• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Astranet Sebagai Saluran Komunikasi Internal Berbasis Cyber Public Relations (Cyber-PR)

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 28-40)

Menurut Lee Cheng Ean dalam The Journal of South East Asia Research Centre for Communication and Humanities, evolusi teknologi komunikasi baru sejak abad ke-21 secara dramatis telah mengubah proses komunikasi organisasi. Banyak perusahaan telah mulai mengimplementasikan berbagai teknologi komunikasi baru sebagai investasi penting untuk menciptakan sebuah paradigma baru dalam berkomunikasi di tempat kerja. Hal ini karena komunikasi yang kuat dan efektif akan memotivasi tenaga kerja untuk memberikan kontribusi yang lebih bagi perusahaan sehingga pada akhirnya berimplikasi pada profitabilitas yang diperoleh perusahaan.

Fulk dan Steinfield (1990) menyatakan, ”Kenyataannya, komunikasi efektif adalah komunikasi yang tujuan intinya memacu penerapan teknologi informasi dalam organisasi”. Teknologi komunikasi merupakan isu penting di era digital saat ini, baik dari sudut pandang pragmatik, seperti efisiensi dan kinerja, maupun dari sudut pandang teoretis. Menurut Barnard (1938), teknologi komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kegiatan atau kekuatan dua-orang atau lebih, yang dikoordinasikan secara sadar. Komunikasi digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan dalam organisasi. (Pace dan Faules, 2005: 230-231)

Astranet yang merupakan intranet PT Astra International Tbk berperan sebagai media komunikasi internal berbasis virtual sebagai perwujudan dari konsep cyber PR

karena hal ini selaras sebagaimana dikonseptualisasikan bahwa Cyber Public Relations (Cyber PR) dapat merupakan kegiatan kehumasan yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Kegiatan kehumasan ini dapat meliputi kegiatan untuk publik eksternal perusahaan seperti publikasi untuk kegiatan promosi, customer relations management maupun untuk publik internal perusahaan yang ditujukan kepada seluruh karyawan di perusahaan tersebut demi tercapainya efektivitas dan efisiensi tata kelola perusahaan.

Ditinjau dari sisi peran Astranet secara lebih mendalam sebagai strategi public relations PT Astra International Tbk dalam memanfaatkan saluran komunikasi internal, maka Astranet ini pada dasarnya memudahkan kinerja perusahaan sehingga proses manajerial perusahaan terutama proses penyampaian komunikasi dan informasi dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Hal ini karena keberadaan Astranet yang sudah terkomputerisasi dengan baik berbasis virtual dapat memotong proses manajerial perusahaan yang awalnya lama dan panjang menjadi singkat dan cepat.

Hal ini sesuai dengan penuturan dari informan ahli Bapak Muhammad Ilham yang menyatakan bahwa Astranet diibaratkan sebagai database karyawan. Artinya, jika karyawan hendak mencari atau mengetahui sesuatu mengenai perusahaan, hal itu bisa didapatkan melalui Astranet. Informan ahli paling sering menggunakan Astranet untuk mencari email karyawan dari divisi lain yang tidak ia ketahui namun karena dengan sistem database komputerisasi yang dimiliki Astranet, email tersebut dapat secara mudah ditemukan. Hanya perlu mengetikan nama karyawan yang dituju, klik

“search”, maka email karyawan yang diinginkan dengan mudah dan cepat langsung bisa diperoleh.

Astranet memiliki fungsi administratif yang menopang kinerja karyawan di PT Astra International Tbk, seperti jika karyawan hendak mengajukan permohonan cuti maupun jika karyawan hendak memesan mobil kantor guna keperluan pekerjaan.

Sebelum Astranet di implementasikan sebagai media komunikasi internal berbasis virtual, proses administratif tersebut membutuhkan proses yang panjang sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tersebut pun lama. Karyawan harus mengisi formulir yang telah disediakan lalu formulir tersebut diserahkan ke

departemen terkait untuk diproses lebih lanjut, kemudian pada akhirnya mendapatkan konfirmasi kejelasan atas permintaan yang diajukan tersebut. Dengan kata lain, proses yang dilalui secara konvensional ini melewati beberapa layer sehingga membutuhkan proses yang kurang efisien, dan berbanding terbalik jika proses tersebut diimplementasikan melalui Astranet sebagai intranet perusahaan yang telah terkomputerisasi dengan baik. Selain itu pula, proses ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu jika dilakukan melalui Astranet yang berbasis cyber.

