• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN STORE IMAGE ANTARA ALFA SUPERMARKET DAN SUPERMARKET MIROTA KAMPUS DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBEDAAN STORE IMAGE ANTARA ALFA SUPERMARKET DAN SUPERMARKET MIROTA KAMPUS DI YOGYAKARTA"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Suatu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Bian Da Silva

NIM : 0222 14 120

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

DIPERSEMBAHKAN BUAT:

Keluarga tercinta terutama kedua orang tua

Bapa(alm) dan mama

Oa Eci (Istri) dan No Dida (anak)

ke dua Adik-adik saya Oa Ina dan Ade Lan

tersayang

keluarga besar yang ada di Larantuka dan

dimana saja

(5)

sesuatu.

Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah motivasi terkuat.

Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannnya.

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat

menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi

ketika

kesempatan bertemu dengan kesiapan.

Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca.

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik.

Kebahagiaan biasanya merupakan hasil dari sebuah pengorbanan.

J i k a Anda t i dak bi s a menj adi or ang pandai , j adi l ah or ang y ang bai k .

Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak

percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang

ketakutan.

Jika kita berbuat baik, kebaikan pula yang akan kita terima kelak.

Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.

(6)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Januari 2008

(7)

022214120

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap

store image yang dilihat dari fisik, pelayanan, harga dan promosi di Alfa

supermarket dan supermarket Mirota Kampus, serta membandingkan persepsi

konsumen terhadap keduanya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan

wawancara. 60 responden dari populasi diambil dengan mengunakan metode

purposive sampling. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji

reliabilitas. Sedangkan untuk pengujian analisis peneliti mengunakan analisis

Chi-Square untuk menguji perbedaan diantara kedua supermarket.

Persepsi konsumen terhadap kedua supermarket adalah baik. store image

konsumen terhadap Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus ( faktor

fisik, pelayanan, harga, dan promosi ) dipersepsikan berbeda oleh konsumen.

store image konsumen terhadap Alfa supermarket dan supermarket Mirota

Kampus, berdasarkan karekteristik tingkat pendidikan dan golongan pendapatan

konsumen menunjukkan tidak berbeda.

(8)

ABSTRACT

This research aimed to identify the perception of consumer on store image,

in terms of physical aprearance, the service, price, and promotion of Alfa and

Mirota Kampus supermarket, than compare them.

The technique of collecting data used were questionnaire and interview.

Sixty respondents from population were taken under purposive sampling method.

Validity and reliability tests were performed to ensure the goodness of the

instrument. Data analysis used to test the difference of consumer perception was

Chi Square.

The consumer perception on Alfa and Mirota Kampus supermarket was

good. The store image of consumer to Alfa and Mirota Kampus supermarket (

based on factor, service, price, and promotion ) was perceived differently by the

consumer. Consumer based on their education and income level. Perceived store

image of Alfa and Mirota Kampus supermarket equal.

(9)

Yangbertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : YOHANES BIAN DA SILVA

Nomor Mahasiswa : 022214120

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERBEDAAN STORE IMAGE ANTARA ALFA SUPERMARKET DAN SUPERMARKET MIROTA KAMPUS DI YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijindari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

(10)

berkat yang telah dilimpahkannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini tepat pada waktunya, guna memenuhi salah satu syarat yang

harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma.

Penulis juga mengharapkan segala jenis masukan dan kritikan yang

membangun, karena penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan-kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si, sebagain Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Diah Utari, BR, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang dalam

kesibukanya masih bersedia meluangkan waktunya yang berharga untuk

membimbing penulis dari awal hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. Hg. Suseno. T.W., M. S, selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya dan membimbing penulis dengan sabar.

(11)

waktu unutk memberikan informasi data dan keterangan lainya yang

diperlukan dalam skripsi ini.

7. PA ama EMA yang sangat saya cintai, yang telah memberikan kasih dan

sayang yang tak terhingga. Terima kasih atas apa yang telah diberikan kepada

saya baik materi maupun doa yang tiada henti.

8. Oa Eccy (istri) dan No DIDA (anak) yang sangat mendukung dan memberikan

inspirasi kepada saya agar tekun dan rajin serta sabar dalam menjalankan

segala bentuk tugas maupun pekerjaan.

9. Kedua Adik saya ( Oa Ina dan Ade Lan) yang sangat membantu dan mengerti

dengan keadaan saya hadapi dan selalu memguatkan saya dalam menjalankan

hidup ini. Terima kasih banyak adik-adikku yang tercinta.

10. Oma-Opa dan Keluarga besar Da Silva, Fernandez,tiu-tia, ade-kaka, terima

kasih atas pengorbanannya.

11.Teman-teman sanjuan yang setia menemani saya dalam segala aktivitas ( yoka,

digen, oce, tatto, siu, bento, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan.

12.Terima kasih buat Opa dan Oma No DIDA di Maumere yang selalu membantu

dan memberi dukungan serta semangat.

13.Teman-teman kontrakan anak-anak Lembata di Santan thanks Woyo, saya

tidak lupa jasanya. Jepo terima kasih atas pinjaman Printnya.

(12)

Icad, No Oi, Anjel, Tiara.

16. Keluarga di kota Bapa dan Mama Bonsu, Bapa dan Mama Tengah, Mama

Oa,Nona Linda, K ito, Pei, Nono Lilis, Oa Eda, Oncu Bian, Pou, Tata Siu

Totu dan semua ponakan terima kasih.

17. Teman-teman kos Santan 14.D terima kasih atas bantuaanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun, sehingga di masa yang akan datang penulis mampu menghasilkan

karya yang lebih baik.

Yogyakarta 29 Januari 2008

(13)

BAB II

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...vi

MOTTO...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi

ABSTRAK...vii

ABSTRACK...viii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1.Latar Belakang Masalah...1

1.2.Rumusan Masalah...3

1.3.Batasan Masalah...3

1.4.Tujuan Penelitian...4

1.5.Manfaat Penelitian...4

1.6.Sistematika Penulisan... ..5

LANDASAN TEORI...6

2.1 Pemasaran...6

2.2 Manajemen Pemasaran...7

2.3 Konsep Pemasaran...9

2.4 Pelayanan atau Jasa...12

(14)

BAB II

BAB V

4.2

2.8 Hipotesis...24

I METODE PENELITIAN...25

3.1 Jenis Penelitian...25

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...25

3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 25

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran...26

3.5 Jenis dan Sumber Data...28

3.6 Teknik Pengumpulan Data...29

3.7 Defenisi Operasional...30

3.8 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...30

3.9 Teknik Pengujian Kuesioner...31

3.10Teknik Analisis Data...35

I GAMBARAN UMUM PERUSAHAN...37

4.1 Sejarah Umum Alfa Supermarket...37

4.1.1 Sejarah Umum Perusahan...37

4.1.2 Visi dan Misi Perusahan...38

4.1.3 Strategi Perusahan...38

4.1.4 Struktur Organisasi...40

4.1.5 Aset Pasar Swalayan...46

.Sejarah Umum Supermarket Mirota Kampus Yogyakarta...50

(15)

