• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seperti yang telah diuraikan dalam Sub bab nomor 2.1.3 di atas, bahwa status subyek hukum warga negara asing hanya sebagai penduduk. Prinsip ini adalah prinsip hukum universal yang juga ada di Skotlandia. Sebagai penduduk, pada diri orang asing itu melekat hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (berdasarkan prinsip yurisdiksi teritorial), sekaligus tidak boleh bertentangan dengan ketentuan hukum internasional yang berlaku umum (general international law).44

44

Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,

Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Cetakan Kesepuluh Januari 2011, Jakarta, hlm. 160.

Orang asing, Dalam judul tesis adalah jika suatu warga negara tertentu hendak berkontrak bisnis dengan warga negara asing,

maka mereka akan berkontrak dengan “orang asing”. Karena,

berkontrak dengan pihak asing yang bukan warga negara mereka

sendiri. Definisi “asing” menurut The New Roget’s Thesaurus

adalah:foreigner;alien;outlander; danoutsider.45

Dimaksud dengan orang asing adalah seseorang yang bukan warga negara suatu negara.46 Kaedah tentang kapasitas dan kekuasaan untuk perikatan bagi orang asing ini terbagi ke dalam dua bagian. Dalam keadaan damai dan dalam keadaan perang. Dalam keadaan damai, orang asing mempunyai47 kapasitas penuh dan juga kekuasaan, atau kapasitas yang terbatas apabila orang asing itu adalah anak di bawah umur, atau orang yang tidak mempunyai kapasitas mental dan yang sama dengan itu. Hanya saja, si orang asing tersebut tidak bisa menjadi atau tidak bisa tercatat sebagai pemilik kapal dari suatu negara48 tempat si orang asing itu berdiam. Orang asing tersebut juga tidak mempunyai kekuasaan untuk

45

Norman Lewis,The New Roget’s Thesaurus,Loc. Cit. 46

Jeferson Kameo,Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,Op. Cit., hlm. 262. 47

Sejauh hal itu diakui oleh hukum positif suatu negara. 48

Dalam hal ini kapal Britania Raya (British Ship), masih berlaku di Inggris dan diatur di dalam Pasal 1 Undang-Undang Kapal Para Pedagang dan Pengusaha Angkutan Laut (Merchant Shipping Act 1894).

memiliki pesawat terbang yang tercatat sebagai kapal berkebangsaan negara tempat dia berdiam.49 Sedangkan dalam keadaan perang, maka setiap orang asing yang berdiam di Skotlandia, apabila orang asing tersebut tidak dikurung, ditahan (rumah maupun kota), atau berada dalam penjara, maka orang asing itu tetap mempertahankan kapasitas untuk berkontrak yang ia miliki, demikian pula dengan kekuasaan untuk perikatan yang juga ia miliki, sehingga orang asing tersebut secara hukum sah untuk berkontrak. Orang asing yang memiliki kapasitas dan kekuasaan berkontrak tersebut juga dapat menuntut seseorang ke pengadilan. Demikian pula, sebaliknya ia dapat dituntut di hadapan pengadilan sehubungan dengan seluruh klaim yang timbul dari perjanjian yang dibuat oleh dan melibatkan orang asing tersebut.50 Tambahan lagi, dalam waktu perang, orang-orang yang termasuk ke dalam kategori orang-orang asing, musuh, adalah termasuk di dalamnya semua orang yang tinggal dan menjalankan usaha di daerah lawan. Dalam hal ini, dipisahkan dengan

orang-49

Diatur di dalam Peraturan tentang Navigasi Pengangkutan Udara (Air Navigation Order 1972).

50

DalamSchulze Gow & Co. v Bank of Scotland 1914, 2, Law Reportingatau Jurnal (dalam bahasa Indonesia) yang berjudul Scots Law Time. Lihat dalam Jeferson Kameo, Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum, supra foot note no. 48. Lihat dalam Schaffenius v Goldberg (1916) 1 King’s Bench Division 284. KB adalah Law Report Inggris (England). Singkatan KB adalah Law Reports yang dipergunakan secara umum atau dirujuk publik sebagai tempat di mana hukum ada di Inggris, bukan Skotlandia.

orang yang melakukan penyerangan, tidak peduli apakah masuk dalam kategori itu adalah sekutunya, kebangsaan, atau tempat tinggal. Artinya, termasuk di dalam mereka itu adalah tidak saja warga negara musuh, tetapi juga warga negara Inggris, jika dia berdiam di wilayah musuh.51

Demikian pula dengan firma atau badan hukum yang berada dalam wilayah yang netral. Namun, sekutu firma tersebut tercatat sebagai partner dalam firma atau badan hukum yang beroperasi di wilayah musuh,52atau dalam kasus yang sama dengan itu.