Peran divisi internal relations PT Astra International Tbk sangat signifikan karena sebagai media komunikasi internal berbasis virtual, Astranet dikelola oleh divisi public relations dan divisi IT. Divisi internal relations memiliki fungsi untuk mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen kepada karyawan. (Wasea, 2005: 101). Dalam konteks ini, divisi internal relations PT Astra International berperan untuk mentrasmisikan informasi mengenai perkembangan perusahaan kepada karyawan melalui Majalah Astra. Karena divisi internal relations PT Astra International Tbk menyadari penuh akan keuntungan dari E-PR dan guna memaksimalkan peran Astranet sebagai media komunikasi internal berbasis virtual, maka divisi internal relations menciptakan suatu konsep strategi untuk menyajikan Majalah Astra di Astranet dalam wujud virtual. Hal ini dilakukan atas dasar pemikiran untuk efisiensi biaya, waktu, dan tenaga. Majalah Astra yang disajikan dalam bentuk virtual di Astranet dapat diakses kapan pun dan dimana pun tanpa mengeluarkan biaya cetak karena menggunakan sistem database komputerisasi.

Dengan demikian, efisiensi yang diperoleh dengan implementasi Astranet tidak hanya dari segi biaya yang dikeluarkan namun juga dari sisi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai finalisasi atas kebutuhan karyawan. Hal ini selaras dengan konsep cyber public relations yang mengonseptualisasikan keuntungan dari pemanfaatan E-PR ini adalah efisiensi waktu, tenaga, dan juga biaya. E-PR dapat menghemat anggaran perusahaan karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya cetak atau stationery. (Onggo, 2004: 4-5). Selain itu pula, dengan menggunakan E-PR maka perputaran informasi mengenai perusahaan dapat berlangsung secara cepat dan tertuju kepada khalayak banyak.

Peran divisi internal relations dalam menyajikan Majalah Astra berbasis virtual di Astranet, yang beranjak dari pemikiran atas kesadaran akan keuntungan intranet perusahaan juga selaras dengan apa yang dikonseptualisasikan Fred Luthans (2005 : 40) bahwa:

a. Keuntungan nyata dari intranet perusahaan adalah berkurangnya penggunaan kertas. Karena web browser bisa beroperasi pada tipe komputer apapun, jadi dokumen – dokumen misalnya, buku telepon internal, prosedur manual, bahan latihan, formulir permintaan dapat diubah menjadi bentuk elektronik pada web dan secara konstan diperbarui dengan hampir tanpa biaya.

b. Selain itu pula, intranet organisasi mengumpulkan semua komputer, perangkat lunak, dan basis data menjadi satu sistem tunggal yang memungkinkan semua karyawan secara mudah menemukan dan menggunakan informasi di mana pun informasi berada.

Selain menyajikan Majalah Astra berbentuk virtual di Astranet, divisi internal relations PT Astra International Tbk pun berperan untuk mengelola konten yang akan dipublikasikan di Astranet termasuk dari divisi lain dan juga bertanggung jawab agar Astranet ini dijalankan tentunya sudah di jalur koordinasi dan di jalur komunikasi yang baik sesuai dengan fungsi, visi dan misi perusahaan. Hal ini selaras dengan konsep teoritis bahwa divisi internal relations memiliki fungsi untuk membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi;

menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen; membantu proses restrukturisasi termasuk sosialisasi kebijakan (Wasea, 2005: 101). Dalam konteks ini, divisi internal relations PT Astra International Tbk berperan dalam membantu divisi lain untuk memastikan apakah konten yang akan dipublikasikan di Astranet telah berada di jalur sebagaimana mestinya dan kemudian jika belum sesuai, maka divisi ini berperan untuk memperbaiki konten dari suatu publikasi yang ingin dipublikasikan tersebut. Misalnya, divisi Corporate Organization and Human Capital Development (CHCD) PT Astra International Tbk ingin menyajikan informasi di Astranet terkait kebijakan perusahaan, maka sebelum informasi mengenai kebijakan perusahaan tersebut disajikan ke Astranet, terlebih dahulu konten tersebut dianalisis oleh divisi internal relations.