4.2.4 Loga Perusahan...53

4.2.5 Bidang Usaha...54

4.2.6 Struktur Organisasi Perusahan...54

4.2.7 Manajemen Personalia...58

BAB V AN 5.2 5.3 BAB V DAFT ALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...61

5.1 Analisis Deskriptif………...62

5.1.1 Karakteristik Responden...62

5.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian...65

Analisis Kuantitatif...68

5.2.1 Hasil Uji Chi-Square...69

Pembahasan...73

I KESIMPULAN DAN SARAN...76

6.1 Kesimpulan...76

6.2 Saran...77

AR PUSTAKA...78

(16)

Tabel 3.2 Hasil uji reliabilitas...34

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …… 63

Table 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan...64

Tabel 5.3 Tanggapan responden Alfa Supermarket... 67

Tabel 5.4 Tanggapan responden Supermarket Mirota Kampus...68

Tabel 5.5 Uji Chi-Square untuk store image...69

Tabel 5.6 Uji Chi-SquareBerdasarkan Karakteristik PendidikanKonsumen.. .70

Tabel 5.7 Uji Chi-SquareBerdasarkan Karakteristik pendapatan konsumen ...71

(17)

A. Latar Belakang Masalah

Department store atau supermarket akhir-akhir ini, dan seiring

dengan peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan yang semakin

meningkat akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku dan gaya hidup (life

style). masyarakat semakin selektif dalam memilih tempat untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Terciptanya kepuasan kepuasan merupakan penentu

utama citra dari sebuah supermarket (perusahan). Jika seorang pelanggan

merasa puas terhadap segala bentuk yang ditawarkan oleh sebuah

supermarket, hal tersebut akan mempengaruhi benaknya tentang citra yang

baik atas supermarket tersebut. Dan sebaiknya jika seorang pelanggan merasa

tidak puas maka hal tersebut juga akan mempengaruhi benaknya tentang citra

yang buruk atas supermarket tersebut.

Supermarket memiliki departemen-departemen terpisah dalam satu

toko (department store). Dalam memilih supermarket untuk berbelanja

kebutuhan sehari-hari juga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: lokasi

toko, harga barang, kelengkapan produk yang ditawrkan, pelayanan yang

diberikan, dan yang terpenting adalah citra toko (store image) yaitu suatu

gambaran atau banyangan yang ada di dalam benak konsumen yang timbul

karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan sekitar (Bilson, 2001:168).

(18)

Supermarket pada umumnya memiliki tujuan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup dalam jangka panjang yaitu berusaha

mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuannya, supermarket harus mampu

mempertahankan pangsa pasarnya. Alfa supermarket dan supermarket Mirota

Kampus cenderung menjual jenis produk kebutuhan hidup pokok,

sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar dan berbagai macam kebutuhan

konsumen lainnya untuk mempertahan pangsa pasar yang sudah ada dan lebih

banyak menarik konsumen.

Kondisi persaingan yang semakin ketat dewasa ini mengharuskan

manajemen Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus harus

berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya demi kelangsungan hidupnya, karena

semakin bertambahnya department store atau supermarket atau hypermarket,

yang banyak menampilkan keunggulan dan cirinya yang begitu menarik.

Manajemen Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus dituntut untuk

melakukan berbagai perubahan yang mengarah pada peningkatan jasa

pelayanan, sumber daya manusia yang ahli dibidangnya (pemasaran),

produk-produk yang memadai, mutu pelayanan dan biaya pelayanan.

Supermarket pada umumnya dirancang untuk memenuhi semua

kebutuhan konsumen seperti makanan, minuman, cucian dan produk-produk

perawatan rumah tangga. Supermarket pada umumnya hanya memperoleh

laba dari operasi perusahannya sekitar 1% dari penjualan produk-produk dan

(19)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk menyusun

penelitiaan dengan judul “Perbedaan store image antara Alfa supermarket

dan supermarket Mirota Kampus di Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah

Dengan membaca uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan store image ( dari kondisi fisik, pelayanan, harga

dan promosi ) menurut persepsi konsumen pada Alfa supermarket dan

supermarket Mirota Kampus?.

2. Apakah ada perbedaan store image ( dari kondisi fisik, pelayanan, harga

dan promosi ) menurut tingkat pendidikan konsumen di Alfa supermarket

dan supermarket Mirota Kampus?.

3. Apakah ada perbedaan store image ( dari kondisi fisik, pelayanan, harga

dan promosi ) menurut golongan pendapatan konsumen di Alfa

supermarket dan supermarket Mirota Kampus?.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian hanya membedakan store image antara

Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus dan juga faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi konsumen memilih tempat belanja, meliputi:

(20)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui, menganalisis, dan membuktikan perbedaan store

image pada Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus.

2. Penelitiaan ini dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan yang

signifikan store image antara Alfa supermarket dan supermarket Mirota

Kampus.

3. Untuk mengetahui profil konsumen Alfa supermarket.

4. Untuk mengetahui profil konsumen supermarket Mirota Kampus.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran

kepada perusahaan mengenai citra yang dimiliki keduanya dan komponen

pembentuk citra toko apa saja yang memberikan keunggulan dari

keduanya.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitiaan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan

pertimbangan dan juga bahan referensi untuk penelitiaan selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Penelitiaan ini dilakukan untuk menambah wawasan yang lebih banyak

dan juga berkesempatan untuk menerapkan pengetahuaan teori yang

(21)

F. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yaitu konsep-konsep yang

digunakan dalam pembahasan masalah yang berisi tentang pengertian

pemasaran, konsep pemasaran, eceran (retailer), perilaku konsumen,

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berbelanja, dan hipotesis.

Bab III merupakan metode penelitian yang berisi tentang jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel

penelitian dan pengukuran data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, definisi operasional, populasi dan sampel dan teknik pengambilan

sampel, teknik pengujian kuesioner, serta metode analisis data.

Bab IV merupakan gambaran umum perusahaan yang berisi

tentang sejarah singkat berdirinya Alfa supermarket dan supermarket Mirota

Kampus, strategi visi dan misi, target visi dan misi, moto dan struktur

organisasi.

Bab V merupakan analisis data dan pembahasan yang berisi

tentang analisis dari data yang telah diperoleh serta pembahasannya.

Bab VI merupakan kesimpulan dan saran yang berisi kesimpulan

dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

serta saran-saran yang dianggap penting dan bermanfaat bagi perusahaan,

(22)

A. Pemasaran.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan inti dalam melakukan

usaha. Tanpa pemasaran akan sulit untuk menentukan sasaran atau target yang

mau dicapai. Inti dari pemasaran adalah menciptakan nilai dan kepuasan

pelanggan. Sedangkan tujuan pemasaran itu sendiri adalah menarik pelanggan

baru dan mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan. Oleh

karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahan harus

mencari cara yang efektif dan efisien agar produknya dan pelayanannya dapat

memuaskan konsumen.

Berikut ini adalah kutipan pengertian pemasaran menurut para ahli:

1. Kotller (2001 : 19)

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, memasarkan, dan bertukar sesuatu dengan yang lain.

