tentang Pendidikan : 1980) mengatakan bahwa “Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda”.

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut Bapak Ibu. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua maksudnya tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua.

Adapun pengertian pendidikan formal yaitu pendidikan yang bentuknya telah berstruktur hirarkis, bertingkat-tingkat secara kronologis dalam pendidikan. Ia berbentuk Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Pendidikan Tinggi (Supeno, 1976 : 17).

Menurut Ekram Prawirosaputro (1990:12) berkaitan dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal maka sikap atau kepribadian yang terbentuk pada lulusan setiap jenjang pendidikan berbeda-beda pula , yaitu :

a) Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis, monolitis dan cenderung dogmatis.

b) Lulusan SLTP, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah sedikit mempunyai inisiatif, kritis tetapi skeptis dan birokratis. c) Lulusan SMA, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah

rasional, memiliki inisiatif dan cenderung otonom.

d) Lulusan Perguruan tinggi, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terhadap kritikan, kosmopolis, tidak fanatik dan cenderung bersifat demokratis.

Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua disini adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan yang dicapai akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu dalam hal-hal penguasaan pengetahuan, pekerjaan, kekayaan dan status sosial dalam masyarakat (Napitupulu, 1969 : 61).

Kemampuan orang tua menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi akan menjadi pemicu semangat bagi anak untuk mencapai hal yang serupa. Orang tua yang berpendidikan tinggi relativ akan memiliki sikap positif terhadap dunia pendidikan, sehingga memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi kesulitan belajar anak serta selalu menyadarkan anak untuk rajin belajar dan menanamkan pengertian bahwa belajar itu penting bagi si anak kelak.

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua 1) Pengertian Pendapatan

Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diperoleh responden (dalam hal ini adalah orang tua siswa) beserta anggota keluarganya yang bersumber dari sektor formal dan sektor informal yang diukur dengan rupiah. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan dari sektor formal sedangkan pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh

melalui pekerjaan dari sektor informal. (Mulyanto S dan Hans Ever, 1982 : 92).

Penghasilan dalam jumlah yang besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan. Sebaliknya penghasilan dalam jumlah kecil akan mengakibatkan keluarga dalam kekurangan, sehingga dapat dikatakan rendah status sosial ekonominya. Pemenuhan kebutuhan sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak.

Sedangkan pada saat ini pendapatan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam-macam kebutuhan akan pendidikan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok yang merupakan gaji pokok atau upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan uang.

Menurut Biro Pusat Statistik Pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk : (Mulyanto S dan Hans Dieter Ever, 1982 :92) :

- Pendapatan berupa uang - Pendapatan berupa barang

- Lain – lain penerimaan uang dan barang

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang, hasil investasi serta keuntungan sosial.

Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang-barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer

atau redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang.

c. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi berbagai jenis antara lain : buruh, petani, pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri, dan sebagainya (Spillane dan Tudiati, 1983 :105). Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian yang dilakukan orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang aktivitas tersebut menyita begitu banyak waktu.

Pekerjaan dibedakan menjadi beberapa jenis (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal :12).

1) Pekerjaan Pokok

Pekerjaan Pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber dari penghasilan, yang digunakn untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. J.James Spillane, SJ membuat tabel tentang jenis pekerjaan dan sekitar 25 pekerjaan (James Spillane dan Ninik Yudianti, 1983 :105). Jenis pekerjaan tersebut di kelompokkan sebagai berikut:

1) Petani/Buruh

2) Pedagang/Wiraswasta 3) Pegawai Swasta 4) Pegawai Negeri 2) Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

d. Fasilitas yang dimiliki Orang tua

Fasilitas yang dimiliki oleh orang tua disini adalah sarana atau kemudahan yang diberikan oleh orang tua dengan maksud ditentukan oleh ada tidaknya atau banyak sedikitnya fasilitas khusus benda dan barang berharga lainnya yang dimiliki oleh orangtua. Dengan adanya fasilitas yang memadai dapat digunakan sebagai sarana penunjang kelancaran studi anak.

3. Prestasi Belajar

Dokumen terkait