TUJUAN DAN SASARAN
4.3 Strategi Dan Kebijakan .1 Strategi
Penyusunan strategi didasarkan pada analisis SWOT yang mencermati kondisi lingkungan internal organisasi berupa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses) dan kondisi lingkungan eksternal organisasi, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).Dengan tehnik SWOT dapat diketahui kondisi-kondisi elemen internal organisasi yang sifatnya uncontrollable (yang relative kurang dikuasai) yang berguna untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman.Analisis SWOT ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritasnya.
Dengan pencermatan terhadap lingkungan organisasi dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Enrekang sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strengthness)
a. Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
b. Tersedianya peraturan dan perundang-undangan c. Kewenangan otonomi daerah
d. Tingginya kemauan kerja sebagian besar SDM e. Penerapan informasi Teknologi yang memadai
f. Meningkatnya disiplin waktu kerja sebagian besar aparat pemerintah
2. Kelemahan (Weakness):
a. Pengelolaan manajemen waktu terhadap tugas-tugas kurang tepat
b. Kuantitas SDM yang kurang mencukupi
c. Belum tersedianya data dan informasi yang akurat
d. Profesionalisme SDM Apartur Dinas PP-PA belum optimal e. Kemitraan antara Dinas PP-PA terhadap organisasi
masyarakat belum optimal
f. Masih kurangnya sosialisasi tentang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 3. Peluang (Opportunity)
a. Respon positif masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah b. Organisasi Perempuan di Kabupaten Enrekang semakin
bertambah
c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
d. Situasi dan kondisi keamanan yang kondusif.
e. Perkembangan teknologi dan informasi semakin baik, f. Saran, pendapat dan kritikan masyarakat.
4. Ancaman (Threat)
a. Rendahnya pemahaman dan nilai serap terhadap Globalisasi
b. Tingginya perkembangan budaya-budaya yang berasal dari luar Kabupaten Enrekang.
c. Terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan dan anak
d. Prioritas pendidikan bagi perempuan masih rendah,
e. Masih banyak masyarakat belum memahami pentingnya pendidikan,
f. Masih rendahnya pemahaman Kesetaraan gender di masyarakat .
Berdasarkan hasil analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, berikut ini adalah pilihan-pilihan strategis yang dapat diambil guna menentukan kebijakan-kebijakan sebagai bentuk anatisipasi masa yang akan datang serta untuk perbaikan kondisi saat ini. Pilihan-pilihan strategis di bawah ini adalah hasil analisa SWOT yang dilakukan berdasarkan analisa lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Enrekang.
Penggunaan strategi di bawah ini lebih bergantung dari cara pandang unit kerja dan unit organisasi dalam memandang setiap permasalahan yang dihadapi. Ada beberapa pilihan strategi yang dapat digunakan untuk waktu dan kesempatan yang berbeda. Pilihan-pilihan strategi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Matriks analisa SWOT: Kekuatan (Strength) – Peluang (Opportunities)
Lingkungan Internal
A n
a l
i s
a
Lingkungan Eksternal
Kekuatan (Strength) “S”
1. Struktur Organisasi Dinas PP dan PA
2. Tersedianya peraturan dan perunda-undangan
3. Kewenangan otonomi daerah.
4. Kemauan kerja sebagian besar SDM
5. Penerapan informasi dan teknologi yang memadai
6. Disiplin waktu sebagian besar aparat pemerintah meningkat.
Peluang (Opportunities) “O”
1. Respon positif masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah 2. Organisasi Perempuan di
Kabupaten Enrekang semakin bertambah
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah
4. Situasi dan kondisi keamanan kondusif
5. Perkembangan teknologi dan informasi semakin baik,
6. Saran, pendapat dan kritikan masyarakat.
Menggunakan Kekuatan (Strength) “S” untuk
mendapatkan Peluang
(Opportunities) “O” = “S” + “O”
1. Pendayagunaan wewenang atas fungsi perencanaan dan pengendalian dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.
2. Penyusunan time schedule kegiatan prioritas dengan sumber daya pembangunan untuk proses percepatan tujuan dan penentuan kriteria
kendala dan atau
permasalahan.
3. Pemanfaatan saran, pendapat dan kritikan masyarakat yang dituangkan dalam kebijakan daerah,
4. Pemanfaatan sarana, prasarana dan keteraturan administrasi untuk meningkatkan dan memanfaatkan teknologi dan informasi dalam mendukung fungsi Dinas PP-PA.
5. Realisasi kemauan kerja untuk menginventarisir dan mengelola saran, pendapat dan kritik dari masyarakat sebagai dasar yang kuat untuk penetapan program/kegiatan.