2. William J Stanton (1991 : 5)

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan

keinginan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahan. Dari kedua

defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang

(23)

melibatkan banyak pelaku bisnis baik itu perusahan, penyalur, dan

konsumen memiliki hubungan timbal balik dimana perusahan ingin

mencapai tujuan yaitu mendapatkan keuntungan dan memuaskan

konsumen, penyalur berusaha menyalurkan produk sampai pada sasaran

yang tepat dan dia akan mendapat keuntungan, sedangkan konsumen

mendapatkan kepuasannya dan memberikan/membayar kepuasannya.

B. Manajemen Pemasaran

Perusahan harus benar-benar serius tentang pemasaran atau arti

dari pemasaran. Karena pemasaran merupakan kunci dari perusahan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya yaitu untuk memperoleh laba,

menjual produknya sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen, merupakan

kegiatan pemasaran dalam perusahan untuk menyalurkan produk dan jasa

perusahan ke tangan konsumen, kemudian hasil penjualan tersebut diharapkan

dapat memberikan keuntungan bagi perusahan. Agar tercapainya semua tujuan

pemasaran maka perusahan harus dapat mengelola dan mengkoordinasi

kegiatan pemasaran dengan baik.

Ada begitu banyak pengertian dari manajemen pemasaran. Hal ini dipengaruhi

juga oleh perkembangan jaman, budaya, latar belakang yang berbeda.

Sehingga para pakarpun mengalami perubahan dan berusaha menyesuaikan

dengan keadaan sekarang. Defenisi yang dirumuskan oleh persatuan

pemasaran Amerika pada tahun 1985 mengenai (manajemen pemasaran).

(24)

perusahan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa

dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang

memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.” ( Kotller dan susanto, 1995

: 28 ).

1. Menurut Pride and Ferrel (1995:28) manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan-kegiatan pemasaran untuk membantu dan mendukung pertukaran yang

efektif dan efisien. Defenisi ini menyadari bahwa manajemen pemasaran

adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan juga mencakup barang, jasa serta gagasan berdasarkan

pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang

terlibat.

2. Menurut Kotler (1997:8) pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang dalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran merupakan seluruh fungsi yang membutuhkan dana yang akan

memberikan keuntungan baik yang melaksanakan fungsi itu maupun bagi

pelanggan (Bonoma:5).

Berdasarkan analisis dan defenisi di atas dapat dikatakan bahwa

setiap perusahan (manajemen pemasaran) harus mengerti apa itu strategi

(25)

Strategi pemasaran menurut (Kotller, 1997 : 289) adalah logika pemasaran dan

berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya.

C. Konsep Pemasaran

Efektivitas dan efisiensi kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan

oleh perusahan perlu mendapat perhatian sehingga dapat menghasilkan

keuntungan yang optimal bagi perusahan.

Selanjutnya untuk mengetahui makna dari konsep pemasaran,

maka berikut ini akan dikemukakan beberapa pandangan para ahli mengenai

konsep pemasaran yaitu:

Marketing conceptis a philosophy a business that state that customer want

satisfiaction is the economic and social justification for firm's existence

(Kotler,1997:7).

Artinya kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari

pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan

dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Konsep pemasaran menurut Basuswastha (1984:18-21) terdiri dari 3 unsur

pokok, yaitu:

1. Orientasi pada konsumen (Consumer Oriented)

Hal yang perlu diperhatikan perusahan dalam pemenuhan kepuasan

(26)

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan.

c. Kebutuhan pokok konsumen berbeda-beda dan beraneka ragam

d. Menentukan produk dan program sasaranya untuk memenuhi

kebutuhan kelompok pembeli harus disesuaikan produk dan cara

pemasarannya.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap

bagian dalam suatu perusahan turut berkecimpung dalam usaha yang

Terkoordinir. Tujuannya adalah memberikan kepuasan kepada konsumen.

3. Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang dikeluarkan oleh

perusahan bisa menjadi faktor penentu bagi suatu perusahan untuk

mendapatkan keuntungan secara maksimal. Jadi perusahan akan mendapat

laba yang besar jika dapat memberikan kepuasan bagi konsumennya.

Melayani konsumen dalam rangka mendapatkan laba yang maksimal juga

merupakan salah satu tujuan dari perusahan.

Dalam konsep pemasran bersandar dalam 4 pilar:

1. Pasar sasaran

(27)

Banyak perusahan yang dapat mencapai apa yang menjadi targetnya

dalam mengelola perusahan dengan menentukan pasar sasarannya.

2. Kebutuhan pelanggan

Perusahan kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan

walaupun pelanggan tersebut memiliki kebutuhan yang tidak mereka

sadari atau tidak dapat menggutarakan Kebutuhannya. Mereka

mengunakan bahasa yang membutuhkan penafsiran. Dengan berbagai

kebutuhan pelanggan yang tidak selalu sederhana, perusahan harus

dapat meramalkan apa yang akan menjadi kebutuhan konsumen

dimasa yang akan datang.

3. Pemasaran terpadu

Bila semua departemen disuatu perusahan bekerja sama untuk

melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.

Sayangnya tidak semua karyawan dilatih dan di motivasi untuk bekerja

bagi pelanggan. Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level.

Pertama, berbagai fungsi pemasaran, tenaga penjualan, periklanan,

pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus

bekerja sama. Kedua, pemasaran harus dirangkul oleh

departemen-departemen lain: ‘mereka harus memikirkan pelanggan”.

4. Kemampuan menghasilkan laba

Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi

mencapai tujuan. Sebagian besar perusahan, tujuan utama adalah laba.

(28)

laba saja melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari kepuasan

yang diperoleh konsumen di bandingkan dari pesaingnya.

D. Pelayanan atau Jasa

Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan

oleh suatu kelompok kepada yang lainnya yang pada dasarnya tidak nyata dan

tidak berakibat pada kepemilikan apapun. (Kotller dan Amstrong, 2001 : 11).

Ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan

barang. Menurut Chamber dan lewis ( 1995 : 33-40 ) ada empat karakteristik

meliputi :

1. Intangibility

Merupakan jasa yang tidak dapat dilihat, dicium, dirasa, dan tidak

dapat diraba atau sesuatu yang tidak mudah untuk didefenisikan/di

pahami.

2. Pershability

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat di

simpan.

3. Heterogenity

Jasa yang berhubungan dengan variasi dan sedikit sekali

keseragamannya. Jadi banyak sekali variasi jenis, kualitas dan bentuk

yang tergantung pada waktu, tempat dan kepada siapa saja diberikan.

4. Simulatanety Of Product dan Consumption

(29)

pondasi yang kuat dengan pihak perusahan dalam rangka memasarkan

industri jasa.

E. Perilaku Konsumen

1. Pengertian

Perilaku konsumen merupakan faktor yang sangat penting bagi

manajer pemasaran yang menggunakan konsep pemasaran. Defenisi

perilaku konsumen menurut Siegel (1996:86) adalah: Segala aktivitas

yang termasuk dalam seleksi pembelian, evaluasi dan menentukan

produk. Defenisi menurut Engel (1995:4), sebagai berikut :

Consumer behavior as those activities, including the decision

processes that precede and follow these actions. Maksudnya

adalah perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlihat

dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan

jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.