Harlow menyatakan bahwa definisi dari Public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik;

mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (Ruslan, 2012: 16). Konsep ini selaras dengan peran divisi eksternal relations PT Astra International Tbk yang melibatkan manajemen perusahaan dalam menghadapi persoalan atau permasalahan serta membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik dengan cara menyajikan surat pembaca mengenai Astra di media massa ke dalam Astranet.

Sebagai contoh, jika terdapat surat pembaca mengenai salah satu lini bisnis Astra di media cetak atau media online maka divisi eksternal relations memiliki tanggung jawab untuk mempublikasikan kembali surat pembaca tersebut di Astranet. Meskipun target audiens yang bisa membaca surat pembaca tersebut hanya berada di level manager keatas, namun hal ini dirasa perlu di implementasikan agar mereka peduli akan perkembangan perusahaan yang dipublikasikan di media massa.

Jika dikorelasikan dengan konsep fungsi public relations diatas, maka dalam konteks ini divisi eksternal relations berperan dalam melibatkan manajemen perusahaan untuk menghadapi permasalahan.

Selain menyajikan surat pembaca di Astranet mengenai keluhan dan kritikan dari publik luar atas kinerja Astra, divisi eksternal relations PT Astra International Tbk juga mengelola suatu kanal di Astranet bernama e-newspaper clipping. E-newspaper clipping tersebut berisi dua jenis pemberitaan, yakni:

1. Pemberitaan mengenai perkembangan perusahaan yang dipublikasikan di media cetak maupun media online

Dalam konteks ini, pemberitaan baik yang bersifat positif maupun negatif mengenai Grup Astra yang dipublikasikan oleh media cetak dan media online mulai dari tingkat regional, nasional, hingga international akan disajikan kembali di Astranet.

Ini merupakan tanggung jawab dari divisi eksternal relations dalam konteks media monitoring. Di lampiran dapat dilihat contoh pemberitaan yang dipublikasikan oleh

media cetak nasional yakni Suara Pembaruan mengenai perusahaan terbaik 2014 yang mana Astra Intenational menjadi salah satu perusahaan yang dimaksudkan tersebut.

2. Berita terbaru yang tidak berhubungan dengan perusahaan namun menjadi opini publik atau trending business topic di masyarakat

Jika dikorelasikan dengan konsep fungsi public relations menurut Harlow diatas, dalam maka divisi eksternal relations dalam konteks ini berperan dalam membantu manajemen perusahaan untuk mampu menanggapi opini publik. Peran divisi internal relations dan eksternal relations diatas berkorelasi positif pula dengan konsep manajemen public relations mengenai aktivitas public relations yang dikonseptualisasikan oleh Dominick (Morissan, 2010: 8-9).

1. Public Relations memiliki kaitan erat dengan opini publik

Praktisi public relations selain berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, public relations pun harus berupaya mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, menginterpretasikan informasi tersebut lalu menyampaikannya kepada manajemen perusahaan jika informasi tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen perusahaan.

Hal ini sesuai dengan peran divisi eksternal relations dalam menyajikan e-newspaper clipping dan surat pembaca di Astranet. Tim eksternal public relations mengumpulkan berbagai pemberitaan di media cetak dan online mengenai Astra International lalu mentransmisikan kembali pemberitaan tersebut kepada pihak manajemen perusahaan, yang dapat dibaca oleh karyawan dengan jabatan manager keatas. Dalam beberapa hal, pemberitaan yang tidak berkaitan dengan perusahaan, namun menjadi buah bibir atau opini publik maka pemberitaan tersebut juga dipublikasikan di Astranet. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan bahwa agar pihak manajemen perusahaan tidak hanya mengetahui apa yang diberitakan media mengenai perkembangan perusahaan saja, tetapi juga mengetahui berita atau informasi apa saja yang sedang hangat diperbincangkan oleh publik luar atas suatu isu atau kasus tertentu.