Tabel 4.4
Matriks analisa SWOT: Kelemahan (Weakness) - Peluang (Opportunities)
Lingkungan Internal
A
Kelemahan (Weakness) “W”
1. Pengelolaan manajemen waktu terhadap tugas-tugas kurang tepat 2. Kuantitas SDM yang kurang
mencukupi
3. Belum tersedianya data dan informasi yang akurat
4. Profesionalisme SDM Apartur Dinas PP-PA belum optimal
5. Kemitraan diantara Dinas PP-PA dengan organisasi masyarakat belum optimal
6. Masih kurangnya sosialisasi tentang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Peluang (Opportunities) “O”
1.Respon positif masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah 2.Organisasi Perempuan di
Kabupaten Enrekang semakin bertambah
3.Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah
4.Situasi dan kondisi keamanan yang kondusif
5.Perkembangan teknologi dan informasi semakin baik, 6.Saran, pendapat dan kritikan
masyarakat.
Mangatasi Kelemahan (weakness) “W”
memanfaatkan Peluang
(Opportunities):
1. Sosialisasi dan penerapan renstra Dinas PP-PA untuk meningkatkan penghargaan terhadap struktur, koordinasi lintas sektor, pengelolaan pencatatan dan pelaporan dan menciptakan motivasi kerja melalui situasi dan kondisi yang kondusif .
2. Pendidikan dan pelatihan manajemen, teknologi dan informasi, pemberdayaan ekonomi keluarga serta evaluasi
penerapannya untuk
meningkatkan kualitas SDM maupun Manajemen kerja/waktu, untuk mengatasi kekurangan jumlah SDM.
3. Pemanfaatan teknologi informasi dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan data dan informasi yang akurat.
4. Menginventaris dan folllow-up saran, pendapat dan kritikan untuk mendukung koordinasi, konsistensi dan komunikasi yang efektif.
5. Menambah dana operasional sehingga terjadi peningkatan pelayanan P2TP2A di setiap kecamatan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan organisasi perempuan yang semakin bertambah.
Tabel 4.5
Matriks analisa SWOT : Kekuatan (Strength) – Ancaman (Threats) Lingkungan Internal
A n
a l
i s
a Lingkungan Eksternal
Kekuatan (Strength) “S”
1. Struktur Organisasi Dinas PP-PA 2. Tersedianya peraturan dan
perundang-undangan
3. Kewenangan otonomi daerah.
4. Kemauan kerja sebagian besar SDM
5. Penerapan informasi dan teknologi yang memadai
6. Disiplin waktu sebagian besar aparat pemerintah meningkat.
Ancaman (Threats)
1. Rendahnya pemahaman dan nilai serap terhadap Globalisasi.
2. Tingginya perkembangan budaya-budaya yang berasal dari luar Kabupaten Enrekang.
3. Terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan dan anak.
4. Prioritas pendidikan bagi perempuan masih rendah.
5. Masih banyak masyarakat belum mengetahui pentingnya pendidikan
6. Masih rendahnya pemahaman kesetaraan gender di masyarakat.
Penggunaan Kekuatan (Strength) “S”
untuk mengatasi Ancaman (Threats)
“T” = “S” + “T”
1. Memberdayakan Peraturan Daerah dan Kewenangan Otonomi Daerah untuk mengatasi perkembangan budaya dari luar, memberi kesempatan berpolitik bagi Perempuan dan mencegah diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan dan anak.
2. Sosialisasi betapa pentingnya pendidikan bagi Perempuan dengan meningkatkan penerapan informasi dan teknologi yang memadai dalam pemahaman nilai serap globalisasi.
3. Pemberdayaan sarana/prasarana dengan dukungan ketersediaan dana untuk meningkatkan pelayanan pembangunan perempuan sekaligus pemahaman nilai kesetaraan gender terhadap perempuan.
4. Merealisasikan kemauan kerja SDM yang tinggi dengan dukungan data/informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pegawai melalui penyuluhan dan pengarahan fungsi perencanaan dan pengendalian.
Tabel 4.6
Matriks-4 analisa SWOT : Kelemahan (Weakness) - Ancaman (Threats)
Lingkungan Internal
Kelemahan (Weakness) “W”
1. Pengelolaan manajemen waktu terhadap tugas-tugas kurang tepat
2. Kuantitas SDM yang kurang mencukupi
3. Belum tersedianya data dan informasi yang akurat
4. Profesionalisme SDM Apartur Dinas PP-PA belum optimal 5. Kemitraan diantara Dinas
PP-PA dengan organisasi masyarakat belum optimal 6. Masih kurangnya sosialisasi
tentang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Ancaman (Threats)
1. Rendahnya pemahaman dan nilai serap terhadap Globalisasi.
2. Tingginya perkembangan budaya-budaya yang berasal dari luar Kabupaten Enrekang.
3. Terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan dan anak.
4. Prioritas pendidikan bagi perempuan masih rendah.
5. Masih banyak masyarakat belum mengetahui pentingnya pendidikan
Meminimalkan Kelemahan (Weakness) “W” untuk menghindari dampak luas dari Ancaman (Threats) “T” = “W” +
“T”.