Pada saat pertempuran, maka adalah merupakan suatu tindakan yang dinyatakan ilegal berdasarkan kebijakan publik, terkecuali apabila ada ijin yang diberikan oleh kepala negara53untuk memasuki atau membuat suatu perjanjian dengan orang asing (musuh). Dengan demikian, apabila ada perjanjian yang telah terjadi, maka perjanjian-perjanjian itu adalah batal, sebab hal itu sama

dengan apa yang disebut sebagai “berdagang dengan musuh”.54

Suatu perjanjian tidak dapat dipengaruhi oleh perang yang sedang 51

Daimler Co. v Continental Tyre and Rubber Co. (1916) 2. Lihat dalam Jeferson Kameo,Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,Ibid.

52Van Uden v Burrell1916 dalam JurnalSession Cases. Kata “Session” menunjuk

kepada pengadilan tertinggi atau Mahkamah Agung di Skotlandia.Ibid.

53

Royal License. 54

Something like sleeping with enemy atau “musuh dalam selimut” (trading with the enemy). LihatDaimler Co. v Continental Tyre and Rubber Co. (1916) 2 AC 307.Ibid.

berkecamuk, atau adanya ancaman peperangan yang mempercepat atau mendorong perjanjian tersebut.55Suatu perjanjian yang bersifat eksekutorial tidak seluruhnya otomatis menjadi hapus (discharged) oleh pecahnya suatu peperangan.56 Peperangan tidak mempengaruhi suatu perjanjian, terutama sejumlah perikatan yang dalam dokumen mana sudah dicantumkan perikatan dengan sifat hubungan hukumnya adalah berkelanjutan. Misalnya sejumlah perjanjian pinjam pakai tanah pertanian57 atau sewa tanah pertanian, dan bagi hasil58produksi tanah pertanian.

Hal yang sama berlaku pula untuk perjanjian yang berkaitan dengan hubungan hukum antara suatu perusahaan dengan para pemegang saham perusahaan itu.59 Demikian pula dalam Kontrak sebagai nama Ilmu Hukum, peperangan tidak mempengaruhi perikatan atau hubungan hukum antara suatu perusahaan asuransi

55 Blomart v Earl of Roxburgh (1664) Mor 16091. Mor adalah Law Reporting

bernama lengkap Morison’s Dictionary of Decisions, Court of Session atau semacam Law Reporting yang terhitung otoritatif, disusun secara alfabetis terhadap putusan-putusan Mahkamah Agung Skotlandia; Janson v Driefontein Consolidated Mines(1902) AC 484.

56Ertel Bieber & Co. v Rio Tinto & Co.(1918) AC 260. 57Halsey v Lowenfeld(1916) 2 KB 707.

58

Di Skotlandia, perjanjian seperti ini disebut dengan feu-contracts atau sewa tanah pertanian dari para landlord atau pemilik tanah-tanah pertanian di bawah penguasaan orang-orang yang ditunjuk oleh kerajaan sebagai bangsawan kerajaan yang menguasai atau pemilik sejumlah areal tanah pertanian tertentu.

(Penanggung) dengan para Tertanggungnya.60 Hanya saja, secara umum memang harus diakui bahwa perjanjian-perjanjian yang bersifat eksekutorial yang dibuat dengan seseorang yang adalah merupakan orang asing musuh (masih dalam konteks pembicaraan perikatan dalam situasi perang) maka perjanjian itu gugur dengan pecahnya peperangan, asalkan didasarkan pada alasan, baik alasan bahwa pelaksanaan perjanjian itu tidak mungkin dilakukan dengan seorang asing musuh negara, dan belum lagi apabila kontrak itu dilaksanakan, maka akan menguntungkan si asing musuh negara tersebut, atau bisa juga gugurnya perjanjian itu dikarenakan musnahnya barang, sepanjang hal itu sudah dinyatakan secara jelas dalam perjanjian tersebut.61

60Seligmann v Eagle Insurance Co., (1917) 1 Ch 519. Ch adalah singkatan dari

Law Reports(LR) di Inggris, bukan Skotlandia, dengan nama lengkapChancery Division. Mulai diterbitkan sejak 1891 secara reguler dan masih terbit hingga saat ini, serta dokumen itu masih tersimpan dengan rapi dan dalam cetakan yang sangat bagus, serta dapat diakses di perpustakaan-perpustakaan dengan reputasi tinggi di dunia, dan sudah barang tentu dengan biaya yang sangat mahal dan keahlian tinggi dan istimewa untuk memperoleh akses tersebut. Jeferson Kameo,

Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,Op. Cit., hlm. 264. 61

Di Inggris, hal seperti itu dikenal dengan istilah frustrasi atauon the ground of frustration, atau dalam hukum di Indonesia dikenal dengan adanya syarat batal. Lihat, misalnya ketentuan dalam Pasal 1265 KUHPerdata Indonesia. Hanya saja, dengan mengutip KUHPerdata, kembali Jeferson Kameo mengingatkan bahwa buku yang beliau tulis ini tidak dimaksudkan sebagai buku Hukum Perdata, tetapi Buku Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum. Beberapa putusan pengadilan yang merekam kaedah dikte hukum seperti ini misalnya:Dishington Hematlite Iron Co. Ltd., v Possehl & Co.,(1916) 1 KB 811;Davis and Primrose v Clyde Shipbuilding and Engineering Co. Ltd., 1917 1 SLT 297; Penney v Clyde Shipbuilding and Engineering Co. Ltd., 1920 SC (HL) 68.Ibid., hlm. 265.

Adapun beberapa perjanjian yang oleh pengadilan telah dinyatakan sebagai aneka perikatan yang gugur karena sebab yang baru saja dikemukakan di atas itu adalah perjanjian asuransi pengangkutan laut,62 jual beli barang,63 konosemen,64 carterparti (charterparties),65

keagenan,66 dan persekutuan firma (partnership)67

atau& Rekan.

Persoalan telah mengemuka, sehubungan dengan akibat dari suatu ketentuan perjanjian yang dibuat untuk menunda beroperasinya suatu perjanjian ketika perang sedang berlangsung. Pengadilan, ketika kasus seperti itu diajukan kepadanya, telah memutuskan bahwa klausula atau ketentuan dalam perjanjian yang demikian itu tidak berlaku. Adapun hakim dalam putusannya menyatakan bahwa klausula penundaan pelaksanaan itu bertentangan dengan kebijakan publik, sebab klausula semacam itu telah dengan sengaja dibuat untuk membatasi penggunaan

62Furtado v Rogers(1862) 3 B & P 191.

63Esposito v Bowden(1857) 7 E & B 763;Zine Corp. v Hirsch(1916) 1 KB 541;

Ertel Bieber & Co. v Rio Tinto & Co.(1918) AC 260. Jeferson Kameo,Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,supra foot noteno. 48.

64Arnold Karberg & Co v Blythe Green Lourdain & Co., (1915) 2 KB 379;Fox v Schrimpft & Bonke(1915) 3 KB 355.Ibid.

65Clapham SS Co. Ltd. V Handels en Transport Maatshappij Vulcan of Roterdam

(1917) 2 KB 639.

66Tingley v Muller(1917) 2 Ch 144.

67Stevenson v Cartonnagen Industrie (1918) AC 239; Rodriguez v Speyer Bros

komoditas tertentu di Inggris, dan bahkan memudahkan pihak negara musuh untuk menggunakan68komoditas itu.

Hukum juga mengatur, di Skotlandia, bahwa harta benda yang dikuasai oleh asing musuh di negara tersebut tidak dilepaskan secara otomatis (forfeited) ketika peperangan pecah dan berkecamuk. Hal yang sama juga terjadi dengan harta benda yang diperoleh oleh si orang asing musuh tersebut menurut perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh orang asing musuh tersebut, sebelum pecah dan berkecamuknya peperangan. Selama peperangan berkecamuk, dimana pihak yang membela negara orang asing musuh itu sangat bengis, maka si orang asing musuh yang berada di dalam negara Inggris, misalnya, tidak dapat mengajukan penuntutan ke pengadilan untuk mengklaim kembali hak-haknya. Hanya saja, apabila situasi perang sudah reda, atau tatkala ada perdamaian, maka orang asing musuh itu sudah bukan musuh lagi, sehingga dia dapat mengajukan tuntutan untuk memperoleh kembali harta bendanya. Demikian pula, dia juga mungkin dapat mengklaim kembali nilai barang-barang miliknya, bersama-sama dengan “buah” yang

dihasilkan oleh harta benda dari si orang asing musuh itu yang

68Zine Corp. v Hirsch(1916) 1 KB 541; Ertel Bieber & Co. v Rio Tinto & Co.

dihasilkan dalam rentang waktu (interval), yaitu sebelum perang, ketika perjanjian-perjanjian itu dibuat, dan ketika masa damai tercapai.69

Hal yang sama juga berlaku terhadap hutang-hutang yang dibuat oleh si asing musuh itu. Atau dengan piutang milik si asing musuh tersebut, tidak dapat dibayarkan kepada si asing musuh tersebut selama masa berkecamuknya pertempuran atau perang, baik pembayaran tersebut dilakukan secara langsung, maupun dengan pembayaran dengan melalui pihak ketiga yang netral.70 Hanya saja, dalam kaitan dengan apa yang baru saja dikemukakan di atas itu, perlu juga ditegaskan kembali di sini, bahwa meskipun demikian, harta benda termasuk piutang yang dimiliki oleh si asing musuh itu tidak dilepaskan haknya (forfeited) oleh si asing musuh itu.

