• Tidak ada hasil yang ditemukan

Boja

Penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan rutin tahunan untuk memperoleh input. Hasil analisis dokumentasi laporan peserta didik baru SMA Negeri 1 Boja dari tahun 1985 sampai tahun 2003 menunjukkan bahwa jumlah pendaftar mengalami kenaikan, namun mulai tahun 2004 sampai dengan 2013 mengalami penurunan. Peningkatan jumlah pendaftar tersebut karena dari tahun 1985 sampai 2003 belum ada pesaing yang berarti. Sejak tahun 2004 dengan berdirinya SMK Negeri 3 Kendal yang letaknya berdekatan dengan SMA Negeri 1 Boja, jumlah pendaftar terus mengalami penurunan. Menurut Porter (2007:36), terdapat 5 kekuatan kompetitif yang dapat menentukan keunggulan bersaing yaitu: 1) masuknya pendatang baru; 2) ancaman produk pengganti; 3) kekuatan tawar menawar pembeli; 4) kekuatan tawar menawar pemasok dan 5) persaingan diantara para pesaing.

Berdirinya SMK Negeri 3 Kendal merupakan kekuatan pendatang baru yang menjadi daya saing bagi SMA Negeri 1 Boja. Ketika persepsi masyarakat beralih dan beranggapan bahwa output SMK lebih menjanjikan untuk mendapatkan pekerjaan, maka minat masyarakat juga beralih ke SMK. Hasil analisis data perbandingan jumlah pendaftar antara SMK Negeri 3 Kendal dan SMA Negeri 1 Boja sejak tahun 2007 terjadi perbedaan yang signifikan. Jumlah pendaftar di SMK

Negeri 3 Kendal terus mengalami kenaikan, sebaliknya jumlah pendaftar di SMA Negeri 1 Boja terus menurun sampai tahun 2013.

Penurunan jumlah pendaftar secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas input atau masukan peserta didik di SMA Negeri 1 Boja. Semakin longgarnya daya saing antara calon peserta didik, menyebabkan sekolah tidak dapat menyaring peserta didik yang berkualitas karena jumlah pendaftarnya sangat minim untuk diseleksi.

Perlu disadari oleh pihak manajemen, penurunan jumlah pendaftar bukan disebabkan oleh faktor eksternal saja, namun yang lebih penting bagaimana pihak sekolah melakukan perbaikan-perbaikan dari dalam sekolah. Kelemahan-kelemahan yang ada di sekolah perlu segera dibenahi termasuk di dalamnya adalah sistem promosi sekolah yang selama ini belum dilakukan. SMA Negeri 1 Boja selama ini hanya mengandalkan sistem penerimaan peserta didik yang dilakukan secara serempak se Kabupaten Kendal atas dasar surat keputusan dari Bupati Kendal melalui Kepala Dinas Pendidikan.

Usaha yang dilakukan pihak sekolah terkait dengan kegiatan pra Penerimaan Peserta Didik Baru untuk meningkatkan jumlah pendaftar belum dilakukan, terbukti usaha promosi langsung ke sekolah-sekolah sasaran belum dilakukan. Promosi yang dilakukan hanya sebatas pemasangan spanduk di depan sekolah yang berisi tentang jadwal pendaftaran beserta syarat-syaratnya. Minimnya usaha tersebut disinyalir menjadi penyebab dari dalam mengapa calon

pendaftar dari tahun ke tahun terus menurun. Di tambah pula dengan anggapan dari masyarakat yang menyatakan bahwa SMA Negeri 1 Boja dikenal lebih mahal daripada sekolah lain.

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena tahun-tahun sebelumnya SMA Negeri 1 Boja merupakan sekolah RSBI yang perlu diakui bahwa pembiayaan yang ditanggung peserta didik lebih mahal daripada sebelum RSBI. Meskipun RSBI sudah dibubarkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia, masyarakat masih memandang tentang pembiayaan yang relatif mahal. Cukup beralasan ketika masyarakat di wilayah Kecamatan Boja beralih ke SMK untuk menyekolahkan anak-anaknya, apalagi dengan munculnya SMK Negeri 3 Kendal yang masih berdekatan dengan SMA Negeri 1 Boja.

Pembenahan manajemen sekolah perlu menjadi point penting untuk dilakukan guna meningkatkan jumlah pendaftar di SMA Negeri 1 Boja. Di samping tetap mempertahankan kualitas sekolah, pemberian informasi tentang SMA Negeri 1 Boja saat ini kepada masyarakat merupakan bagian yang dianggap penting untuk segera dilakukan. SMA Negeri 1 Boja yang memberikan pelayanan publik dengan memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat perlu disebarkan tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki kepada masyarakat. Program promosi sekolah merupakan alternatif yang penting untuk dilaksanakan dan dijadikan sebagai program yang berkelanjutan setiap tahunnya. Program promosi menjadi bagian yang

penting karena persaingan jasa pendidikan yang kompetitif membawa implikasi pentingnya me-ngenalkan secara terus kepada masyarakat tentang keunggulan dan prestasi yang telah dicapainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dalam Rangkuti (2009: 177) “merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli”.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen tidak atau belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut berguna bagi mereka maka mereka tidak akan pernah membelinya. Begitu juga dengan keberhasilan yang sudah diraih SMA Negeri 1 Boja melalui berbagai even kejuaraan di tingkat nasional dalam bidang akademik maupun non akademik dan secara output banyak yang lulusannya dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri namun keunggulan tersebut tidak dipromosikan kepada pelanggan (calon peserta didik) maka mereka tidak akan mengetahui dan tertarik untuk melanjutkan di SMA Negeri 1 Boja. Uraian tersebut menguatkan bahwa pengembangan promosi perlu dilakukan oleh pihak manajemen SMA Negeri 1 Boja.

Strategi bersaing yang dikembangkan dan menjadi prioritas di SMA Negeri 1 Boja ini adalah promosi. Hal ini relatif berbeda dengan yang dilakukan di Sekolah Kristen Lentera Ambarawa berdasarkan hasil penelitian Kastanja (2013) yang lebih menekankan

pada strategi diferensiasi yang memiliki program

Multiple Intelligences, Moving Class, Sekolah Lima Hari,

Wasana Warsa Sekolah Kristen Lentera, Hari Budaya,

Field Trip dan Parent Seminar. Untuk sekolah negeri

seperti SMA Negeri 1 Boja untuk menerapkan strategi diferensiasi dipandang kurang memungkinkan dilaksanakan karena sekolah negeri memiliki standar yang relatif sama sesuai aturan yang berlaku.

Sebuah program tidak lepas dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Seperti halnya dengan pendapat Haryadi (2007: ix ), prosedur yang dilakukan dalam melakukan promosi antara lain: mengumpulkan informasi, memahami jasa yang akan dijual, menentukan, melakukan semua tindakan penting dan mengawasi serta mengevaluasi kegiatan.

4.2.2 Strategi Bersaing SMA Negeri 1 Boja

Dokumen terkait