1. Menambah dana operasional sehingga akan tersedianya sarana pelayanan PP dan PA dan peningkatan pelayanan P2TP2A di setiap kecamatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam mengatasi perkembangan budaya-budaya luar, kesetaraan gender terhadap perempuan,
diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.
2. Menjalin kemitraaan terhadap organisasi perempuan untuk memberikan dukungan dalam ruang kesempatan berpolitik, birokrasi dan wiraswasta bagi perempuan.
3. Meningkatkan kualitas SDM untuk mencegah timbulnya dampak negatif globalisasi.
4. Meningkatkan sosialisasi kepada kaum perempuan akan pentingnya pendidikan.
5. Optimalisasi pelaksanaan tupoksi dan akurasi data/informasi agar pendistribusian pengetahuan terhadap aparat dapat terlaksana.
6. Memantapkan motivasi kerja agar manajemen waktu dapat ditingkatkan.
Hasil Analisa SWOT yang terangkum dalam Tabel 1, 2, 3 dan 4 menunjukan bahwa didapati frekuensi kemunculan hasil analisa yang terlihat dalam keseharian. Hal ini dapat dijadikan fokus pembenahan bagi sumber daya manusia dan manajemen ataupun sistem kerja dalam jangka pendek dan menengah, sehingga indikator keberhasilannya dapat dengan mudah di inventarisir. Untuk progress jangka panjang, strategi atau cara-cara yang lebih adaptif dapat dirancang. Hasil analisa tersebut sekaligus menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan maupun penciptaan kinerja (peformance) sumber daya manusia. Singkatnya, program dan prioritas kegiatan utama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Enrekang, didasarkan dan dominan terhadap hasil analisa SWOT.
Hasil analisa SWOT merupakan kondisi kedepan yang diharapkan sekaligus menjadi kunci keberhasilan dan proyeksi kedepan, yaitu sebagai berikut:
1. Realisasi kemauan bekerja dengan memberdayakan SDM melalui pelaksanaan tupoksi yang jelas dengan dukungan data/informasi, ketersediaan dana, keteraturan sistem administrasi kerja dan dukungan sarana/prasarana lainnya untuk menghasilkan kegiatan perencanaan dan mencapai nilai keluaran proses perencanaan strategis. Hal ini secara langsung akan mempermudah pendistribusian pengetahuan dan wawasan aparat melalui penyuluhan dan pengarahan fungsi perencanaan dan pengendalian.
2. Pemanfaatan teknologi, informasi dan sumber daya lainnya dengan administrasi yang baik dan efektif untuk menghasilkan data dan informasi yang akurat.
3. Optimalisasi pelaksanaan tupoksi dan akurasi data/informasi agar proses kelancaran pelaksanaan tugas khususnya penyusunan dokumen perencanaan berjalan sesuai waktu yang ditargetkan.
4. Pendidikan dan pelatihan manajemen, teknologi dan informasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta evaluasi penerapannya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan SDM Aparatur.
5. Menambah dana operasional sehingga akan tersedianya sarana pelayanan PP dan PA serta peningkatan pelayanan P2TP2A di setiap Kecamatan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan organisasi perempuan yang semakin bertambah.
6. Memberdayakan Peraturan Daerah dan Kewenangan Otonomi Daerah untuk mengatasi perkembangan budaya dari luar, memberi kesempatan berpolitik bagi Perempuan, diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan.
7. Sosialisasi betapa pentingnya pendidikan bagi Perempuan dengan meningkatkan penerapan informasi dan teknologi yang memadai dalam pemahaman nilai serap globalisasi.
8. Menjalin kemitraaan terhadap organisasi perempuan untuk memberikan dukungan dalam ruang kesempatan berpolitik, birokrasi dan wiraswasta bagi perempuan.
4.3.2 Kebijakan
Secara umum arah kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Enrekang untuk 2 tahun terakhir periode renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Enrekang adalah sebagai berikut :
1. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
a. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan.
b. Meningkatkan efektifitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan.
2. Perlindungan Perempuan
a. Meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan.
b. Meningkatkan efektivitas kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan.
3. Perlindungan Anak
a. Meningkatkan akses terhadap pelayanan yang berkualitas untuk mendukung kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.
b. Penguatan sistem perlindungan anak yang meliputi pencegahan, penanganan dan rehabilitasi anak korban kekerasan, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya.
c. Peningkatan efektivitas kelembagaan perlindungan anak.