2. Public Relations memiliki kaitan erat dengan komunikasi

Para praktisi public relations berwenang untuk menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang berkepentingan dengan perusahaan karena mereka akan selalu tertarik dengan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula, praktisi public relations harus memberikan perhatian terhadap pikiran dan perasaan khalayak terhadap perusahaan serta harus menjadi saluran arus bolak balik antara perusahaan dan khalayak perusahaan, baik khalayak internal maupun khalayak eksternal perusahaan. Konsep ini sesuai dengan peran divisi internal relations mapun eksternal relations dalam mengimplementasikan Astaranet sebagai media komunikasi internal.

Divisi internal relations menjadi saluran arus bolak balik antara manajemen perusahaan dan karyawan karena divisi ini berperan dalam menyajikan informasi mengenai aktivitas yang dilakukan oleh Grup Astra melalui Majalah Astra yang ditampilkan secara virtual ke Astranet. Dengan kata lain, divisi internal relations menjadi jembatan pengubung antara manajemen perusahaan dengan karyawan guna mentransmisikan informasi. Peran divisi internal relations sebagai jembatan penghubung antar divisi lain dalam menyajikan informasi di Astranet juga menggambarkan bahwa divisi ini telah menjadi saluran arus bolak balik antara unit-unit departemen di PT Astra International Tbk-Head Office dalam menyampaikan informasi kepada karyawan. Hal ini tercermin dari adanya suatu proses konektivitas antar divisi dalam menyajikan informasi di Astranet. Jika divisi Corporate Organization and Human Capital Development (CHCD) hendak menyampaikan suatu informasi di Astranet, maka divisi ini akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan divisi internal relations terkait konten yang akan dipublikasikan tersebut.

3. Public Relations merupakan fungsi manajemen

Public Relations berfungsi untuk membantu manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah.

Dengan demikian, public relations harus memiliki kegiatan yang terencana dengan baik seta secara rutin memberikan saran kepada manajemen perusahaan. Konsep ini sesuai dengan peran divisi internal relations yang memberikan saran kepada unit divisi lain jika mereka hendak mempublikasikan suatu konten di Astranet, terutama yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan filosofi perusahaan. Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan, dijelaskan bahwa divisi internal relations memiliki

tanggung jawab untuk mengarahkan divisi lain dalam menyajikan informasi di Astranet agar tetap berada di jalur komunikasi yang baik dan benar sesuai dengan visi misi perusahaan.

Peran divisi internal relations dan eksternal relations tersebut telah diuji kebenarannya oleh informan ahli yakni Bapak Muhammad Ilham yang menyatakan bahwa internal relations berperan untuk menyajikan Majalah Astra berbentuk cetak dan virtual sedangkan eksternal relations menyajikan e-newspaper clipping dan surat pembaca di Astranet. Disamping peran administratif, segala informasi yang disajikan di Astranet dengan memberikan fungsi informatif dan edukatif bagi karyawan di PT Astra International Tbk berdampak positif atas pembentukan kebiasaan baik karyawan untuk aktif mencari dan peka akan berita atau informasi terkini mengenai perusahaan maupun pengetahuan umum. Hasil penelitian dari Alicja Sewestianiuk Oana Voitovici mengenai “Managing Strategic Communication : An Organizational Case Study on Internal Communication Channels at Ericsson Göteborg” juga menemukan bahwa salah satu lingkup utama karyawan di Ericsson Goteborg menggunakan intranet kebanyakan adalah untuk mendapatkan berita dan update.

Upaya yang dilakukan oleh divisi internal relations dan eksternal relations PT Astra International Tbk dalam mengimplementasikan Astranet sebagai media komunikasi internal berbasis cyber-PR sebagaimana yang telah dideskripsikan diatas merupakan salah satu strategi public relations dalam rangka membentuk citra internal perusahaan di mata karyawan. Hal ini sesuai dengan konsep cyber-PR (dalam Onggo, 2004: 6) bahwa E-PR mampu membangun hubungan dan berinteraksi dengan target audiens guna membangun citra dan reputasi perusahaan. Reputasi tidak hanya bersifat eksternal tetapi juga internal yang bagaimana karyawan memandang perusahaan tersebut sehingga reputasi merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. E-PR dapat digunakan untuk membangun reputasi online secara berkesinambungan.