Defenisi menurut Loudon dan Bitta (1993:5) bahwa perilaku

konsumen adalah: Proses pengambilan keputusan dan aktivitas

individu secara fisik diperlihatkan dalam mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau memanfaatkan barang dan jasa. Defenisi perilaku

konsumen menurut Solomon (1995:4) sebagai: Study of the processes

involved when individuals or group select, konsumen dalam berbelanja

(30)

menimbulkan motivasi atau dorongan untuk berbelanja dengan tujuan

untuk memenuhi need.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

kaitannya dengan keputusan pembelian, antara lain:

(Kotler, 2000:183-200):

a. Faktor budaya

1) Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang

paling mendasar.

2) Sub budaya

Sub budaya adalah bagian paling kecil dari budaya yang

kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki

pengaruh langsung terhadap seseorang disebut

kelompok keanggotaan, sedangkan kelompok yang

memiliki pengaruh tidak langsung adalah kelompok

aspirasional, antara lain keluarga, peran dan status

(posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat di

tetapkan baik lewat peran maupun statusnya. Setiap

peran membawa status yang mencerminkan

(31)

b. Faktor Pribadi

1) Usia dan tahap siklus hidup

Seorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli

selama hidup mereka. Selera terhadap barang dan jasa

seringkali berhubungan dengan usia. Pembelian yang di

bentuk oleh tahap siklus hidup keluarga akan sesuai

dengan kehidupan seseorang yang dilalui menurut

kedewasaannya.

2) Pekerjaan dan sistem ekonomi

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya.

Orang-orang di bidang pemasaran harus bisa

mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang

memiliki minat yang rata-rata lebih tinggi pada produk

atau jasa yang mereka hasilkan. Pilihan produk di

pengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, sehingga

pihak pemasaran harus dapat mengambil

langkah-langkah untuk merancang ulang, dan menetapkan

kembali harga produk sehingga produk dapat terus

ditawarkan.

3) Gaya hidup

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang di

(32)

hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang

berinteraksi dengan lingkungannya.

4) Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian merupakan karakter psikologis yang unik

yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten

dan menetap terhadap lingkungan seseorang.

Sedangkan konsep diri memiliki dasar pemikiran bahwa

apa yang dimiliki seseorang, memberi kontribusi dan

mencerminkan identitas mereka. Oleh karena itu, untuk

memahami perilaku konsumen, orang-orang di bidang

pemasaran harus memahami hubungan antara konsep

diri konsumen tersebut dengan apa yang dimilikinya.

c. Faktor psikologis

1) Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi

yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan

tingkah laku yang diarahkan untuk tujuan mencapai

kepuasan.

2) Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi

(33)

tanggapan gambaran dunia yang berarti. Persepsi

tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi

juga pada rangsangan yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan individu yang bersangkutan.

3) Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang

yang timbul dari pengalaman. Proses belajar ini akan

memberikan tanggapan tertentu yang sesuai dengan

rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu.

4) Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, seseorang

mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah

gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang

sesuatu hal. ini dapat didasarkan pada pengetahuan,

pendapat atau kepercayaan. Sikap adalah evaluasi,

perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan,

baik yang menguntungkan maupun tidak

menguntungkan, dan sifatnya bertahan lama pada diri

seseorang dalam menanggapi suatu obyek atau

gagasan. Sikap seseorang membentuk pola yang

konsisten dan untuk mengubah sikap diperlukan

(34)

3. Perilaku konsumen dalam memilih toko

Kepuasan konsumen untuk membeli suatu produk atau

merek dari pengecer atau toko tertentu berhubungan erat. Konsumen

kadang-kadang sekedar pergi berbelanja tanpa produk atau merek

spesifik dalam pikirannya. Hal ini mungkin untuk mencerminkan suatu

keinginan untuk keluar dari rumah, untuk melihat-lihat toko atau untuk

menghabiskan waktu senggang bersama kelurga. Analisis perilaku

konsumen sering digunakan oleh manajemen untuk mengetahui apa

yang terdapat dalam benak konsumen, bagaimana orang memutuskan

untuk memasuki toko tertentu, dan apa yang mereka lakukan di toko

tersebut.

Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi

pemasaran pengecer dengan karakteristik individual dan situasional

dari pembeli. Beberapa toko mmpunyai pelanggan dengan profil

tertentu, sementara toko lain menarik profil pembelanjaan yang

berbeda. Proses keputusan mengenai pilihan toko ini dipengaruhi oleh

demokral dan psikografi serta citra pengecer ( Engel, 1995:252 ).

Proses pemilihan toko antara lain department store tertentu

merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik toko,

atau dengan kata lain, setiap pangsa pasar akan memilih suatu citra

sendiri. Determinan keputusan tentang pilihan toko bervariasi menurut

(35)

mencolok tentang keputusan pilihan toko, menurut

( Engel, 1995:257 ):

Dapat dikategorikan sebagai berikut: lokasi, sifat dan kualitas

keragaman barang, harga, iklan dan promosi, personal penjualan,

pelayanan yang diberikan, atribut fisik toko, sifat pelanggan toko,

atmosfer toko, serta pelayanan dan kepuasan sesudah transaksi.

F. Store Image

Store image adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau

store image menggambarkan apa yang di lihat dan dirasakan oleh konsumen

terhadap toko tertentu. Bagi konsumen, apa yang di lihat dan dirasakan inilah

yang dapat menarik minat beli. Kepribadian ini juga mewakili suatu gambaran

yang utuh atas retailer. Oleh karena itu, retailer harus mampu mengetahui dan

merancang apa yang ingin di lihat dan di rasakan konsumen.

Store image merupakan salah satu alat yang terpenting bagi retailer

untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen menilai sebuah

toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut. Jika konsumen

merasa puas, konsumen akan berminat berbelanja kepada toko yang sama.

Dan hasilnya, beberapa toko akan menetap dalam benak konsumen apabila ia

merasa puas akan toko tersebut sementara toko yang lain tidak akan pernah

dipertimbangkan sama sekali.

Meskipun demikian penciptaan sebuah citra yang baik bagi

(36)

gambaran yang ada di dalam benak seorang yang timbul karena emosi dan

reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Mengembangkan suatu citra toko

yang konsisten adalah sasaran umum yang ingin dicapai para pengecer. Hal ini

melibatkan pengkoordinasian berbagai aspek citra toko agar dapat menarik

suatu segmen pasar tertentu. Namun, citra toko kadangkala harus diubah untuk

beradaptasi pada perubahan dalam kebiasaan berbelanja konsumen dan untuk

menghadapi pesaing.

Definisi citra toko menurut Peter dan Olson (2000:248) adalah:

Apa yang dipikirkan konsumen tentang suatu toko, termasuk di

dalamnya adalah persepsi dan sikap yang didasarkan pada sensasi

dari rangsangan yang berkaitan dengan toko yang di terima melalui

kelima indera.

Dari definisi tersebut, dimensi citra toko yang akan di teliti adalah

keragaman dan kualitas produk serta harga yang kompetitif dan

konsisten.

Citra Departemen Store

Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahan atau

produknya (Philip Kotler,2000:338).

