• Tidak ada hasil yang ditemukan

Store image adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau store image menggambarkan apa yang di lihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Bagi konsumen, apa yang di lihat dan dirasakan inilah yang dapat menarik minat beli. Kepribadian ini juga mewakili suatu gambaran yang utuh atas retailer. Oleh karena itu, retailer harus mampu mengetahui dan merancang apa yang ingin di lihat dan di rasakan konsumen.

Store image merupakan salah satu alat yang terpenting bagi retailer untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut. Jika konsumen merasa puas, konsumen akan berminat berbelanja kepada toko yang sama. Dan hasilnya, beberapa toko akan menetap dalam benak konsumen apabila ia merasa puas akan toko tersebut sementara toko yang lain tidak akan pernah dipertimbangkan sama sekali.

Meskipun demikian penciptaan sebuah citra yang baik bagi konsumen adalah tugas yang tidak mudah. Citra adalah bayangan atau

gambaran yang ada di dalam benak seorang yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Mengembangkan suatu citra toko yang konsisten adalah sasaran umum yang ingin dicapai para pengecer. Hal ini melibatkan pengkoordinasian berbagai aspek citra toko agar dapat menarik suatu segmen pasar tertentu. Namun, citra toko kadangkala harus diubah untuk beradaptasi pada perubahan dalam kebiasaan berbelanja konsumen dan untuk menghadapi pesaing.

Definisi citra toko menurut Peter dan Olson (2000:248) adalah:

Apa yang dipikirkan konsumen tentang suatu toko, termasuk di dalamnya adalah persepsi dan sikap yang didasarkan pada sensasi dari rangsangan yang berkaitan dengan toko yang di terima melalui kelima indera.

Dari definisi tersebut, dimensi citra toko yang akan di teliti adalah keragaman dan kualitas produk serta harga yang kompetitif dan konsisten.

Citra Departemen Store

Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahan atau produknya (Philip Kotler,2000:338).

Pengertian Departemen Store menurut (Kotler dan Amstromg,2001:61-76) adalah suatu organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian, peralatan rumah tangga, dan furniture. Setiap lini dioperasikan oleh

setiap departemen yang terpisah yang di kelola oleh bagian pembelian khusus.

Diferensiasi Citra

Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang diarahkan perusahan untuk mengidentifikasi dirinya atau memposisikan diri atau produknya.

Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahan. Fakta bahwa citra memiliki kehidupan tersendiri biasanya diperlihatkan perusahan dalam mempertahankan daya tariknya terhadap pangsa pasarnya.

Citra yang efektif melakukan tiga hal:

1. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.

2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental.

Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek, jika pelayanan pesan ini harus diekspresikan melalui lambang-lambang, media tertulis dan audiovisual, suasana serta perilaku karyawan.

Lambang

Citra dapat diperkuat dengan mengunakan simbol-simbol yang kuat. Perusahan dapat memilih sebuah simbol dan perusahan juga mungkin memilih suatu warna pengidentifikasi atau potongan suara/musik khusus.

Media

Citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan suatu cerita, suasana hati, peryataan sesuatu yang jelas berbeda dengan yang lain. Pesan itu harus tampak dalam media cetak dan media elektronik yang diiklankan.

Suasana

Ruang fisik yang ditempati organisasi merupakan pencipta citra yang kuat lainnya. Suatu department Store yang ingin tampak ramah harus memilih rancangan gedung, rancangan interior, tata letak, warna,

material, dan perabotan yang tepat.

Peristiwa

Suatu perusahan dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan yang disponsorinya.

G. Eceran ( Retailer )

1. Pengertian Eceran (Retailer)

Penjualan eceran meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk

penggunaan pribadi tidak untuk dibisniskan. Bentuk organisasi apapun yang melakukan penjualan baik itu produsen, grosir, ataupun pengecer dan melakukan penjualan eceran walaupun barang dan jasa itu dijual melalui perorangan, surat, telepon, mesin penjual atau penjualannya di toko, di pinggir jalan atau di rumah konsumen jika volume penjualannya berasal dari penjualan eceran maka disebut pengecer. Dengan kata lain pengecer atau toko eceran adalah perusahan yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran (Kotler dan AB. Susanto,2001:724).

Pengecer dibagi dalam dua jenis yaitu eceran toko dan eceran bukan toko ( Kotler dan Amstrong,2001:61-76):

a. Pengecer dengan toko Contohnya:

1. Departement Store

Departemen store adalah suatu organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian, peralatan rumah tangga, dan furniture. Setiap lini dioperasikan oleh setiap departemen yang terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus.

2. Supermarket

Supermarket adalah toko besar berbiaya rendah, bermajin rendah, bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual variasi bahan makanan, laundry dan produk rumah tangga yang sangat beragam.

b. Pengecer bukan toko Contohya:

1. Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung dengan individu yang dibidik dengan cermat untuk mendapatkan respon segera.

2. Pengeceran dari pintu ke pintu (door to door marketing)

Pengeceran dari pintu ke pintu adalah menjual dari pintu ke pintu, kantor ke kantor. Misalnya: produk kosmetik.

H. Hipotesis

1. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut persepsi konsumen Alfa supermarket dan konsumen supermarket Mirota Kampus.

2. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut tingkat pendidikan konsumen Alfa supermarket dan konsumen supermarket Mirota Kampus. 3. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut tingkat pendapatan

Dokumen terkait