Astranet sebagai media komunikasi internal sangat berperan positif dalam mempermudah penyampaian komunikasi dan informasi di PT Astra International Tbk. Selain dari sisi efisiensi, implementasi Astranet pun dilihat dari sisi efektivitas penyampaian dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan karena dengan sistem komputerisasi dan koneksi internet, maka karyawan dapat mengakses

informasi sesuai dengan kebutuhannya dengan mudah dan cepat. Hal ini selaras dengan apa yang dikonseptualisasikan dalam buku Introduction Public Relations:

Theory and Practice karangan Keith Butterick (2012), bahwa kehadiran internet pada abad ini pun telah mempengaruhi strategi komunikasi internal di perusahaan karena implikasi dari internet ini telah meningkatkan arti penting komunikasi internal sehingga secara bersamaan hal itu akan membantu karyawan untuk mengakses informasi perusahaan secara mudah tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan kata lain, karyawan perusahaan memiliki akses informasi mengenai kinerja, aktivitas, direksi, pemegang saham, dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, hanya dengan mengklik tombol satu kali saja. (Butterick, 2012: 120)

• Akses informasi mengenai kinerja : Untuk hal-hal berkenaan dengan sisi administratif, karyawan dapat melakukan hal itu dimana saja dan kapan saja selama terhubung dengan koneksi internet. Jika karyawan Astra International ingin mengajukan cuti, klaim kesehatan, atau memesan mobil kantor, hal ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat hanya dengan mengklik fitur-fitur yang telah disediakan di Astranet. Sebelum implementasi Astranet, kebutuhan administratif ini dilakukan secara konvensional dengan mengisi formulir pengajuan di kertas sehingga dinilai akan jauh lebih efektif dan efisien jika hal itu dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Manfaat ini dirasakan baik oleh karyawan maupun perusahaan bahwa selain proses kinerja manajerial perusahaan dipermudah, karyawan dan perusahaan pun memiliki rekam jejak tersendiri atas proses administratif yang telah dilakukan.

• Akses informasi mengenai aktivitas : Hal ini berhubungan erat dengan peran divisi internal relations yang menyajikan Majalah Astra berbentuk visual di Astranet dan peran eksternal relations yang menyajikan fitur e-newspaper clipping. Dengan mengakses Majalah Astra dan e-newspaper clipping di Astranet tersebut, karyawan dapat mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya Corporate Social Responsibility (CSR) maupun event yang dilakukan oleh Grup Astra.

• Akses informasi mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan : Hal ini berkaitan dengan peran eksternal relations yang menampilkan surat pembaca di Astranet. Dalam surat pembaca tersebut, karyawan dapat mengetahui keluhan

pelanggan atau kejadian mengenai permasalahan perusahaan yang dipublikasikan di media masa.

Dalam e-newspaper clipping maupun surat pembaca, divisi eksternal relations tidak hanya menyajikan konten utama mengenai pemberitaan atas topik tersebut, tetapi juga memberikan informasi mengenai sirkulasi dan frekuensi terbitan dari media masa yang bersangkutan, serta nilai dari Adverstising Value dan PR Value. Akan tetapi, jika dalam e-newspaper clipping yang ditampilkan hanya Ads Value sedangkan khusus untuk surat pembaca, divisi eksternal relations menyajikan keduanya, baik Ads Value maupun PR Value dari pemberitaan yang bersangkutan.

Perhitungan PR Value yang menjadi acuan divisi eksternal relations PT Astra International Tbk adalah versi Association for Measurement and Evaluation of Communication (AMEC).