Pengertian Departemen Store menurut (Kotler dan

Amstromg,2001:61-76) adalah suatu organisasi pengecer yang

menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian,

(37)

setiap departemen yang terpisah yang di kelola oleh bagian

pembelian khusus.

Diferensiasi Citra

Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai

cara yang diarahkan perusahan untuk mengidentifikasi dirinya atau

memposisikan diri atau produknya.

Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahan atau

produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar

kontrol perusahan. Fakta bahwa citra memiliki kehidupan

tersendiri biasanya diperlihatkan perusahan dalam

mempertahankan daya tariknya terhadap pangsa pasarnya.

Citra yang efektif melakukan tiga hal:

1. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.

2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga

tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra

mental.

Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui

setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek, jika

pelayanan pesan ini harus diekspresikan melalui lambang-lambang,

(38)

Lambang

Citra dapat diperkuat dengan mengunakan simbol-simbol yang kuat.

Perusahan dapat memilih sebuah simbol dan perusahan juga mungkin

memilih suatu warna pengidentifikasi atau potongan suara/musik

khusus.

Media

Citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan

suatu cerita, suasana hati, peryataan sesuatu yang jelas berbeda dengan

yang lain. Pesan itu harus tampak dalam media cetak dan media

elektronik yang diiklankan.

Suasana

Ruang fisik yang ditempati organisasi merupakan pencipta citra yang

kuat lainnya. Suatu department Store yang ingin tampak ramah harus

memilih rancangan gedung, rancangan interior, tata letak, warna,

material, dan perabotan yang tepat.

Peristiwa

Suatu perusahan dapat membangun suatu identitas melalui jenis

kegiatan yang disponsorinya.

G. Eceran ( Retailer )

1. Pengertian Eceran (Retailer)

Penjualan eceran meliputi semua kegiatan yang melibatkan

(39)

penggunaan pribadi tidak untuk dibisniskan. Bentuk organisasi apapun

yang melakukan penjualan baik itu produsen, grosir, ataupun pengecer dan

melakukan penjualan eceran walaupun barang dan jasa itu dijual melalui

perorangan, surat, telepon, mesin penjual atau penjualannya di toko, di

pinggir jalan atau di rumah konsumen jika volume penjualannya berasal

dari penjualan eceran maka disebut pengecer. Dengan kata lain pengecer

atau toko eceran adalah perusahan yang volume penjualannya terutama

berasal dari penjualan eceran (Kotler dan AB. Susanto,2001:724).

Pengecer dibagi dalam dua jenis yaitu eceran toko dan

eceran bukan toko ( Kotler dan Amstrong,2001:61-76):

a. Pengecer dengan toko

Contohnya:

1. Departement Store

Departemen store adalah suatu organisasi pengecer yang menjual

lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian, peralatan

rumah tangga, dan furniture. Setiap lini dioperasikan oleh setiap

departemen yang terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian

khusus.

2. Supermarket

Supermarket adalah toko besar berbiaya rendah, bermajin rendah,

bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual variasi bahan

(40)

b. Pengecer bukan toko

Contohya:

1. Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara

komunikasi langsung dengan individu yang dibidik dengan cermat

untuk mendapatkan respon segera.

2. Pengeceran dari pintu ke pintu (door to door marketing)

Pengeceran dari pintu ke pintu adalah menjual dari pintu ke pintu,

kantor ke kantor. Misalnya: produk kosmetik.

H. Hipotesis

1. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut persepsi konsumen

Alfa supermarket dan konsumen supermarket Mirota Kampus.

2. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut tingkat pendidikan

konsumen Alfa supermarket dan konsumen supermarket Mirota Kampus.

3. Terdapat perbedaan store image yang signifikan menurut tingkat pendapatan

(41)

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif.

Penelitian komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan hubugan sebab

akibat dengan cara mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab,

melalui data tertentu berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada ( I

Made Wirartha, 2006:129). Permasalahan dalam penelitian komparatif bersifat

membandingkan antara satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel

yang berbeda.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Lokasi : Alfa supermarket

Jl. Raya Solo Km.8 No.234 Maguwoharjo

Yogyakarta 55282

: Supermarket Mirota Kampus

Jl. C Simanjuntak No.70 Yogyakarta

2. Waktu : November-Desember 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian.

(42)

Subjek penelitian merupakan satu anggota dari sampel, sebagaimana

elemen adalah satu anggota dari sampel (sekaran,2006:123). Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah:

a. Konsumen Alfa supermarket

b. Konsumen supermarket Mirota Kampus

2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sekumpulan obyek yang menjadi pusat

perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui.

Dalam penelitian ini yang menjadi Objek penelitian adalah:

variabel-variabel pembentuk store image untuk berbelanja di Alfa supermarket dan

supermarket Mirota Kampus.

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain atau semua sebab yang mungkin

menjadi kondisi timbulnya suatu gejala dan tidak terikat pada ruang dan

waktu. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsumen yang

datang berbelanja di Alfa supermarket dan sudah pernah datang berbelanja

di supermarket Mirota Kampus, konsumen yang datang berbelanja di

supermarket Mirota Kampus dan sudah pernah datang berbelanja di Alfa

supermarket. Profil konsumen Alfa supermarket dan supermarket Mirota

(43)

a. Tingkat pendidikan

1. SMU

2. Akademi ( D2, D3 )

3. Perguruan Tinggi ( S1, S2, S3 )

b. Pendapatan perbulan:

฀≤ Rp 1.500.000,00/bulan

฀ Rp.1.500.001,00 – Rp.3.000.000,00/bulan ฀≥ Rp.3.000.001,00/bulan

2. Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen atau sebab yang nyata-nyata

menjadi kondisi dari timbulnya sesuatu gejala di tempat tertentu dan pada

waktu tertentu. Variabel terikat yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Store Image (citra toko). Store image yang dilihat antara lain:

a. Fisik meliputi: lokasi toko, papan nama toko, halaman muka toko,

pintu masuk toko, sarana parkir, warna ruangan, suara/bunyi ruangan,

aroma ruangan, perlengkapan tetap, penerangan ruangan, kebersihan

ruangan, pengelompokan produk, fasilitas belanja (troli besar, troli

kecil, keranjang, pembungkus barang dagangan), tersedianya mesin

ATM dan pembayaran melalui ATM dan kartu kredit.

b. Pelayanan meliputi: Keramahan karyawan, kecepatan pelayanan,

penampilan karyawan, jaminan penggantian barang jika mengalami

kerusakan atau kadarluarsa, menerima suara konsumen baik berupa

(44)

c. Harga meliputi: Pemberian bonus, tingkat harga yang berlaku.

d. Promosi meliputi: Pengenalan produk baru (demo), pemberian

discount, promosi melalui media cetak dan media elektronik,

memberikan informasi yang lengkap dari suatu produk tentang

teknologi, mutu, biaya, dan pelayanan.

Dalam penelitian ini data yang diperlukan akan diperoleh dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada responden diukur dengan skala Likert.

