• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam dokumen 2. Lampiran Perbup (urutan 2) (Halaman 103-107)

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Natuna mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komperhensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfatan teknologi informasi.

6.1.

Strategi

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused management). Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder pembangunan daerah. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian sasaran-sasaran pembangunan. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangun.

Strategi pembangunan jangka menengah Kabupaten Natuna Tahun 2011–2016, sebagai berikut:

a. Strategi 1: Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh secara lestari dan

berkelanjutan

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Terciptanya aktivitas pembangunan yang sesuai dengan potensi dan karateristik wilayah. Strategi pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh secara lestari dan berkelanjutan bertujuan untuk memetakan dan mengembangkan wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk berkembang baik secara alamiah maupun berdasarkan kebijakan pemerintah untuk peruntukan tertentu. Potensi tersebut disesuaikan dengan struktur dan pola ruang yang mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah. Melalui strategi ini, pengembangan kabupaten difokuskan kepada wilayah atau kawasan yang memiliki daya ungkit tinggi sehingga mampu memberi dampak pada pembangunan wilayah secara keseluruhan.

Penerapan strategi ini harus diselaraskan dengan strategi-strategi lainnya yang terkait, meliputi: Strategi Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar, Strategi Peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan, Strategi pelayanan kesehatan terpadu, Strategi Penerapan manajemen industri yang terpadu dan berkelanjutan, dan Strategi Penguatan kelembagaan UMKM.

b. Strategi 2: Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Terwujudnya infrastruktur transportasi, listrik, komunikasi, dan air bersih menuju pemukiman penduduk dan pusat ekonomi. Strategi peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar ditempuh untuk memberikan hak-hak masyarakat mendapatkan akses terhadap transportasi, listrik, air bersih dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat kebutuhan dan asas pemerataan pembangunan. Cakupan dan kualitas pelayanan yang diberikan diharapkan dapat mendorong aktivitas perkotaan di Kabupaten Natuna.

Pelayanan dilakukan dengan mempertimbangkan keselarasan dengan penerapakan strategi lain, meliputi: Strategi pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, Strategi Peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan, Strategi Pengembangan manajemen pendidikan berbasis prestasi, Strategi Pelayanan kesehatan terpadu, Strategi Penerapan manajemen industri yang terpadu dan berkelanjutan, dan Strategi Penguatan kelembagaan UMKM.

c. Strategi 3: Peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Meningkatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata. Strategi peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendidikan ditempuh untuk melengkapi hak-hak dasar masyarakat terhadap pendidikan melalui dukungan penyediaan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara merata ke seluruh wilayah kabupaten dengan mempertimbangkan pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan.

d. Strategi 4: Pengembangan manajemen pendidikan berbasis prestasi

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: 1) Meningkatnya kualitas lulusan; dan

2) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik

Penerapan strategi pengembangan manajemen pendidikan berbasis prestasi bertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan dengan penekanan kepada peningkatan kualitas

tenaga pendidik dan anak didik, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mempunyai kemampuan berkompetisi.

e. Strategi 5: Pelayanan kesehatan terpadu

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Strategi pelayanan kesehatan terpadu menekankan pada upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat & perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat kesehatan dan manajemen kesehatan.

f. Strategi 6: Pengembangan keterampilan dan keahlian tenaga kerja dan pencari kerja

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan:Terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Penerapan strategi pengembangan keterampilan dan keahlian tenaga kerja dan pencari kerja bertujuan meningkatkan kualitas/mutu tenaga kerja dan pencari kerja sehingga memiliki daya saing dalam dunia kerja.

g. Strategi 7: Pengarusutamaan gender dalam pembangunan

Strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan ini ditempuh untuk memenuhi aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan. Strategi ini bertujuan memberikan perhatian pada tercukupinya kebutuhan dasar dan hak partisipasi perempuan dalam perekonomian, politik, perencanaan pembangunan, sosial budaya termasuk hak-hak anak untuk mencapai kualitas tumbuh kembang dan kesejahteraan, serta perlindungan dan penanganan terhadap perempuan dan anak dari berbagai ancaman tindak kekerasan.