Piutang-piutang itu wajib untuk dikonsinyasikan (should be paid into court), supaya harta benda si asing musuh tersebut bersama-sama dengan segala piutangnya dapat diurus oleh apa yang di Skotlandia dikenal dengan badan penampungan barang-barang

69 Hugh Stevenson & Sons v AktfÜr Cartonnagen Industrie (1918) AC 239;

Penney supra. Jeferson Kameo, Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum, Op. Cit., hlm. 266.

70R v Kupfer(1915) 2 KB 321;Orenstein and Koppel v Egyptian Phospate Co.,

atau hak atas harta benda milik asing (musuh).71 Artinya, semua dividen atas saham yang menjadi milik si asing musuh,72hanya saja untuk dividen dari perusahaan yang telah dinyatakan pailit oleh pengadilan, harus dibatalkan.73 Sedangkan pembayaran-pembayaran yang telah dibuat di depan (misalnya uang muka) untuk perjanjian-perjanjian yang hapus (frustrated) oleh perang, harus dinyatakan dibatalkan oleh pengadilan, supaya tidak dapat dibayar kembali kepada si asing musuh.74

Uang yang dipegang atau ditaruh di bank oleh si asing musuh, tetap memperoleh bunga,75 tetapi hal itu dapat dibekukan (arrested).76

Orang, misalnya bank yang menguasai uang dan bunga bank tersebut harus dapat dimintakan pertanggungjawaban atas penguasaan dan pengelolaan uang itu, sebagaimana halnya apabila suatu firma dibubarkan, maka prinsip yang berlaku di sana adalah,

71Guyot-Geuinin & Son v Clyde Soap Co.,1916 SC 6. Badan itu disebut dengan

the Custodians of Enemy Property. 72

Robson, supra. Jeferson Kameo,Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,Op. Cit., hlm. 267.

73 Ex Parte Boussmaker (1866) 13 Ves 71. Ves adalah singkatan dari Law Reportingbernama lengkapVesey Reports.

74

Cantiere San Rocco v Clyde Shipbuilding and Engineering Co. Ltd., 1923 SC (HL) 105.

75Hugh Stevenson & Sons, supra.

bahwa satu dari rekan dalam firma atau perkumpulan tersebut adalah sama dengan orang asing musuh.77

Demikian pula dengan prinsip bahwa mengingat suatu pelaksanaan perjanjian dapat dinyatakan ilegal dengan pecahnya perang, maka pengadilan tidak akan menerima klaim yang diajukan oleh pihak orang asing musuh yang menuntut wanprestasi pembayaran sejumlah uang sebagaimana perjanjian yang harus dilaksanakan tersebut. Pengadilan juga tidak akan mengabulkan tuntutan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum. Tambahan lagi, si orang asing musuh itu tidak dapat mengajukan penuntutan, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan cara penyerahan mandat untuk itu kepada pihak ketiga.78 Namun demikian, apabila tuntutan atau penuntutan yang pernah diajukan oleh si asing musuh itu ternyata pernah ditunda pemeriksaan dan putusannya oleh pengadilan sebelum pecah perang, maka pengadilan menetapkan bahwa pada saat damai, hal itu akan dibuka kembali.79

77Hugh Stevenson & Sons, supra.

78

Arnauld and Gordon v Boik (1704) Mor 10159; Johnson and Wright v Goldsmid 15 Februari 1809 FC. FC adalah singkatan dari suatu Law Reporting

Skotlandia Resmi yang bernama lengkap Faculty Collection, Law Reporting itu menampung putusan-putusan yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung Skotlandia. Jeferson Kameo,Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum,Op. Cit., hlm. 268.

79Orenstein and Koppel v Egyptian Phopspate Co., 1915 SC 55;Craig Line SS Co., v North British Storage and Transit Co., 1915 SC 113;Van Uden v Burrel

2.2. Prinsip Persamaan di Depan Hukum (Equality

Dokumen terkait