Skala Likert merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengetahui

penilaian seseorang terhadap suatu hal. Kategori penilaian dan bobot dari

kemungkinan jawaban responden adalah sebagai berikut:

a. Sangat setuju SS bobot 4 = Sangat baik

b. Setuju S bobot 3 = Baik

c. Tidak setuju TS bobot 2 = Buruk

d. Sangat tidak setuju STS bobot 1 = Sangat buruk

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari objek penelitian

yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama. Data primer

dalam penelitian ini adalah data yang langsung diperoleh dari konsumen

yang berbelanja di Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara melalui studi kasus

kepustakaan dan mencatat teori-teori, yang berhubungan dengan masalah

(45)

sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah perusahan,

struktur organisasi yang diperoleh dari Alfa supermarket dan supermarket

Mirota Kampus.

F. Teknik Pengumpulan Data:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan

pertayaan secara tertulis kepada responden yang terpilih sebagai anggota

sampel dengan maksud untuk memperoleh data tengtang faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi konsumen memilih tempat belanja, meliputi:

fisik toko, pelayanan toko, harga toko, dan promosi.

b. Wawancara/Interview

Interview adalah mengumpulkan data dengan cara mengadakan

wawancara secara langsung dengan Alfa supermarket dan supermarket

Mirota Kampus untuk memperoleh data tentang sejarah umum perusahan

dan mengadakan wawancara langsung dengan konsumen untuk

memperoleh data yang sesuai dengan hal yang ditanyakan.

c. Observasi

Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara melakukan

penelitian langsung terhadap data perencanaan dan realisasi data dan juga

(46)

G. Defenisi Operasional

a. Store image (citra toko): kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau store

image mengambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen

terhadap toko tertentu.

b. Persepsi adalah: proses yang digunakan individu untuk memilih,

mengorganisasi, dan meginterprestasi masukan informasi guna

menciptakan tanggapan gambaran dunia yang berarti.

c. Konsumen adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan kemampuan

untuk membeli serta bersedia membelanjakan kemampuannya tersebut

untuk memenuhi kebutuhan.

d. Supermarket adalah: toko besar berbiaya rendah, bermajin rendah,

bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual variasi bahan makanan,

laundry dan produk rumah tangga yang sangat beragam.

H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

konsumen yang berbelanja di Alfa supermarket dan supermarket Mirota

Kampus.

(47)

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas serta lengkap yang

dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal Hasan, 2002:58). Karena

populasinya tidak terbatas, maka sampel yang dipilih untuk penelitian ini

adalah konsumen yang datang ke Alfa supermarket dan supermarket

Mirota Kampus dengan jumlah masing-masing 30 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling

yaitu: Pengambilan sampel ini terbatas pada jenis orang tertentu yang

dapat memberikan informasi yang diinginkan, entah karena mereka adalah

satu-satunya yang memilikinya, atau memenuhi beberapa kriteria yang

ditentukan oleh peneliti (Sekaran,2006:136). Kriteria yang ditentukan

adalah:

a. Responden yang datang berbelanja di Alfa supermarket dan sudah

pernah berbelanja di supermarket Mirota Kampus.

b. Responden yang datang berbelanja di supermarket Mirota Kampus dan

sudah pernah berbelanja di Alfa supermarket.

c.

I. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Pengaruh Validitas

Validitas adalah jarak sejauh mana suatu alat pengukuran dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas dari

(48)

pengujian ini digunakan rumus product moment pearson coefficient of

correlation (Sutrisno Hadi, statistik, jilid II, UGM 1983, hal 298).

( )( )

( )

( )

− − − = 2 2 2 2 . y y N x x N y x xy N r Keterangan:

r = Koefisien korelasi setiap item

x = Nilai dari setiap item

y = Nilai dari semua item

N = Banyaknya sampel responden

Jika r hitung >r tabel, maka pengukuran adalah valid.

Pengujian validitas dilakukan berdasarkan analisis item yaitu

mengkorelasikan skor setiap item dengan skor variabel (hasil penjumlahan

seluruh skor item pertanyaan). Teknik korelasinya memakai Pearson

Correlation, dihitung dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS 15.00. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila memiliki nilai

probabilitas tingkat kesalahan < 5% (0,05). Hasil uji validitas dengan

(49)

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas

Butir Rhitung rtabel Keterangan Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 0,413 0,374 0,600 0,367 0,622 0,546 0,602 0,471 0,750 0,656 0,694 0,388 0,751 0,534 0,743 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Analisis Data, 2008

Seperti telah dikemukakan di atas bahwa, bila tingkat signifikansi hitung

di bawah tingkat signifikansi yang ditentukan (α = 0,05), maka butir

pertanyaan dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas tersebut ternyata

tingkat signifikansi hitung dari semua butir > 0,05, sehingga semua butir

pertanyaan yang berhubungan dengan variabel fisik toko, pelayanan toko,

harga toko, dan promosi dapat dinyatakan valid sehingga

pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam angket penelitian dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat mengukur dapat dipercaya

dan diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari

(50)

⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − Ν Ν =

σ

σ

α 2 2 1 1 total item Dimana:

α = Cronbach's Alpha N = banyaknya pertanyaan

σ

2

item = variance dari pertanyaan

σ

2

total = variance dari skor

Apabila nilai Cronbach's Coefficient Alpha lebih besar dari 0,6

maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur

nilai dinyatakan reliabel. Jika nilai Cronbachs Coefficient Alpha lebih

kecil 0,6, maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat

pengukur nilai dinyatakan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari

masing-masing variabel yang di uji. Hasil uji reliabilitas dapat di lihat pada Tabel

3.2 berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas

Atribut Cronbach’s Alpha Keterangan

Store image 0,850 Reliabel

Sumber: Hasil analisis data, 2008

Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum

(51)

pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,6 maka butir

pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal/reliabel. Sehingga

butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

J. Teknik Analisis Data

Analisis Perbedaan Tanggapan Konsumen

Untuk masalah perbedaan tanggapan konsumen akan dianalisis

dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Dengan mengunakan bantuan

program SPSS 15.00 pada komputer, akan diketahui apakah ada perbedaan

store image antara Alfa supermarket dan supermarket Mirota Kampus.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis Chi

Square ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis Nol (HO) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

HO : tidak ada perbedaan citra (Store Image) bagi konsumen

Ha : ada perbedaan citra (Store Image) bagi konsumen

b. Menentukan taraf signifikasi dengan derajat kebebasan:

(df) : (k-1) (b-1)

Dimana : k = kolom

b = baris

c. Menghitung fh dengan rumus :

total baris

=

fh

(52)

d. Menghitung nilai X² dengan rumus:

(

)

− = h h f f f X 2 0 2

Dimana : 2 =

X Chi square

Frekwensi yang diobservasi

=

0

f

Frekwensi yang diharapkan

=

h

f

e. Kesimpulan :

H0 diterima jika X2 < nilai kritis X2 tabel

Ha diterima jika X2 > nilai kritis X2 tabel

Rumus X2 digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan frekuensi yang

di observasi (ƒo : frekuensi yang diperoleh berdasarkan data) dengan

frekuensi yang diharapkan (ƒh ). Apabila dari perhitungan ternyata harga

X2 sama atau lebih besar dari harga kritik X2 yang tertera dalam tabel

sesuai taraf signifikansi yang ditetapkan, maka kesimpulannya adalah

bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara ƒo dengan ƒh. Akan tetapi

apabila dari perhitungan ternyata nilai X2 lebih kecil dari harga kritik

dalam tabel menurut signifikansi yang telah ditentukan, maka

(53)

A. Sejarah Umum Alfa Supermarket

1. Sejarah Umum Perusahan

PT ALFA Retailindo didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Agustus

1989, bergerak dibidang usaha perdagangan eceran dan grosir. Dengan

mengoperasikan gerai swalayan yang menyediakan berbagai jenis barang

kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, termasuk elektronik,

serta melayani pembelian secara grosir.

