BAB II TINJAUAN TEORITIK
A. Status Sosial Ekonomi
keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama seseorang untuk
bersosialisasi dengan dengan sesamanya. Dalam keluarga pula, siswa
memperoleh pembinaan dan pengalaman langsung karena justru pihak
keluarga mempunyai tanggung jawab pertama atas persiapan manusia
wirausaha. Oleh karena itu, seseorang akan memiliki sifat yang baik bila
berada di lingkungan keluarga yang baik begitu juga sebaliknya. Hampir
dapat dipastikan bahwa seorang anak yang hidup dalam lingkungan wirausaha
memiliki kecenderungan untuk ikut terjun dalam dunia wirausaha itu karena
sejak dari kecil anak sudah terbiasa dengan pekerjaan orang tua sebagai
wirausaha.
Jiwa berwirausaha merupakan salah satu bekal bagi seseorang dalam
menjalani pekerjaan secara mandiri. Salah satu faktor yang mempengaruhinya
adalah status sosial ekonomi orang tua. Status sosial ekonomi orang tua yang
akan diteliti disini mencakup : tingkat pendidikan orang tua, jumlah
tanggungan orang tua, dan barang berharga yang dimiliki keluarga. Motivasi
belajar siswa juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
jiwa berwirausaha siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
“Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar
4
B. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada faktor yang mempengaruhi
jiwa berwirausaha pada siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya jiwa berwirausaha pada siswa, namun dalam penelitian ini hanya
akan meneliti tentang status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar
kewirausahaan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap
jiwa berwirausaha siswa.
2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar kewirausahaan terhadap
jiwa berwirausaha siswa.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap jiwa berwirausaha siswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar
kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan terhadap
lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan agar dapat semaksimal
mungkin membekali siswa dengan ketrampilan dan mempersiapkan
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Status Sosial Ekonomi
Menurut Winkel (1984: 165) status adalah kebutuhan akan kedudukan
atau posisi tertentu dalam masyarakat sesuai peranan atau tugas tertentu dalam
masyarakat. Sedangkan status sosial adalah tinggi atau rendahnya prestise
yang dimiliki seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam
suatu sistem sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang di maksud
dengan status adalah keadaan / kedudukan (orang, badan, dsb) dalam
hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya. Sedangkan menurut Mahmud
(1989:99) status sosial ekonomi keluarga antara lain mencakup tingkat
pendidikan orang tua, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua serta
fasilitas khusus serta barang-barang berharga yang ada dirumah seperti : radio,
televisi, mesin cuci dan sebagainya. Menurut pendapat para ahli di atas dapat
di tarik kesimpulan bahwa status sosial ekonomi merupakan kedudukan
seseorang dalam kelompok yang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan kepemilikan atas
barang-barang berharga.
Berdasarkan cara bagaimana status diperoleh, dapat dibedakan
menjadi dua, Soerjono (1990:265) yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Ascribed Status, kedudukan ini diperoleh seseorang bukan karena
usaha melainkan karena pengaruh adat atau kebudayaan yang
berlaku atau corak masyarakat. Kedudukan ini diperoleh melalui
kelahiran.
2. Achieved Status, kedudukan ini diperoleh seseorang berkat jerih
payah diri sendiri. Kedudukan seperti ini terbuka bagi siapa saja
asalkan mampu untuk memperolehnya.
Dalam kehidupan di masyarakat, seseorang yang memiliki status
sosial lebih tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat
dibandingkan dengan yang status sosialnya lebih rendah. Melly G.Tan
(1977:55) mengatakan bahwa konsep kedudukan dalam sosial ekonomi dalam
ilmu pengetahuan masyarakat lumrahnya mencakup tiga faktor yaitu, faktor
pendidikan, faktor pekerjaan, dan faktor pendapatan. Dalam penelitian ini,
faktor-faktor yang akan dibahas yaitu, faktor pendidikan, jumlah tanggungan
orang tua, dan kepemilikan atas barang-barang berharga.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (
8
seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan,
seseorang akan memperoleh pengalaman dan mampu mengembangkan
potensi dan keterampilan yang dimilikinya.
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik
untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur
pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas,
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini,
serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al
Quran, yang banyak terdapat di setiap masjid dan Sekolah
Minggu, yang terdapat di gereja.
c. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang
dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diantara ketiga jalur pendidikan diatas, pendidikan formal
merupakan jalur pendidikan yang sangat penting, karena tingkat
pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap kehidupannya, tidak
hanya terbatas dalam ilmu pengetahuan yang dimilikinya tetapi juga
akan berpengaruh terhadap penghasilan, kekayaan, bahkan status
sosialnya. Orang tua yang memiliki tingkat pencapaian pendidikan
formal yang tinggi, biasanya akan menurunkannya pada anaknya dan
anaknya pun juga akan termotivasi untuk bisa sejajar dengan
pendidikan orang tuanya bahkan bisa melebihinya.
2. Jumlah Tanggungan Orang Tua
Salah satu faktor yag mempengaruhi status sosial ekonomi
adalah jumlah tanggungan orang tua. Jumlah tanggungan orang tua
merupakan jumlah anggota dalam keluarga (anak) yang ditanggung
oleh orang tua. Jumlah tanggungan orang tua juga berhubungan
dengan jumlah pendapatan. Semakin sedikit anak yang ditanggung,
semakin besar pula kemungkinan kebutuhannya terpenuhi, begitu juga
sebaliknya. Status sosial dapat dilihat dari dapat tidaknya suatu
kebutuhan itu terpenuhi. Jika kebutuhannya dapat terpenuhi, maka
dapat dikatakan bahwa status sosialnya tinggi, begitu juga sebaliknya.
10
3. Barang Berharga yang Dimiliki Keluarga
Faktor lain yang mempengaruhi kedudukan seseorang dalam
masyarakat adalah fasilitas khusus serta barang berharga yang dimiliki
keluarga. Barang-barang yang dimiliki keluarga antara lain : rumah,
mobil, sepeda motor, telepon, telepon genggam, sawah, televisi, lemari
es, mesin cuci, dll. Semakin banyak barang yang berharga dimiliki
oleh keluarga, semakin tinggi pula status sosialnya dalam masyarakat.
Kedudukan seseorang di masyarakat, banyak ditentukan oleh apa yang
dia miliki yang di anggap penting dalam masyarakat. Semakin tinggi
pendidikan dan pekerjaannya, maka semakin tinggi statusnya di dalam
masyarakat. Begitu juga dengan banyaknya barang berharga yang dimiliki
seseorang, semakin dia memiliki barang yang banyak dan beragam, semakin
tinggi pula statusnya di masyarakat.
Keadaan keluarga juga akan berpengaruh pada cita-cita, motivasi, dan
minat pada anak, dalam artian bahwa semuanya itu akan dipengaruhi oleh
status sosial ekonomi keluarga. Seorang anak yang hidup dalam keluarga
yang ekonominya cukup, akan mempunyai kesempatan yang luas dalam
mengembangkan kemampuannya bila dibandingkan dengan seorang anak
yang hidup dalam keluarga dengan ekonomi yang kurang. Orang tua yang
tingkat pendidikannya tinggi, maka akan menyekolahkan anaknya minimal
sama dengan tingkat pendidikan orang tuanya.