h. Strategi 8: Peningkatan kualitas hidup spiritual masyarakat

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Terwujudnya tatanan sosial kemasyarakatan yang beriman dan bertaqwa.Penggunaan strategi ini bertujuan untuk memperkokoh kerukunan hidup umat beragama melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa seluruh masyarakat. i. Strategi 9:Peningkatan produktifitas sektor unggulan

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Tercapainya optimalisasi sektor unggulan daerah. Strategi peningkatan produktifitas sektor unggulan merupakan cara yang dtempuh untuk mengelola potensi sektor unggulan yang ada di Natuna secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

j. Strategi 10: Penguatan kelembagaan UMKM

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Terwujudnya sentra-sentra ekonomi rakyat. Strategi penguatan kelembagaan UMKM ditempuh untuk memberdayakan usaha-usaha ekonomi masyarakat yang mampu menunjang perekonomian keluarga, warga dan wilayahnya. Penguatan UMKM difokuskan kepada sumber daya manusia, manajemen usaha, akses permodalan dan kemitraan. Melalui sentra-sentra ekonomi rakyat yang tumbuh dan berkembang di Natuna, diharapkan mampu mengangkat dan memperkuat peran UMKM. UMKM yang aktif dan mandiri akan memiliki nilai jual tinggi sehingga sangat memungkinkan untuk menjalin kerjasama atau bermitra dengan industri-industri berbasis sumber daya alam yang akan dikembangkan untuk mendorong perekonomian wilayah.

k. Strategi 11: Penerapan manajemen industri yang terpadu dan berkelanjutan Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan:

1) Berkembangnya industri berbasis SDA; dan

2) Terjaminnya distribusi dan pemasaran hasil pengolahan industri

Strategi penerapan manajemen industri yang terpadu dan berkelanjutan memberikan penekanan pada pengembangan industri di Kabupaten Natuna dengan mempertimbangkan aspek lokasi, kualitas dan kontunitas sumber daya alam, dukungan infrastruktur, penggunaan tenaga kerja yang berkualitas, pengolahan/produksi, pengemasan, distribusi dan pemasaran hasil produksi. Industri berbasis sumber daya alam yang dikembangkan harus memperhatikan kelestarian dan daya dukung lingkungan termasuk aspek sosial budaya masyarakat setempat. Penerapan strategi ini mempertimbangkan strategi lainnya, yaitu Strategi pengembangan keterampilan dan keahlian tenaga kerja dan pencari kerja, Strategi peguatan kelembagaan UMKM, Strategi Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh secara lestari dan berkelanjutan dan Strategi Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar.

l. Strategi 12: Penataan sistem manajemen SDM aparatur

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Meningkatnya kualitas aparatur pemerintah. Strategi penataan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur bertujuan meningkatkan kualitas dan kinerja serta mengembangkan karir SDM aparatur. Penataan sistem manajemen SDM aparatur dilakukan sejak rencana pengadaan/rekrutmen sampai dengan purna bakti (pensiun) yang antara lain meliputi rekrutmen, penempatan, pelatihan dan pengembangan, mutasi, penilaian kinerja, sistem reward dan punishment serta sistem pengganjian. Penerapan strategi ini perlu sejalan dengan Strategi penguatan akuntabilitas kinerja pemerintah agar menghasilkan birokrasi pemerintah yang profesional.

m. Strategi 13: Penguatan akuntabilitas kinerja pemerintah

Strategi ini ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Penerapan strategi penguatan akuntabilitas kinerja pemerintah bertujuan menghadirkan kinerja pemerintah daerah yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat melalui pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang prima, transparan dan akuntabel.

Kinerja pemerintah yang baik dan profesional merupakan perwujudan komitmen pemerintah daerah dalam menghasilkan pembangunan yang tidak hanya berorientasi keluaran (output), namun kepada hasil (outcome) dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara konsisten dan berkelanjutan.

6.2.

Arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

SASARAN I: TERCIPTANYA AKTIVITAS PEMBANGUNAN YANG SESUAI DENGAN POTENSI DAN

Dalam dokumen 2. Lampiran Perbup (urutan 2) (Halaman 103-107)

Dokumen terkait