Dari tahun 1989 sampai 1994, kegiatan usaha dibgi dalam dua

divisi swalayan yang menangani penjualan eceran, dan divisi grosir. Pada

tahun 1994 PT ALFA Retailindo membentuk satu divisi baru yaitu divisi

distribusi, namun pada tahun 1996, divisi distribusi memisahkan diri dan

membentuk perusahan terpisah, PT Atri Distribusindo. Operasional Kantor

pusat PT ALFA Retailindo terletak di JL. MH Thamrin no. 9, Cikokol,

Tanggerang.

PT ALFA Retailindo juga memiliki anak perusahan yakni PT Beta

Setia Mega. PT Beta Setia Mega merupakan salah satu distributor

eksklusif untuk produk-produk Unilever disebagian wilayah di Jakarta

dengan dua unit kerja di Sunter, Jakarta Utara dan Palmerah, Jakarta

Selatan.

(54)

Kantor pusat PT ALFA Retailindo terletak dijakarta dengan

kantor-kantor cabang yang tersebar di kota-kota di pulau Jawa, Bali dan

Sulawesi. Untuk mendukung kesuksesan dalam berbisnis, sejak tanggal 18

Januari 2000 PT ALFA Retailindo telah mencatatkan dan

memperdagangkan sahamnya di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).

2. Visi dan Misi Perusahan

Setiap perusahan pasti mempunyai visi dan misi tertentu yang

ingin dicapai. Demikian pula dengan Alfa Supermarket mempunyai visi

dan misi sebagai berikut:

a. Misi : Alfa Supermarket menyediakan berbagai macam produk

kebutuhan masyarakat.

b. Visi : Alfa supermarket ingin melayani konsumen dari segala

lapisan masyarakat dengan harga yang murah dibandingkan

dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing.

3. Strategi Perusahaan

Alfa supermarket menitik beratkan kegiatan pemasarannya pada

golongan menengah dan menengah ke bawah, serta selalu mengikuti

perkembangan dari segmen pasar ini. Penelitian serta pemantauan

dilakukan secara berkala untuk mengetahui profil dan tingkah laku pasar.

Barang yang diperdagangkan oleh Alfa supermarket sebagian besar

(55)

Diantara barang-barang tersebut, kebuhan pokok memberikan kontribusi

terbesar pada penjualan, yang mencakup sekitar 46% dari total penjualan.

Sedangkan untuk peralatan rumah tangga memberikan kontribusi sekitar

29% dan sisanya merupakan barang-barang kebutuhan lainnya. Untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan, Alfa supermarket mempunyai

komitmen sebagai berikut:

a. Satisfaction Guarantee ( jaminan kepuasan pelanggan) untuk retur barang.

Kebijakan perusahaan untuk menerima pengembalian atau retur barang

belanjaan pelanggan jika tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Harus menunjukan struk atau faktur penjualan Alfa.

2. Masa klaim berlaku maksimal 9 hari setelah pembelanjaan di Alfa

(khusus untuk produk Fresh food maksimal 3 hari)

3. Jika barang pengganti tidak tersedia,dapat diganti dengan barang lain

sesuai dengan prosedur return barang.

4. Berlaku untuk pembelian:

a. Barang yang dibeli tidak sesuai denga yang ditawarkan.

b. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan klasifikasi dan standart

c. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan harga yang tercantum pada

railcard.

5. Barang-barang yang dikembalikan harus dalam kemasan utuh atau

(56)

b. Reliability (dapat dipercaya) kebijakan perusahaan bahwa pelanggan

membayar dengan termurah jika terjadi selisih harga di komputer kasir

dengan harga di rak atau sarana display lainnya. Selain mendapatkan harga

termurah apabila menemukan perbedaan tersebut di atas, pelanggan juga

berhak atas nilai sebesar 2x selisih perbedaan harga tersebut.

4. Struktur Organisasi

Bagi setiap perusahaan struktur organisasi merukan hal yang

sangat penting. Dengan adanya struktur organisasi dalam suatu perusahaan

maka masing-masing individu dalam perusahaan tersebut akan mengetahui

batasan-batasan sampai dimana tugas dan tanggung jawab mereka dalam

menjalankan pekerjaannya dengan baik demi tercapainya tujuan

perusahaan.

Struktur organisasi antra perusahaan yang satu dengan yang lain

yidak akan sama, hal ini karena kebutuhan tiap perusahaan berbeda-beda.

Sedangkan tugas dan tanggunung jawab dari masing-masing kedudukan

yang ada dalam struktur organisasi Alfa supermarket sebagai berikut:

a. Store Manager

Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memimpin perusahaan

yaitu dalam:

1. Menentukan dan merencanakan kebijakan umum prusahaan

2. Mengawasi kelancaran jalannya opeasional toko

(57)

b. Asisten Store Manager

Membantu Store Manager dalam merencanakan hal-hal yang berkaitan

dengan pemasaran perusahaan.

d. Divisi Entry Data Processing ( EDP ) Membuat program komputer

1. Menangani proses pemasukan data dan penyimpanannya

2. Menyebarluaskan informasi dan data penting ke seluruh divisi

yang ada di perusahaan.

d. Divisi Tax, Finance and Accounting

1. Supervisor Tax, Financde and Accounting

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

a. Mengawasi pekerjaan stafnya

b. Mengawasi jumlah uang yang masuk dan keluar

c. Memberi laporan kepada store manager

2. Staf utang

Memilki tugas dan tanggung jawab untuk merekap semua utang

perusahan pada saat mengambil barang dari distributor.

3. Staf pajak

Memilki tugas dan tanggung jawab untuk mengurusi semua hal

yang berhubungan dengan masalah pajak, seperti pajak penjualan

(58)

4. Staf persediaan

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengecek jumlah

barang Yang diterima kemudian melakukan stok fisik agar dapat

diketahui segera selisih barang.

5. Kasir Office

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

a. Memberikan modal kepada kasir operasional dan

menerima uang hasil penjualan.

b. Menyetorkan uang yang diterima ke bank

c. Menerima dokumen penagihan dari para distributor

d. Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran uang

e. Divisi Building and Maintenance

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memelihara fasilitas gedung

yang meliputi diesel, listri dan AC.

f. Memiliki tugas dan tanggung jawab:

1. Pengamanan aset perusahan dari kemungkinan hilang

2. Perlindungan terhadap konsumen

g. Divisi Merchandising and Promotion

1. Buyer

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

a) Bertindak sebagai pembeli dalam pengadaan barang yang akan

dijual

(59)

2. Administrasi

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

a) Mencatat segala sesuatu mengenai barang yang diperlukan

kemudian diberikan kepada buyer.

b) Mencatat semua rencana promosi yang akan dilakukan dan

membantu bagian produksi.