Ditinjau dari fungsi Astranet yang telah dipaparkan diatas, maka peranan dari Astranet sebagai media komunikasi internal sesuai dengan konsep mengenai fungsi media internal. (Bewinda : 2008:16-18)

1. Sebagai media komunikasi internal 2. Ajang komunikasi khusus bagi karyawan 3. Media pelatihan dan pendidikan

4. Nilai tambah bagi tim pengelola

Sebagai media komunikasi internal, target audiens dari Astranet ini adalah seluruh karyawan Astra International di head office maupun sales operation. Akan tetapi, tidak semua karyawan memiliki laptop dan koneksi internet sehingga mereka menghadapi kesulitan untuk mengakses Astranet. Karyawan dengan level 4A, dikategorikan karyawan yang mampu mengakses Astranet dengan mudah karena mereka secara personal memiliki laptop atau bahkan diberikan fasilitas laptop dari perusahaan. Namun, bagi petugas keamanan dan kebersihan serta karyawan dengan golongan kerja yang tidak mendapatkan fasilitas laptop ataupun komputer, mereka tentunya mengalami kesulitan untuk mengakses Astranet sebagai media komunikasi internal padahal mereka pun memiliki hak yang sama sebagai karyawan untuk dapat menggunakan media komunikasi internal perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, divisi public relations PT Astra International Tbk merancang suatu strategi dengan membuat ”Kios Astranet”.

Kios Astranet tersebut ditempatkan di lantai 1 Gedung AMDI A PT Astra International Tbk-Head Office, yang diperuntukan bagi karyawan yang tidak memiliki fasilitas laptop/komputer dan koneksi internet namun berhak mengakses Asranet sebagai media komunikasi internal antara karyawan dengan manajemen perusahaan. Strategi ini selaras dengan konsep komunikasi internal yang meliputi kegiatan merancang program komunikasi yang efektif agar diterima dengan baik oleh seluruh anggota organisasi, mulai dari top management hingga office boy.

(Bewinda, 2008: 12).

Komunikasi internal sudah selayaknya dijalankan menggunakan kode etik yang jelas dan memenuhi unsur transparansi, jelas, singkat, informatif, dan independen. (Butterick, 2012: 102). Dalam melakukan transmisi informasi di Astranet sebagai proses komunikasi internal, terdapat nilai-nilai yang dianut oleh divisi internal relations maupun eksternal relations. Divisi internal relations dalam menyajikan Majalah Astra berbasis virtual menjunjung tinggi asas cover both sides dan tidak ada pengurangan ataupun penambahan konten. Artinya, Majalah Astra yang berwujud cetak sama dengan Majalah Astra yang berwujud virtual di Astranet, baik dalam bentuk konten maupun jumlah halaman. Selain itu pula, penyajian informasi yang menyangkut regulasi perusahaan pun disampaikan secara terbuka, tanpa ada sesuatu hal yang ditutup-tutupi. Nilai yang dianut oleh divisi internal relations tidak jauh berbeda dengan divisi eksternal relations. E-newspaper clipping dan surat pembaca yang ditampilkan oleh divisi eksternal relations di Astranet pada

Komunikasi internal sudah selayaknya dijalankan menggunakan kode etik yang jelas dan memenuhi unsur transparansi, jelas, singkat, informatif, dan independen. (Butterick, 2012: 102). Dalam melakukan transmisi informasi di Astranet sebagai proses komunikasi internal, terdapat nilai-nilai yang dianut oleh divisi internal relations maupun eksternal relations. Divisi internal relations dalam menyajikan Majalah Astra berbasis virtual menjunjung tinggi asas cover both sides dan tidak ada pengurangan ataupun penambahan konten. Artinya, Majalah Astra yang berwujud cetak sama dengan Majalah Astra yang berwujud virtual di Astranet, baik dalam bentuk konten maupun jumlah halaman. Selain itu pula, penyajian informasi yang menyangkut regulasi perusahaan pun disampaikan secara terbuka, tanpa ada sesuatu hal yang ditutup-tutupi. Nilai yang dianut oleh divisi internal relations tidak jauh berbeda dengan divisi eksternal relations. E-newspaper clipping dan surat pembaca yang ditampilkan oleh divisi eksternal relations di Astranet pada

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 28-40)

Dokumen terkait