3. Staf promosi

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mempromosikan

perusahan agar lebih dikenal, misalnya dengan mengadakan

event-event yang menarik bagi konsumen.

h. Divisi Gudang

Dikepalai oleh seorang kepala divisi gudang dan memiliki tugas dan

tanggung jawab atas kelancaran kegiatan di gudang dan keamanan

penyimpanan barang-barang didalam gudang.

1. Supervisor gudang

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu kepala divisi

gudang dalam menjalankan tugasnya.

2. Administrasi gudang

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membuat laporan

penerimaan barang berdasarkan laporan checker.

3. Administrasi retur

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengurusi

(60)

4. Checker

menerima barang dari distributor, kemudian mengecek apakah

barang-barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan serta

melihat apakah barang cacat atau rusak.

5. Helper

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelompokan dan

mengangkut barang-barang yang baru datang ke gudang.

i. Divisi Perishable

Divisi ini membawahi barang-barang yang mudah rusak seperti

daging, sayur dan buah-buahan. Dikepalai oleh kepala divisi dan

dibantu tiga supervisor yaitu:

1. Produce and Dairy

Bertugas mengurusi persediaan sayuran dan buah-buahan.

2. Meat and Dairy

Bertugas mengurusi persediaan daging dan ikan segar yang dijual

setiap harinya.

3. Cafe

Bertanggung jawab dalam penyediaan makanan maupun minuman

yang akan dijual di kafetaria.

j. Divisi Non Perishable Soft Lines

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyediakan barang-barang

yang berhubungan dengan kecantikan, deterjen dan sebagainya.

(61)

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyediakan berbagai

barang kebutuhan rumah tangga.

l. Divisi Non Perishable Dry Food

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyediakan barang-barang

makanan ringan dan minuman yang akan dijual.

m. Divisi Front-End

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

1. Memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk

2. Menerima keluhan a\dan pengaduan dari konsumen

Divisi ini dipimpin oleh seorang kepala divisi dan dibantu oleh:

1. Supervisor kasir

Bertugas mengawasi kasir operasional dan memberikan

pengarahan pada kasir operasional.

2. Kasir operasional

Bertugas menghitung barang yang dibeli oleh konsumen dan

menerima pembayaran dari konsumen.

3. Driver

4. Pramuniaga

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

a) Melayani konsumen sebaik-baiknya

b) Menjaga barang di stand masing-masing

c) Mengatur penempatan barang sedemikian rupa sehingga akan

(62)

n. Divisi Personalia and General Affairs (PGA)

Dipimpin oleh kepala divisi PGA, dan dibantu pengurus administrasi

dan office boy. Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:

1. Mengurusi kesejateraan karyawan

2. Menyelengarakan rekrutmen karyawan dan menempatinya

3. Mengurusi administrasi karyawan

4. Mengurusi inventaris perusahan

5. Memenuhi kebutuhan dalam kegiatan operasional perusahan.

5. Aset Pasar Swalayan

a. Kualitas produk

Produk yang dijual di Alfa supermarket kualitasnya baik, dalam arti

tidak cacat atau rusak dan untuk produk makanan tidak melewati batas

waktu penggunaan. Jadi bila ada produk yang sudah kadarluarsa, naka

produk tersebut akan ditarik kembali dan diganti dengan yang baru.

b. Kelengkapan Produk

Produk yang dijual di Alfa supermarket lengkap, berupa kebutuhan

sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan, alat kebutuhan rumah tangga,

berbagai kebutuhan sandang yang sederhana, dan alat elektronik.

Produk-produk yang dijual, antara lain:

1. Bahan-bahan pokok: beras, gula, minyak, telur, dan sebagainya

2. Minuman ringan dalam bentuk kaleng, botol, dan kotak

(63)

sebagainya.

4. Sayur-sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk

5. Produk pelengkap kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya

6. Produk sandang seperti, pakaian, handuk, sandal dan sebagainya

7. Alat-alat elektronik seperti kulkas, rice cocker, cd player dan

sebagainya.

c. Variasi Produk

Produk yang dijual di Alfa supermarket terdiri dari beberapa jenis

merek produk. Misalnya: produk susu tersedia dengan berbagai merek

produk sperti Dancow, Milo, Nutrilon, Sustagen dan dalam kemasan

yang berbeda pula seperti kalengan, kotak dan sashetan.

d. Layout

Layout yang ada di Alfa supermarket terlihat rapi dan teratur, sehingga

konsumen mudah menemukan barang yang mereka inginkan tanpa

harus berputar-putar mencari. Semua produk disusun sesuai dengan

kelompok masing-masing seperti: dari pintu masuk dan pintu keluar

terdapat tempat penitipan, dibagian dalam ditata rapi berbagai jenis

buah-buahan yang segar sesuai dengan jenis buah, bagian makanan

ringan, bagian minuman, bagian bumbu masak, dan bagian lainya juga

disusun menurut keperluan dan tidak dicampurbaurkan.

e. Kebersihan

Kebersihan di Alfa supermarket selalu dijaga agar konsumen yang

(64)

membersihkan terutama dibagian buah-buahan jika dirasa perlu.

Sehingga Alfa supermarket selalu terlihat bersih.

f. SPG/ Karyawan

SPG/ Karyawan yang ada di Alfa supermarket selalu siap untuk

membantu dan memberikan informasi produk kepada konsumen yang

sedang berbelanja bila diperlukan.

g. Kasir

Pelayanan kasir yang ada di Alfa supermarket cepat dan teliti. Setiap

konsumen selesai berbelanja dan membawakan barang belanjaan ke

kasir, maka kasir akan langsung menghitung jumlah yang telah

dibelanjakan konsumen tersebut dengan mengunakan komputer dan

pegawai yang bertugas memasukan barang belanjaan ke plastik akan

dengan cepat bekerja. Setelah konsu

Gambar

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas
Hasil Uji ReliabilitasTabel 3.2
Tabel 5.1
Tabel 5.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari identifikasi permasalahan keluarag bapak I Nengah Sadra, terdapat solusi yang telah penulis buat dan lakasanakan terhadap keluarga bapak I

Secara lebih spesifik adalah bagaimana menentukan partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mengajukan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dengan

Terkait dengan sub bidang kehutanan, khususnya Sub Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, provinsi

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menerbitkan buku pedoman ujian

Bersama ini kami sampaikan bahwa apabila saudara tidak dapat memenuhi Undangan pembuktian kualifikasi ini maka Perusahaan Saudara dinyatakan gugur dan tidak

Kitab Barzanji atau nama sebenarnya Aqd al-Jauhar fi Maulid al-Nabi al-Azhar merupakan sebuah karya al-Adabiy al-Tarikhiy (sastera-sejarah) yang ditulis sekitar

Tabel 4.22 Hasil Analisis faktor motivator, hygiene dan kepuasan kerja karyawan tetap dan kontrak pada PT.. Gasulindo

Dalam penelitian ini variabel kesadaran merek mempunyai pengaruh yang besar atau utama terhadap intensitas pembelian konsumen, dibandingkan dengan variabel asosiasi